Wajib Simak! 10 Manfaat Susu Jahe, Hangatkan Tubuh Nyaman! – E-Journal

Jumat, 10 Oktober 2025 oleh journal

Susu jahe merupakan minuman tradisional yang menggabungkan khasiat nutrisi susu dengan sifat-sifat terapeutik rimpang jahe.

Kombinasi ini menciptakan sinergi yang tidak hanya menghasilkan cita rasa hangat dan menenangkan, tetapi juga berpotensi memberikan beragam efek positif bagi kesehatan tubuh.

Minuman ini secara luas dikenal dan dikonsumsi di berbagai budaya, khususnya sebagai penawar rasa dingin atau pengobatan rumahan untuk berbagai keluhan ringan.

Penelitian ilmiah kontemporer mulai mengungkap dasar molekuler di balik khasiat yang secara empiris telah lama diakui oleh masyarakat.

manfaat susu jahe

  1. Meningkatkan Imunitas Tubuh

    Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol, shogaol, dan paradol yang telah terbukti memiliki sifat imunomodulator.

    Senyawa-senyawa ini dapat membantu dalam merangsang aktivitas sel-sel imun dan mengurangi peradangan sistemik, sehingga memperkuat respons pertahanan alami tubuh terhadap patogen. Konsumsi jahe secara teratur berpotensi mendukung sistem kekebalan tubuh agar lebih siap menghadapi infeksi.

    Wajib Simak! 10 Manfaat Susu Jahe, Hangatkan Tubuh...

    Susu, di sisi lain, menyediakan nutrisi esensial seperti vitamin A, vitamin D, protein, dan seng, yang semuanya berperan krusial dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh yang optimal.

    Protein, misalnya, sangat penting untuk produksi antibodi dan sel-sel imun, sementara vitamin D dikenal luas perannya dalam modulasi respons imun.

    Kombinasi susu dan jahe menciptakan minuman yang tidak hanya menghangatkan tetapi juga memberikan asupan nutrisi dan senyawa bioaktif yang saling melengkapi untuk mendukung dan meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, menjadikannya pilihan yang baik selama musim dingin atau saat tubuh membutuhkan dukungan ekstra.

  2. Meredakan Nyeri dan Peradangan

    Jahe telah lama diakui dalam pengobatan tradisional sebagai agen anti-inflamasi dan analgesik alami.

    Senyawa gingerol dan shogaol yang terdapat dalam jahe bekerja dengan menghambat jalur pro-inflamasi, seperti sintesis prostaglandin dan leukotrien, yang merupakan mediator penting dalam proses nyeri dan peradangan di dalam tubuh.

    Efektivitas jahe dalam meredakan nyeri telah didukung oleh berbagai penelitian, termasuk studi yang menunjukkan kemampuannya dalam mengurangi nyeri otot pasca-olahraga, nyeri menstruasi (dismenore), dan gejala pada penderita osteoartritis.

    Mekanisme kerjanya mirip dengan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) tetapi dengan efek samping yang cenderung lebih ringan.

    Sementara susu sendiri tidak memiliki sifat anti-inflamasi langsung seperti jahe, ia menyediakan kalsium dan nutrisi lain yang penting untuk kesehatan tulang dan sendi.

    Kombinasi ini dapat memberikan efek menenangkan dan mendukung pemulihan tubuh dari kondisi yang melibatkan nyeri dan peradangan, terutama pada kondisi kronis.

  3. Membantu Pencernaan

    Jahe dikenal luas karena khasiatnya dalam melancarkan sistem pencernaan. Senyawa aktif dalam jahe dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan mempercepat pengosongan lambung, sehingga membantu mengurangi gejala dispepsia atau gangguan pencernaan seperti kembung, begah, dan mual.

    Kemampuannya sebagai karminatif membantu mengeluarkan gas berlebih dari saluran pencernaan, yang sering menjadi penyebab ketidaknyamanan.

    Selain itu, jahe juga dapat meredakan kejang pada otot-otot saluran pencernaan, sehingga mengurangi kolik atau rasa sakit perut yang disebabkan oleh kontraksi otot.

    Meskipun susu dapat memperburuk kondisi bagi individu yang intoleran laktosa, bagi sebagian besar orang, susu dapat membantu menenangkan lapisan lambung dan menyediakan nutrisi yang mudah dicerna.

    Dengan demikian, kombinasi jahe dalam susu dapat menjadi minuman yang efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan, terutama setelah makan besar atau saat merasa tidak nyaman pada perut.

  4. Menghangatkan Tubuh

    Salah satu manfaat paling populer dari jahe adalah kemampuannya untuk memberikan sensasi hangat pada tubuh.

    Efek termogenik ini disebabkan oleh senyawa gingerol dan shogaol yang dapat meningkatkan sirkulasi darah perifer, sehingga membantu mendistribusikan panas ke seluruh tubuh dan menciptakan rasa hangat dari dalam.

    Minuman hangat secara inheren memberikan kenyamanan dan rasa tenang, yang secara psikologis dapat berkontribusi pada sensasi hangat.

    Konsumsi minuman hangat seperti susu jahe sangat populer di daerah beriklim dingin atau saat seseorang merasa kedinginan, membantu tubuh menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan yang rendah.

    Kombinasi susu yang hangat dengan jahe yang pedas memberikan efek sinergis yang sangat efektif untuk mengusir rasa dingin dan memberikan kenyamanan.

    Minuman ini sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masuk angin atau flu ringan, di mana sensasi hangatnya dapat membantu meredakan gejala yang tidak nyaman.

  5. Mengurangi Mual

    Jahe telah lama digunakan sebagai obat alami yang efektif untuk mengatasi berbagai jenis mual.

    Senyawa aktif dalam jahe, terutama gingerol, diyakini bekerja pada reseptor serotonin di saluran pencernaan dan otak, yang berperan dalam memicu refleks mual dan muntah.

    Penelitian telah menunjukkan efektivitas jahe dalam mengurangi mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, mual di pagi hari selama kehamilan (morning sickness), serta mual pasca-operasi dan mual akibat kemoterapi.

    Dosis yang tepat dan bentuk konsumsi jahe dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu.

    Susu jahe menawarkan cara yang lembut dan mudah dikonsumsi untuk mendapatkan manfaat antiemetik jahe.

    Cairan dan nutrisi dari susu juga dapat membantu menenangkan lambung yang sensitif dan mencegah dehidrasi yang sering menyertai episode mual, menjadikannya pilihan yang baik untuk meredakan ketidaknyamanan ini.

  6. Mendukung Kesehatan Tulang

    Susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik, mineral penting yang berperan krusial dalam pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang.

    Selain kalsium, susu juga diperkaya dengan vitamin D, yang sangat vital untuk penyerapan kalsium di usus dan mineralisasi tulang, sehingga berkontribusi pada kekuatan dan kesehatan tulang.

    Konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup sangat penting untuk mencegah kondisi seperti osteoporosis, di mana tulang menjadi rapuh dan rentan patah.

    Susu jahe menyediakan kombinasi nutrisi ini dalam bentuk yang mudah dicerna, mendukung kebutuhan harian tubuh akan kalsium dan vitamin D.

    Meskipun jahe sendiri tidak secara langsung berkontribusi pada pembentukan tulang, sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan sendi dan mobilitas.

    Dengan demikian, susu jahe menawarkan manfaat ganda untuk sistem muskuloskeletal, baik dari segi nutrisi tulang maupun peredaan potensi peradangan sendi.

  7. Potensi Antioksidan

    Jahe kaya akan senyawa antioksidan, termasuk gingerol, shogaol, dan zingerone, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

    Susu juga mengandung beberapa antioksidan, meskipun dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan jahe.

    Beberapa vitamin dan mineral dalam susu, seperti selenium dan vitamin E (terutama pada susu yang diperkaya), juga berperan sebagai antioksidan atau kofaktor dalam sistem pertahanan antioksidan tubuh.

    Dengan mengonsumsi susu jahe, tubuh menerima asupan antioksidan dari kedua komponen, yang secara sinergis dapat meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh secara keseluruhan.

    Hal ini penting untuk menjaga integritas seluler dan mengurangi risiko kerusakan oksidatif jangka panjang pada organ dan jaringan.

  8. Membantu Mengelola Kadar Gula Darah

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jahe mungkin memiliki peran dalam membantu pengelolaan kadar gula darah.

    Senyawa dalam jahe dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memengaruhi jalur metabolisme glukosa, yang berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c) pada individu tertentu.

    Misalnya, studi yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research pada tahun 2014 menemukan bahwa jahe dapat memperbaiki beberapa penanda metabolik pada pasien diabetes tipe 2.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa jahe bukanlah pengganti pengobatan medis untuk diabetes dan harus digunakan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat.

    Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

    Susu jahe, sebagai bagian dari diet yang terkontrol, dapat menjadi minuman yang mendukung upaya pengelolaan gula darah.

    Meskipun susu mengandung laktosa (gula alami), indeks glikemiknya relatif rendah dibandingkan dengan minuman manis lainnya, dan kombinasi dengan jahe dapat menawarkan manfaat tambahan dalam konteks pengaturan glukosa.

  9. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

    Jahe telah diteliti potensi dampaknya terhadap kesehatan jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol "jahat" dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.

    Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan sintesis kolesterol di hati.

    Selain itu, jahe juga dilaporkan memiliki efek anti-koagulan ringan, yang dapat membantu mencegah pembentukan bekuan darah yang berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke.

    Meskipun efek ini relatif ringan, ia berkontribusi pada profil kesehatan jantung jahe secara keseluruhan.

    Ketika dikombinasikan dengan susu, yang umumnya rendah lemak jenuh (terutama varian rendah lemak atau tanpa lemak), susu jahe dapat menjadi bagian dari diet sehat jantung.

    Konsumsi jahe dan komponen susu yang mendukung dapat memberikan dukungan nutrisi yang komprehensif untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.

  10. Meningkatkan Fungsi Otak

    Stres oksidatif dan peradangan kronis diyakini berperan dalam perkembangan gangguan neurodegeneratif dan penurunan fungsi kognitif terkait usia. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam jahe memiliki potensi untuk melindungi sel-sel otak dari kerusakan ini.

    Penelitian awal menunjukkan bahwa jahe dapat meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja pada orang dewasa sehat, serta melindungi terhadap kerusakan otak terkait usia.

    Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan sejauh mana manfaat ini pada manusia, efek neuroprotektif jahe adalah area penelitian yang menjanjikan.

    Meskipun susu sendiri tidak secara langsung dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif yang signifikan, nutrisi esensial dalam susu mendukung kesehatan otak secara umum.

    Dengan demikian, kombinasi jahe dalam susu menawarkan potensi untuk mendukung kesehatan otak melalui pengurangan stres oksidatif dan peradangan, berkontribusi pada fungsi kognitif yang optimal.