Wajib Tahu! Inilah 5 Manfaat Pasang Surut Air Laut, Suburkan Lahan Pertanian! – E-Journal

Rabu, 3 September 2025 oleh journal

Fenomena pasang surut air laut merujuk pada naik turunnya permukaan air laut secara periodik yang disebabkan oleh kombinasi gaya gravitasi Bulan dan Matahari, serta rotasi Bumi.

Di wilayah pesisir dan delta sungai, fluktuasi ketinggian air ini memiliki implikasi signifikan terhadap lingkungan darat yang berdekatan, termasuk lahan pertanian.

Interaksi antara pergerakan air laut dan ekosistem daratan di zona intertidal menciptakan kondisi unik yang dapat dimanfaatkan secara strategis dalam praktik pertanian.

Kondisi ini memungkinkan pengembangan sistem pertanian yang beradaptasi dengan kadar salinitas bervariasi dan ketersediaan air yang dinamis, membentuk sebuah interdependensi antara ekosistem air dan daratan.

Wajib Tahu! Inilah 5 Manfaat Pasang Surut Air...

manfaat pasang surut air laut di bidang pertanian

  1. Penyediaan Air Irigasi Alami

    Pasang surut air laut secara alami dapat menyediakan suplai air bagi lahan pertanian di wilayah pesisir dan delta, terutama untuk tanaman yang toleran terhadap air payau atau salinitas rendah.

    Sistem irigasi pasang surut, seperti yang diterapkan pada pertanian padi di lahan pasang surut, memanfaatkan gerakan air ini untuk mengairi sawah tanpa memerlukan pemompaan eksternal yang intensif.

    Pendekatan ini secara signifikan mengurangi biaya operasional dan konsumsi energi yang biasanya terkait dengan irigasi konvensional. Studi oleh Syafruddin dan kawan-kawan (2018) pada sistem lahan pasang surut menunjukkan efisiensi dalam pemanfaatan air untuk pertanian.

  2. Peningkatan Kesuburan Tanah Melalui Transportasi Sedimen

    Aliran pasang surut membawa serta endapan sedimen, termasuk lumpur, lempung, dan bahan organik, dari laut atau estuari ke lahan pertanian.

    Sedimen ini kaya akan nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang secara alami dapat meningkatkan kesuburan tanah. Proses deposisi ini berfungsi sebagai pemupukan alami yang berkelanjutan, mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia.

    Penelitian oleh Widagdo dan rekan (2017) telah menguraikan bagaimana akumulasi sedimen pasang surut berkontribusi pada peningkatan kandungan bahan organik dan unsur hara tanah di ekosistem delta.

  3. Pengendalian Salinitas Tanah

    Dalam sistem pertanian yang terkelola dengan baik, pasang surut air laut dapat digunakan untuk mengendalikan kadar garam dalam tanah.

    Saat air pasang masuk, ia dapat membantu melarutkan garam yang terakumulasi di lapisan atas tanah, dan saat air surut kembali ke laut, garam tersebut ikut terbawa.

    Proses pembilasan ini sangat penting untuk mencegah salinisasi berlebihan yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman non-halofit.

    Manajemen pintu air dan saluran yang cermat memungkinkan pembilasan garam yang efektif, seperti yang diuraikan dalam praktik pertanian lahan pasang surut di beberapa wilayah Asia Tenggara.

  4. Pemeliharaan Keseimbangan Hidrologi Lahan Pesisir

    Fluktuasi pasang surut membantu menjaga tinggi muka air tanah di daerah pesisir yang rendah, mencegah kekeringan berlebihan di musim kemarau dan genangan air yang merusak di musim hujan.

    Keseimbangan hidrologi yang stabil ini menciptakan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman tertentu yang beradaptasi dengan lingkungan payau atau semi-basah. Sistem ini mendukung keberlanjutan pertanian di wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi permukaan air.

    Keseimbangan ini krusial untuk mencegah degradasi lahan dan mendukung produktivitas jangka panjang.

  5. Mendukung Sistem Pertanian Terpadu (Silvofishery dan Tambak)

    Pasang surut air laut adalah fondasi bagi pengembangan sistem pertanian terpadu seperti silvofishery (wanamina) atau tambak tradisional, di mana budidaya ikan atau udang dikombinasikan dengan penanaman mangrove atau tanaman pertanian lainnya.

    Pergerakan air pasang surut secara otomatis memfasilitasi pertukaran air, sirkulasi nutrisi, dan pembuangan limbah dalam kolam budidaya, mengurangi ketergantungan pada pompa.

    Model pertanian berkelanjutan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi pada konservasi ekosistem pesisir. Penelitian oleh Suryadiputra (2015) menyoroti peran vital pasang surut dalam keberhasilan sistem silvofishery yang berkelanjutan.