Jarang Diketahui! Ketahui 6 Manfaat Makan Buah Durian, Tidur Nyenyak Optimal – E-Journal

Rabu, 10 September 2025 oleh journal

Frasa "manfaat makan buah durian" merujuk pada serangkaian keuntungan fisiologis dan nutrisi yang dapat diperoleh tubuh manusia dari konsumsi buah durian.

Keuntungan ini berasal dari komposisi biokimia durian yang kaya, meliputi vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya.

Penjelasan ini mencakup dampak positif pada berbagai sistem organ dan proses metabolisme, menjadikan durian tidak hanya sebagai sumber energi tetapi juga sebagai kontributor potensial untuk kesehatan holistik.

manfaat makan buah durian

  1. Kandungan Nutrisi yang Melimpah

    Durian dikenal sebagai buah yang sangat padat nutrisi, menyediakan sumber energi, karbohidrat, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral esensial.

    Buah ini kaya akan vitamin C, yang penting untuk kekebalan tubuh dan sintesis kolagen, serta beberapa vitamin B kompleks seperti tiamin (B1) dan riboflavin (B2), yang berperan krusial dalam metabolisme energi.

    Kandungan potasiumnya juga signifikan, mendukung fungsi otot dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

    Jarang Diketahui! Ketahui 6 Manfaat Makan Buah Durian,...

    Selain itu, durian mengandung folat, niasin, dan sedikit vitamin A, menjadikannya kontributor penting untuk asupan nutrisi harian. Konsumsi durian dapat membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien tubuh, terutama bagi individu yang membutuhkan asupan kalori lebih tinggi.

    Penelitian oleh para ahli gizi di jurnal seperti "Food Chemistry" seringkali menyoroti profil nutrisi durian yang unik ini, membedakannya dari buah-buahan tropis lainnya.

  2. Sumber Antioksidan Kuat

    Durian kaya akan berbagai senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, karotenoid, polifenol, dan vitamin C.

    Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan pemicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.

    Keberadaan antioksidan dalam durian membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif.

    Berbagai studi fitokimia, seperti yang dipublikasikan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry" oleh peneliti seperti Leong dan Shui, telah mengidentifikasi dan mengukur kapasitas antioksidan yang tinggi pada ekstrak durian.

    Konsumsi rutin dapat berkontribusi pada penurunan risiko penyakit degeneratif dan memperlambat proses penuaan sel. Senyawa organosulfur yang khas pada durian juga menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang menjanjikan.

  3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat pangan yang tinggi dalam durian sangat bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan. Serat, baik serat larut maupun tidak larut, membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga keteraturan buang air besar.

    Asupan serat yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan mikrobioma usus, mendukung pertumbuhan bakteri baik.

    Serat dalam durian juga dapat membantu mengikat racun dalam saluran pencernaan dan memfasilitasi eliminasinya dari tubuh. Selain itu, serat larut dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol.

    Penelitian di bidang nutrisi, seperti yang diulas oleh penulis di "World Journal of Gastroenterology", sering menekankan pentingnya asupan serat dari buah-buahan tropis seperti durian untuk menjaga fungsi pencernaan yang optimal.

  4. Potensi untuk Kesehatan Kardiovaskular

    Beberapa komponen dalam durian dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kandungan potasium yang tinggi membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko hipertensi.

    Selain itu, serat dalam durian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, mencegah penumpukan plak di arteri.

    Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang terdapat dalam durian, meskipun dalam jumlah yang moderat, juga dianggap bermanfaat bagi kesehatan jantung.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kardiologi, seperti temuan yang dibahas oleh Dr. Lim dan timnya, menunjukkan bahwa pola makan kaya buah-buahan dan sayuran yang mengandung potasium dan serat dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    Antioksidan durian juga melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.

  5. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Durian mengandung asam amino triptofan, yang merupakan prekursor untuk produksi serotonin dan melatonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang dikenal dapat meningkatkan suasana hati dan relaksasi, sedangkan melatonin adalah hormon yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh.

    Asupan triptofan yang cukup dapat membantu meningkatkan produksi kedua senyawa ini, sehingga berpotensi memperbaiki kualitas tidur.

    Meskipun efeknya mungkin bervariasi antar individu, konsumsi durian beberapa jam sebelum tidur dapat membantu tubuh mempersiapkan diri untuk istirahat.

    Studi-studi di bidang nutrisi dan neurologi, meskipun belum secara eksklusif berfokus pada durian, sering mengaitkan asupan makanan kaya triptofan dengan peningkatan kualitas tidur dan pengurangan insomnia.

    Ini menjadikan durian sebagai pilihan alami untuk mendukung relaksasi malam hari.

  6. Sifat Anti-inflamasi

    Beberapa senyawa bioaktif yang ditemukan dalam durian, termasuk organosulfur dan flavonoid, menunjukkan sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit modern, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, durian dapat berkontribusi pada pencegahan dan manajemen kondisi-kondisi ini.

    Penelitian in vitro dan in vivo telah mulai mengeksplorasi potensi anti-inflamasi dari ekstrak durian. Misalnya, studi oleh peneliti di Universitas Mahidol menunjukkan bahwa komponen tertentu dari durian dapat menghambat jalur pro-inflamasi.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme dan efektivitasnya pada manusia, temuan awal ini menjanjikan. Konsumsi durian sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung respons anti-inflamasi tubuh.