Jarang Diketahui! 7 Manfaat minum coklat bubuk untuk Relaksasi – E-Journal
Jumat, 28 November 2025 oleh journal
Bubuk kakao merupakan produk olahan yang berasal dari biji kakao, setelah melalui proses fermentasi, pengeringan, pemanggangan, dan penggilingan.
Dalam proses ini, sebagian besar lemak kakao atau mentega kakao dihilangkan, menghasilkan bubuk kering yang kaya akan senyawa fitokimia penting.
Senyawa-senyawa ini meliputi berbagai jenis flavonoid, seperti epikatekin dan katekin, serta alkaloid seperti teobromin dan sedikit kafein, di samping sejumlah mineral esensial.
Konsumsi bubuk kakao, khususnya dalam bentuk minuman, telah menjadi tradisi di berbagai kebudayaan selama berabad-abad, dikenal tidak hanya karena cita rasanya yang khas tetapi juga karena potensi nutrisinya.
Minuman yang disiapkan dari bubuk kakao, baik dengan air hangat maupun susu, menawarkan cara yang mudah dan menyenangkan untuk mengintegrasikan komponen bioaktif kakao ke dalam pola makan sehari-hari.
Potensi dampak positif dari konsumsi rutin minuman ini telah menjadi subjek penelitian ilmiah yang ekstensif, mengungkap berbagai manfaat kesehatan yang mungkin terkait dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya.
manfaat minum coklat bubuk
- Mendukung Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Konsumsi minuman kakao secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kardiovaskular, terutama karena kandungan flavonoidnya yang tinggi. Flavonoid ini, khususnya epikatekin, berperan dalam meningkatkan produksi oksida nitrat di sel endotel pembuluh darah.
Peningkatan oksida nitrat ini berkontribusi pada relaksasi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat memperbaiki aliran darah dan mengurangi kekakuan arteri, sebagaimana diindikasikan oleh penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association.
Berbagai studi klinis menunjukkan bahwa asupan flavonoid kakao dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada individu dengan hipertensi atau prehipertensi.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Hypertension telah secara konsisten melaporkan efek hipotensif moderat dari kakao.
Selain itu, beberapa komponen dalam kakao berpotensi memengaruhi profil lipid, dengan kecenderungan untuk menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat" dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol "baik".
Efek antioksidan kuat dari kakao juga memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif, suatu faktor kunci dalam perkembangan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Perlindungan komprehensif ini terhadap sistem kardiovaskular menyoroti potensi kakao sebagai bagian dari strategi diet untuk pemeliharaan kesehatan jantung.
Asupan teratur kakao yang kaya flavonoid telah dikaitkan dengan penurunan risiko kejadian kardiovaskular dalam studi epidemiologi skala besar.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif
Flavonoid yang melimpah dalam kakao bubuk memiliki kemampuan untuk menembus sawar darah otak, memberikan efek neuroprotektif dan meningkatkan fungsi otak.
Senyawa ini dapat meningkatkan aliran darah ke area-area vital otak, yang esensial untuk pasokan oksigen dan nutrisi yang optimal.
Peningkatan perfusi serebral ini telah diamati dalam studi pencitraan otak, menunjukkan potensi kakao untuk mendukung kinerja kognitif secara keseluruhan.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience dan Journal of Alzheimer's Disease telah menyoroti peran flavonoid kakao dalam meningkatkan neurogenesis, yaitu pembentukan neuron baru, serta sinaptogenesis, pembentukan koneksi antarneuron.
Efek ini berpotensi memperbaiki memori, pembelajaran, dan kemampuan pemrosesan informasi. Selain itu, sifat antioksidan flavonoid melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor penyebab penting dalam penuaan otak dan penyakit neurodegeneratif.
Beberapa studi intervensi pada manusia, termasuk yang dilakukan oleh Dr. Giovambattista Ghirlanda dan timnya, menunjukkan bahwa konsumsi kakao tinggi flavonoid dapat meningkatkan fungsi memori, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Peningkatan ini diyakini terkait dengan perbaikan sirkulasi serebral dan perlindungan terhadap kerusakan sel. Dengan demikian, minuman kakao dapat dianggap sebagai suplemen diet yang menjanjikan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kognitif sepanjang rentang usia.
- Sumber Antioksidan Kuat
Bubuk kakao dikenal sebagai salah satu makanan dengan kandungan antioksidan polifenol tertinggi, bahkan melebihi buah beri dan teh tertentu.
Antioksidan ini berperan vital dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Kandungan antioksidan kakao dapat diukur menggunakan skala ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity), yang menempatkannya pada peringkat sangat tinggi.
Flavonoid, khususnya epikatekin dan katekin, adalah antioksidan utama dalam kakao yang bertanggung jawab atas sebagian besar aktivitas penangkap radikal bebasnya.
Senyawa ini bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk donasi elektron dan stabilisasi radikal bebas, sehingga mencegah kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry telah secara rinci mendokumentasikan komposisi dan aktivitas antioksidan dari berbagai jenis kakao.
Perlindungan antioksidan yang diberikan oleh kakao tidak hanya terbatas pada pencegahan penyakit, tetapi juga mendukung pemeliharaan kesehatan seluler dan memperlambat proses penuaan.
Dengan mengurangi beban stres oksidatif pada tubuh, konsumsi bubuk kakao secara teratur dapat membantu menjaga integritas sel dan fungsi organ.
Ini menjadikan minuman kakao sebagai pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan asupan antioksidan harian dan mendukung kesehatan jangka panjang.
- Meningkatkan Mood dan Mengurangi Stres
Minuman kakao sering kali dikaitkan dengan perasaan nyaman dan peningkatan suasana hati, yang sebagian besar disebabkan oleh kandungan senyawa psikoaktif alami di dalamnya.
Kakao mengandung triptofan, asam amino esensial yang merupakan prekursor neurotransmitter serotonin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan". Peningkatan kadar serotonin di otak dapat membantu mengatur mood, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan perasaan relaksasi.
Selain triptofan, kakao juga mengandung feniletilamin (PEA), senyawa yang sering disebut sebagai "obat cinta" karena kemampuannya untuk merangsang pelepasan endorfin, yang dapat menghasilkan perasaan euforia dan gairah.
Teobromin, alkaloid utama dalam kakao, juga memberikan efek stimulan ringan yang berbeda dari kafein, dengan peningkatan energi yang lebih lembut dan tahan lama tanpa efek samping kegelisahan yang sering dikaitkan dengan kafein.
Studi di bidang Neuroscience & Biobehavioral Reviews telah membahas kompleksitas interaksi senyawa-senyawa ini.
Kombinasi unik dari senyawa-senyawa ini dalam kakao berkontribusi pada efek peningkatan mood dan pengurangan stres. Konsumsi minuman kakao dapat berfungsi sebagai cara alami untuk mengatasi perasaan cemas atau depresi ringan, serta meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Oleh karena itu, minuman ini sering menjadi pilihan populer untuk relaksasi atau sebagai dorongan energi yang menenangkan selama hari yang sibuk.
- Potensi dalam Pengelolaan Gula Darah
Meskipun kakao sering dikaitkan dengan produk manis, bubuk kakao murni tanpa tambahan gula memiliki potensi untuk memengaruhi pengelolaan gula darah.
Flavonoid dalam kakao dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespons insulin secara efektif dan menyerap glukosa dari darah.
Peningkatan sensitivitas insulin sangat penting untuk mencegah resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition dan Diabetes Care telah menunjukkan bahwa asupan kakao kaya flavonoid dapat memperbaiki fungsi sel beta pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.
Selain itu, kakao dapat mengurangi peradangan kronis, yang juga merupakan kontributor pada resistensi insulin. Efek ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, terutama setelah makan.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini berlaku untuk bubuk kakao murni tanpa pemanis tambahan. Produk cokelat olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh dapat meniadakan potensi manfaat ini.
Oleh karena itu, bagi individu yang ingin memanfaatkan kakao untuk pengelolaan gula darah, pilihan bubuk kakao tanpa gula adalah yang paling tepat, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat.
- Mendukung Kesehatan Kulit
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam bubuk kakao juga memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kulit. Flavonoid, khususnya flavanol, dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari.
Paparan UV adalah penyebab utama penuaan dini kulit, termasuk kerutan, bintik hitam, dan kehilangan elastisitas. Dengan menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan UV, kakao membantu mempertahankan integritas sel kulit.
Beberapa penelitian, termasuk yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa konsumsi kakao tinggi flavanol dapat meningkatkan hidrasi kulit, sirkulasi darah ke kulit, dan kepadatan kulit.
Peningkatan aliran darah ke kulit memastikan pasokan nutrisi dan oksigen yang lebih baik, yang esensial untuk regenerasi sel kulit yang sehat.
Hal ini dapat menghasilkan kulit yang tampak lebih halus, lebih kenyal, dan lebih bercahaya dari dalam.
Selain perlindungan dari kerusakan eksternal, sifat anti-inflamasi kakao juga berkontribusi pada kesehatan kulit dengan mengurangi kemerahan dan iritasi.
Dengan demikian, minuman kakao tidak hanya berfungsi sebagai minuman yang lezat tetapi juga sebagai bagian dari regimen perawatan kulit dari dalam.
Penting untuk memilih bubuk kakao murni untuk mendapatkan manfaat optimal ini, menghindari produk yang mengandung banyak tambahan gula atau bahan artifisial.
- Mengurangi Peradangan
Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan autoimun. Bubuk kakao kaya akan senyawa anti-inflamasi, terutama flavonoid dan polifenol, yang dapat membantu menekan jalur peradangan dalam tubuh.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi molekul pro-inflamasi dan enzim yang terlibat dalam respons peradangan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients dan Food & Function telah menunjukkan bahwa kakao dapat secara signifikan mengurangi penanda inflamasi dalam darah, seperti C-reactive protein (CRP) dan sitokin pro-inflamasi.
Efek ini sangat penting dalam mencegah kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh peradangan jangka panjang. Dengan meredakan peradangan, kakao dapat berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan berbagai kondisi kesehatan.
Kemampuan kakao untuk memodulasi respons imun dan mengurangi peradangan menyoroti perannya sebagai makanan fungsional. Konsumsi rutin minuman kakao dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit terkait peradangan.
Penting untuk memasukkan bubuk kakao murni dalam pola makan seimbang untuk memaksimalkan potensi anti-inflamasinya.