Jarang Diketahui! 7 Manfaat Minum Teh Hijau Sebelum Tidur, Bikin Nyenyak – E-Journal

Rabu, 30 Juli 2025 oleh journal

Konsumsi minuman tertentu di malam hari, khususnya yang mengandung senyawa bioaktif, dapat memberikan dampak signifikan terhadap fisiologi tubuh.

Praktik ini melibatkan asupan cairan yang mengandung metabolit sekunder tumbuhan, seperti antioksidan dan asam amino, beberapa waktu sebelum periode istirahat malam.

Tujuan dari kebiasaan ini seringkali berkaitan dengan optimalisasi fungsi tubuh, promosi relaksasi, atau dukungan terhadap proses metabik yang terjadi selama tidur.

manfaat minum teh hijau sebelum tidur

  1. Promosi Relaksasi dan Pengurangan Stres

    Teh hijau kaya akan L-theanine, suatu asam amino yang dikenal memiliki efek menenangkan pada otak tanpa menyebabkan kantuk.

    Senyawa ini mampu meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak, yang diasosiasikan dengan keadaan relaksasi yang terjaga dan pengurangan kecemasan.

    Jarang Diketahui! 7 Manfaat Minum Teh Hijau Sebelum...

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychopharmacology oleh Kimura et al. pada tahun 2007 menunjukkan bahwa konsumsi L-theanine secara signifikan mengurangi respons stres dan meningkatkan relaksasi pada individu.

    Oleh karena itu, asupannya di malam hari dapat membantu menenangkan pikiran setelah aktivitas seharian.

    Efek menenangkan ini sangat bermanfaat bagi individu yang cenderung mengalami pikiran berpacu atau kegelisahan sebelum tidur, membantu mereka mencapai kondisi mental yang lebih tenang untuk transisi menuju istirahat.

  2. Peningkatan Kualitas Tidur

    Meskipun teh hijau mengandung kafein, kandungan L-theanine-nya dapat mengimbangi efek stimulan tersebut, terutama jika dikonsumsi dalam porsi moderat atau dalam bentuk decaffeinated.

    L-theanine telah terbukti dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur dan meningkatkan efisiensi tidur secara keseluruhan.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients oleh Hidese et al. pada tahun 2019 menemukan bahwa suplementasi L-theanine efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pada individu yang sehat.

    Ini menunjukkan bahwa komponen teh hijau dapat berperan dalam mendukung tidur yang lebih nyenyak dan restoratif.

    Dengan mempromosikan kondisi relaksasi dan mengurangi gangguan mental, teh hijau dapat secara tidak langsung berkontribusi pada siklus tidur yang lebih baik, memungkinkan tubuh dan pikiran untuk pulih secara optimal selama malam.

  3. Dukungan Kesehatan Jantung

    Teh hijau mengandung katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan kuat. Senyawa ini telah terbukti memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kardiovaskular, termasuk mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah.

    Penelitian meta-analisis oleh Wang et al. pada tahun 2014, yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, menyimpulkan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

    Manfaat ini bersifat kumulatif dan berkelanjutan.

    Meskipun bukan efek langsung saat tidur, dukungan kesehatan jantung yang berkelanjutan dari konsumsi teh hijau dapat berkontribusi pada kesejahteraan umum, yang pada gilirannya dapat mendukung kualitas istirahat yang lebih baik.

  4. Regulasi Gula Darah

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu dalam regulasi kadar glukosa darah. Senyawa polifenol dalam teh hijau diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa di usus.

    Sebuah tinjauan sistematis oleh Liu et al. pada tahun 2013, juga di American Journal of Clinical Nutrition, menyoroti potensi teh hijau dalam membantu manajemen glukosa darah pada individu dengan atau berisiko diabetes tipe 2.

    Efek ini dapat membantu menjaga stabilitas metabolik semalaman.

    Dengan menjaga kadar gula darah lebih stabil, tubuh dapat menghindari fluktuasi yang dapat mengganggu tidur dan mendukung proses metabolisme yang lebih efisien selama periode puasa di malam hari.

  5. Potensi Anti-inflamasi

    Katekin dalam teh hijau memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan seringkali dikaitkan dengan gangguan tidur.

    Studi oleh Singh et al. pada tahun 2011, yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam teh hijau memiliki kemampuan untuk memodulasi jalur inflamasi.

    Konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu mengurangi beban inflamasi sistemik.

    Dengan mengurangi peradangan, tubuh dapat mencapai kondisi yang lebih kondusif untuk pemulihan dan perbaikan seluler selama tidur, berkontribusi pada perasaan segar saat bangun tidur.

  6. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Teh hijau adalah sumber yang kaya akan antioksidan dan senyawa bioaktif, termasuk L-theanine dan katekin, yang telah terbukti mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Komponen-komponen ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan respons imun.

    Penelitian oleh Wu et al. pada tahun 2007, yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa L-theanine dapat meningkatkan kemampuan sel T gamma-delta untuk melawan infeksi. Ini menunjukkan peran teh hijau dalam memperkuat pertahanan tubuh.

    Sistem kekebalan yang kuat sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan dapat membantu mencegah penyakit yang mungkin mengganggu kualitas tidur, memastikan tubuh tetap sehat dan mampu pulih secara optimal.

  7. Peningkatan Kesehatan Otak dan Perlindungan Neuroprotektif

    Antioksidan dalam teh hijau, seperti EGCG, bersama dengan L-theanine, menunjukkan efek neuroprotektif. Mereka dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang merupakan faktor dalam penyakit neurodegeneratif.

    Studi yang dilakukan oleh Mandel et al. pada tahun 2008 dalam Journal of Alzheimer's Disease menyoroti potensi katekin teh hijau dalam menekan pembentukan plak amiloid dan melindungi neuron.

    Ini menunjukkan manfaat jangka panjang untuk fungsi kognitif.

    Meskipun efek ini lebih bersifat kumulatif daripada akut sebelum tidur, dukungan berkelanjutan terhadap kesehatan otak dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental secara keseluruhan, yang secara tidak langsung mendukung pola tidur yang sehat dan restoratif.