Jarang Diketahui! Ketahui 7 Manfaat Minum Susu untuk Tulang Kuat Optimal – E-Journal
Rabu, 22 Oktober 2025 oleh journal
Frasa yang menjadi fokus pembahasan ini merujuk pada serangkaian keuntungan fisiologis dan nutrisional yang diperoleh tubuh manusia dari konsumsi produk olahan susu, khususnya susu sapi.
Ini mencakup dampak positif pada berbagai sistem organ, mulai dari sistem muskuloskeletal hingga sistem imun dan pencernaan.
Keuntungan-keuntungan ini didukung oleh komposisi nutrisi susu yang kaya, termasuk makronutrien seperti protein dan lemak, serta mikronutrien esensial seperti vitamin dan mineral.
Pemahaman mendalam tentang aspek-aspek ini sangat penting untuk mengapresiasi peran susu dalam diet seimbang dan kesehatan jangka panjang.
manfaat minum susu
- Mendukung Kesehatan Tulang yang Optimal
Susu merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin D yang sangat baik, nutrisi-nutrisi krusial untuk pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang. Kalsium adalah komponen utama matriks tulang, sedangkan fosfor berperan penting dalam mineralisasi tulang.
Vitamin D esensial untuk penyerapan kalsium yang efisien di usus, memastikan mineral tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tubuh.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Osteoporosis International oleh Weaver et al. (2014) menunjukkan bahwa asupan susu dan produk olahannya secara teratur berkorelasi positif dengan peningkatan kepadatan mineral tulang pada berbagai kelompok usia.
Konsumsi susu yang adekuat, terutama selama masa pertumbuhan dan perkembangan, dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari. Oleh karena itu, susu sering direkomendasikan sebagai bagian integral dari strategi pencegahan penyakit tulang.
- Meningkatkan Pertumbuhan dan Perbaikan Otot
Susu mengandung protein berkualitas tinggi, termasuk kasein dan protein whey, yang kaya akan asam amino esensial yang diperlukan untuk sintesis protein otot.
Protein whey dicerna dengan cepat, menyediakan asam amino segera setelah dikonsumsi, sehingga ideal untuk pemulihan pasca-latihan. Sementara itu, kasein dicerna lebih lambat, memastikan pelepasan asam amino yang berkelanjutan, mendukung perbaikan otot semalaman.
Studi oleh Phillips et al. (2011) dalam American Journal of Clinical Nutrition menyoroti efektivitas protein susu dalam meningkatkan massa otot dan kekuatan, terutama ketika dikonsumsi setelah aktivitas fisik.
Kombinasi unik protein cepat dan lambat dalam susu menjadikannya minuman yang sangat efektif untuk atlet dan individu yang ingin mempertahankan atau membangun massa otot.
Asupan protein yang cukup juga penting untuk mencegah sarcopenia pada populasi lansia.
- Menyediakan Hidrasi dan Elektrolit Esensial
Susu sebagian besar terdiri dari air, menjadikannya minuman yang efektif untuk hidrasi tubuh.
Selain itu, susu juga mengandung elektrolit penting seperti kalium, natrium, dan klorida, yang berperan vital dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi saraf serta otot yang optimal.
Kandungan elektrolit ini membantu menggantikan mineral yang hilang melalui keringat.
Sebuah tinjauan oleh Shirreffs et al. (2007) dalam British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa susu dapat menjadi minuman rehidrasi yang lebih efektif dibandingkan air biasa setelah olahraga karena kandungan nutrisinya yang lebih kompleks.
Kehadiran karbohidrat dan protein dalam susu juga membantu penyerapan air di usus, mempercepat proses rehidrasi. Dengan demikian, susu tidak hanya memuaskan dahaga tetapi juga mendukung fungsi fisiologis yang penting.
- Mendukung Fungsi Sistem Kekebalan Tubuh
Susu diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral yang berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dan D, serta seng, adalah beberapa mikronutrien yang ditemukan dalam susu yang dikenal memiliki efek imunomodulator.
Vitamin D, khususnya, semakin diakui perannya dalam mengatur respons imun dan mengurangi kerentanan terhadap infeksi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Dairy Science oleh Cross et al. (2019) menunjukkan bahwa komponen bioaktif dalam susu, seperti laktoferin dan imunoglobulin, juga berkontribusi pada pertahanan kekebalan tubuh.
Komponen-komponen ini memiliki sifat antimikroba dan antivirus yang dapat membantu tubuh melawan patogen. Oleh karena itu, konsumsi susu dapat menjadi bagian dari strategi nutrisi untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.
- Berpotensi Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
Beberapa penelitian epidemiologi telah mengaitkan konsumsi susu dengan penurunan risiko penyakit kronis tertentu, termasuk penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Kalium dalam susu dapat membantu mengatur tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi susu dapat berkorelasi dengan profil lipid yang lebih baik.
Tinjauan sistematis dan meta-analisis oleh Guo et al. (2017) dalam European Journal of Epidemiology menemukan bahwa konsumsi susu secara moderat tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan bahkan mungkin sedikit menurunkannya.
Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme penuhnya, nutrisi dalam susu seperti kalsium dan magnesium mungkin berperan dalam metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, yang penting untuk pencegahan diabetes tipe 2.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan
Kandungan protein tinggi dalam susu dapat meningkatkan rasa kenyang, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Protein dikenal memiliki efek termogenik yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak, yang berarti tubuh membakar lebih banyak energi untuk mencernanya. Kalsium dalam susu juga telah diteliti terkait perannya dalam metabolisme lemak.
Studi oleh Zemel (2004) dalam Obesity Research menyarankan bahwa diet tinggi kalsium dari produk susu dapat mendukung penurunan berat badan dan komposisi tubuh yang lebih baik.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan kemampuan kalsium untuk memodulasi metabolisme adiposit, mengurangi penyimpanan lemak, dan meningkatkan pembakaran lemak. Oleh karena itu, memasukkan susu ke dalam diet seimbang dapat menjadi strategi yang efektif untuk manajemen berat badan.
- Menjaga Kesehatan Gigi
Susu mengandung kalsium dan fosfor, dua mineral vital untuk pembentukan dan pemeliharaan enamel gigi yang kuat. Selain itu, kasein, protein utama dalam susu, diketahui memiliki sifat anti-karies.
Kasein dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan gigi, membantu mencegah demineralisasi enamel yang disebabkan oleh asam yang diproduksi oleh bakteri mulut.
Penelitian oleh Rugg-Gunn (2013) dalam British Dental Journal menegaskan bahwa konsumsi susu dapat membantu mengurangi risiko karies gigi, terutama pada anak-anak.
Sifat buffering alami susu juga membantu menetralkan asam di mulut, menjaga pH yang lebih seimbang dan mengurangi erosi enamel.
Dengan demikian, susu merupakan minuman yang bermanfaat tidak hanya untuk tulang tetapi juga untuk kesehatan gigi yang prima.