Intip 7 Manfaat Rebusan Jahe Pandan yang Wajib Kamu Ketahui

Minggu, 17 Agustus 2025 oleh journal

Minuman tradisional yang terbuat dari sari jahe dan aroma pandan yang diekstrak melalui perebusan diyakini memiliki sejumlah khasiat.

Proses ini menghasilkan cairan yang kaya akan senyawa aktif dari kedua bahan tersebut, yang dipercaya memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi minuman ini seringkali dikaitkan dengan peningkatan imunitas, peredaan masalah pencernaan, serta efek relaksasi.

"Kombinasi jahe dan pandan dalam bentuk rebusan memang berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang terbukti.

Konsumsi berlebihan juga perlu dihindari," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang dokter umum dengan fokus pada pengobatan komplementer.

Intip 7 Manfaat Rebusan Jahe Pandan yang Wajib...

-- Dr. Amelia Rahmawati --

Kajian ilmiah menunjukkan bahwa khasiat minuman tradisional ini berasal dari senyawa aktif yang terkandung dalam jahe dan pandan. Jahe mengandung gingerol, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Sementara itu, pandan kaya akan alkaloid, glikosida, dan senyawa aromatik yang memberikan efek menenangkan.

Gingerol dapat membantu meredakan mual, mengurangi nyeri otot, dan meningkatkan sirkulasi darah. Senyawa dalam pandan, di sisi lain, dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi kecemasan.

Sebagai minuman pendukung kesehatan, konsumsi satu hingga dua cangkir rebusan per hari, disesuaikan dengan kondisi tubuh, dapat dipertimbangkan.

Namun, konsultasi dengan dokter tetap disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Rebusan Jahe dan Daun Pandan

Rebusan jahe dan daun pandan menawarkan beragam potensi kesehatan. Kombinasi kedua bahan alami ini menghasilkan minuman yang dipercaya memiliki khasiat terapeutik. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang sering dikaitkan dengan konsumsi rebusan ini:

  • Meredakan peradangan.
  • Menyehatkan pencernaan.
  • Meningkatkan imunitas.
  • Efek relaksasi.
  • Mengurangi mual.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Menghangatkan tubuh.

Manfaat-manfaat ini berasal dari senyawa aktif yang terdapat dalam jahe dan pandan. Misalnya, sifat anti-inflamasi jahe dapat membantu meredakan nyeri sendi, sementara efek relaksasi pandan dapat membantu mengurangi stres.

Rebusan ini sering dikonsumsi saat mengalami masuk angin atau gangguan pencernaan ringan. Namun, efek setiap individu dapat bervariasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.

Meredakan Peradangan

Salah satu khasiat yang kerap dikaitkan dengan minuman herbal berbasis jahe dan pandan adalah kemampuannya dalam meredakan peradangan. Efek ini terutama disumbangkan oleh kandungan gingerol dalam jahe.

Gingerol merupakan senyawa bioaktif yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat. Peradangan, yang merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit.

Gingerol bekerja dengan menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan gejala lain yang terkait dengan kondisi peradangan.

Sementara pandan, meskipun tidak sekuat jahe dalam efek anti-inflamasinya, juga berkontribusi dengan memberikan efek menenangkan, yang secara tidak langsung dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan yang sering memperburuk kondisi peradangan.

Kombinasi kedua bahan ini menciptakan sinergi yang berpotensi mendukung pengelolaan kondisi peradangan, meskipun penting untuk diingat bahwa minuman ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter.

Menyehatkan pencernaan.

Rebusan yang memanfaatkan jahe dan pandan secara tradisional dipercaya memberikan dampak positif pada sistem pencernaan. Kombinasi senyawa dalam kedua bahan alami ini berkontribusi pada beberapa aspek penting dalam menjaga kesehatan saluran cerna.

  • Stimulasi Enzim Pencernaan

    Jahe memiliki kemampuan untuk merangsang produksi enzim pencernaan. Enzim-enzim ini, seperti amilase dan lipase, berperan penting dalam memecah karbohidrat dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil agar mudah diserap oleh tubuh.

    Kurangnya enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare. Stimulasi enzim oleh jahe dapat membantu mengatasi kondisi ini.

  • Meredakan Mual dan Muntah

    Gingerol, senyawa utama dalam jahe, dikenal efektif dalam meredakan mual dan muntah. Kondisi ini seringkali mengganggu proses pencernaan yang normal. Gingerol bekerja dengan memengaruhi reseptor di otak dan saluran pencernaan yang terlibat dalam sensasi mual.

    Manfaat ini sangat berguna bagi individu yang mengalami mabuk perjalanan, mual di pagi hari selama kehamilan, atau efek samping dari kemoterapi.

  • Mengurangi Perut Kembung dan Gas

    Jahe memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Gas berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, nyeri, dan ketidaknyamanan. Jahe membantu memecah gelembung gas dan memfasilitasi pengeluarannya dari tubuh.

    Pandan juga memberikan kontribusi dengan efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi ketegangan otot perut yang seringkali memperburuk kondisi kembung.

  • Melancarkan Pergerakan Usus

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meningkatkan motilitas usus, yaitu pergerakan otot-otot usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Pergerakan usus yang lancar penting untuk mencegah sembelit dan memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.

    Kombinasi jahe dan pandan dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar.

  • Efek Anti-Inflamasi pada Saluran Cerna

    Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD).

    Sifat anti-inflamasi gingerol dalam jahe dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan gejala-gejala yang terkait dengan kondisi tersebut. Meskipun demikian, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan medis yang tepat.

Secara keseluruhan, kombinasi jahe dan pandan dalam bentuk rebusan dapat memberikan dukungan bagi kesehatan pencernaan melalui berbagai mekanisme.

Stimulasi enzim pencernaan, peredaan mual, pengurangan kembung, pelancaran pergerakan usus, dan efek anti-inflamasi merupakan beberapa faktor yang berkontribusi pada manfaat ini.

Penting untuk diingat bahwa efek setiap individu dapat bervariasi, dan konsumsi rebusan ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh dan rekomendasi dari profesional kesehatan.

Meningkatkan Imunitas

Klaim peningkatan imunitas yang dikaitkan dengan konsumsi rebusan jahe dan daun pandan didasarkan pada kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada kedua bahan tersebut. Jahe, khususnya, mengandung gingerol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu sel-sel imun berfungsi secara optimal.

Selain itu, sifat anti-inflamasi gingerol dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang diketahui dapat menekan fungsi kekebalan tubuh. Dengan meredakan peradangan, tubuh dapat mengalihkan sumber dayanya untuk memperkuat respons imun terhadap infeksi.

Meskipun daun pandan tidak sekuat jahe dalam kandungan antioksidan dan anti-inflamasinya, keberadaan senyawa-senyawa aromatik di dalamnya dapat memberikan efek relaksasi, yang secara tidak langsung dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh.

Stres kronis dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga efek relaksasi dari pandan dapat membantu mengurangi dampak negatif stres pada imunitas.

Perlu dicatat bahwa peningkatan imunitas bukanlah proses instan, melainkan hasil dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan bergizi, istirahat yang cukup, dan manajemen stres yang baik.

Konsumsi rebusan ini dapat menjadi salah satu komponen pendukung dalam upaya meningkatkan daya tahan tubuh, namun tidak dapat menggantikan langkah-langkah penting lainnya dalam menjaga kesehatan.

Efek Relaksasi

Sensasi relaksasi yang seringkali dikaitkan dengan konsumsi minuman yang diolah dari jahe dan pandan berakar dari interaksi kompleks antara senyawa-senyawa aktif dalam kedua bahan tersebut dengan sistem saraf pusat.

Pandan, khususnya, dikenal memiliki kandungan senyawa aromatik yang memberikan efek menenangkan. Aroma khas pandan dapat memicu respons relaksasi melalui sistem penciuman, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan.

Proses ini melibatkan pelepasan neurotransmiter seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan memberikan perasaan nyaman. Selain itu, jahe juga berkontribusi terhadap efek relaksasi, meskipun melalui mekanisme yang berbeda.

Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang seringkali dikaitkan dengan stres dan gangguan kecemasan. Dengan meredakan peradangan, jahe dapat membantu menciptakan kondisi fisiologis yang lebih kondusif untuk relaksasi.

Kombinasi efek aromaterapi dari pandan dan sifat anti-inflamasi dari jahe menghasilkan sinergi yang dapat meningkatkan perasaan tenang dan rileks.

Namun, penting untuk diingat bahwa efek relaksasi ini dapat bervariasi antar individu, dan faktor-faktor lain seperti suasana hati, tingkat stres, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan juga dapat memengaruhi pengalaman relaksasi yang dirasakan.

Mengurangi Mual

Kemampuan meredakan mual merupakan salah satu khasiat yang kerap dikaitkan dengan konsumsi minuman herbal yang memanfaatkan jahe dan pandan.

Efek ini menjadikan minuman tersebut sebagai solusi tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi yang memicu rasa mual, mulai dari mabuk perjalanan hingga efek samping kehamilan.

  • Peran Gingerol dalam Meredakan Mual

    Gingerol, senyawa bioaktif utama dalam jahe, memiliki peran sentral dalam meredakan mual. Senyawa ini bekerja dengan memengaruhi sistem pencernaan dan saraf yang terlibat dalam sensasi mual.

    Gingerol membantu mempercepat pengosongan lambung, mengurangi kontraksi lambung yang berlebihan, dan memblokir reseptor serotonin di otak, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan rasa mual.

  • Efektivitas pada Berbagai Jenis Mual

    Minuman berbahan dasar jahe, termasuk yang dikombinasikan dengan pandan, telah terbukti efektif dalam meredakan berbagai jenis mual.

    Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengurangi mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, kehamilan (morning sickness), kemoterapi, dan operasi. Efek ini menjadikan minuman tersebut sebagai alternatif alami untuk obat anti-mual konvensional.

  • Penggunaan Tradisional dalam Mengatasi Mual

    Dalam berbagai budaya, jahe telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk mual. Penggunaan jahe sebagai pereda mual didukung oleh pengalaman empiris selama berabad-abad dan diperkuat oleh penelitian ilmiah modern.

    Kombinasi dengan pandan, meskipun tidak secara langsung berperan dalam meredakan mual, dapat meningkatkan penerimaan minuman tersebut karena aroma dan rasa yang lebih menyenangkan.

  • Mekanisme Kerja pada Saluran Pencernaan

    Selain memengaruhi reseptor di otak, gingerol juga bekerja langsung pada saluran pencernaan untuk mengurangi mual. Senyawa ini membantu mempercepat pergerakan makanan melalui lambung dan usus, mencegah penumpukan makanan yang dapat memicu rasa mual.

    Gingerol juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, yang terkadang menjadi penyebab mual.

  • Dosis dan Cara Konsumsi yang Tepat

    Untuk mendapatkan manfaat optimal dalam meredakan mual, penting untuk mengonsumsi rebusan jahe dan pandan dalam dosis yang tepat. Umumnya, konsumsi satu hingga dua cangkir per hari dianggap aman dan efektif.

    Namun, individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.

Dengan demikian, kemampuan meredakan mual merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada manfaat keseluruhan minuman tradisional ini.

Kandungan gingerol dalam jahe, didukung oleh pengalaman empiris dan penelitian ilmiah, menjadikan minuman ini sebagai pilihan alami yang efektif untuk mengatasi berbagai jenis mual.

Menurunkan tekanan darah.

Potensi penurunan tekanan darah menjadi salah satu aspek yang menarik perhatian dalam kajian khasiat minuman tradisional berbahan jahe dan pandan.

Meskipun mekanisme kerjanya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa komponen dalam kedua bahan tersebut diyakini berperan dalam regulasi tekanan darah.

  • Efek Vasodilatasi oleh Jahe

    Jahe mengandung senyawa yang dapat memicu vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah akan mengurangi resistensi aliran darah, sehingga tekanan darah dapat menurun.

    Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat memberikan efek hipotensif ringan pada individu dengan tekanan darah tinggi.

  • Kontribusi Pandan terhadap Relaksasi

    Aroma pandan yang khas memiliki efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres. Stres kronis diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan mengurangi stres dan mempromosikan relaksasi, pandan secara tidak langsung dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah.

  • Peran Kalium dalam Regulasi Tekanan Darah

    Jahe dan pandan mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

    Asupan kalium yang cukup dapat membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.

  • Pengaruh Antioksidan terhadap Kesehatan Pembuluh Darah

    Jahe mengandung antioksidan yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan dan peningkatan tekanan darah. Antioksidan membantu menjaga elastisitas dan fungsi pembuluh darah yang optimal.

  • Pentingnya Gaya Hidup Sehat Secara Keseluruhan

    Penurunan tekanan darah bukanlah hasil instan dari konsumsi minuman herbal.

    Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan rendah garam dan lemak jenuh, olahraga teratur, dan pengelolaan stres yang baik, merupakan faktor penting dalam menjaga tekanan darah yang sehat.

    Minuman ini dapat menjadi bagian dari upaya tersebut, namun tidak dapat menggantikan langkah-langkah penting lainnya.

  • Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

    Individu dengan tekanan darah tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi minuman herbal secara teratur. Minuman ini mungkin berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan atau tidak cocok untuk kondisi medis tertentu.

    Dokter dapat memberikan rekomendasi yang tepat dan memantau efeknya terhadap tekanan darah.

Secara ringkas, potensi penurunan tekanan darah merupakan salah satu aspek yang menjanjikan dari minuman yang memanfaatkan jahe dan pandan.

Meskipun mekanisme kerjanya kompleks dan memerlukan penelitian lebih lanjut, kombinasi efek vasodilatasi, relaksasi, kandungan kalium, dan antioksidan diyakini berkontribusi pada manfaat ini.

Penting untuk diingat bahwa minuman ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan dan dengan pengawasan dari profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.

Menghangatkan tubuh.

Sensasi hangat yang ditimbulkan setelah mengonsumsi minuman hasil olahan jahe dan pandan merupakan salah satu alasan utama mengapa minuman ini populer, terutama di daerah beriklim dingin atau saat cuaca kurang bersahabat.

Efek ini bukan sekadar sugesti, melainkan hasil dari interaksi senyawa aktif dalam jahe dengan sistem tubuh.

  • Peningkatan Sirkulasi Darah Perifer

    Jahe mengandung gingerol dan shogaol, senyawa yang memiliki efek vasodilatasi, yaitu melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah, khususnya di area perifer seperti tangan dan kaki, meningkatkan aliran darah ke area tersebut.

    Peningkatan aliran darah ini menghasilkan sensasi hangat yang nyaman, membantu mengatasi rasa dingin dan meningkatkan kenyamanan.

  • Efek Termogenesis

    Jahe dapat memicu termogenesis, yaitu proses produksi panas dalam tubuh. Proses ini melibatkan peningkatan metabolisme dan pembakaran kalori, yang menghasilkan panas sebagai produk sampingan.

    Efek termogenesis ini memberikan kontribusi signifikan terhadap sensasi hangat yang dirasakan setelah mengonsumsi minuman berbasis jahe.

  • Pengaruh pada Sistem Saraf

    Senyawa dalam jahe dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur suhu tubuh. Jahe dapat membantu meningkatkan sensitivitas terhadap suhu hangat dan mengurangi sensitivitas terhadap suhu dingin, sehingga tubuh terasa lebih nyaman dalam kondisi dingin.

  • Kombinasi dengan Efek Menenangkan Pandan

    Aroma pandan yang menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan. Stres dan ketegangan dapat memperburuk sensasi dingin. Dengan memberikan efek relaksasi, pandan secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan sensasi hangat dan nyaman yang dirasakan.

  • Manfaat Tambahan Saat Kondisi Tidak Fit

    Saat tubuh terasa tidak fit, seperti saat mengalami masuk angin atau flu, sensasi hangat yang ditimbulkan oleh minuman ini dapat memberikan efek terapeutik.

    Hangatnya tubuh dapat membantu meredakan gejala seperti menggigil dan nyeri otot, serta meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan.

Efek menghangatkan tubuh ini menjadikan minuman olahan jahe dan pandan sebagai pilihan populer untuk mengatasi rasa dingin, meningkatkan kenyamanan, dan memberikan efek terapeutik saat kondisi tubuh kurang fit.

Kombinasi antara peningkatan sirkulasi darah, termogenesis, pengaruh pada sistem saraf, dan efek menenangkan pandan berkontribusi pada manfaat yang dirasakan.

Tips untuk Memaksimalkan Khasiat Minuman Herbal Jahe dan Pandan

Untuk memperoleh manfaat optimal dari minuman tradisional yang kaya akan senyawa aktif jahe dan pandan, penerapan beberapa panduan penting dapat dipertimbangkan. Panduan ini mencakup pemilihan bahan, proses pembuatan, serta cara konsumsi yang tepat.

Tip 1: Pilih Bahan Baku Berkualitas.
Gunakan jahe segar yang beraroma kuat dan tidak keriput. Daun pandan sebaiknya berwarna hijau cerah dan tidak layu. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi kandungan senyawa aktif dalam minuman.

Tip 2: Perhatikan Proporsi Bahan.
Gunakan proporsi yang seimbang antara jahe dan pandan. Terlalu banyak jahe dapat membuat minuman terlalu pedas, sementara terlalu banyak pandan dapat mengurangi khasiat jahe.

Proporsi yang umum digunakan adalah 2-3 ruas jahe berukuran sedang dan 3-5 lembar daun pandan untuk setiap liter air.

Tip 3: Gunakan Air Bersih dan Matang.
Perebusan sebaiknya menggunakan air bersih dan sudah dimasak hingga mendidih. Air yang tidak bersih dapat mengandung kontaminan yang dapat mengurangi khasiat minuman atau bahkan membahayakan kesehatan.

Tip 4: Rebus dengan Api Kecil.
Proses perebusan sebaiknya dilakukan dengan api kecil untuk mengekstrak senyawa aktif secara perlahan dan optimal. Perebusan dengan api besar dapat merusak senyawa aktif dan mengurangi khasiat minuman.

Waktu perebusan yang ideal adalah sekitar 15-20 menit.

Tip 5: Saring Sebelum Dikonsumsi.
Setelah direbus, saring minuman untuk memisahkan ampas jahe dan pandan. Ampas jahe dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan, sementara ampas pandan dapat membuat minuman terasa pahit.

Tip 6: Konsumsi Secukupnya.
Konsumsi minuman ini sebaiknya dilakukan secukupnya, tidak berlebihan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut atau gangguan pencernaan. Satu hingga dua cangkir per hari umumnya dianggap aman.

Individu dengan kondisi medis tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara teratur.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan dari minuman herbal jahe dan pandan dapat dimaksimalkan.

Perhatian terhadap kualitas bahan, proporsi yang tepat, proses pembuatan yang benar, dan cara konsumsi yang bijak akan menghasilkan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Meskipun anekdot tentang khasiat minuman tradisional berbasis jahe dan pandan tersebar luas, bukti ilmiah yang kuat masih terbatas.

Sejumlah studi pendahuluan telah meneliti efek komponen individu, seperti gingerol dalam jahe, namun penelitian komprehensif yang secara spesifik menguji efek kombinasi jahe dan pandan dalam bentuk rebusan masih kurang.

Salah satu studi yang relevan meneliti efek gingerol terhadap peradangan. Studi ini menemukan bahwa gingerol memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan dan dapat membantu meredakan nyeri sendi pada pasien osteoarthritis.

Studi lain meneliti efek pandan terhadap tekanan darah. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak pandan dapat membantu menurunkan tekanan darah pada hewan uji.

Namun, penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini tidak secara langsung menguji efek rebusan jahe dan pandan secara keseluruhan.

Terdapat pula perdebatan mengenai dosis dan cara konsumsi yang optimal.

Beberapa ahli merekomendasikan konsumsi rebusan ini dalam jumlah sedang, sementara yang lain menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.

Kontras pendapat ini menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis dan cara konsumsi yang paling aman dan efektif.

Pembaca dianjurkan untuk menelaah bukti-bukti yang ada secara kritis. Anekdot dan testimoni pribadi dapat memberikan wawasan yang berharga, namun bukti ilmiah yang kuat diperlukan untuk memvalidasi klaim khasiat secara objektif.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi minuman tradisional ini.