Penting! 8 Manfaat Daun Kipahit, Atasi Gula Darah dengan Herbal Ini – E-Journal

Minggu, 17 Agustus 2025 oleh journal

Daun dari tanaman Tithonia diversifolia, yang dikenal luas di Indonesia sebagai kipahit atau insulin alami, merupakan spesies tumbuhan berbunga dalam famili Asteraceae.

Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, namun kini telah menyebar luas ke berbagai wilayah tropis dan subtropis di dunia, termasuk Asia Tenggara.

Keberadaan tanaman ini sangat mudah ditemukan karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai jenis tanah dan kondisi lingkungan. Secara tradisional, bagian-bagian dari tumbuhan ini, khususnya daunnya, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan rakyat untuk berbagai keluhan kesehatan.

manfaat daun kipahit

  1. Potensi Antidiabetes

    Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun Tithonia diversifolia memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Senyawa aktif seperti seskuiterpen lakton dan flavonoid diyakini berperan dalam efek hipoglikemik ini. Sebuah studi oleh Olayiwola et al.

    (2007) yang diterbitkan dalam African Journal of Biotechnology mengindikasikan bahwa pemberian ekstrak daun kipahit dapat memperbaiki profil glukosa pada model hewan diabetes.

    Mekanisme yang mungkin melibatkan peningkatan sensitivitas insulin atau stimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas.

    Penting! 8 Manfaat Daun Kipahit, Atasi Gula Darah...
  2. Efek Anti-inflamasi

    Daun kipahit mengandung senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat, seperti flavonoid dan glikosida. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dan mengurangi produksi mediator pro-inflamasi dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh Oyewole et al.

    (2018) dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak daun ini efektif dalam mengurangi pembengkakan dan nyeri pada model peradangan akut. Potensi ini menjadikan daun kipahit relevan dalam penanganan kondisi peradangan kronis.

  3. Kandungan Antioksidan Tinggi

    Daun kipahit kaya akan senyawa antioksidan, termasuk polifenol, flavonoid, dan karotenoid, yang penting untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.

    Radikal bebas merupakan pemicu utama stres oksidatif yang dapat merusak sel dan jaringan, berkontribusi pada berbagai penyakit degeneratif. Studi oleh Ajayi et al.

    (2016) yang dipublikasikan di Journal of Pharmacognosy and Phytotherapy mengkonfirmasi kapasitas antioksidan yang signifikan dari ekstrak daun kipahit. Konsumsi atau aplikasi topikal dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

  4. Aktivitas Antimikroba

    Ekstrak daun Tithonia diversifolia menunjukkan spektrum luas aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen. Senyawa fitokimia seperti terpenoid dan alkaloid diduga berperan dalam efek ini dengan mengganggu integritas membran sel mikroba.

    Sebuah laporan oleh Obafemi et al. (2018) dalam Journal of Medicinal Plants Research menyoroti potensi daun kipahit sebagai agen antibakteri alami terhadap beberapa strain bakteri resisten. Sifat ini memberikan harapan untuk pengembangan obat antimikroba baru.

  5. Perlindungan Hati (Hepatoprotektif)

    Beberapa penelitian preklinis menunjukkan bahwa daun kipahit memiliki efek perlindungan terhadap organ hati. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat membantu mengurangi kerusakan hati yang disebabkan oleh toksin atau kondisi patologis lainnya. Akindele et al.

    (2012) dalam Journal of Ethnopharmacology melaporkan bahwa ekstrak daun ini dapat mengurangi tingkat enzim hati yang meningkat dan memperbaiki kerusakan histopatologi pada hati yang diinduksi toksin. Kemampuan ini menunjukkan potensi daun kipahit sebagai agen hepatoprotektif.

  6. Potensi Antikanker

    Studi in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi potensi antikanker dari ekstrak daun Tithonia diversifolia. Senyawa seperti seskuiterpen lakton, khususnya tagitinin, telah diidentifikasi memiliki efek sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker.

    Penelitian oleh Adebayo et al. (2014) yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker tertentu.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan awal ini menjanjikan untuk pengembangan terapi antikanker.

  7. Sifat Analgesik (Pereda Nyeri)

    Selain efek anti-inflamasi, daun kipahit juga menunjukkan sifat analgesik atau pereda nyeri. Mekanisme ini kemungkinan terkait dengan kemampuannya untuk mengurangi peradangan yang sering menjadi penyebab nyeri, serta interaksi dengan jalur nyeri di sistem saraf.

    Penelitian oleh Oyewole et al. (2018) mendukung klaim tradisional penggunaan daun ini untuk mengurangi rasa sakit. Potensi ini dapat dimanfaatkan dalam manajemen nyeri ringan hingga sedang tanpa efek samping yang serius.

  8. Penyembuhan Luka

    Aplikasi topikal dari ekstrak daun kipahit telah diamati dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Senyawa aktif dalam daun ini diduga mempromosikan proliferasi sel, pembentukan kolagen, dan angiogenesi, yang semuanya penting untuk regenerasi jaringan.

    Studi oleh Owoyele et al. (2011) dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak daun kipahit dapat secara signifikan mengurangi waktu penyembuhan luka pada model hewan.

    Sifat ini mendukung penggunaan tradisionalnya untuk mengatasi luka dan borok kulit.