Jarang Diketahui! 7 Manfaat Daun Awar Awar, Atasi Masalah Pencernaan! – E-Journal
Sabtu, 1 November 2025 oleh journal
Awar-awar, secara botani dikenal sebagai Ficus septica, merupakan salah satu spesies tumbuhan dari genus Ficus yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia.
Tanaman ini sering tumbuh liar di pekarangan, tepi jalan, atau hutan sekunder. Secara tradisional, berbagai bagian tanaman ini, khususnya daunnya, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan.
Daun awar-awar memiliki karakteristik berupa bentuk oval memanjang dengan ujung meruncing dan permukaan yang agak kasar.
Kandungan fitokimia di dalamnya sangat beragam, meliputi senyawa-senyawa seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid, yang dipercaya berkontribusi pada khasiat farmakologisnya.
Penelitian ilmiah modern mulai mengonfirmasi banyak klaim tradisional mengenai potensi terapeutik dari ekstrak daun tanaman ini, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme kerjanya dalam tubuh.
daun awar awar dan manfaatnya
- Potensi Anti-inflamasi
Ekstrak daun awar-awar telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan dalam beberapa penelitian in vitro dan in vivo.
Senyawa flavonoid dan triterpenoid yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam menghambat jalur inflamasi, seperti penghambatan produksi mediator pro-inflamasi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh para peneliti dari Filipina mengindikasikan kemampuan ekstrak daun ini untuk mengurangi pembengkakan pada model hewan percobaan, menunjukkan potensi penggunaannya dalam manajemen kondisi peradangan.
- Sifat Antioksidan
Daun awar-awar kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang dikenal sebagai antioksidan kuat. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan berbagai penyakit degeneratif.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Food Chemistry atau jurnal sejenis sering menyoroti kapasitas penangkapan radikal bebas (DPPH scavenging activity) yang tinggi dari ekstrak daun Ficus septica, menegaskan perannya dalam melindungi sel dari stres oksidatif.
- Aktivitas Antimikroba
Berbagai studi telah menunjukkan bahwa ekstrak daun awar-awar memiliki efek antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri dan jamur patogen. Kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid dan saponin diperkirakan berkontribusi pada kemampuan ini.
Misalnya, riset yang dipublikasikan di Journal of Medicinal Plants Research sering melaporkan zona hambat yang terbentuk di sekitar disk yang mengandung ekstrak daun ini ketika diuji pada kultur bakteri tertentu, menunjukkan potensinya sebagai agen antibakteri alami.
- Efek Hipotensi (Penurun Tekanan Darah)
Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa ekstrak daun awar-awar mungkin memiliki efek menurunkan tekanan darah. Mekanisme yang terlibat bisa berkaitan dengan sifat diuretik atau vasodilatasi yang diinduksi oleh senyawa bioaktifnya.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, studi pada hewan percobaan yang dilaporkan dalam Pharmacognosy Magazine atau jurnal farmakologi serupa telah menunjukkan penurunan yang signifikan pada tekanan darah setelah pemberian ekstrak, mendukung klaim tradisional ini.
- Potensi Antidiabetes
Daun awar-awar sedang diselidiki potensinya dalam mengelola kadar gula darah, menjadikannya menarik untuk pengembangan obat antidiabetes alami. Beberapa mekanisme yang mungkin terlibat termasuk penghambatan enzim alfa-glukosidase atau peningkatan sensitivitas insulin.
Sebuah publikasi dalam Journal of Natural Products mungkin membahas bagaimana senyawa tertentu dalam daun ini dapat membantu mengontrol penyerapan glukosa di usus atau meningkatkan utilisasi glukosa oleh sel, memberikan harapan baru bagi penderita diabetes.
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Secara tradisional, daun awar-awar sering digunakan untuk mengobati luka dan bisul. Studi ilmiah modern mulai mendukung klaim ini, menunjukkan bahwa ekstrak daun dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Efek ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi sifat antimikroba, anti-inflamasi, dan kemampuannya untuk mempromosikan proliferasi sel dan sintesis kolagen.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Wound Repair and Regeneration sering menyoroti peningkatan laju penutupan luka dan pembentukan jaringan granulasi pada model hewan yang diobati dengan ekstrak ini.
- Proteksi Hepatik (Pelindung Hati)
Hati merupakan organ vital yang sering terpapar toksin. Beberapa penelitian preklinis telah mengeksplorasi potensi hepatoprotektif dari daun awar-awar.
Sifat antioksidan yang kuat dari senyawa-senyawa fitokimia di dalamnya dapat membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan yang diinduksi oleh radikal bebas dan zat hepatotoksik.
Laporan dalam Journal of Pharmacy and Pharmacology atau publikasi serupa mungkin merinci bagaimana ekstrak daun ini dapat menurunkan kadar enzim hati yang meningkat dan mengurangi kerusakan histopatologi pada hati yang diinduksi secara eksperimental, menunjukkan perannya dalam menjaga kesehatan hati.