Jarang Diketahui! 6 Manfaat Ajaib Air Kacang Hijau untuk Kulit Sehat. – E-Journal
Sabtu, 23 Agustus 2025 oleh journal
Ekstrak cair yang dihasilkan dari proses perebusan biji kacang hijau telah lama dikenal dalam tradisi kuliner dan pengobatan herbal di berbagai budaya Asia.
Minuman ini, seringkali disajikan dalam bentuk sederhana tanpa tambahan gula, merupakan sumber nutrisi yang mudah diserap tubuh. Kandungan bioaktif yang melimpah dalam biji kacang hijau, seperti antioksidan dan serat, turut berpindah ke dalam air rebusannya.
Oleh karena itu, cairan ini bukan sekadar minuman penyegar, melainkan juga memiliki potensi sebagai agen terapeutik dan suplemen gizi. Penelitian ilmiah modern mulai menguatkan klaim-klaim tradisional terkait potensi kesehatan dari konsumsi rutin ekstrak ini.
manfaat air kacang hijau
- Kaya Antioksidan untuk Proteksi Seluler
Air rebusan kacang hijau mengandung konsentrasi tinggi senyawa polifenol dan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga mengurangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penyakit kronis.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Zhang et al. (2014) menyoroti aktivitas antioksidan signifikan dari ekstrak kacang hijau, yang menunjukkan potensi protektif terhadap berbagai kondisi patologis.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Meskipun sebagian besar serat tidak larut tetap berada di ampas, air rebusan kacang hijau masih mengandung serat larut dan oligosakarida yang bertindak sebagai prebiotik.
Komponen-komponen ini mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang esensial untuk menjaga keseimbangan mikrobioma dan fungsi pencernaan yang optimal. Konsumsi air kacang hijau secara teratur dapat membantu meredakan masalah pencernaan ringan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Studi oleh Li et al. (2012) dalam Food Chemistry mengindikasikan bahwa oligosakarida dari kacang hijau memiliki potensi prebiotik.
- Potensi dalam Pengaturan Gula Darah
Air kacang hijau memiliki indeks glikemik yang rendah dan dapat berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah. Kandungan serat larut, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan bijinya, dapat memperlambat penyerapan glukosa di saluran pencernaan.
Hal ini bermanfaat bagi individu yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, termasuk mereka dengan risiko diabetes tipe 2. Penelitian oleh Ma et al.
(2018) dalam Journal of Functional Foods menunjukkan efek hipoglikemik dari komponen bioaktif kacang hijau.
- Membantu Menjaga Kesehatan Kardiovaskular
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi produk kacang hijau dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Sterol tumbuhan dan serat larut dalam kacang hijau dapat mengikat kolesterol di usus, mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Dengan demikian, air kacang hijau berpotensi mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Laporan oleh Yu et al. (2019) dalam Nutrients membahas peran kacang-kacangan, termasuk kacang hijau, dalam mitigasi risiko penyakit kardiovaskular.
- Sumber Nutrisi Mikro Esensial
Air rebusan kacang hijau mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, meskipun dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan biji utuhnya. Nutrisi seperti folat, vitamin B kompleks, magnesium, dan kalium tetap larut dan tersedia dalam airnya.
Nutrisi mikro ini berperan vital dalam berbagai fungsi metabolisme tubuh, mulai dari produksi energi hingga pemeliharaan fungsi saraf dan otot. Asupan nutrisi yang adekuat sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
- Sifat Anti-inflamasi
Senyawa bioaktif seperti vitexin dan isovitexin yang ditemukan dalam kacang hijau diketahui memiliki sifat anti-inflamasi.
Senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan respons peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor pemicu banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan artritis. Konsumsi air kacang hijau dapat berkontribusi pada pengurangan peradangan sistemik.
Penelitian oleh Dong et al. (2011) yang dipublikasikan dalam Food and Chemical Toxicology mengidentifikasi efek anti-inflamasi dari flavonoid dalam kacang hijau.