Jarang diketahui! Ketahui 8 Manfaat Minuman Kombucha, Sehat Usus – E-Journal

Minggu, 7 September 2025 oleh journal

Kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh manis yang difermentasi menggunakan kultur simbiotik bakteri dan ragi, atau yang lebih dikenal dengan singkatan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast).

Proses fermentasi ini mengubah gula menjadi alkohol dan asam asetat, serta menghasilkan berbagai senyawa bioaktif lainnya, termasuk probiotik, antioksidan, dan vitamin B.

Minuman ini telah dikonsumsi selama ribuan tahun dan kini kembali populer di seluruh dunia sebagai minuman fungsional yang diklaim memiliki beragam manfaat kesehatan.

Seiring dengan meningkatnya minat terhadap makanan dan minuman probiotik, kombucha semakin banyak dipelajari secara ilmiah untuk memahami klaim manfaatnya.

Penelitian awal, meskipun sebagian besar dilakukan pada hewan atau in vitro, telah mengindikasikan potensi kombucha dalam mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan bahkan memiliki sifat detoksifikasi.

Pemahaman mendalam tentang komponen aktif dan mekanisme kerjanya terus berkembang, menjadikannya subjek penelitian yang menarik dalam bidang nutrisi dan mikrobiologi.

Jarang diketahui! Ketahui 8 Manfaat Minuman Kombucha, Sehat...

manfaat minuman kombucha

  1. Sumber Probiotik

    Kombucha secara alami kaya akan berbagai jenis bakteri dan ragi yang hidup, menjadikannya sumber probiotik yang baik.

    Probiotik ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus, yang esensial untuk kesehatan pencernaan dan penyerapan nutrisi yang optimal.

    Keanekaragaman mikroorganisme dalam kombucha dapat membantu memperkaya flora usus, sebuah aspek yang banyak ditekankan dalam penelitian mikrobiologi usus.

    Keseimbangan mikrobioma yang baik telah terbukti memiliki dampak positif pada berbagai aspek kesehatan, termasuk fungsi kekebalan tubuh dan bahkan suasana hati.

    Konsumsi probiotik secara teratur, seperti yang ditemukan dalam kombucha, dapat membantu mencegah disbiosis usus dan mendukung lingkungan usus yang sehat, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal-jurnal gastroenterologi.

  2. Potensi Antioksidan

    Karena kombucha dibuat dari teh (terutama teh hijau atau hitam), minuman ini mewarisi senyawa antioksidan kuat yang terkandung dalam teh, seperti polifenol.

    Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

    Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau, bahan dasar populer untuk kombucha, memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi.

    Proses fermentasi kombucha bahkan dapat meningkatkan ketersediaan dan bioaktivitas beberapa senyawa antioksidan ini, membuatnya lebih mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.

    Beberapa studi, termasuk yang dipublikasikan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry", telah mengindikasikan peningkatan kapasitas antioksidan dalam teh setelah fermentasi menjadi kombucha.

  3. Dukungan Kesehatan Pencernaan

    Probiotik dan asam organik yang dihasilkan selama fermentasi kombucha dapat memberikan dukungan signifikan bagi sistem pencernaan.

    Asam asetat, salah satu komponen utama, dikenal memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam usus, sementara probiotik mendukung pertumbuhan bakteri baik.

    Kombinasi ini membantu menciptakan lingkungan usus yang lebih sehat, yang sangat penting untuk pencernaan yang efisien.

    Konsumsi kombucha secara teratur dapat membantu meredakan masalah pencernaan umum seperti sembelit, kembung, dan sindrom iritasi usus besar (IBS) pada beberapa individu, meskipun penelitian klinis lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

    Manfaat ini sejalan dengan prinsip-prinsip kesehatan usus yang menekankan pentingnya mikrobioma yang seimbang untuk fungsi pencernaan yang optimal.

  4. Berpotensi Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

    Beberapa penelitian, terutama pada hewan, telah menunjukkan bahwa kombucha dapat memiliki efek positif pada faktor risiko penyakit jantung. Studi yang dilakukan oleh peneliti seperti Aloulou et al.

    pada tikus, misalnya, mengindikasikan bahwa kombucha dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, sambil meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Efek ini kemungkinan terkait dengan kandungan antioksidan dan asam asetat dalam minuman.

    Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian pada manusia masih terbatas dan diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara definitif.

    Namun, temuan awal menunjukkan bahwa kombucha dapat menjadi bagian dari diet sehat yang mendukung kesehatan kardiovaskular, terutama jika dikonsumsi sebagai alternatif minuman manis yang kurang sehat.

  5. Manajemen Gula Darah

    Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kombucha mungkin memiliki efek menguntungkan pada regulasi gula darah, terutama pada individu dengan diabetes atau pradiabetes. Penelitian pada hewan, termasuk studi oleh Bellik et al.

    pada tikus diabetes, telah menunjukkan bahwa kombucha dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan memperbaiki toleransi glukosa. Ini mungkin karena kombucha dapat memperlambat pencernaan karbohidrat dan mengurangi penyerapan glukosa.

    Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kombucha tetap mengandung gula, meskipun sebagian besar telah dikonsumsi selama fermentasi. Oleh karena itu, penderita diabetes harus mengonsumsinya dengan hati-hati dan memantau respons gula darah mereka.

    Potensi manfaat ini menjadikan kombucha sebagai area penelitian yang menarik untuk manajemen diabetes.

  6. Sifat Antimikroba

    Salah satu produk utama fermentasi kombucha adalah asam asetat, yang dikenal karena sifat antimikrobanya. Asam ini efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme patogen, termasuk beberapa jenis bakteri dan ragi yang dapat menyebabkan infeksi.

    Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa kombucha dapat melawan bakteri seperti E. coli, Salmonella typhimurium, dan Staphylococcus aureus.

    Kemampuan kombucha untuk menekan pertumbuhan patogen ini dapat berkontribusi pada perlindungan tubuh dari infeksi dan mendukung kesehatan saluran pencernaan dengan menjaga keseimbangan mikroflora.

    Sifat antimikroba ini adalah salah satu alasan mengapa kombucha secara tradisional dianggap sebagai minuman yang "membersihkan" tubuh dan memiliki manfaat kesehatan yang luas.

  7. Potensi Detoksifikasi Hati

    Kombucha diketahui mengandung senyawa yang disebut asam glukarat (D-glucaric acid), yang diyakini berperan dalam proses detoksifikasi hati.

    Asam glukarat dapat mendukung fase II detoksifikasi hati, di mana racun diubah menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

    Beberapa penelitian pada hewan, seperti yang dilakukan oleh Pauline et al., telah menunjukkan efek hepatoprotektif kombucha terhadap kerusakan hati yang disebabkan oleh zat beracun.

    Meskipun sebagian besar bukti berasal dari studi pada hewan, potensi kombucha untuk mendukung fungsi hati merupakan area penelitian yang menarik.

    Dengan membantu hati dalam proses detoksifikasi, kombucha dapat secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, mengurangi beban racun yang harus diproses oleh organ vital ini.

  8. Peningkatan Energi dan Imunitas

    Kombucha mengandung vitamin B kompleks, seperti B1, B2, B6, dan B12, yang merupakan kofaktor esensial dalam berbagai proses metabolisme tubuh.

    Vitamin-vitamin ini berperan penting dalam mengubah makanan menjadi energi seluler, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan vitalitas dan mengurangi kelelahan, sebagaimana diakui dalam bidang nutrisi.

    Konsumsi vitamin B yang cukup sangat penting untuk menjaga fungsi saraf dan metabolisme yang sehat.

    Selain itu, kesehatan mikrobioma usus yang didukung oleh probiotik dalam kombucha memiliki hubungan langsung dengan fungsi sistem kekebalan tubuh yang kuat.

    Usus yang sehat membantu dalam produksi sel-sel kekebalan dan regulasi respons inflamasi, yang secara kolektif meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, suatu prinsip dasar dalam imunologi.

    Mikrobiota usus yang seimbang mendukung produksi metabolit yang penting untuk respons imun yang optimal.