Wajib Simak! 10 Manfaat Minum Teh Setiap Hari, Tingkatkan Imun! – E-Journal
Sabtu, 29 November 2025 oleh journal
Konsumsi rutin minuman yang diseduh dari daun tanaman Camellia sinensis, yang dikenal luas sebagai teh, merupakan kebiasaan yang telah dipraktikkan selama ribuan tahun di berbagai budaya di seluruh dunia.
Praktik ini bukan sekadar ritual sosial atau tradisi kuliner, melainkan juga sebuah rutinitas harian yang terkait erat dengan beragam dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan individu, menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang intensif untuk memahami potensi manfaat terapeutiknya.
manfaat minum teh setiap hari
- Meningkatkan Perlindungan Antioksidan
Teh kaya akan senyawa polifenol, termasuk flavonoid dan katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan kuat.
Senyawa-senyawa ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel dan DNA, serta berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition oleh Yang et al. secara konsisten menunjukkan peran katekin dalam menetralkan radikal bebas, sehingga berpotensi menurunkan risiko berbagai penyakit degeneratif.
- Mendukung Kesehatan Kardiovaskular
Konsumsi teh secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Flavonoid dalam teh dapat membantu meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat"), faktor risiko utama penyakit jantung.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan di European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa peminum teh memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner dan stroke, menunjukkan efek protektif yang signifikan terhadap sistem kardiovaskular.
- Berpotensi Menurunkan Risiko Kanker
Meskipun penelitian masih terus berlanjut dan hasilnya bervariasi tergantung jenis kanker dan populasi, beberapa studi epidemiologi dan laboratorium menunjukkan bahwa senyawa dalam teh, terutama EGCG, memiliki sifat antikanker.
Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, memicu apoptosis (kematian sel terprogram), dan membatasi angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang menyuplai tumor).
Publikasi dalam jurnal Carcinogenesis sering kali membahas mekanisme di mana polifenol teh dapat berkontribusi pada pencegahan kanker, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk konfirmasi definitif.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Kewaspadaan
Teh mengandung kombinasi kafein dan L-theanine, asam amino unik yang bekerja sinergis.
Kafein memberikan efek stimulasi dan peningkatan kewaspadaan, sementara L-theanine mempromosikan gelombang alfa di otak, yang dikaitkan dengan kondisi relaksasi yang waspada tanpa rasa kantuk atau kegelisahan. Studi oleh Nathan et al.
yang diterbitkan di Nutritional Neuroscience menunjukkan bahwa kombinasi ini dapat meningkatkan fokus, perhatian, memori kerja, dan mengurangi kecemasan, menghasilkan kondisi mental yang optimal untuk produktivitas.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Polifenol dalam teh tidak sepenuhnya diserap di usus kecil, melainkan mencapai usus besar di mana mereka dapat dimetabolisme oleh mikrobiota usus.
Proses ini dapat mempromosikan pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus serta menghambat bakteri patogen, bertindak sebagai prebiotik alami.
Penelitian dalam jurnal Food & Function menyoroti bagaimana konsumsi teh dapat memodulasi komposisi mikrobiota usus, berkontribusi pada keseimbangan ekosistem pencernaan dan kesehatan pencernaan yang lebih baik secara keseluruhan.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan
Katekin, khususnya EGCG, dalam teh hijau telah diteliti secara ekstensif untuk perannya dalam metabolisme. Senyawa ini dapat meningkatkan termogenesis (pembakaran kalori) dan oksidasi lemak, membantu tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi secara lebih efisien.
Sebuah tinjauan sistematis dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat berkontribusi pada penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan yang sehat, terutama bila dikombinasikan dengan diet seimbang dan program olahraga teratur.
- Memperkuat Kesehatan Tulang
Beberapa penelitian observasional menunjukkan hubungan positif antara konsumsi teh jangka panjang dan kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi, terutama pada wanita pascamenopause.
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, flavonoid dan fitoestrogen dalam teh diduga berperan dalam menghambat resorpsi tulang (proses penghancuran tulang lama) dan meningkatkan pembentukan tulang baru.
Studi yang diterbitkan dalam Osteoporosis International telah mengindikasikan potensi teh sebagai faktor protektif terhadap osteoporosis dan menjaga integritas struktural tulang.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Senyawa bioaktif dalam teh, termasuk katekin dan alkilamina, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Alkilamina, misalnya, dapat mengaktifkan sel T gamma-delta, jenis sel kekebalan yang penting dalam garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences telah menunjukkan bagaimana komponen teh dapat "mempersiapkan" sistem kekebalan untuk respons yang lebih cepat dan efektif terhadap patogen, mengurangi risiko dan durasi penyakit.
- Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi teh secara teratur, terutama teh hijau dan hitam, telah dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan diabetes tipe 2.
Polifenol teh dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengatur kadar glukosa darah, dan mengurangi peradangan yang terkait dengan resistensi insulin.
Studi kohort besar yang dilaporkan di Archives of Internal Medicine telah menunjukkan hubungan terbalik antara asupan teh dan insiden diabetes tipe 2, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hubungan kausal secara definitif.
- Mengurangi Stres dan Meningkatkan Relaksasi
L-theanine dalam teh dikenal karena kemampuannya untuk mempromosikan gelombang alfa di otak, yang menginduksi keadaan relaksasi tanpa menyebabkan kantuk atau sedasi.
Efek ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan mempromosikan kualitas tidur yang lebih baik.
Penelitian dalam Journal of Physiological Anthropology telah menunjukkan bahwa konsumsi L-theanine dapat secara signifikan mengurangi respons stres psikologis dan fisiologis, memberikan efek menenangkan yang bermanfaat bagi kesehatan mental.