Jarang Diketahui! 10 Manfaat Minum Jus Setiap Hari, Kulit Glowing Alami – E-Journal
Kamis, 14 Agustus 2025 oleh journal
Konsumsi ekstrak buah dan sayuran secara teratur dalam bentuk minuman cair telah menjadi bagian dari pola makan banyak individu yang peduli kesehatan.
Praktik ini melibatkan integrasi asupan nutrisi dari berbagai sumber nabati murni ke dalam diet harian, seringkali sebagai suplemen atau pelengkap dari asupan makanan padat.
Tujuannya bervariasi, mulai dari peningkatan hidrasi, penambahan asupan vitamin dan mineral, hingga dukungan terhadap fungsi-fungsi biologis tubuh yang optimal, yang secara kolektif dikenal sebagai dampak positif dari asupan cairan nabati secara rutin.
manfaat minum jus setiap hari
- Peningkatan Asupan Nutrisi Esensial
Mengonsumsi jus buah dan sayuran setiap hari dapat secara signifikan meningkatkan asupan vitamin, mineral, dan fitonutrien penting yang mungkin kurang dalam diet biasa.
Jus segar, terutama yang dibuat dari berbagai jenis buah dan sayuran, menyediakan konsentrasi nutrisi tinggi dalam bentuk yang mudah diserap oleh tubuh.
Ini termasuk vitamin C dari jeruk, vitamin K dari sayuran hijau, kalium dari pisang atau alpukat, serta folat dari bayam.
Banyak penelitian gizi menunjukkan bahwa sebagian besar populasi tidak memenuhi rekomendasi asupan harian buah dan sayuran.
Dengan mengintegrasikan jus ke dalam diet, individu dapat menjembatani kesenjangan nutrisi ini, memastikan tubuh menerima mikronutrien yang diperlukan untuk fungsi seluler yang optimal.
Misalnya, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients sering menyoroti peran jus dalam meningkatkan status gizi.
Namun, penting untuk memilih jus yang tidak ditambahkan gula dan dibuat dari buah serta sayuran utuh untuk memaksimalkan manfaat nutrisi.
Kandungan serat mungkin berkurang jika ampas dihilangkan sepenuhnya, tetapi vitamin dan mineral tetap melimpah, mendukung berbagai proses metabolik dan biokimia dalam tubuh.
- Dukungan Kuat untuk Sistem Kekebalan Tubuh
Jus segar kaya akan vitamin dan antioksidan yang berperan krusial dalam memperkuat sistem imun tubuh. Vitamin C, yang melimpah dalam buah-buahan sitrus, stroberi, dan kiwi, adalah antioksidan kuat yang dikenal mendukung fungsi sel-sel kekebalan.
Selain itu, beta-karoten dari wortel dan mangga, serta flavonoid dari beri dan apel, juga berkontribusi pada perlindungan sel dari kerusakan oksidatif.
Konsumsi rutin antioksidan ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk melawan patogen.
Sebuah tinjauan dalam Journal of Clinical Immunology sering mengulas bagaimana asupan nutrisi tertentu, termasuk yang ditemukan dalam jus, dapat memengaruhi respons imun.
Hal ini menjadikan jus sebagai alat yang efektif untuk menjaga tubuh tetap tangguh terhadap infeksi dan penyakit.
Dengan demikian, mengintegrasikan jus yang kaya vitamin dan mineral ke dalam diet harian dapat menjadi strategi proaktif untuk menjaga kesehatan imun, terutama selama musim flu atau ketika tubuh membutuhkan dukungan ekstra.
Pemilihan bahan-bahan yang tepat, seperti kombinasi buah dan sayuran dengan profil nutrisi beragam, sangat direkomendasikan untuk efek sinergis.
- Peningkatan Hidrasi Tubuh Secara Efektif
Selain air putih, jus buah dan sayuran adalah sumber cairan yang sangat baik, berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan hidrasi harian tubuh.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, dan hidrasi yang adekuat sangat penting untuk berbagai fungsi vital, termasuk regulasi suhu tubuh, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi.
Jus menyediakan cairan yang diperkaya dengan elektrolit alami seperti kalium, yang membantu menjaga keseimbangan cairan.
Dehidrasi ringan sekalipun dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan fungsi kognitif. Mengonsumsi jus, terutama yang berbasis sayuran seperti mentimun atau seledri, dapat membantu mencegah kondisi ini dengan menyediakan asupan cairan yang menyegarkan dan bernutrisi.
Studi yang berfokus pada hidrasi sering menunjukkan bahwa minuman yang mengandung elektrolit, seperti jus buah tertentu, lebih efektif dalam rehidrasi dibandingkan air biasa dalam situasi tertentu.
Oleh karena itu, bagi individu yang kesulitan minum cukup air sepanjang hari, jus dapat menjadi alternatif yang menarik dan bermanfaat untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Penting untuk memilih jus dengan kandungan gula alami yang tidak berlebihan untuk menghindari asupan kalori berlebih.
- Dukungan Kesehatan Pencernaan
Jus tertentu, terutama yang mempertahankan sebagian seratnya atau mengandung enzim pencernaan alami, dapat mendukung kesehatan sistem pencernaan. Serat, baik larut maupun tidak larut, sangat penting untuk pergerakan usus yang sehat dan mencegah sembelit.
Meskipun banyak jus menghilangkan serat tidak larut, jus dengan sedikit ampas masih dapat menyediakan serat larut yang bermanfaat.
Enzim yang ditemukan dalam buah-buahan seperti nanas (bromelain) dan pepaya (papain) membantu memecah protein dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Konsumsi jus yang mengandung enzim ini dapat meringankan beban kerja sistem pencernaan.
Selain itu, beberapa jus sayuran, seperti jus kubis, telah diteliti karena potensi manfaatnya dalam menenangkan lapisan lambung dan usus, seperti yang sering dibahas dalam literatur gastroenterologi.
Pola makan yang kaya buah dan sayuran, termasuk dalam bentuk jus, juga berkontribusi pada mikrobioma usus yang sehat, yang penting untuk imunitas dan metabolisme.
Jus dapat menyediakan prebiotik alami yang memberi makan bakteri baik di usus. Namun, bagi individu dengan masalah pencernaan tertentu, konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk menentukan jenis jus yang paling sesuai.
- Perlindungan Antioksidan Terhadap Radikal Bebas
Jus buah dan sayuran adalah sumber antioksidan yang melimpah, senyawa yang melawan kerusakan seluler yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lemak dalam sel, berkontribusi pada penuaan dini dan pengembangan berbagai penyakit kronis.
Antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, beta-karoten, likopen, dan polifenol bekerja dengan menetralkan radikal bebas ini.
Mengonsumsi jus secara teratur memastikan pasokan antioksidan yang stabil ke dalam tubuh, yang penting untuk menjaga integritas sel dan jaringan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal seperti Oxidative Medicine and Cellular Longevity secara konsisten menunjukkan hubungan antara asupan antioksidan tinggi dan penurunan stres oksidatif.
Buah-buahan beri, delima, dan sayuran berdaun hijau gelap adalah contoh sumber antioksidan yang sangat baik.
Dengan mengurangi beban oksidatif pada tubuh, jus dapat membantu memperlambat proses penuaan seluler dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Ini menjadikan jus sebagai komponen penting dari diet yang berorientasi pada pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan jangka panjang.
- Potensi Penurunan Risiko Penyakit Kronis
Diet kaya buah dan sayuran telah lama dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit kronis, dan jus dapat berperan dalam mencapai tujuan ini.
Nutrisi dan fitokimia dalam jus, seperti antioksidan dan senyawa anti-inflamasi, dapat melindungi tubuh dari kondisi seperti penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Misalnya, kalium dalam jus sayuran dapat membantu mengatur tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Studi observasional skala besar, seperti yang sering dilaporkan di The New England Journal of Medicine atau Circulation, menunjukkan bahwa individu dengan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi cenderung memiliki insiden penyakit kardiovaskular dan kanker yang lebih rendah.
Meskipun jus tidak boleh menggantikan konsumsi buah dan sayuran utuh, jus dapat menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan asupan nutrisi pelindung ini.
Penting untuk diingat bahwa jus harus menjadi bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan solusi tunggal.
Konsumsi jus secara teratur, terutama yang rendah gula tambahan, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap strategi pencegahan penyakit kronis jangka panjang.
- Peningkatan Kesehatan dan Kecantikan Kulit
Nutrisi yang melimpah dalam jus buah dan sayuran memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan dan penampilan kulit. Vitamin C, misalnya, sangat penting untuk sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit.
Antioksidan lain seperti vitamin E dan beta-karoten melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar UV, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya.
Hidrasi yang adekuat, yang didukung oleh asupan jus, juga berperan penting dalam menjaga kulit tetap lembap dan kenyal. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung terlihat lebih sehat dan bercahaya.
Fitonutrien tertentu, seperti likopen dari tomat atau antosianin dari beri, juga dikenal memiliki sifat fotoprotektif dan anti-inflamasi yang bermanfaat bagi kulit, sebagaimana dibahas dalam Journal of Cosmetic Dermatology.
Oleh karena itu, dengan menyediakan nutrisi penting dan menjaga hidrasi, konsumsi jus setiap hari dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, lebih cerah, dan lebih tahan terhadap kerusakan lingkungan.
Ini merupakan pendekatan nutrisi dari dalam untuk mendukung kesehatan dermatologis.
- Manajemen Berat Badan yang Lebih Baik (dengan Hati-hati)
Jus dapat menjadi alat yang berguna dalam strategi manajemen berat badan, asalkan dipilih dan dikonsumsi dengan bijak.
Jus sayuran rendah kalori, seperti jus seledri atau timun, dapat membantu meningkatkan rasa kenyang tanpa menambahkan banyak kalori, menjadikannya pilihan yang baik untuk camilan atau sebagai bagian dari makanan.
Mereka menyediakan volume dan nutrisi yang dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan asupan buah dan sayuran, baik dalam bentuk utuh maupun jus (terutama jus sayuran), dikaitkan dengan berat badan yang lebih sehat.
Ini karena nutrisi dalam jus dapat mendukung metabolisme dan mengurangi keinginan untuk makanan yang kurang sehat.
Namun, penting untuk menghindari jus dengan tambahan gula atau konsumsi berlebihan jus buah yang tinggi gula alami, karena ini dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.
Untuk manajemen berat badan, disarankan untuk memprioritaskan jus sayuran atau jus buah yang rendah indeks glikemik, dan selalu mempertimbangkan kandungan serat.
Jus tidak boleh menggantikan makanan utuh yang kaya serat, tetapi dapat melengkapi diet seimbang yang bertujuan untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat.
- Dukungan Proses Detoksifikasi Alami Tubuh
Tubuh manusia memiliki sistem detoksifikasi alami yang sangat efisien, terutama melalui fungsi hati dan ginjal. Jus buah dan sayuran dapat mendukung organ-organ ini dengan menyediakan nutrisi penting yang diperlukan untuk proses detoksifikasi.
Antioksidan membantu mengurangi beban oksidatif pada hati, sementara kandungan air yang tinggi dalam jus membantu ginjal dalam membuang produk limbah melalui urine.
Senyawa seperti klorofil dalam sayuran hijau, atau glukosinolat dalam sayuran silangan (seperti brokoli atau kale), telah diteliti karena perannya dalam mendukung jalur detoksifikasi fase I dan II di hati.
Meskipun istilah "detoksifikasi" sering disalahpahami, secara ilmiah, jus membantu menyediakan ko-faktor yang diperlukan bagi enzim-enzim hati untuk bekerja secara optimal. Penelitian dalam bidang toksikologi gizi sering membahas peran nutrisi ini.
Dengan demikian, konsumsi jus secara teratur dapat dilihat sebagai cara untuk "memberi makan" sistem detoksifikasi alami tubuh, memastikan bahwa organ-organ ini dapat berfungsi pada kapasitas terbaiknya.
Ini bukan tentang "membersihkan" tubuh dari toksin dalam semalam, melainkan tentang mendukung fungsi fisiologis yang sehat secara berkelanjutan.
- Peningkatan Energi dan Vitalitas
Minum jus setiap hari dapat memberikan dorongan energi alami yang berkelanjutan tanpa efek samping yang sering terkait dengan minuman berkafein atau berenergi buatan.
Gula alami dalam buah-buahan menyediakan glukosa, sumber energi utama bagi otak dan otot, yang dilepaskan secara bertahap jika jus mengandung serat atau dikombinasikan dengan makanan lain.
Vitamin B kompleks, yang ditemukan dalam beberapa sayuran hijau, juga esensial untuk produksi energi di tingkat seluler.
Selain itu, hidrasi yang adekuat dan asupan mikronutrien yang cukup, seperti yang disediakan oleh jus, sangat penting untuk mencegah kelelahan. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menyebabkan lesu dan penurunan vitalitas.
Penelitian nutrisi menunjukkan bahwa status hidrasi dan asupan vitamin yang optimal berkorelasi positif dengan tingkat energi dan suasana hati yang lebih baik.
Oleh karena itu, dengan menyediakan sumber energi alami, vitamin penting, dan hidrasi, jus dapat membantu individu merasa lebih berenergi dan vital sepanjang hari.
Ini merupakan cara yang sehat untuk memulai hari atau mengatasi penurunan energi di sore hari, mendukung produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.