Penting! 9 Manfaat Buah Terong, Ungkap Rahasia Seratnya! – E-Journal

Kamis, 18 September 2025 oleh journal

Ulasan ini akan membahas berbagai keunggulan gizi dan dampak positif terhadap kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi buah terong (Solanum melongena).

Tanaman ini, yang secara botani diklasifikasikan sebagai buah, telah menjadi bagian penting dari diet di berbagai budaya selama berabad-abad. Pengakuan terhadap nilai terapeutiknya semakin meningkat seiring dengan penelitian ilmiah modern yang mengungkap komposisi bioaktifnya.

Buah ini menawarkan spektrum nutrisi yang luas, termasuk vitamin, mineral, serat, dan senyawa fitokimia yang berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penjelasan berikut akan menguraikan secara rinci kontribusi terong terhadap kesehatan manusia berdasarkan bukti ilmiah yang ada.

manfaat buah terong

  1. Kaya Antioksidan

    Buah terong mengandung senyawa antioksidan yang melimpah, terutama antosianin, seperti nasunin, dan berbagai senyawa fenolik lainnya. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Kerusakan oksidatif ini merupakan pemicu utama stres oksidatif, suatu kondisi yang berkontribusi pada perkembangan banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

    Penting! 9 Manfaat Buah Terong, Ungkap Rahasia Seratnya!...

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Noda et al. (2000) secara khusus menyoroti nasunin, pigmen ungu yang banyak ditemukan di kulit terong, sebagai antioksidan kuat.

    Studi tersebut mengindikasikan bahwa nasunin memiliki kapasitas penangkal radikal bebas yang signifikan. Selain itu, asam klorogenat, antioksidan fenolik lain yang melimpah dalam terong, juga telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan anti-kanker.

    Konsumsi terong secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif, termasuk kondisi kardiovaskular dan beberapa jenis kanker. Peran antioksidan ini juga mendukung fungsi kekebalan tubuh yang optimal dengan melindungi sel-sel imun.

    Oleh karena itu, terong merupakan tambahan yang sangat berharga untuk diet yang berfokus pada kesehatan dan pencegahan penyakit.

  2. Mendukung Kesehatan Jantung

    Terong berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme penting yang saling melengkapi. Kandungan seratnya yang tinggi secara efektif berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, mencegah penumpukan plak di arteri.

    Selain itu, potasium yang terdapat dalam terong sangat penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi risiko hipertensi.

    Sebuah studi pada hewan yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food oleh Das et al. (2011) menunjukkan bahwa ekstrak terong dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida.

    Penelitian ini mengindikasikan potensi terong dalam mengurangi risiko aterosklerosis, suatu kondisi yang mendasari banyak penyakit jantung. Efek positif ini sebagian besar dikaitkan dengan serat larut dan senyawa bioaktif lainnya yang ada dalam terong.

    Selain itu, antioksidan dalam terong, khususnya antosianin, dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah dan meningkatkan fungsi endotel. Hal ini secara kolektif mendukung sirkulasi darah yang lebih baik dan mengurangi beban kerja pada jantung.

    Oleh karena itu, terong menjadi pilihan makanan yang sangat baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan jantung dalam jangka panjang.

  3. Membantu Mengontrol Gula Darah

    Terong memiliki indeks glikemik yang rendah dan merupakan sumber serat yang baik, dua faktor krusial dalam pengelolaan kadar gula darah.

    Serat makanan memperlambat laju pencernaan dan penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah, sehingga mencegah lonjakan tajam kadar gula darah setelah makan.

    Fitur ini sangat bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau mereka yang memiliki risiko tinggi.

    Beberapa penelitian telah mengeksplorasi efek terong pada kontrol glikemik. Misalnya, studi yang dipublikasikan di Phytotherapy Research oleh Gupta et al.

    (2017) menunjukkan bahwa senyawa polifenol dalam terong dapat menghambat aktivitas enzim pencernaan tertentu, seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang bertanggung jawab memecah karbohidrat. Inhibisi ini secara efektif mengurangi penyerapan glukosa dari saluran pencernaan.

    Sifat serat terong juga berkontribusi pada peningkatan sensitivitas insulin, suatu faktor kunci dalam regulasi kadar gula darah yang efektif. Dengan demikian, terong dapat menjadi komponen penting dalam diet penderita diabetes atau sebagai langkah pencegahan.

    Konsumsi terong secara teratur dapat berkontribusi pada stabilitas glukosa darah jangka panjang dan mengurangi kebutuhan akan intervensi farmakologis.

  4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat yang melimpah dalam terong sangat menguntungkan bagi sistem pencernaan secara keseluruhan. Serat massal membantu menambah volume pada tinja, yang pada gilirannya memfasilitasi pergerakan usus yang teratur dan efektif.

    Ini adalah kunci untuk mencegah masalah pencernaan umum seperti sembelit, sekaligus mendukung lingkungan usus yang sehat dan seimbang.

    Serat makanan, seperti yang ditemukan dalam terong, juga dikenal karena kemampuannya untuk mempromosikan pertumbuhan bakteri baik di usus besar, yang dikenal sebagai prebiotik. Sebuah tinjauan komprehensif dalam Nutrients oleh Anderson et al.

    (2009) menekankan pentingnya serat dalam menjaga mikrobioma usus yang seimbang dan beragam. Mikrobioma yang sehat esensial untuk pencernaan yang efisien, penyerapan nutrisi optimal, dan fungsi kekebalan tubuh.

    Konsumsi terong secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan secara menyeluruh, tidak hanya mengurangi risiko gangguan pencernaan tetapi juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan lain yang dikonsumsi.

    Oleh karena itu, terong merupakan makanan yang baik untuk mendukung fungsi pencernaan yang optimal dan menjaga kesehatan usus secara berkelanjutan.

  5. Potensi Sifat Anti-Kanker

    Terong mengandung berbagai senyawa fitokimia, termasuk polifenol dan glikoalkaloid, yang telah menunjukkan potensi sifat anti-kanker dalam penelitian in vitro (dalam tabung reaksi) dan in vivo (pada hewan).

    Senyawa-senyawa ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan memicu apoptosis, yaitu kematian sel terprogram, pada sel-sel ganas. Mekanisme ini sangat penting dalam strategi pencegahan dan penanganan kanker.

    Penelitian telah menyoroti senyawa tertentu seperti solasodine rhamnosyl glikosida (SRG), yang ditemukan dalam terong dan tanaman Solanaceae lainnya, karena aktivitas anti-tumornya yang menjanjikan. Sebuah studi oleh Cham et al.

    (1996), yang dipublikasikan dalam Cancer Letters, membahas potensi SRG dalam menginduksi kematian sel pada beberapa jenis sel kanker kulit. Bukti awal ini mendukung perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi klinisnya.

    Meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap awal dan memerlukan studi manusia yang lebih luas untuk konfirmasi, temuan ini menunjukkan bahwa terong dapat menjadi bagian dari diet yang berorientasi pada pencegahan kanker.

    Konsumsi makanan kaya antioksidan dan fitokimia seperti terong adalah strategi diet yang direkomendasikan secara umum untuk mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.

  6. Membantu Pengelolaan Berat Badan

    Terong adalah makanan yang sangat rendah kalori dan tinggi serat, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk program pengelolaan berat badan yang sehat.

    Kandungan seratnya yang tinggi berperan penting dalam menciptakan rasa kenyang yang lebih lama, yang secara signifikan dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Ini membantu dalam mengontrol nafsu makan dan membatasi ukuran porsi makan secara alami.

    Karena kandungan airnya yang tinggi dan kepadatan nutrisinya yang baik, terong dapat memberikan volume yang signifikan pada makanan tanpa menambahkan banyak kalori yang tidak perlu.

    Sebuah ulasan dalam Nutrition Reviews oleh Slavin (2013) membahas secara rinci bagaimana serat makanan dapat berkontribusi pada penurunan berat badan melalui mekanisme peningkatan rasa kenyang.

    Ini menjadikan terong sayuran yang ideal untuk disertakan dalam diet penurunan atau pengelolaan berat badan.

    Mengganti makanan berkalori tinggi dengan terong dapat secara efektif mengurangi total asupan energi harian, sehingga memfasilitasi defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan yang sehat.

    Selain itu, sifatnya yang relatif rendah karbohidrat juga mendukung berbagai jenis diet yang bertujuan untuk mengelola berat badan. Dengan demikian, terong dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

  7. Mendukung Kesehatan Tulang

    Terong mengandung beberapa mineral dan vitamin yang esensial untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang yang optimal. Mangan, vitamin K, dan tembaga adalah nutrisi penting yang berperan dalam pembentukan matriks tulang dan pemeliharaan kepadatan tulang.

    Nutrisi-nutrisi ini sangat esensial untuk mencegah kondisi seperti osteoporosis, yang ditandai dengan tulang rapuh.

    Mangan, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, sangat penting untuk metabolisme tulang dan pembentukan jaringan ikat yang sehat.

    Vitamin K juga memainkan peran krusial dalam kalsifikasi tulang dan regulasi osteoklas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk resorpsi tulang, sebagaimana dibahas dalam Journal of Bone and Mineral Research oleh Vermeer (1999).

    Kehadiran nutrisi ini dalam terong secara sinergis berkontribusi pada integritas struktural tulang.

    Dengan memasukkan terong ke dalam diet secara teratur, seseorang dapat mendukung kesehatan tulang jangka panjang dan mengurangi risiko patah tulang. Kombinasi nutrisi ini bekerja sama untuk memperkuat struktur tulang dan meningkatkan resistensinya terhadap kerusakan.

    Terong merupakan tambahan yang sederhana namun efektif untuk diet yang berorientasi pada pemeliharaan kesehatan tulang yang kuat seiring bertambahnya usia.

  8. Meningkatkan Fungsi Kognitif

    Senyawa antioksidan yang ditemukan dalam terong, terutama nasunin, diyakini memiliki efek neuroprotektif yang signifikan. Nasunin, sebagai jenis antosianin, telah diteliti karena kemampuannya untuk melindungi membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Perlindungan ini sangat vital untuk menjaga integritas struktural dan fungsional sel-sel saraf di otak, mendukung kinerja kognitif yang optimal.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Food and Chemical Toxicology oleh Noda et al. (2000) menunjukkan bahwa nasunin dapat secara efektif melindungi lipid di membran sel otak dari peroksidasi, suatu bentuk kerusakan oksidatif.

    Penelitian ini juga mengindikasikan potensi nasunin dalam menjaga kesehatan sel saraf dan meningkatkan aliran darah ke otak. Peningkatan aliran darah ini mendukung penyediaan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk fungsi kognitif yang optimal.

    Dengan demikian, konsumsi terong dapat berkontribusi pada peningkatan daya ingat, fokus, dan fungsi kognitif secara keseluruhan. Perlindungan terhadap stres oksidatif di otak dapat membantu menunda atau mengurangi risiko gangguan neurodegeneratif yang berkaitan dengan usia.

    Oleh karena itu, terong dapat dianggap sebagai makanan yang mendukung kesehatan otak dan menjaga ketajaman mental.

  9. Kaya Vitamin dan Mineral Esensial

    Terong bukan hanya sumber serat dan antioksidan yang baik, tetapi juga menyediakan berbagai vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal setiap hari.

    Ini termasuk vitamin B6, vitamin C, folat, potasium, dan mangan, yang semuanya memiliki peran krusial dalam berbagai proses fisiologis dalam tubuh. Profil nutrisi yang kaya ini menjadikan terong makanan yang sangat bermanfaat.

    Vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme energi dan fungsi neurologis, sedangkan vitamin C adalah antioksidan kuat yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan sintesis kolagen.

    Potasium sangat vital untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta fungsi otot dan saraf yang benar, sebagaimana diuraikan dalam Advanced Nutrition and Human Metabolism oleh Gropper et al. (2012).

    Mangan, seperti yang disebutkan sebelumnya, mendukung kesehatan tulang dan metabolisme.

    Ketersediaan nutrisi esensial ini dalam terong menjadikannya makanan yang berkontribusi secara signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Memasukkan terong ke dalam pola makan yang seimbang dan bervariasi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.

    Hal ini pada gilirannya mendukung tingkat energi yang stabil, imunitas yang kuat, dan fungsi tubuh yang efisien di berbagai sistem organ.