Wajib Simak! Ketahui 5 Manfaat Air Beras untuk Kulit Cerah Alami – E-Journal
Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal
Cairan bening yang diperoleh dari proses pencucian atau perebusan beras, baik beras putih maupun beras merah, telah lama dimanfaatkan dalam berbagai tradisi pengobatan dan perawatan kecantikan di berbagai belahan dunia.
Komposisinya yang kaya akan pati, vitamin B, E, antioksidan, mineral, dan asam amino menjadikannya objek penelitian ilmiah terkait potensi aplikasinya dalam bidang dermatologi dan kesehatan umum.
apa manfaat air beras
- Meningkatkan Kesehatan dan Penampilan Kulit
Air yang didapat dari rendaman beras telah lama digunakan sebagai toner atau pembersih wajah alami karena sifatnya yang menenangkan dan melembabkan.
Kandungan inositol di dalamnya diketahui dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tampilan pori-pori yang membesar. Beberapa studi awal juga menunjukkan potensi dalam meredakan iritasi kulit ringan dan kemerahan.
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science oleh K. Orii et al. (2002) menyoroti efek positif ekstrak beras fermentasi pada kulit, termasuk perbaikan tekstur dan hidrasi yang signifikan.
Antioksidan seperti asam ferulat dan PABA (para-aminobenzoic acid) yang terdapat dalam air beras membantu melawan radikal bebas, melindungi sel kulit dari kerusakan oksidatif. Ini berkontribusi pada pencegahan penuaan dini dan menjaga vitalitas kulit.
Selain itu, sifat anti-inflamasi air beras dapat membantu menenangkan kulit yang meradang, seperti pada kasus eksim atau dermatitis atopik ringan.
Sebuah studi klinis kecil menunjukkan bahwa mandi dengan air beras dapat memperbaiki kondisi kulit pada pasien dermatitis atopik, mengurangi kekeringan dan gatal.
Komponen pati juga membentuk lapisan pelindung, membantu menjaga kelembaban alami kulit dan memperkuat barier kulit.
- Memperkuat dan Mencerahkan Rambut
Penggunaan air beras sebagai bilasan rambut telah menjadi praktik turun-temurun, terutama di Asia, untuk memelihara kekuatan dan kilau rambut.
Inositol, karbohidrat yang ditemukan dalam air beras, dilaporkan dapat menembus batang rambut yang rusak dan memperbaiki kerusakan dari dalam ke luar. Ini berkontribusi pada peningkatan elastisitas dan mengurangi friksi pada rambut, membuatnya tidak mudah patah.
Studi yang dilakukan oleh Journal of Cosmetic Chemists pada tahun 2010 meneliti efek inositol dari air beras pada rambut, menemukan bahwa zat tersebut tetap berada di rambut bahkan setelah dibilas.
Kehadiran inositol memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap kerusakan permukaan rambut. Kemampuannya untuk memperbaiki permukaan rambut yang kasar menjadikannya agen kondisioner alami yang efektif, menghasilkan rambut yang lebih mudah diatur dan berkilau.
Selain inositol, air beras juga mengandung asam amino yang esensial untuk pembentukan keratin, protein utama penyusun rambut. Nutrisi ini membantu memperkuat folikel rambut dan mencegah kerontokan, mendukung pertumbuhan rambut yang sehat.
Penggunaan rutin air beras dapat menghasilkan rambut yang terasa lebih tebal, lebih kuat, dan lebih sehat secara keseluruhan, serta mengurangi masalah rambut bercabang.
- Potensi sebagai Agen Antioksidan
Air yang dihasilkan dari beras kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang dikenal memiliki sifat antioksidan kuat. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA tubuh.
Kerusakan oksidatif merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker, serta mempercepat proses penuaan dini.
Asam ferulat, salah satu antioksidan utama dalam air beras, telah diteliti secara ekstensif karena kemampuannya melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi lingkungan.
Sebuah laporan dalam Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology menyoroti potensi asam ferulat sebagai agen fotoprotektif. Ini menunjukkan bahwa air beras tidak hanya bermanfaat secara topikal tetapi juga berpotensi memberikan perlindungan internal jika dikonsumsi.
Kehadiran PABA (para-aminobenzoic acid) juga menambah daftar senyawa pelindung dalam air beras, yang secara historis digunakan dalam produk tabir surya karena kemampuannya menyerap sinar ultraviolet.
Meskipun konsentrasinya dalam air beras mungkin tidak setinggi produk farmasi, kontribusi sinergis dari berbagai antioksidan ini mendukung klaim manfaat kesehatan yang komprehensif, membantu menjaga integritas seluler.
- Mendukung Hidrasi dan Pemulihan Elektrolit (Secara Oral)
Secara tradisional, air beras telah digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk diare ringan dan dehidrasi, terutama pada anak-anak di daerah pedesaan.
Kandungan karbohidratnya, terutama pati, dapat membantu menggantikan energi yang hilang dengan cepat saat tubuh mengalami diare.
Selain itu, air beras juga menyediakan elektrolit esensial seperti natrium dan kalium dalam jumlah kecil, yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah merekomendasikan larutan rehidrasi oral berbasis sereal, yang secara konsep mirip dengan air beras, untuk manajemen diare.
Meskipun formulasi modern lebih kompleks dan spesifik, prinsip dasarnya tetap sama: menyediakan cairan, elektrolit, dan sedikit kalori untuk mencegah dehidrasi dan mendukung pemulihan.
Ini menunjukkan adanya dasar ilmiah untuk penggunaan tradisional air beras dalam konteks ini.
Konsumsi air beras dapat membantu menenangkan sistem pencernaan yang terganggu, mengurangi frekuensi buang air besar, dan memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik.
Meskipun bukan pengganti lengkap untuk larutan rehidrasi oral komersial dalam kasus dehidrasi parah, air beras dapat menjadi alternatif yang mudah diakses untuk kasus ringan dan sebagai bagian dari diet pemulihan yang menenangkan perut.
- Efek Anti-inflamasi dan Penyembuhan
Sifat anti-inflamasi air beras sering dikaitkan dengan keberadaan inositol dan beberapa senyawa fenolik yang terkandung di dalamnya. Senyawa-senyawa ini dapat memodulasi respons inflamasi tubuh, mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri yang terkait dengan peradangan.
Efek ini relevan tidak hanya untuk kondisi kulit tetapi juga untuk potensi manfaat internal yang sedang diteliti.
Penelitian pada model in-vitro dan in-vivo telah menunjukkan bahwa ekstrak dari beras tertentu memiliki kemampuan untuk menghambat jalur inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan.
Meskipun studi langsung pada "air beras" sebagai entitas tunggal masih terbatas, komponen bioaktif di dalamnya seperti triterpen dan sterol tumbuhan telah diidentifikasi sebagai agen anti-inflamasi yang menjanjikan.
Ini mendukung penggunaan tradisionalnya dalam menenangkan iritasi dan kondisi peradangan ringan.
Aplikasi topikal air beras pada kulit yang teriritasi dapat memberikan efek menenangkan yang signifikan karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan lokal. Ini juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka kecil, lecet, atau gigitan serangga.
Efek sinergis dari berbagai komponen membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk regenerasi sel dan pengurangan ketidaknyamanan, mempromosikan pemulihan yang lebih cepat.