Wajib Simak! Ketahui 5 Manfaat Air Parutan Singkong, Redakan Demam! – E-Journal

Minggu, 21 September 2025 oleh journal

Cairan yang diekstrak dari singkong parut, dikenal sebagai air parutan singkong, merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan umbi singkong (Manihot esculenta Crantz). Proses ini umumnya melibatkan penghancuran atau pemarutan akar singkong, diikuti dengan pemerasan atau penekanan bubur yang dihasilkan untuk memisahkan komponen cair dari serat padatnya. Cairan keruh yang diperoleh sebagian besar terdiri dari pati, bersama dengan sejumlah kecil protein, mineral, dan senyawa metabolit sekunder yang larut dalam air.

manfaat air parutan singkong

  1. Sumber Pati Alami yang Melimpah

    Air parutan singkong adalah sumber utama pati alami, komponen karbohidrat kompleks yang sangat berharga. Setelah melalui proses pengendapan dan pengeringan, pati ini dapat dipisahkan dan dimurnikan untuk berbagai keperluan.

    Pati singkong dikenal karena sifatnya yang serbaguna, menjadikannya bahan baku penting dalam industri pangan dan non-pangan.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology seringkali menyoroti efisiensi ekstraksi pati dari singkong dan potensinya sebagai alternatif sumber pati dari jagung atau kentang.

    Kandungan pati yang tinggi dalam air hasil parutan menjadikannya komoditas bernilai ekonomi, terutama di daerah penghasil singkong.

    Wajib Simak! Ketahui 5 Manfaat Air Parutan Singkong,...
  2. Potensi Detoksifikasi dan Pengolahan Aman

    Meskipun singkong mentah mengandung glikosida sianogenik seperti linamarin, yang dapat menghasilkan hidrogen sianida, air parutan singkong dapat diolah untuk mengurangi kadar senyawa beracun ini secara signifikan.

    Metode tradisional seperti pengendapan, fermentasi, dan pemanasan efektif dalam menguraikan glikosida sianogenik, menjadikan produk olahan aman untuk dikonsumsi. Proses ini telah dipelajari secara ekstensif untuk memastikan keamanan pangan.

    Studi oleh Rosling (1994) dalam publikasinya "Cassava as a Food" menekankan pentingnya teknik pengolahan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi senyawa sianida dalam produk singkong.

    Proses pemisahan pati dari air parutan melalui pengendapan juga secara alami membantu mengurangi konsentrasi sianida, karena sebagian besar senyawa ini larut dalam air dan dapat dibuang bersama limbah cair.

  3. Kontribusi Nutrisi Mikro (Setelah Pengolahan yang Tepat)

    Meskipun pati adalah komponen dominan, air parutan singkong yang telah diolah dengan benar masih dapat menyumbang sejumlah kecil nutrisi mikro.

    Tergantung pada varietas singkong dan metode pemrosesan, cairan ini mungkin mengandung jejak mineral seperti kalium, kalsium, atau fosfor, serta beberapa vitamin B.

    Kandungan ini umumnya tidak signifikan dibandingkan dengan umbinya secara keseluruhan, namun tetap memberikan nilai tambah.

    Penelitian tentang komposisi gizi singkong, seperti yang dilaporkan dalam Food Chemistry, menunjukkan bahwa beberapa komponen larut air dapat dipertahankan dalam cairan.

    Meskipun peran utamanya bukan sebagai sumber nutrisi mikro yang kaya, keberadaan elemen-elemen ini menunjukkan bahwa air parutan singkong, terutama dalam bentuk olahan seperti pati, bukan hanya pati murni tetapi juga membawa sedikit kontribusi mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

  4. Aplikasi Luas dalam Industri Non-Pangan

    Pati yang diekstraksi dari air parutan singkong memiliki berbagai aplikasi industri di luar sektor pangan. Pati singkong digunakan secara ekstensif sebagai agen pengisi, pengikat, atau pengental dalam berbagai produk manufaktur.

    Industri tekstil memanfaatkannya untuk pengkaku kain, sementara industri kertas menggunakannya sebagai perekat dan pelapis.

    Selain itu, pati singkong juga dimanfaatkan dalam produksi lem, bio-plastik, dan bahkan sebagai eksipien dalam formulasi farmasi sebagai pengisi atau penghancur tablet.

    Fleksibilitas dan ketersediaan pati singkong menjadikannya bahan baku yang ekonomis dan berkelanjutan untuk berbagai sektor industri, seperti yang sering dibahas dalam publikasi ilmiah di jurnal Industrial Crops and Products.

  5. Agen Pengental dan Pengikat Alami dalam Kuliner

    Karena kandungan patinya yang tinggi, air parutan singkong yang diolah menjadi pati adalah agen pengental dan pengikat yang sangat baik dalam aplikasi kuliner.

    Pati singkong sering digunakan dalam masakan tradisional dan modern untuk memberikan tekstur kental pada saus, sup, dan hidangan berkuah lainnya. Sifatnya yang tidak berbau dan berasa netral membuatnya ideal untuk berbagai jenis makanan.

    Dalam pembuatan kue dan roti, pati singkong dapat berfungsi sebagai pengikat adonan, meningkatkan elastisitas dan tekstur produk akhir.

    Kemampuannya untuk membentuk gel saat dipanaskan menjadikannya komponen penting dalam berbagai makanan ringan dan makanan olahan, memberikan konsistensi yang diinginkan tanpa mengubah profil rasa utama dari hidangan tersebut.