Jarang diketahui! Ketahui 5 Manfaat Teknologi Pangan Susu Sapi, Jamin Mutu. – E-Journal
Selasa, 2 September 2025 oleh journal
Teknologi pangan merupakan disiplin ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip sains dan rekayasa untuk pengolahan, pengawetan, pengemasan, dan distribusi bahan pangan.
Dalam konteks pengolahan susu sapi, penerapan teknologi ini berfokus pada transformasi susu mentah menjadi produk yang aman, stabil, bernutrisi, dan memiliki umur simpan yang lebih panjang.
Intervensi teknologi ini esensial untuk memastikan bahwa produk susu dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat luas, serta memungkinkan diversifikasi produk olahan susu yang memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
apakah manfaat dari teknologi pangan dalam pengolahan susu sapi
- Peningkatan Keamanan Pangan
Salah satu manfaat fundamental teknologi pangan dalam pengolahan susu sapi adalah peningkatan signifikan pada keamanan pangan.
Proses seperti pasteurisasi dan sterilisasi Ultra High Temperature (UHT) dirancang khusus untuk mengeliminasi mikroorganisme patogen berbahaya, termasuk bakteri seperti Salmonella, Listeria monocytogenes, dan Escherichia coli, yang berpotensi menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Penerapan suhu dan waktu yang terkontrol secara presisi ini memastikan bahwa susu aman untuk dikonsumsi tanpa merusak komponen nutrisinya secara berlebihan, sebagaimana dibuktikan dalam berbagai studi mikrobiologi pangan yang dipublikasikan di jurnal seperti Journal of Dairy Science.
- Perpanjangan Umur Simpan Produk
Teknologi pangan memungkinkan perpanjangan umur simpan susu dan produk olahannya secara drastis, mengurangi pemborosan dan meningkatkan ketersediaan produk.
Proses termal seperti pasteurisasi dan UHT secara efektif mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab kerusakan, sedangkan teknologi pengemasan aseptik mencegah kontaminasi ulang setelah sterilisasi.
Kemasan yang dirancang khusus, seperti botol plastik HDPE atau karton berlapis, juga berperan dalam melindungi susu dari cahaya dan oksigen, faktor-faktor yang dapat mempercepat kerusakan dan menurunkan kualitas produk selama penyimpanan dan distribusi.
- Peningkatan Kualitas Nutrisi dan Sensorik
Teknologi pangan berkontribusi pada peningkatan kualitas nutrisi dan sensorik produk susu.
Homogenisasi, misalnya, adalah proses mekanis yang mengurangi ukuran globula lemak dalam susu, mencegah pemisahan krim dan menciptakan tekstur yang lebih halus serta konsistensi yang seragam.
Selain itu, fortifikasi nutrisi melalui penambahan vitamin D atau kalsium dapat dilakukan selama pengolahan untuk meningkatkan nilai gizi susu, mendukung kesehatan tulang dan fungsi tubuh lainnya.
Proses ini diatur ketat untuk memastikan penambahan nutrisi yang efektif tanpa mengorbankan karakteristik sensorik susu.
- Diversifikasi Produk Olahan Susu
Penerapan teknologi pangan telah membuka jalan bagi diversifikasi produk olahan susu yang sangat luas, memenuhi preferensi dan kebutuhan konsumen yang beragam.
Melalui proses fermentasi terkontrol, susu dapat diubah menjadi yogurt, keju, atau kefir dengan berbagai tekstur, rasa, dan profil nutrisi.
Teknologi pengeringan, seperti spray drying, memungkinkan produksi susu bubuk yang stabil dan mudah disimpan, memperluas jangkauan distribusi. Inovasi ini menciptakan pasar yang dinamis dan mendorong perkembangan industri susu global.
- Efisiensi Produksi dan Pengurangan Limbah
Teknologi pangan juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi limbah dalam pengolahan susu sapi.
Otomatisasi proses, mulai dari penerimaan susu mentah hingga pengemasan produk akhir, meminimalkan intervensi manual dan mengurangi risiko kontaminasi, sekaligus meningkatkan kecepatan produksi.
Teknologi membran, seperti ultrafiltrasi dan reverse osmosis, memungkinkan pemulihan komponen berharga dari whey (limbah cair dari pembuatan keju), mengubahnya menjadi produk bernilai tambah seperti konsentrat protein whey, sehingga mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan industri.