Penting! Inilah 9 Manfaat Minum Susu Kedelai Setiap Hari, Jantung Sehat! – E-Journal
Minggu, 28 September 2025 oleh journal
Minum susu kedelai setiap hari merujuk pada kebiasaan konsumsi reguler minuman nabati yang diolah dari kacang kedelai, dengan tujuan memperoleh berbagai keuntungan kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Kebiasaan ini didasari oleh profil nutrisi susu kedelai yang kaya akan protein berkualitas tinggi, isoflavon, serat, serta beragam vitamin dan mineral penting seperti kalsium dan vitamin D (jika difortifikasi).
Asupan harian yang konsisten berpotensi memberikan dampak positif pada fungsi organ tubuh, pencegahan penyakit kronis, dan pemeliharaan kesehatan optimal secara menyeluruh.
Oleh karena itu, susu kedelai seringkali menjadi pilihan yang direkomendasikan dalam diet seimbang untuk menunjang kesejahteraan jangka panjang.
manfaat minum susu kedelai setiap hari
- Kesehatan Jantung
Susu kedelai dikenal memiliki profil lipid yang menguntungkan, berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat". Kandungan isoflavon seperti genistein dan daidzein berperan sebagai antioksidan, membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.
Selain isoflavon, serat larut dalam susu kedelai juga memainkan peran penting dalam menurunkan kolesterol darah. Serat ini mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan, mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah dan memfasilitasi ekskresinya.
Penelitian oleh Anderson et al.
pada tahun 1999 menunjukkan bahwa konsumsi protein kedelai secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, sebagaimana juga disorot dalam beberapa studi yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association.
Asupan protein nabati ini juga dapat membantu dalam pengaturan tekanan darah, faktor risiko lain untuk penyakit jantung.
- Kesehatan Tulang
Meskipun bukan sumber kalsium utama secara alami, banyak susu kedelai di pasaran telah difortifikasi dengan kalsium dan vitamin D.
Ini menjadikannya alternatif yang baik untuk produk susu hewani dalam mendukung kesehatan tulang dan kepadatan mineral tulang.
Isoflavon dalam kedelai, khususnya genistein, telah diteliti memiliki efek menyerupai estrogen yang dapat membantu mencegah pengeroposan tulang. Ini sangat relevan bagi wanita pascamenopause yang mengalami penurunan kadar estrogen dan peningkatan risiko osteoporosis.
Penting untuk memastikan bahwa susu kedelai yang dikonsumsi telah difortifikasi secara memadai untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Beberapa studi observasional menunjukkan hubungan positif antara asupan kedelai dan kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi, mendukung peran potensialnya dalam kekuatan struktural tulang.
- Pengelolaan Berat Badan
Susu kedelai adalah pilihan minuman rendah kalori dan rendah lemak jenuh dibandingkan dengan susu hewani berlemak penuh, yang menjadikannya cocok untuk program pengelolaan berat badan.
Kandungan protein nabatinya yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang yang lebih lama, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Serat dalam susu kedelai, meskipun tidak sebanyak kedelai utuh, tetap berkontribusi pada pencernaan yang sehat dan rasa kenyang. Ini dapat membantu mencegah makan berlebihan dan ngemil yang tidak perlu di antara waktu makan.
Penggantian minuman berkalori tinggi atau susu tinggi lemak dengan susu kedelai tanpa gula tambahan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi asupan kalori harian. Sebuah tinjauan oleh Viguiliouk et al.
pada tahun 2019 menyoroti bahwa asupan protein nabati dapat membantu dalam regulasi berat badan dan komposisi tubuh yang sehat.
- Kesehatan Pencernaan
Susu kedelai mengandung serat diet, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai utuh, yang tetap berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Serat ini membantu melancarkan pergerakan usus dan mencegah sembelit, mendukung keteraturan buang air besar.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa oligosakarida dalam kedelai dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu senyawa yang tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik di usus.
Populasi bakteri baik yang sehat sangat penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Meskipun demikian, bagi individu yang memiliki sensitivitas terhadap kedelai atau alergi, susu kedelai dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Namun, bagi sebagian besar populasi, konsumsi moderat susu kedelai dapat mendukung fungsi pencernaan yang optimal dan mikrobiota usus yang seimbang.
- Mengurangi Gejala Menopause
Isoflavon dalam kedelai, khususnya genistein dan daidzein, adalah fitoestrogen yang memiliki struktur kimia mirip dengan estrogen manusia. Senyawa ini dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen dalam tubuh, memberikan efek mirip estrogen yang lebih lemah.
Beberapa wanita mengalami penurunan frekuensi dan intensitas hot flashes atau keringat malam setelah mengonsumsi produk kedelai secara teratur. Penelitian yang dilakukan oleh Setchell et al. dan Messina et al.
telah mengeksplorasi peran isoflavon dalam mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan fluktuasi hormon selama menopause.
Meskipun tidak semua wanita merespons dengan cara yang sama, bagi sebagian, susu kedelai dapat menjadi alternatif alami untuk membantu meredakan gejala vasomotor ringan hingga sedang.
Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk penanganan menopause yang komprehensif.
- Potensi Antikanker
Isoflavon kedelai telah menjadi fokus banyak penelitian karena sifat antikankernya, terutama terkait dengan kanker payudara dan prostat. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis, dan menghambat angiogenesis.
Mekanisme potensial meliputi modulasi jalur sinyal sel, aktivitas antioksidan, dan pengaruh pada ekspresi gen. Penelitian yang diterbitkan di Journal of the National Cancer Institute telah menyoroti peran genistein dalam menghambat proliferasi sel kanker payudara tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti berasal dari studi observasional pada populasi Asia yang mengonsumsi kedelai sejak dini.
Bagi individu yang sudah didiagnosis kanker, penggunaan kedelai harus didiskusikan dengan dokter, meskipun umumnya dianggap aman dan berpotensi bermanfaat sebagai bagian dari diet sehat.
- Pengaturan Gula Darah
Susu kedelai memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat setelah dikonsumsi.
Kandungan proteinnya yang tinggi juga membantu memperlambat penyerapan glukosa, yang sangat bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengembangkan resistensi insulin.
Protein kedelai dapat meningkatkan sensitivitas insulin, suatu faktor kunci dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggantian protein hewani dengan protein kedelai dapat meningkatkan kontrol glikemik.
Sebagai minuman nabati tanpa laktosa, susu kedelai juga merupakan alternatif yang baik bagi penderita diabetes yang tidak toleran laktosa. Namun, penting untuk memilih susu kedelai tanpa tambahan gula untuk memaksimalkan manfaat pengaturan gula darah.
- Sumber Protein Nabati Lengkap
Susu kedelai adalah salah satu dari sedikit sumber protein nabati yang dianggap "lengkap," artinya mengandung kesembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Ini menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi vegetarian, vegan, atau siapa pun yang ingin mengurangi konsumsi protein hewani.
Profil asam aminonya yang komprehensif mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan massa otot, menjadikannya minuman yang populer di kalangan atlet dan individu yang aktif.
Konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk sintesis protein otot, terutama setelah latihan fisik.
Dibandingkan dengan beberapa sumber protein nabati lainnya, kedelai memiliki kualitas protein yang tinggi, sebanding dengan protein hewani dalam hal daya cerna dan komposisi asam amino.
Hal ini telah diakui oleh berbagai organisasi kesehatan dan nutrisi sebagai sumber protein yang berkualitas tinggi.
- Kesehatan Kulit
Isoflavon dalam susu kedelai memiliki sifat antioksidan yang kuat, membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan.
Antioksidan ini melindungi kulit dari stres oksidatif yang disebabkan oleh paparan lingkungan seperti polusi dan sinar UV.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan kedelai dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tampilan kerutan halus, berkat efek isoflavon pada produksi kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Selain itu, hidrasi yang cukup dan nutrisi yang baik dari susu kedelai juga mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
Meskipun penelitian spesifik tentang efek langsung susu kedelai pada kulit masih berkembang, kontribusinya terhadap diet yang kaya antioksidan dan nutrisi esensial sangat mungkin berdampak positif pada penampilan dan kesehatan kulit.