Wajib Simak! 7 Manfaat Minum Teh Tawar Tiap Hari, Cegah Diabetes & Bugar! – E-Journal
Minggu, 17 Agustus 2025 oleh journal
Konsumsi rutin minuman yang berasal dari daun teh tanpa penambahan gula atau pemanis, dikenal sebagai teh tawar, telah lama menjadi bagian dari kebiasaan diet di berbagai budaya.
Kebiasaan ini melibatkan asupan harian yang konsisten, seringkali sebagai pengganti minuman manis atau air putih biasa.
Minuman ini, yang dapat berupa teh hijau, hitam, atau oolong, menawarkan berbagai senyawa bioaktif yang secara alami terkandung dalam daun teh.
Studi ilmiah telah mulai mengungkap potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan praktik konsumsi harian ini, melampaui sekadar hidrasi.
manfaat minum teh tawar setiap hari
- Kaya akan Antioksidan
Teh tawar merupakan sumber antioksidan polifenol yang melimpah, terutama flavonoid dan katekin, seperti epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa-senyawa ini bekerja untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab stres oksidatif.
Stres oksidatif berkontribusi pada kerusakan seluler dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Yang et al. (2011) secara ekstensif membahas kapasitas antioksidan katekin dalam teh.
Konsumsi harian membantu menjaga keseimbangan antioksidan dalam tubuh, berpotensi mengurangi risiko kerusakan oksidatif jangka panjang. Ini menjadikannya minuman yang berharga dalam strategi diet untuk mendukung kesehatan seluler.
- Mendukung Kesehatan Kardiovaskular
Konsumsi teh tawar secara teratur dikaitkan dengan peningkatan kesehatan jantung. Senyawa flavonoid dalam teh telah terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner.
Selain itu, teh dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, yaitu lapisan dalam pembuluh darah, yang krusial untuk menjaga aliran darah yang lancar.
Sebuah meta-analisis yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition oleh Wang et al. (2014) menyimpulkan bahwa konsumsi teh secara signifikan berkorelasi dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
Efek positif ini dipercaya berasal dari kombinasi sifat antioksidan dan anti-inflamasi teh yang bekerja sinergis untuk melindungi sistem kardiovaskular dari kerusakan.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Kewaspadaan
Teh mengandung kombinasi unik antara kafein dan L-theanine, sebuah asam amino yang jarang ditemukan dalam makanan lain.
Kafein memberikan efek stimulasi yang meningkatkan kewaspadaan, sementara L-theanine memiliki efek menenangkan yang dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan gelombang alfa di otak.
Kombinasi ini menghasilkan peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa efek gugup yang sering diasosiasikan dengan kafein murni.
Penelitian oleh Kelly et al. (2020) dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kombinasi L-theanine dan kafein dalam teh dapat secara signifikan meningkatkan kinerja kognitif, memori kerja, dan waktu reaksi.
Konsumsi teh tawar setiap hari dapat menjadi strategi efektif untuk menjaga ketajaman mental sepanjang hari, mendukung produktivitas dan fungsi otak secara keseluruhan.
- Potensi dalam Pengelolaan Berat Badan
Teh, terutama teh hijau, telah diteliti karena perannya dalam pengelolaan berat badan. Katekin, khususnya EGCG, diketahui dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan oksidasi lemak.
Ini berarti tubuh menjadi lebih efisien dalam membakar kalori dan lemak, bahkan saat istirahat.
Tinjauan sistematis dan meta-analisis yang dipublikasikan di Obesity Reviews oleh Hursel et al. (2009) menemukan bahwa katekin teh hijau memiliki efek positif pada penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan.
Meskipun efeknya mungkin moderat, menjadikannya bagian dari pola makan sehat dan gaya hidup aktif dapat mendukung upaya pengelolaan berat badan tanpa tambahan kalori dari gula.
- Membantu Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Teh tawar dapat berkontribusi pada kesehatan gigi dan mulut. Teh secara alami mengandung fluoride dalam jumlah kecil, yang dikenal dapat memperkuat enamel gigi dan membuatnya lebih tahan terhadap asam yang diproduksi oleh bakteri.
Selain itu, polifenol dalam teh memiliki sifat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak dan bau mulut.
Studi awal oleh Kashket et al. (1988) yang diterbitkan dalam Caries Research menunjukkan bahwa teh dapat memiliki efek kariostatik, yaitu kemampuan untuk menghambat pembentukan karies gigi.
Dengan mengurangi jumlah bakteri berbahaya di mulut, konsumsi teh tawar secara teratur dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi risiko penyakit periodontal.
- Potensi Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh tawar secara rutin dapat berkorelasi dengan penurunan risiko pengembangan diabetes tipe 2. Polifenol dalam teh diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengatur kadar gula darah.
Ini dilakukan melalui berbagai mekanisme, termasuk penghambatan enzim yang memecah karbohidrat dan peningkatan penyerapan glukosa oleh sel.
Sebuah tinjauan yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry oleh Isabelle et al. (2018) menyoroti peran senyawa bioaktif teh dalam metabolisme glukosa dan lipid.
Dengan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, teh tawar dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan bagi individu yang berisiko atau sebagai dukungan bagi penderita diabetes dalam mengelola kondisi mereka.
- Mendukung Hidrasi Tubuh dan Kesehatan Pencernaan
Meskipun teh mengandung kafein, konsumsi teh tawar dalam jumlah moderat tetap berkontribusi pada asupan cairan harian dan membantu menjaga hidrasi tubuh.
Hidrasi yang adekuat sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol teh dapat memiliki efek prebiotik.
Efek prebiotik berarti senyawa tersebut dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang esensial untuk kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan fungsi kekebalan tubuh. Parkar et al.
(2018) dalam Food & Function membahas bagaimana senyawa bioaktif teh dapat memodulasi komposisi mikrobiota usus, memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan secara keseluruhan.