Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Keladi Tikus & Daun Sirsak, Cegah Kanker! – E-Journal

Kamis, 9 Oktober 2025 oleh journal

Dalam ranah pengobatan tradisional dan fitofarmaka, terdapat dua tumbuhan yang telah menarik perhatian signifikan karena potensi terapeutiknya: keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dan daun sirsak (Annona muricata).

Kedua botani ini telah lama dimanfaatkan dalam sistem pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan.

Minat ilmiah modern terhadap tumbuhan ini semakin meningkat, mendorong penelitian ekstensif untuk memvalidasi klaim tradisional dan mengidentifikasi senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas efek farmakologisnya.

Keladi tikus, tumbuhan herba dari famili Araceae, dikenal di Asia Tenggara karena kandungan senyawanya yang meliputi flavonoid, terpenoid, sterol, dan glikosida.

Sementara itu, daun sirsak, bagian dari pohon Annona muricata yang banyak ditemukan di daerah tropis, kaya akan senyawa acetogenin, alkaloid, dan flavonoid.

Penelitian ilmiah kini berfokus pada mekanisme kerja senyawa-senyawa ini dalam tubuh, khususnya terkait dengan sifat antikanker, anti-inflamasi, dan antioksidan, yang menjadi inti dari khasiat yang diklaim.

Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Keladi Tikus &...

manfaat keladi tikus dan daun sirsak

  1. Potensi Antikanker dari Keladi Tikus

    Keladi tikus telah menjadi subjek penelitian intensif terkait potensi antikankernya. Studi menunjukkan bahwa ekstrak keladi tikus dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis sel kanker, termasuk sel kanker payudara, hati, dan paru-paru.

    Penelitian yang dilakukan oleh Wong et al. (2009) yang dipublikasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology" menunjukkan bahwa fraksi aktif dari keladi tikus memiliki efek sitotoksik selektif terhadap sel kanker tanpa merusak sel normal secara signifikan.

    Mekanisme ini diduga melibatkan aktivasi jalur sinyal apoptosis dan penghambatan proliferasi sel kanker.

  2. Aktivitas Antikanker dari Daun Sirsak

    Daun sirsak terkenal karena kandungan senyawa acetogenin, yang merupakan kelas senyawa fitokimia dengan potensi antikanker kuat. Acetogenin ini dilaporkan dapat menghambat produksi ATP di mitokondria sel kanker, sehingga menyebabkan kematian sel.

    Sebuah ulasan oleh Moghadamtousi et al.

    (2015) dalam "BMC Complementary and Alternative Medicine" menggarisbawahi kemampuan ekstrak daun sirsak untuk menunjukkan aktivitas antikanker in vitro dan in vivo terhadap berbagai lini sel kanker, termasuk kanker usus besar, prostat, dan pankreas.

    Efek ini menjadikan daun sirsak sebagai kandidat menarik untuk pengembangan agen kemopreventif atau terapeutik.

  3. Efek Anti-inflamasi

    Kedua tumbuhan ini memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan, berkat kandungan flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Keladi tikus telah diteliti memiliki kemampuan untuk mengurangi produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin pro-inflamasi.

    Demikian pula, ekstrak daun sirsak menunjukkan efek anti-inflamasi dengan menghambat jalur COX-2, enzim kunci dalam proses inflamasi, seperti yang dilaporkan dalam beberapa studi praklinis. Aktivitas ini berpotensi membantu dalam penanganan kondisi peradangan kronis.

  4. Kekuatan Antioksidan

    Keladi tikus dan daun sirsak kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan senyawa fenolik, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Kemampuan antioksidan ini mendukung perlindungan seluler dan dapat membantu memperlambat proses penuaan dini.

    Penelitian oleh Sulaiman et al. (2012) dalam "Journal of Medicinal Plants Research" mengkonfirmasi tingginya kapasitas antioksidan pada ekstrak daun sirsak.

  5. Dukungan Imunomodulatori

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keladi tikus dan daun sirsak memiliki kemampuan untuk memodulasi sistem kekebalan tubuh. Ekstrak keladi tikus diduga dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun tertentu, seperti makrofag, yang penting dalam respons pertahanan tubuh.

    Sementara itu, komponen dalam daun sirsak juga dilaporkan dapat mempengaruhi respons imun, berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Efek imunomodulatori ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan ketahanan terhadap patogen.

  6. Potensi Antidiabetes

    Daun sirsak telah menunjukkan potensi dalam pengelolaan diabetes.

    Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang bertanggung jawab atas pemecahan karbohidrat menjadi gula.

    Sebuah studi oleh Adewole dan Ojewole (2009) dalam "Methods and Findings in Experimental and Clinical Pharmacology" menyoroti efek hipoglikemik ekstrak daun sirsak pada hewan percobaan, menunjukkan potensi sebagai agen antidiabetes alami.

  7. Efek Antimikroba

    Kedua tumbuhan ini juga menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri, jamur, dan parasit. Senyawa bioaktif dalam keladi tikus dan daun sirsak dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen.

    Misalnya, ekstrak daun sirsak telah dilaporkan efektif melawan beberapa strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik, serta memiliki sifat antijamur dan antiparasit. Aktivitas ini menjadikan mereka kandidat potensial untuk pengembangan agen antimikroba alami.

  8. Potensi Hepatoprotektif

    Beberapa bukti menunjukkan bahwa keladi tikus dan daun sirsak memiliki sifat hepatoprotektif, yang berarti mereka dapat melindungi hati dari kerusakan.

    Aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki kedua tumbuhan ini berperan dalam mengurangi stres oksidatif dan peradangan di organ hati.

    Penelitian praklinis telah menunjukkan bahwa ekstrak dari kedua tumbuhan dapat membantu memulihkan fungsi hati yang terganggu dan mengurangi kerusakan sel hati akibat paparan zat toksik.

  9. Manajemen Tekanan Darah

    Daun sirsak telah dieksplorasi untuk perannya dalam manajemen tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki efek hipotensi, yaitu kemampuan untuk menurunkan tekanan darah.

    Mekanisme yang diusulkan melibatkan relaksasi pembuluh darah dan efek diuretik ringan.

    Meskipun lebih banyak penelitian klinis pada manusia diperlukan, temuan awal menunjukkan bahwa daun sirsak berpotensi sebagai suplemen alami untuk membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal.