Wajib Simak! Inilah 7 Manfaat Minuman Berkarbonasi, Usus Lancar – E-Journal
Kamis, 9 Oktober 2025 oleh journal
Minuman yang mengandung karbonasi merujuk pada cairan yang telah diresapi dengan gas karbon dioksida di bawah tekanan, menciptakan gelembung-gelembung khas yang memberikan sensasi fizz atau desisan.
Proses ini dapat terjadi secara alami, seperti pada beberapa mata air mineral, atau secara buatan dengan menyuntikkan CO2 ke dalam air atau minuman lainnya.
Berbagai jenis minuman dapat dikarbonasi, mulai dari air mineral murni, minuman ringan bergula, hingga bir dan anggur bersoda.
Fokus utama dalam pembahasan ini adalah pada minuman berkarbonasi yang tidak mengandung tambahan gula atau pemanis buatan, seperti air soda atau air mineral berkarbonasi alami, karena karakteristik fisiologisnya yang unik.
manfaat minuman berkarbonasi
- Peningkatan Hidrasi
Air berkarbonasi dapat menjadi alternatif yang menarik bagi individu yang kurang menyukai rasa air tawar biasa, sehingga mendorong konsumsi cairan yang lebih adekuat sepanjang hari.
Sensasi gelembung dan rasa yang sedikit berbeda dapat membuat proses hidrasi terasa lebih menyenangkan dan bervariasi, mendukung kepatuhan terhadap rekomendasi asupan cairan harian.
Penelitian menunjukkan bahwa air berkarbonasi murni memiliki efek hidrasi yang setara dengan air tawar biasa, menjadikannya pilihan yang valid untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti European Journal of Clinical Nutrition seringkali menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam status hidrasi antara konsumsi air biasa dan air berkarbonasi tanpa tambahan gula atau pemanis.
Dengan demikian, bagi mereka yang kesulitan mencapai asupan air harian yang direkomendasikan, minuman berkarbonasi tanpa gula dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan volume cairan yang diminum.
Pendekatan ini mendukung kesehatan umum dan fungsi tubuh yang optimal, mirip dengan konsumsi air putih, tanpa menambah kalori yang tidak diinginkan.
- Membantu Pencernaan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air berkarbonasi dapat meringankan gejala dispepsia atau gangguan pencernaan, serta sembelit. Karbonasi diyakini dapat merangsang fungsi pencernaan dan membantu pergerakan usus, memberikan efek yang menenangkan pada saluran cerna.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Athena, yang dipublikasikan dalam European Journal of Gastroenterology & Hepatology, menemukan bahwa air berkarbonasi efektif dalam mengurangi gejala dispepsia fungsional dan sembelit pada pasien.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan stimulasi saraf vagal dan peningkatan motilitas lambung, yang mempercepat pengosongan lambung.
Efek ini terutama bermanfaat bagi individu yang mengalami perut kembung, rasa penuh setelah makan, atau kesulitan buang air besar.
Meskipun bukan obat, air berkarbonasi dapat memberikan bantuan alami dan non-farmakologis untuk kondisi pencernaan ringan, serta meningkatkan kenyamanan pasca-makan.
- Meningkatkan Rasa Kenyang
Karbonasi dalam minuman dapat berkontribusi pada peningkatan rasa kenyang, yang berpotensi membantu dalam pengelolaan berat badan. Gelembung gas karbon dioksida dapat mengisi ruang di perut, menciptakan sensasi penuh tanpa menambah kalori.
Sensasi kenyang ini dapat membantu mengurangi asupan makanan secara keseluruhan, terutama jika dikonsumsi sebelum atau selama makan.
Dengan demikian, individu mungkin cenderung mengonsumsi kalori lebih sedikit, yang merupakan faktor penting dalam program penurunan atau pemeliharaan berat badan yang sehat.
Meskipun efeknya mungkin bervariasi antar individu, konsep bahwa volume cairan berkarbonasi dapat memicu respons kenyang telah didukung oleh beberapa pengamatan klinis.
Hal ini menjadikan air berkarbonasi sebagai alat bantu yang sederhana namun efektif dalam strategi diet untuk mengontrol nafsu makan.
- Alternatif Lebih Sehat untuk Minuman Bergula
Salah satu manfaat paling signifikan dari air berkarbonasi adalah perannya sebagai pengganti minuman ringan bergula. Minuman bergula tinggi telah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kerusakan gigi.
Dengan beralih dari soda manis atau jus buah tinggi gula ke air berkarbonasi tanpa pemanis, individu dapat secara drastis mengurangi asupan gula dan kalori mereka.
Ini merupakan langkah krusial dalam pencegahan berbagai penyakit metabolik dan menjaga kesehatan jangka panjang, sejalan dengan pedoman diet sehat.
Organisasi kesehatan masyarakat di seluruh dunia, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara konsisten merekomendasikan pengurangan konsumsi gula tambahan.
Air berkarbonasi menyediakan opsi yang menyegarkan tanpa mengorbankan tujuan kesehatan tersebut, menawarkan pengalaman minum yang menyenangkan tanpa dampak negatif gula.
- Potensi Dukungan untuk Kesehatan Tulang (Membantah Mitos)
Ada mitos populer yang menyatakan bahwa minuman berkarbonasi merusak tulang, namun penelitian ilmiah secara konsisten membantah klaim ini.
Kekhawatiran ini seringkali berasal dari kebingungan antara air berkarbonasi murni dan minuman cola yang mengandung asam fosfat dan kafein.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal terkemuka seperti The American Journal of Clinical Nutrition telah menunjukkan bahwa konsumsi air berkarbonasi, bahkan dalam jumlah besar, tidak memiliki efek negatif pada kepadatan mineral tulang.
Efek buruk pada tulang lebih sering dikaitkan dengan konsumsi tinggi minuman berkafein dan berfosfat seperti cola, bukan karena karbonasinya itu sendiri.
Oleh karena itu, air berkarbonasi murni dapat dinikmati tanpa kekhawatiran yang tidak berdasar mengenai kesehatan tulang. Penting untuk membedakan antara jenis minuman berkarbonasi untuk memahami dampak sebenarnya pada tubuh dan menghindari misinformasi kesehatan.
- Memfasilitasi Proses Menelan (Bagi Penderita Disfagia)
Bagi beberapa individu yang menderita disfagia atau kesulitan menelan, air berkarbonasi dapat menawarkan bantuan. Sensasi fizz atau "gigitan" yang dihasilkan oleh karbonasi dapat memberikan stimulasi sensorik yang diperlukan untuk memicu refleks menelan.
Penelitian, termasuk studi yang dipublikasikan dalam Journal of Oral Rehabilitation, telah menunjukkan bahwa air berkarbonasi dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi menelan pada pasien dengan disfagia neurogenik.
Stimulasi taktil dan proprioseptif dari gelembung dapat membantu koordinasi otot-otot yang terlibat dalam proses menelan, mengurangi risiko aspirasi.
Meskipun bukan solusi universal, penggunaan air berkarbonasi sebagai intervensi dietetik dapat menjadi bagian dari strategi manajemen disfagia.
Ini memberikan pilihan yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan cairan yang kental atau dimodifikasi lainnya bagi sebagian pasien, meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Sumber Mineral Alami (untuk Air Mineral Berkarbonasi)
Beberapa air mineral berkarbonasi alami mengandung berbagai mineral penting yang diserap dari lapisan batuan tempat mereka berasal. Mineral-mineral ini dapat meliputi kalsium, magnesium, dan kalium, yang semuanya memiliki peran vital dalam fungsi tubuh.
Misalnya, kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi, sedangkan magnesium berkontribusi pada fungsi otot dan saraf yang normal, serta menjaga keseimbangan elektrolit.
Konsumsi air mineral berkarbonasi alami dapat menjadi cara pasif untuk melengkapi asupan harian mineral-mineral ini, terutama bagi mereka yang mungkin memiliki defisiensi ringan.
Meskipun jumlah mineral bervariasi secara signifikan antar merek dan sumber, air mineral berkarbonasi tertentu dapat menjadi sumber nutrisi mikro yang berguna.
Ini menambah dimensi gizi pada manfaat hidrasi yang sudah ada, menjadikannya lebih dari sekadar minuman penyegar dan berpotensi mendukung kesehatan secara keseluruhan.