Jarang diketahui! 7 Manfaat Jamu Setelah Haid, Bersihkan Rahim Tuntas – E-Journal
Selasa, 19 Agustus 2025 oleh journal
Praktik konsumsi ramuan herbal tradisional setelah periode menstruasi adalah kebiasaan yang telah lama mengakar dalam budaya Indonesia. Tindakan ini secara turun-temurun diyakini memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan dan menjaga kesehatan organ reproduksi wanita.
Berbagai jenis tanaman obat, seperti kunyit, temulawak, jahe, dan daun sirih, seringkali menjadi bahan utama dalam formulasi jamu untuk tujuan ini.
Konsumsi jamu pasca-haid bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan fisiologis tubuh, membersihkan sisa-sisa menstruasi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin timbul.
manfaat minum jamu setelah haid
- Mengurangi Peradangan dan Nyeri Pasca-Menstruasi
Banyak wanita mengalami ketidaknyamanan dan nyeri ringan setelah siklus menstruasi berakhir. Jamu seringkali mengandung bahan aktif seperti kurkumin dari kunyit, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi kuat.
Senyawa ini dapat membantu meredakan kontraksi uterus dan mengurangi peradangan sisa, sebagaimana disoroti dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Dengan demikian, konsumsi jamu dapat berkontribusi signifikan pada pengurangan rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan tubuh.
- Membantu Pembersihan Rahim Secara Alami
Setelah menstruasi, penting bagi rahim untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan dan darah secara tuntas. Beberapa bahan dalam jamu, seperti daun sirih atau asam jawa, secara tradisional dipercaya memiliki sifat membersihkan dan detoksifikasi.
Meskipun bukan "pembersihan" dalam arti medis steril, jamu dapat mendukung kontraksi rahim yang sehat dan optimalisasi proses pengeluaran sisa-sisa menstruasi. Literatur etnobotani seringkali mencatat penggunaan bahan-bahan ini untuk mendukung kesehatan reproduksi wanita.
- Mengembalikan Stamina dan Energi Tubuh
Siklus menstruasi seringkali menguras energi dan meninggalkan rasa lelah pada sebagian wanita karena kehilangan darah dan fluktuasi hormonal. Jamu tradisional kerap kali mengandung rempah-rempah yang bersifat tonik seperti kencur atau jahe.
Bahan-bahan ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme, memberikan dorongan energi yang diperlukan dan mengurangi kelelahan, seperti yang diulas dalam publikasi mengenai fitoterapi adaptogenik.
Konsumsi jamu dapat membantu memulihkan vitalitas dan mempersiapkan tubuh untuk aktivitas sehari-hari.
- Mendukung Keseimbangan Hormonal
Fluktuasi hormon adalah bagian integral dari siklus menstruasi, dan mencapai keseimbangan pasca-haid sangat krusial. Beberapa komponen herbal dalam jamu, seperti temulawak atau kunyit, telah diteliti untuk potensi adaptogeniknya.
Studi pendahuluan, seperti yang dipresentasikan dalam simposium fitofarmaka, menunjukkan bahwa senyawa tertentu dapat membantu menstabilkan respons tubuh terhadap stres dan mungkin berkontribusi pada regulasi hormon.
Hal ini berpotensi mendukung stabilitas emosional dan fisik setelah periode menstruasi berakhir.
- Meningkatkan Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah yang optimal sangat penting untuk proses pemulihan tubuh pasca-menstruasi, memastikan bahwa nutrisi dan oksigen mencapai sel-sel yang membutuhkan.
Bahan-bahan seperti jahe dan kunyit dikenal memiliki sifat karminatif dan dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.
Peningkatan sirkulasi ini membantu dalam proses penyembuhan jaringan dan pembuangan limbah metabolik secara efisien, sebagaimana dibahas dalam teks farmakognosi. Dengan demikian, jamu dapat mendukung regenerasi sel dan optimalisasi fungsi organ reproduksi.
- Memperkuat Sistem Imun Tubuh
Kesehatan imun yang kuat sangat vital untuk mencegah infeksi, terutama saat tubuh sedang dalam masa pemulihan setelah menstruasi. Banyak rempah-rempah yang umum dalam jamu, seperti kunyit, temulawak, dan jahe, kaya akan antioksidan dan senyawa imunomodulator.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Ethnopharmacology sering menyoroti potensi bahan-bahan ini dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh. Konsumsi jamu secara teratur dapat berkontribusi pada daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap berbagai patogen.
- Mengurangi Bau Badan dan Keputihan yang Tidak Normal
Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan pada bau badan atau keputihan yang tidak nyaman setelah menstruasi. Daun sirih, salah satu bahan umum dalam jamu, memiliki sifat antiseptik dan antijamur yang kuat.
Studi mikrobiologi mendukung efektivitas ekstrak sirih dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab bau dan infeksi, seperti yang dilaporkan dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research.
Penggunaan jamu yang mengandung sirih dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan area intim, sekaligus mengurangi masalah terkait keputihan yang tidak normal.