Jarang Diketahui! Inilah 6 Manfaat Air Rebusan Jahe & Serai, Cegah Flu! – E-Journal

Kamis, 16 Oktober 2025 oleh journal

Minuman herbal tradisional telah lama menjadi bagian integral dari praktik pengobatan di berbagai budaya, terutama di Asia Tenggara.

Konsep ini melibatkan ekstraksi senyawa bioaktif dari tumbuh-tumbuhan melalui proses perebusan, menghasilkan ramuan cair yang dikonsumsi untuk tujuan terapeutik.

Ramuan semacam ini seringkali memanfaatkan kombinasi rempah-rempah yang dikenal memiliki khasiat obat, seperti rimpang jahe (Zingiber officinale) dan batang serai (Cymbopogon citratus).

Kedua bahan alami ini, ketika direbus bersama, menghasilkan minuman dengan profil fitokimia yang kaya, berpotensi memberikan berbagai dampak positif bagi kesehatan tubuh.

manfaat air rebusan jahe dan serai

  1. Sifat Anti-inflamasi yang Poten

    Air rebusan jahe dan serai dikenal memiliki kemampuan anti-inflamasi yang signifikan, terutama berkat kandungan senyawa aktif di dalamnya.

    Jahe kaya akan gingerol dan shogaol, komponen fenolik yang telah terbukti menghambat jalur pro-inflamasi seperti sintesis prostaglandin dan leukotrien.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Food oleh Srivastava dan kawan-kawan (2012) menyoroti efektivitas gingerol dalam mengurangi mediator inflamasi pada berbagai model eksperimen.

    Jarang Diketahui! Inilah 6 Manfaat Air Rebusan Jahe...

    Serai, di sisi lain, mengandung sitral, suatu aldehida monoterpen yang juga menunjukkan sifat anti-inflamasi. Senyawa ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase-2 (COX-2) dan lipoksigenase (LOX), yang merupakan target umum obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Ohno dan rekannya (2003) mengindikasikan bahwa ekstrak serai dapat menekan respons inflamasi.

    Kombinasi kedua bahan ini dalam satu rebusan menciptakan efek sinergis yang lebih kuat dalam meredakan peradangan kronis dan akut. Manfaat ini sangat relevan untuk kondisi seperti osteoartritis, nyeri otot, dan peradangan saluran pencernaan.

    Konsumsi rutin dapat membantu mengurangi gejala inflamasi dan meningkatkan kualitas hidup individu yang menderita kondisi tersebut.

  2. Potensi Antioksidan yang Tinggi

    Rebusan jahe dan serai merupakan sumber antioksidan alami yang sangat baik, berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Jahe mengandung beragam senyawa fenolik dan flavonoid yang bekerja sebagai penangkap radikal bebas yang kuat.

    Penelitian dalam Food Chemistry seringkali melaporkan kapasitas antioksidan jahe melalui uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan FRAP (ferric reducing antioxidant power) yang menunjukkan aktivitas signifikan.

    Serai juga kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid seperti luteolin dan isoorientin, serta asam fenolat seperti asam klorogenat dan asam kafeat.

    Senyawa-senyawa ini bekerja secara kolektif untuk menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan mencegah kerusakan DNA serta lipid.

    Studi yang dipublikasikan di Industrial Crops and Products (2012) oleh Shah dan koleganya telah mengkonfirmasi tingginya kandungan antioksidan pada ekstrak serai.

    Perlindungan terhadap stres oksidatif ini krusial untuk pencegahan berbagai penyakit degeneratif kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

    Dengan mengonsumsi air rebusan ini secara teratur, individu dapat memperkuat sistem pertahanan antioksidan tubuh, sehingga mendukung kesehatan seluler jangka panjang dan vitalitas keseluruhan.

  3. Dukungan Optimal untuk Pencernaan

    Manfaat air rebusan jahe dan serai untuk sistem pencernaan telah dikenal luas dalam pengobatan tradisional dan didukung oleh beberapa penelitian ilmiah.

    Jahe secara spesifik telah lama digunakan sebagai karminatif dan antiemetik, yang berarti dapat membantu meredakan kembung, gas, dan mual.

    Penelitian yang dimuat dalam Phytotherapy Research oleh Ernst dan Pittler (2000) meninjau efektivitas jahe dalam mengurangi mual dan muntah, termasuk yang disebabkan oleh mabuk perjalanan atau kehamilan.

    Serai juga memiliki reputasi dalam pengobatan tradisional untuk meredakan masalah pencernaan seperti sakit perut, kram, dan diare.

    Meskipun penelitian klinis langsung pada manusia masih terbatas, studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa serai dapat membantu melindungi lapisan mukosa lambung dan mengurangi peradangan usus.

    Senyawa dalam serai dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang berkontribusi pada pencernaan makanan yang lebih efisien.

    Kombinasi jahe dan serai dalam rebusan dapat bekerja sinergis untuk menenangkan saluran pencernaan yang teriritasi, mengurangi spasme usus, dan meningkatkan motilitas usus yang sehat.

    Ini menjadikan minuman ini pilihan yang baik untuk mengatasi gangguan pencernaan ringan dan menjaga kesehatan saluran cerna secara keseluruhan. Penggunaannya dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan setelah makan besar atau saat mengalami gangguan pencernaan ringan.

  4. Efek Antimikroba dan Antijamur

    Air rebusan jahe dan serai juga menunjukkan sifat antimikroba yang kuat, menjadikannya potensi agen alami untuk melawan berbagai patogen.

    Jahe mengandung senyawa seperti gingerol dan zingerone yang telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri, termasuk bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan dan pencernaan.

    Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology (2011) oleh Ekwenye dan Okolo mengindikasikan potensi jahe sebagai agen antimikroba.

    Serai, khususnya minyak esensialnya yang kaya sitral, memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang luas terhadap bakteri dan jamur.

    Penelitian dalam Journal of Applied Microbiology (2009) oleh Onawunmi dan kawan-kawan menunjukkan bahwa ekstrak serai efektif menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme patogen, termasuk beberapa jenis ragi dan bakteri Gram-positif serta Gram-negatif.

    Sifat ini sangat berguna dalam melawan infeksi dan menjaga kebersihan tubuh dari dalam.

    Kombinasi kedua rempah ini dalam bentuk rebusan dapat menawarkan perlindungan tambahan terhadap infeksi mikroba. Dalam pengobatan tradisional, minuman ini sering digunakan untuk membantu mengatasi pilek, flu, dan kondisi lain yang disebabkan oleh agen infeksius.

    Meskipun tidak dimaksudkan sebagai pengganti antibiotik, konsumsi rutin dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan patogen sehari-hari.

  5. Potensi dalam Manajemen Gula Darah

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air rebusan jahe dan serai mungkin memiliki peran dalam membantu manajemen kadar gula darah, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

    Jahe telah diteliti kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah puasa.

    Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan dalam Complementary Therapies in Medicine (2015) oleh Khandouzi dan rekannya menyimpulkan bahwa suplementasi jahe dapat secara signifikan mengurangi kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2.

    Serai juga menunjukkan potensi efek hipoglikemik dalam beberapa studi praklinis.

    Penelitian pada hewan yang dimuat dalam Journal of Ethnopharmacology (2009) oleh Adeneye dan Adeyemi mengindikasikan bahwa ekstrak serai dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan profil lipid pada hewan dengan diabetes.

    Mekanisme yang diusulkan meliputi peningkatan sekresi insulin atau peningkatan penyerapan glukosa oleh sel.

    Meskipun kedua bahan ini menunjukkan janji dalam konteks manajemen gula darah, penting untuk dicatat bahwa air rebusan ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan diabetes yang diresepkan.

    Namun, sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan diet seimbang, konsumsi rutin dapat berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik. Konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

  6. Peningkatan Imunitas Tubuh

    Konsumsi air rebusan jahe dan serai dapat berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh lebih efektif melawan penyakit. Jahe memiliki sifat imunomodulator, yang berarti dapat memodulasi respons imun tubuh.

    Senyawa bioaktif dalam jahe dapat merangsang aktivitas sel-sel kekebalan tubuh seperti makrofag dan limfosit, serta memiliki efek antiviral langsung terhadap beberapa virus penyebab flu dan pilek, seperti yang disarankan dalam tinjauan di Journal of Ethnopharmacology (2013) oleh Chang dan rekan.

    Serai, meskipun tidak sekuat jahe dalam hal imunomodulasi langsung, kaya akan vitamin C dan antioksidan lain yang esensial untuk fungsi kekebalan tubuh yang optimal.

    Antioksidan ini melindungi sel-sel imun dari kerusakan, memungkinkan mereka berfungsi lebih efektif dalam mendeteksi dan menghilangkan patogen. Kandungan vitamin dan mineral dalam serai juga mendukung kesehatan umum yang merupakan dasar dari sistem kekebalan yang kuat.

    Secara kolektif, air rebusan ini dapat menjadi minuman yang menyehatkan untuk mendukung pertahanan alami tubuh, terutama selama musim flu atau ketika tubuh membutuhkan dorongan kekebalan.

    Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya juga secara tidak langsung mendukung sistem imun dengan mengurangi beban pada tubuh. Konsumsi teratur dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi frekuensi terkena infeksi umum.