Wajib Tahu! Inilah 10 Manfaat Pasang Surut Air Laut, Pembangkit Energi – E-Journal
Sabtu, 2 Agustus 2025 oleh journal
Pasang surut air laut merupakan fenomena alamiah yang ditandai dengan naik turunnya permukaan air laut secara periodik dan teratur.
Pergerakan massa air ini utamanya disebabkan oleh interaksi gaya gravitasi antara Bumi, Bulan, dan Matahari, serta gaya sentrifugal yang timbul dari rotasi sistem Bumi-Bulan mengelilingi pusat massa bersama mereka.
Gaya gravitasi Bulan memiliki pengaruh yang paling dominan karena jaraknya yang relatif dekat dengan Bumi, menciptakan tonjolan air di sisi yang menghadap Bulan dan di sisi berlawanan Bumi, sementara Matahari memberikan efek sekunder yang memodifikasi pola ini.
Fenomena ini umumnya menghasilkan dua kali pasang tinggi dan dua kali pasang rendah dalam siklus harian, meskipun pola ini dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi geografis garis pantai, topografi dasar laut, dan kedalaman perairan lokal.
Fluktuasi periodik ini memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan pesisir, dinamika ekosistem laut, serta berbagai aktivitas manusia yang bergantung pada laut. Pemahaman mendalam tentang mekanisme pasang surut adalah fundamental untuk berbagai disiplin ilmu dan aplikasi praktis.
manfaat pasang surut air laut
- Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTP)
Pasang surut air laut menawarkan potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat diandalkan dan prediktif.
Teknologi seperti bendungan pasang surut (tidal barrages) dan turbin arus pasang surut (tidal stream generators) telah dikembangkan untuk mengubah energi kinetik dari pergerakan massa air menjadi energi listrik.
Salah satu contoh implementasi skala besar adalah Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Danau Sihwa di Korea Selatan, yang menunjukkan kelayakan teknologi ini untuk memasok energi bersih.
Sistem pembangkit listrik ini memiliki keunggulan dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya karena pasang surut dapat diprediksi dengan sangat akurat jauh ke depan, memungkinkan perencanaan kapasitas energi yang lebih stabil.
Meskipun biaya awal pembangunan infrastruktur PLTP bisa signifikan, potensi jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil menjadikannya pilihan yang menarik dalam portofolio energi global, seperti yang dibahas dalam studi energi kelautan oleh para peneliti dari University of Oxford.
- Transportasi dan Navigasi Maritim
Pasang surut memainkan peran krusial dalam memfasilitasi pergerakan kapal, terutama di pelabuhan-pelabuhan dangkal atau muara sungai.
Saat air pasang, kedalaman perairan meningkat, memungkinkan kapal-kapal besar dengan draf yang dalam untuk masuk dan keluar pelabuhan dengan aman tanpa risiko kandas.
Hal ini sangat penting untuk pelabuhan yang terletak di wilayah dengan batasan kedalaman alami.
Selain itu, arus pasang surut juga dapat membantu membersihkan sedimen di saluran navigasi, mengurangi kebutuhan pengerukan yang mahal dan sering.
Para nakhoda dan otoritas pelabuhan secara rutin menggunakan tabel pasang surut untuk merencanakan jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal, mengoptimalkan efisiensi operasional dan keselamatan maritim di seluruh dunia, sebagaimana dicatat dalam panduan navigasi maritim internasional.
- Mendukung Ekosistem Pesisir
Pasang surut air laut adalah pendorong utama sirkulasi nutrien di wilayah pesisir dan estuari, membawa oksigen serta bahan organik ke dalam sedimen dan vegetasi.
Fluktuasi permukaan air menciptakan zona intertidal yang unik, menjadi habitat vital bagi beragam organisme yang telah beradaptasi dengan kondisi kering dan basah secara periodik.
Hutan mangrove, padang lamun, dan rawa garam adalah contoh ekosistem yang sangat bergantung pada siklus pasang surut untuk kelangsungan hidup dan produktivitasnya.
Ekosistem ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkembang biak dan mencari makan bagi banyak spesies ikan, krustasea, dan burung, tetapi juga berperan sebagai penyaring alami polutan dan pelindung garis pantai dari abrasi gelombang.
Studi ekologi pesisir, seperti yang dipublikasikan di Journal of Coastal Research, sering menyoroti peran penting pasang surut dalam menjaga keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem intertidal.
- Budidaya Perikanan dan Pertanian Laut
Dalam sektor akuakultur, pasang surut air laut dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pertukaran air dalam tambak budidaya, seperti udang dan ikan.
Saat pasang, air laut segar masuk ke dalam tambak, membawa serta oksigen terlarut dan nutrien penting, sekaligus membantu membuang sisa pakan dan limbah metabolisme.
Ini mengurangi kebutuhan akan pompa air mekanis, yang pada gilirannya menurunkan biaya operasional dan konsumsi energi.
Selain itu, daerah pasang surut juga menjadi lokasi ideal untuk budidaya rumput laut dan kerang-kerangan. Fluktuasi air memastikan ketersediaan nutrien yang konstan dan mencegah penumpukan alga berlebih, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan optimal.
Praktik budidaya yang berkelanjutan ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga mengurangi tekanan penangkapan ikan di laut lepas, seperti yang didokumentasikan dalam laporan-laporan FAO mengenai perikanan dan akuakultur.
- Pengendalian Sedimentasi dan Erosi Pesisir
Arus pasang surut berperan penting dalam proses dinamika sedimen di muara sungai dan teluk.
Gerakan air yang berulang membantu menyapu sedimen yang terendap, mencegah penumpukan berlebihan yang dapat menghambat navigasi atau mengubah morfologi dasar laut secara drastis.
Proses ini, dikenal sebagai "flushing" atau pembilasan alami, menjaga saluran tetap terbuka dan meminimalisir kebutuhan pengerukan buatan.
Meskipun demikian, pada beberapa kondisi, arus pasang surut yang kuat juga dapat berkontribusi pada erosi garis pantai. Namun, secara keseluruhan, interaksi pasang surut dengan sedimen adalah mekanisme alami yang membantu menjaga keseimbangan dinamis lingkungan pesisir.
Pemahaman mendalam tentang pola arus pasang surut sangat penting dalam perencanaan pengelolaan pesisir dan proyek-proyek rekayasa pantai, seperti yang sering dibahas dalam literatur geologi kelautan dan hidrodinamika.
- Rekreasi dan Pariwisata
Fluktuasi pasang surut menciptakan kondisi unik yang mendukung berbagai aktivitas rekreasi dan pariwisata bahari.
Saat air surut, area intertidal yang terbuka menjadi daya tarik untuk menjelajahi kolam-kolam pasang (tide pools) dan mencari biota laut kecil, serta mengumpulkan kerang atau melakukan aktivitas jalan-jalan di pantai yang lebih luas.
Sebaliknya, saat air pasang, kondisi gelombang dapat optimal untuk berselancar atau kegiatan olahraga air lainnya.
Keberadaan pasang surut juga mempengaruhi estetika pemandangan pantai dan kepulauan, memberikan dinamika visual yang menarik bagi wisatawan.
Banyak resor dan destinasi wisata pesisir mengintegrasikan informasi pasang surut dalam jadwal kegiatan mereka untuk memaksimalkan pengalaman pengunjung, seperti yang sering diinformasikan oleh badan pariwisata lokal di daerah pesisir.
- Penelitian Ilmiah dan Pemantauan Lingkungan
Pasang surut air laut menyediakan laboratorium alam yang dinamis bagi para ilmuwan untuk mempelajari berbagai aspek oseanografi, biologi kelautan, dan perubahan iklim.
Pola pasang surut yang teratur memungkinkan peneliti untuk mengamati adaptasi organisme terhadap stres lingkungan yang berulang, memahami pergerakan massa air, dan memodelkan dampak kenaikan permukaan laut.
Data pasang surut yang dikumpulkan dari stasiun pasang surut di seluruh dunia adalah kunci untuk memahami dinamika lautan global.
Penelitian ini mencakup studi tentang arus laut, transportasi sedimen, siklus biogeokimia, dan interaksi antara laut dan atmosfer.
Informasi yang diperoleh dari pemantauan pasang surut sangat vital untuk pengembangan model iklim, perencanaan tata ruang pesisir, dan pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, sebagaimana sering dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah seperti Oceanography atau Marine Pollution Bulletin.
- Sumber Daya Mineral (Garaman Tradisional)
Di banyak komunitas pesisir, terutama di wilayah tropis, pasang surut air laut telah lama dimanfaatkan untuk produksi garam secara tradisional. Saat air pasang, air laut dialirkan ke petak-petak tambak garam dangkal.
Kemudian, saat air surut, saluran ditutup untuk menjebak air laut di dalam petak. Proses evaporasi oleh sinar matahari kemudian secara bertahap mengkristalkan garam.
Metode ini merupakan praktik turun-temurun yang efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Meskipun produksi garam modern sering menggunakan metode industri, tambak garam tradisional yang bergantung pada pasang surut masih menjadi bagian penting dari warisan budaya dan ekonomi lokal di banyak negara, menyediakan mata pencaharian bagi komunitas pesisir, seperti yang dijelaskan dalam studi antropologi ekonomi.
- Mitigasi Polusi Estuari
Gerakan pasang surut berperan penting dalam proses pencampuran dan pengenceran polutan di estuari dan perairan pesisir.
Dengan masuknya air laut bersih saat pasang dan keluarnya air tercampur saat surut, polutan yang berasal dari daratan atau aktivitas industri dapat tersebar dan diencerkan, mengurangi konsentrasinya di area tertentu.
Ini membantu menjaga kualitas air dan kesehatan ekosistem akuatik.
Fenomena ini secara alami membantu membersihkan sistem perairan yang terpengaruh oleh limbah.
Meskipun pasang surut tidak dapat menghilangkan polutan sepenuhnya, kontribusinya dalam proses dispersi dan pengenceran sangat vital untuk mengurangi dampak negatif akumulasi polutan di lingkungan yang rentan ini, seperti yang sering dibahas dalam studi hidrologi dan pencemaran lingkungan laut.
- Regulasi Suhu Air dan Oksigenasi
Pasang surut air laut berperan dalam meregulasi suhu air dan meningkatkan kadar oksigen terlarut di kolom air.
Gerakan naik turunnya air laut menyebabkan pencampuran vertikal dan horizontal massa air, yang membantu menyebarkan panas dari permukaan ke kedalaman dan sebaliknya, mencegah stratifikasi termal ekstrem.
Proses ini juga membawa oksigen dari atmosfer ke lapisan air yang lebih dalam.
Peningkatan oksigenasi sangat krusial bagi kelangsungan hidup organisme laut, terutama di perairan pesisir yang sering mengalami fluktuasi suhu dan polusi.
Distribusi panas yang lebih merata juga membantu menjaga kondisi lingkungan yang stabil bagi berbagai spesies laut, mendukung produktivitas primer dan sekunder ekosistem laut, sebagaimana dijelaskan dalam prinsip-prinsip oseanografi fisik.