Jarang Diketahui! Inilah 9 Manfaat Susu, Tulang Kuat Optimal – E-Journal

Kamis, 21 Agustus 2025 oleh journal

Penjelasan mengenai nilai gizi dan efek positif yang dapat diperoleh dari konsumsi produk hewani tertentu merupakan topik penting dalam ilmu nutrisi.

Bahan pangan ini, yang secara umum dikenal sebagai cairan sekresi kelenjar susu mamalia, telah lama menjadi bagian integral dari pola makan manusia di berbagai belahan dunia.

Kandungan nutrisinya yang kaya dan kompleks menjadikannya subjek penelitian ekstensif untuk memahami kontribusinya terhadap kesehatan dan kesejahteraan.

Kajian ini akan menguraikan berbagai aspek menguntungkan yang diasosiasikan dengan asupan cairan bergizi tersebut, didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini.

manfaat dari susu

  1. Mendukung Kesehatan Tulang dan Gigi

    Susu dikenal luas sebagai sumber kalsium yang sangat baik, mineral esensial yang krusial untuk pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang serta gigi yang kuat.

    Kalsium dalam susu memiliki bioavailabilitas tinggi, yang berarti mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh, sehingga efektif dalam mencegah kondisi seperti osteoporosis.

    Selain kalsium, susu juga mengandung fosfor dan magnesium, dua mineral penting lainnya yang bekerja sinergis dengan kalsium untuk memastikan struktur tulang yang optimal.

    Jarang Diketahui! Inilah 9 Manfaat Susu, Tulang Kuat...

    Kombinasi kalsium dan fosfor sangat vital dalam proses mineralisasi tulang dan enamel gigi, menjadikannya lebih tahan terhadap kerusakan.

    Vitamin D, yang sering difortifikasi dalam susu, berperan penting dalam meningkatkan penyerapan kalsium di usus, memastikan mineral ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tubuh.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Bone and Mineral Research" oleh Dawson-Hughes et al. menunjukkan bahwa asupan kalsium dan vitamin D yang adekuat secara signifikan mengurangi risiko fraktur pada lansia.

    Konsumsi rutin produk ini sejak usia dini hingga dewasa sangat dianjurkan untuk membangun massa tulang puncak yang kuat dan mempertahankannya seiring bertambahnya usia.

    Program fortifikasi susu dengan vitamin D telah terbukti efektif dalam meningkatkan status vitamin D populasi, yang pada gilirannya mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan.

    Oleh karena itu, susu merupakan komponen penting dalam diet untuk menjaga integritas struktural sistem rangka.

  2. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

    Susu adalah sumber protein lengkap, yang berarti mengandung semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan.

    Protein dalam susu terdiri dari dua jenis utama: kasein (sekitar 80%) dan whey (sekitar 20%), keduanya memiliki nilai biologis yang tinggi.

    Kasein dicerna lebih lambat, memberikan pelepasan asam amino yang berkelanjutan, sementara protein whey dicerna lebih cepat, ideal untuk pemulihan otot pasca-latihan.

    Asam amino esensial ini sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk perbaikan jaringan, sintesis enzim dan hormon, serta pembentukan massa otot. Penelitian yang dipublikasikan dalam "American Journal of Clinical Nutrition" oleh Phillips et al.

    menyoroti peran protein susu dalam merangsang sintesis protein otot, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Ini menjadikannya minuman yang sangat direkomendasikan bagi atlet dan individu yang aktif secara fisik.

    Selain itu, protein susu juga berkontribusi pada rasa kenyang, yang dapat membantu dalam manajemen berat badan dengan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

    Kehadiran protein berkualitas tinggi juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu dalam transportasi nutrisi ke seluruh sel tubuh. Dengan demikian, susu menyediakan blok bangunan penting yang diperlukan untuk berbagai proses fisiologis.

  3. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan

    Kandungan nutrisi yang kaya dalam susu menjadikannya makanan pokok yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal, terutama pada anak-anak dan remaja.

    Susu menyediakan kombinasi makronutrien seperti protein dan karbohidrat, serta mikronutrien seperti vitamin A, B12, dan riboflavin, yang semuanya esensial untuk fase pertumbuhan yang pesat.

    Protein diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan baru, sementara karbohidrat menyediakan energi untuk proses metabolik yang intensif.

    Vitamin A dalam susu mendukung penglihatan yang sehat dan fungsi kekebalan tubuh, sedangkan vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang optimal.

    Riboflavin (vitamin B2) berperan dalam metabolisme energi, mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh yang sedang tumbuh.

    Sebuah laporan dari "World Health Organization" (WHO) seringkali menekankan pentingnya produk susu dalam diet anak-anak untuk mengatasi kekurangan gizi dan mendukung pertumbuhan linier.

    Mineral seperti seng dan selenium, yang juga terdapat dalam susu, berkontribusi pada fungsi kekebalan tubuh yang kuat dan perkembangan kognitif.

    Asupan nutrisi yang memadai dari susu selama masa kanak-kanak sangat terkait dengan peningkatan tinggi badan, kepadatan tulang yang lebih baik, dan perkembangan kognitif yang lebih baik.

    Oleh karena itu, susu merupakan fondasi nutrisi yang vital bagi generasi muda.

  4. Menjaga Kesehatan Jantung

    Meskipun seringkali ada kekhawatiran tentang kandungan lemak pada susu, konsumsi susu dan produk susu rendah lemak telah dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan kardiovaskular.

    Susu merupakan sumber potasium yang baik, mineral yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah yang sehat dengan menyeimbangkan efek natrium.

    Asupan potasium yang cukup dapat membantu mengurangi risiko hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

    Selain potasium, susu juga mengandung peptida bioaktif tertentu yang terbentuk selama proses pencernaan kasein, seperti peptida penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme). Peptida ini dapat membantu dalam regulasi tekanan darah.

    Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam "Circulation" atau "Journal of the American Heart Association" oleh Drouin-Chartier et al.

    menunjukkan bahwa konsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak, tidak berhubungan negatif dengan risiko penyakit kardiovaskular, dan bahkan dapat memberikan efek protektif.

    Vitamin K2, yang ditemukan dalam produk susu berlemak penuh dan produk fermentasi, juga telah diteliti karena perannya dalam mencegah kalsifikasi arteri, yang merupakan penyebab utama pengerasan pembuluh darah.

    Dengan demikian, dengan memilih varietas yang tepat dan mengonsumsinya dalam jumlah moderat, susu dapat menjadi bagian dari diet yang mendukung kesehatan jantung yang optimal.

  5. Membantu Pengelolaan Berat Badan

    Kandungan protein tinggi dalam susu dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga berpotensi mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan membantu dalam pengelolaan berat badan.

    Protein meningkatkan termogenesis, yaitu pembakaran kalori oleh tubuh untuk mencerna dan memetabolisme makanan, serta dapat mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.

    Ini penting karena massa otot yang lebih besar berkorelasi dengan tingkat metabolisme basal yang lebih tinggi.

    Asupan kalsium yang cukup juga telah dikaitkan dengan pengelolaan berat badan yang lebih baik, meskipun mekanisme pastinya masih dalam penelitian lebih lanjut.

    Beberapa teori menunjukkan bahwa kalsium dapat berperan dalam metabolisme lemak, berpotensi mengurangi penyerapan lemak atau meningkatkan pembakarannya. Sebuah studi yang dipublikasikan di "Obesity Research" oleh Zemel et al.

    menyarankan bahwa diet tinggi kalsium dari produk susu dapat memfasilitasi penurunan berat badan dan lemak tubuh.

    Konsumsi susu rendah lemak atau tanpa lemak dapat menjadi pilihan yang cerdas bagi individu yang ingin mengelola berat badan mereka tanpa mengorbankan asupan nutrisi penting.

    Dengan memberikan rasa kenyang yang memuaskan dan menyediakan nutrisi esensial, susu dapat menjadi komponen berharga dalam rencana diet yang sehat dan seimbang untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat.

  6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Susu mengandung beberapa komponen yang dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dan D, yang sering difortifikasi dalam susu, berperan krusial dalam regulasi respon imun.

    Vitamin D, khususnya, memiliki fungsi imunomodulator yang kuat, membantu mengaktifkan sel-sel kekebalan dan mengatur respons peradangan. Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

    Selain vitamin, susu juga mengandung imunoglobulin dan laktoperoksidase, enzim dengan sifat antimikroba yang dapat membantu melawan patogen.

    Beberapa produk susu fermentasi, seperti yogurt dan kefir, mengandung probiotik, mikroorganisme baik yang mendukung kesehatan usus dan secara tidak langsung meningkatkan kekebalan tubuh.

    Kesehatan usus yang baik adalah fondasi bagi sistem imun yang kuat, karena sebagian besar sel imun berada di saluran pencernaan.

    Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Nutrition" atau "Immunity" sering membahas bagaimana nutrisi spesifik, termasuk yang ditemukan dalam susu, dapat memengaruhi respons imun.

    Konsumsi susu secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi yang diperlukan untuk sistem pertahanan tubuh yang tangguh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

    Oleh karena itu, susu merupakan bagian penting dari diet untuk mendukung kekebalan tubuh yang optimal.

  7. Menyediakan Energi

    Susu adalah sumber energi yang efisien, berkat kandungan karbohidrat (dalam bentuk laktosa) dan lemaknya. Laktosa, gula alami dalam susu, menyediakan sumber energi cepat yang dapat digunakan oleh tubuh untuk aktivitas sehari-hari dan fungsi organ.

    Untuk individu yang tidak intoleran laktosa, ini adalah karbohidrat yang mudah dicerna dan diserap.

    Lemak dalam susu, terutama pada susu murni, juga merupakan sumber energi padat. Lemak menyediakan energi yang lebih lambat dan berkelanjutan dibandingkan karbohidrat, menjadikannya penting untuk aktivitas fisik jangka panjang dan menjaga suhu tubuh.

    Asam lemak esensial yang terdapat dalam lemak susu juga berperan dalam fungsi seluler dan penyerapan vitamin larut lemak.

    Kombinasi karbohidrat dan lemak dalam susu menjadikannya minuman yang ideal untuk mengisi ulang energi setelah aktivitas fisik atau sebagai bagian dari sarapan yang bergizi untuk memulai hari.

    Penelitian dalam bidang nutrisi olahraga sering merekomendasikan susu sebagai minuman pemulihan pasca-latihan karena kemampuannya untuk mengisi kembali glikogen otot dan menyediakan protein untuk perbaikan otot. Oleh karena itu, susu berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi harian.

  8. Menjaga Kesehatan Kulit

    Beberapa nutrisi yang terkandung dalam susu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Vitamin A, yang melimpah dalam susu, esensial untuk regenerasi sel kulit dan pemeliharaan integritas kulit.

    Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kulit kering dan bersisik. Protein dalam susu juga merupakan blok bangunan untuk kolagen dan elastin, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.

    Riboflavin (vitamin B2) dan niasin (vitamin B3), yang juga ditemukan dalam susu, berperan dalam kesehatan kulit dengan mendukung metabolisme sel dan melindungi kulit dari kerusakan oksidatif.

    Riboflavin membantu menjaga kulit tetap sehat, sementara niasin dikenal dapat memperbaiki fungsi barier kulit dan mengurangi kemerahan. Studi dermatologi sering menyoroti pentingnya nutrisi makro dan mikro ini untuk kesehatan kulit.

    Asam laktat alami yang terdapat dalam susu juga digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena sifat eksfoliasinya yang lembut, membantu mengangkat sel kulit mati dan mencerahkan kulit.

    Meskipun aplikasi topikal berbeda dengan konsumsi, kehadiran nutrisi ini secara internal berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan bercahaya dari dalam. Dengan demikian, asupan susu yang teratur dapat mendukung kesehatan kulit secara holistik.

  9. Mendukung Fungsi Otak dan Sistem Saraf

    Susu mengandung nutrisi penting yang vital untuk kesehatan otak dan fungsi sistem saraf yang optimal.

    Kolin, salah satu nutrisi yang ditemukan dalam susu, merupakan prekursor untuk asetilkolin, neurotransmitter penting yang terlibat dalam memori, suasana hati, dan kontrol otot.

    Asupan kolin yang cukup sangat penting untuk perkembangan otak, terutama pada janin dan anak-anak.

    Vitamin B12, yang juga melimpah dalam susu, esensial untuk pembentukan mielin, selubung pelindung di sekitar serabut saraf yang memungkinkan transmisi sinyal saraf yang cepat dan efisien. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan masalah neurologis dan kognitif.

    Sebuah ulasan dalam "Nutrients" atau "Journal of Alzheimer's Disease" oleh Smith et al. sering membahas hubungan antara status vitamin B dan kesehatan otak.

    Selain itu, kalsium juga memainkan peran dalam transmisi sinyal saraf dan pelepasan neurotransmitter.

    Dengan menyediakan kombinasi nutrisi kunci ini, susu dapat mendukung fungsi kognitif yang sehat, termasuk memori dan konsentrasi, serta menjaga integritas struktural dan fungsional sistem saraf.

    Oleh karena itu, susu merupakan tambahan yang berharga untuk diet yang mendukung kesehatan neurologis.