Wajib Simak! Inilah 5 Manfaat Berendam Air Laut, Kulit Sehat Alami – E-Journal

Jumat, 10 Oktober 2025 oleh journal

Aktivitas merendam tubuh dalam perairan samudra, atau yang dikenal sebagai balneoterapi thalassotherapy, telah lama diakui sebagai praktik yang memiliki potensi dampak positif bagi kesehatan manusia. Praktik ini melibatkan paparan langsung kulit terhadap komposisi unik air laut yang kaya akan mineral dan elemen jejak. Unsur-unsur seperti magnesium, kalium, kalsium, dan yodium, yang hadir dalam konsentrasi bervariasi, diyakini dapat diserap oleh tubuh melalui kulit. Oleh karena itu, pengalaman ini seringkali dianggap lebih dari sekadar rekreasi, melainkan sebuah bentuk terapi alami yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental.

manfaat berendam air laut

  1. Peningkatan Kesehatan Kulit

    Air laut mengandung berbagai mineral esensial seperti magnesium, kalsium, dan kalium, yang dapat memberikan manfaat terapeutik bagi kulit. Mineral-mineral ini berperan dalam menjaga integritas barier kulit, membantu dalam proses regenerasi sel, dan mengurangi peradangan.

    Magnesium, khususnya, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis, sebagaimana ditunjukkan dalam beberapa studi dermatologi.

    Penyerapan mineral ini melalui kulit dapat membantu menyeimbangkan produksi minyak alami dan meningkatkan hidrasi kulit secara keseluruhan.

    Sifat antiseptik air laut, yang disebabkan oleh kandungan garam dan yodium, juga berkontribusi pada penyembuhan luka kecil dan pencegahan infeksi kulit.

    Kemampuan ini telah lama dimanfaatkan dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai budaya maritim untuk membersihkan luka dan mempercepat proses penyembuhan.

    Selain itu, tekstur air laut yang sedikit abrasif dapat berfungsi sebagai eksfolian alami yang lembut, membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang sirkulasi di permukaan kulit.

    Proses ini mendukung tampilan kulit yang lebih bersih dan segar.

    Wajib Simak! Inilah 5 Manfaat Berendam Air Laut,...

    Bagi individu dengan kulit berminyak atau berjerawat, air laut dapat membantu mengeringkan minyak berlebih dan mengecilkan pori-pori.

    Namun, perlu dicatat bahwa konsentrasi garam yang tinggi juga dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diikuti dengan hidrasi yang memadai setelah berendam.

    Oleh karena itu, penting untuk membilas tubuh dengan air tawar dan mengaplikasikan pelembap setelah berendam untuk memaksimalkan manfaat dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Penelitian oleh Dr. L. E. J. M.

    van der Valk dan rekannya telah menyoroti peran mineral laut dalam kondisi dermatologis.

  2. Dukungan Sistem Pernapasan

    Inhalasi uap air laut dan paparan terhadap aerosol garam dapat memberikan manfaat signifikan bagi sistem pernapasan.

    Udara laut yang kaya akan ion negatif dan partikel garam halus berfungsi sebagai dekongestan alami yang membantu membersihkan saluran udara.

    Ini sangat bermanfaat bagi individu yang menderita kondisi seperti asma, bronkitis, atau sinusitis kronis, di mana lendir berlebih seringkali menjadi masalah. Sifat mukolitik garam membantu mengencerkan dahak, mempermudah pengeluaran dari paru-paru dan saluran pernapasan.

    Terapi inhalasi garam, atau haloterapi, yang meniru kondisi udara di gua garam, telah terbukti efektif dalam mengurangi peradangan di saluran napas.

    Meskipun berendam di laut tidak sepenuhnya sama dengan haloterapi di lingkungan terkontrol, paparan terhadap atmosfer laut yang kaya garam tetap memberikan efek serupa. Sebuah tinjauan oleh A. V. Chervinskaya dan N. A.

    Zilber menunjukkan potensi terapi iklim laut untuk penyakit pernapasan. Hal ini dapat meredakan gejala batuk dan sesak napas, serta meningkatkan kapasitas paru-paru.

    Selain itu, aktivitas fisik seperti berenang di laut dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat otot-otot pernapasan. Kombinasi antara latihan fisik dan lingkungan udara laut yang bersih dan kaya mineral menciptakan kondisi optimal untuk kesehatan paru-paru.

    Ini membantu individu bernapas lebih dalam dan efisien, yang pada gilirannya meningkatkan oksigenasi tubuh secara keseluruhan. Penting untuk memastikan kualitas air laut di lokasi berendam untuk menghindari paparan polutan yang dapat merugikan sistem pernapasan.

  3. Peningkatan Relaksasi dan Pengurangan Stres

    Lingkungan laut secara inheren menawarkan suasana yang menenangkan yang berkontribusi pada pengurangan tingkat stres. Suara ombak yang berirama, pemandangan biru yang luas, dan sensasi air yang memeluk tubuh menciptakan pengalaman sensorik yang menenangkan.

    Paparan terhadap lingkungan alami ini telah terbukti menurunkan kadar kortisol, hormon stres, dan meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk suasana hati yang baik. Ini merupakan bentuk meditasi alami yang efektif.

    Magnesium, yang berlimpah dalam air laut, berperan penting dalam fungsi saraf dan relaksasi otot. Penyerapan magnesium melalui kulit dapat membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.

    Banyak penelitian telah mengaitkan kekurangan magnesium dengan peningkatan risiko gangguan kecemasan dan insomnia, sehingga berendam di air laut dapat menjadi cara alami untuk mengisi kembali cadangan mineral ini.

    Efek relaksasi ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga psikologis.

    Daya apung air laut mengurangi tekanan pada sendi dan otot, memungkinkan tubuh untuk rileks sepenuhnya. Sensasi tanpa bobot ini dapat melepaskan ketegangan fisik yang terakumulasi, yang seringkali merupakan manifestasi dari stres.

    Praktik ini juga mendorong kesadaran penuh, di mana individu menjadi lebih hadir dalam momen tersebut, mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang menyebabkan stres.

    Lingkungan laut yang tenang memberikan jeda dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, memfasilitasi pemulihan mental dan emosional yang signifikan.

  4. Dukungan Sirkulasi Darah dan Kesehatan Sendi

    Tekanan hidrostatik air laut memberikan efek pijatan lembut pada tubuh yang dapat meningkatkan sirkulasi darah.

    Ketika tubuh terendam, tekanan air membantu mendorong darah kembali ke jantung, yang pada gilirannya meningkatkan aliran darah ke seluruh organ dan jaringan.

    Peningkatan sirkulasi ini penting untuk pengiriman nutrisi dan oksigen yang efisien ke sel-sel, serta untuk pembuangan produk limbah metabolik. Ini berkontribusi pada vitalitas tubuh secara keseluruhan.

    Kandungan mineral seperti natrium, kalium, dan kalsium dalam air laut juga dapat memengaruhi tonus vaskular dan membantu menjaga tekanan darah yang sehat.

    Selain itu, sifat terapeutik air laut telah lama dimanfaatkan dalam rehabilitasi fisik untuk individu dengan masalah sendi dan otot.

    Daya apung air mengurangi beban pada sendi yang nyeri, memungkinkan gerakan yang lebih bebas dan mengurangi rasa sakit. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita radang sendi atau cedera muskuloskeletal.

    Berendam di air laut hangat dapat membantu merelaksasi otot yang tegang dan mengurangi kekakuan sendi, seperti yang sering dialami pada kondisi seperti fibromyalgia atau osteoartritis.

    Studi tentang balneoterapi, termasuk penggunaan air laut, telah menunjukkan perbaikan dalam mobilitas sendi dan pengurangan rasa sakit pada pasien dengan kondisi reumatik. Penelitian oleh J. G. K. W.

    van der Linden dan rekannya telah menyoroti manfaat terapi air untuk kondisi muskuloskeletal. Kombinasi mineral dan tekanan air menciptakan lingkungan yang optimal untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan sendi.

  5. Peningkatan Kekebalan Tubuh

    Lingkungan laut dan komposisi airnya dapat berkontribusi pada penguatan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

    Udara laut yang bersih dan kaya mineral, bersama dengan paparan sinar matahari yang terkontrol (untuk produksi vitamin D), mendukung fungsi kekebalan yang optimal.

    Vitamin D, yang disintesis di kulit saat terpapar sinar UV B, adalah nutrisi penting yang dikenal untuk perannya dalam modulasi respons imun. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

    Mineral seperti seng, selenium, dan yodium, yang dapat ditemukan dalam air laut dan diserap melalui kulit atau dihirup, juga memiliki peran vital dalam fungsi kekebalan.

    Seng, misalnya, penting untuk pengembangan dan fungsi sel-sel kekebalan, sedangkan yodium mendukung kesehatan tiroid yang memengaruhi metabolisme dan energi tubuh, yang secara tidak langsung mendukung imunitas.

    Paparan terhadap lingkungan alami juga dapat mengurangi paparan terhadap patogen dalam lingkungan perkotaan yang padat.

    Selain itu, efek relaksasi dari berendam air laut dapat secara tidak langsung meningkatkan kekebalan. Stres kronis diketahui menekan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap penyakit.

    Dengan mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, berendam di air laut membantu menciptakan kondisi yang lebih baik bagi sistem kekebalan untuk berfungsi secara efektif.

    Praktik ini merupakan pendekatan holistik yang memanfaatkan sinergi antara lingkungan alam dan respons fisiologis tubuh untuk memperkuat pertahanan alami.