7 Manfaat Buah Terong yang Bikin Kamu Penasaran!

Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal

Kebaikan yang didapatkan dari mengonsumsi tanaman dengan ciri khas warna ungu ini mencakup berbagai aspek kesehatan. Kandungan nutrisinya, seperti serat, vitamin, dan mineral, memberikan kontribusi positif bagi tubuh.

Konsumsi rutin dikaitkan dengan potensi peningkatan kesehatan jantung, pengelolaan kadar gula darah, serta dukungan terhadap fungsi pencernaan yang optimal.

Konsumsi rutin sayuran berwarna ungu ini berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Meskipun bukan solusi tunggal, integrasinya dalam pola makan seimbang dapat mendukung berbagai fungsi tubuh secara optimal.

7 Manfaat Buah Terong yang Bikin Kamu Penasaran!

- Dr. Amelia Rahayu, Spesialis Gizi Klinik.

Penelitian menunjukkan, senyawa aktif dalam tanaman ini, seperti nasunin (terutama pada kulit) dan asam klorogenat, memiliki peran penting. Nasunin, sebagai antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Asam klorogenat, di sisi lain, dikaitkan dengan potensi penurunan risiko penyakit jantung dan pengelolaan kadar gula darah. Serat yang terkandung di dalamnya juga mendukung kesehatan pencernaan.

Untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal, disarankan untuk mengonsumsinya secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang, dengan variasi metode pengolahan seperti direbus, dikukus, atau dipanggang.

Namun, perlu diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap dianjurkan untuk penyesuaian yang lebih personal.

Manfaat Buah Terong

Buah terong, meskipun sering dianggap sebagai sayuran, menyimpan berbagai kebaikan bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Jantung lebih sehat
  • Kadar gula terkontrol
  • Pencernaan lancar
  • Sumber antioksidan
  • Berat badan ideal
  • Kulit lebih sehat
  • Mencegah kanker

Kebaikan buah terong tersebut berasal dari kandungan nutrisinya yang beragam. Kandungan serat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama, mendukung pengendalian berat badan.

Antioksidan, seperti nasunin, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas, berpotensi mencegah penyakit kronis seperti kanker dan menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, kandungan vitamin dan mineral berkontribusi pada kesehatan kulit dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Jantung Lebih Sehat

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Konsumsi makanan yang mendukung fungsi kardiovaskular menjadi prioritas, dan terong menawarkan kontribusi signifikan dalam aspek ini.

  • Kandungan Kalium

    Kalium adalah mineral esensial yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Terong mengandung kalium, membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko hipertensi dan tekanan pada jantung.

  • Serat Larut

    Serat larut, yang juga terdapat dalam terong, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Serat larut mengikat kolesterol LDL dan membawanya keluar dari tubuh.

  • Antioksidan Nasunin

    Nasunin, pigmen antioksidan yang ditemukan dalam kulit terong, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan dan oksidasi LDL, mempercepat perkembangan penyakit jantung.

  • Asam Klorogenat

    Asam klorogenat, senyawa fenolik yang ada dalam terong, telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, yang membantu melindungi jantung dari kerusakan.

Dengan mengintegrasikan terong ke dalam pola makan seimbang, individu dapat memanfaatkan kandungan nutrisi yang mendukung kesehatan jantung. Kombinasi kalium, serat larut, dan antioksidan memberikan efek sinergis yang membantu menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal.

Konsumsi rutin, disertai gaya hidup sehat, berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung.

Kadar Gula Terkontrol

Pengendalian kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi diabetes. Konsumsi sayuran dengan indeks glikemik rendah dan kandungan serat tinggi memiliki peran signifikan dalam mencapai tujuan ini.

Sayuran dengan warna ungu tersebut, memiliki karakteristik tersebut, berkontribusi positif terhadap stabilisasi kadar gula darah.

Serat yang terkandung di dalamnya memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan.

Proses ini mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba, yang seringkali menjadi masalah bagi penderita diabetes atau individu yang berisiko mengalami resistensi insulin.

Selain itu, serat juga meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif dan menyerap glukosa dari darah.

Selain serat, senyawa lain dalam sayuran tersebut, seperti antioksidan, juga dapat berperan dalam regulasi gula darah. Antioksidan membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang dapat mengganggu fungsi insulin dan metabolisme glukosa.

Dengan mengonsumsi secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang, individu dapat memanfaatkan efek sinergis dari serat dan antioksidan untuk mencapai pengendalian kadar gula darah yang lebih baik.

Penting untuk dicatat bahwa efek konsumsi sayuran tersebut terhadap kadar gula darah dapat bervariasi pada setiap individu, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik.

Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap disarankan untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi dan memastikan integrasi yang aman dan efektif ke dalam rencana pengelolaan diabetes atau pencegahan resistensi insulin.

Pencernaan Lancar

Fungsi pencernaan yang optimal memegang peranan krusial dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah dari tubuh. Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan sistem pencernaan menjadi esensial, dan sayuran berwarna ungu ini menawarkan kontribusi signifikan dalam aspek ini.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat adalah komponen penting dalam menjaga kelancaran pencernaan. Sayuran ini kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan glukosa dan membantu mengontrol kadar gula darah.

    Serat tidak larut menambah massa tinja, mempermudah pergerakan usus dan mencegah konstipasi.

  • Prebiotik Alami

    Sayuran ini mengandung prebiotik, yaitu senyawa yang menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus (probiotik). Dengan mendukung pertumbuhan probiotik, sayuran ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

    Mikrobiota usus yang seimbang berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih baik, peningkatan kekebalan tubuh, dan pengurangan risiko peradangan.

  • Efek Laksatif Ringan

    Beberapa senyawa dalam sayuran ini memiliki efek laksatif ringan, membantu merangsang pergerakan usus dan mencegah sembelit. Efek ini, dikombinasikan dengan kandungan serat yang tinggi, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kelancaran buang air besar.

  • Mengurangi Risiko Divertikulitis

    Konsumsi serat yang cukup, yang dapat diperoleh dari sayuran ini, dikaitkan dengan penurunan risiko divertikulitis, yaitu peradangan pada kantung-kantung kecil (divertikula) yang terbentuk di dinding usus besar.

    Serat membantu mencegah pembentukan divertikula dan mengurangi risiko peradangan jika divertikula sudah terbentuk.

Dengan mengonsumsi sayuran ini sebagai bagian dari pola makan seimbang, individu dapat memanfaatkan kandungan serat dan prebiotiknya untuk meningkatkan kesehatan pencernaan.

Kombinasi serat, prebiotik, dan efek laksatif ringan memberikan efek sinergis yang membantu menjaga kelancaran fungsi pencernaan dan mencegah berbagai masalah pencernaan. Konsumsi rutin, disertai gaya hidup sehat, berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan yang optimal.

Sumber Antioksidan

Kaitan erat antara konsumsi tanaman anggota keluarga Solanaceae ini dan perannya sebagai sumber antioksidan terletak pada kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang dimilikinya.

Antioksidan adalah molekul yang mampu menetralisir radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

Kehadiran antioksidan dalam makanan memiliki implikasi signifikan terhadap perlindungan seluler dan pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh.

Tanaman ini mengandung berbagai jenis antioksidan, yang masing-masing memberikan kontribusi unik terhadap perlindungan tubuh. Salah satu antioksidan yang menonjol adalah nasunin, pigmen antosianin yang memberikan warna ungu pada kulitnya.

Nasunin telah terbukti efektif dalam melindungi lipid (lemak) di membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Perlindungan ini penting untuk menjaga fungsi kognitif dan mencegah penyakit neurodegeneratif.

Selain nasunin, tanaman ini juga mengandung asam klorogenat, senyawa fenolik dengan sifat antioksidan yang kuat. Asam klorogenat telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Senyawa ini bekerja dengan mengurangi peradangan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Kombinasi antioksidan yang beragam dalam tanaman ini menjadikannya sumber yang berharga untuk mendukung kesehatan dan mencegah penyakit.

Dengan mengonsumsi tanaman ini secara teratur sebagai bagian dari pola makan seimbang, individu dapat meningkatkan asupan antioksidan mereka dan melindungi tubuh dari efek merusak radikal bebas.

Namun, penting untuk diingat bahwa efek antioksidan dari makanan hanya merupakan salah satu aspek dari kesehatan secara keseluruhan.

Gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pengelolaan stres, juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Berat badan ideal

Upaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal melibatkan serangkaian faktor, termasuk pola makan yang sehat dan aktivitas fisik yang teratur.

Integrasi jenis sayuran tertentu dalam diet harian dapat memberikan kontribusi positif dalam proses ini, berkat kandungan nutrisi dan sifat-sifatnya yang mendukung pengelolaan berat badan.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Serat memegang peranan penting dalam menciptakan rasa kenyang lebih lama setelah makan.

    Konsumsi sayuran dengan kandungan serat tinggi dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, karena individu cenderung merasa puas dengan porsi makan yang lebih kecil.

    Efek kenyang ini juga dapat mengurangi keinginan untuk ngemil makanan yang tidak sehat di antara waktu makan.

  • Rendah Kalori

    Sayuran ini secara alami rendah kalori. Ini berarti individu dapat mengonsumsi porsi yang cukup besar tanpa perlu khawatir akan asupan kalori yang berlebihan.

    Kombinasi antara rendah kalori dan tinggi serat menjadikan sayuran ini pilihan yang cerdas bagi mereka yang ingin menurunkan atau mempertahankan berat badan.

  • Mengatur Kadar Gula Darah

    Serat dalam sayuran ini membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Proses ini mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba, yang dapat memicu keinginan untuk makan makanan manis atau berkarbohidrat tinggi.

    Dengan menjaga kadar gula darah tetap stabil, sayuran ini dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah penambahan berat badan.

  • Meningkatkan Metabolisme

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam sayuran ini dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme berarti tubuh membakar lebih banyak kalori, bahkan saat istirahat.

    Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan atau pemeliharaan berat badan yang sehat.

  • Mengandung Air yang Tinggi

    Kandungan air yang tinggi dalam sayuran ini membantu memberikan rasa kenyang dan mencegah dehidrasi.

    Dehidrasi dapat disalahartikan sebagai rasa lapar, sehingga konsumsi air yang cukup, termasuk dari makanan seperti sayuran ini, dapat membantu mengendalikan nafsu makan.

Dengan memasukkan sayuran ini ke dalam menu makanan sehari-hari, individu dapat memanfaatkan kandungan serat, rendah kalori, dan nutrisi lainnya untuk mendukung upaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan pengelolaan berat badan juga bergantung pada faktor-faktor lain, seperti aktivitas fisik yang teratur dan pola makan yang seimbang secara keseluruhan.

Kulit Lebih Sehat

Kondisi kulit yang optimal mencerminkan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Konsumsi makanan bernutrisi, termasuk sayuran dengan karakteristik warna ungu, dapat berkontribusi signifikan terhadap kesehatan kulit.

Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalamnya memiliki peran penting dalam menjaga elastisitas, hidrasi, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat faktor lingkungan.

  • Antioksidan Melawan Radikal Bebas

    Radikal bebas, yang dihasilkan dari paparan sinar matahari, polusi, dan stres, dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan.

    Senyawa antioksidan, seperti nasunin dan asam klorogenat yang terdapat pada sayuran ini, membantu menetralisir radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan. Perlindungan ini membantu menjaga kulit tetap awet muda, mengurangi kerutan, dan mencegah hiperpigmentasi.

  • Vitamin C Mendorong Produksi Kolagen

    Vitamin C merupakan nutrisi penting untuk produksi kolagen, protein yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit. Tanaman ini mengandung vitamin C, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi.

    Konsumsi rutin dapat membantu mendukung produksi kolagen dan menjaga kulit tetap kencang dan elastis.

  • Kandungan Air Meningkatkan Hidrasi

    Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih sehat dan bercahaya. Tanaman ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi, membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam. Hidrasi yang cukup juga membantu mengurangi tampilan garis-garis halus dan kerutan.

  • Mineral Penting untuk Regenerasi Sel

    Mineral seperti kalium dan magnesium, yang terdapat dalam tanaman ini, berperan penting dalam proses regenerasi sel kulit.

    Regenerasi sel yang optimal membantu menggantikan sel-sel kulit yang rusak dengan sel-sel baru, menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.

  • Efek Anti-inflamasi Meredakan Iritasi

    Beberapa senyawa dalam tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi, membantu meredakan peradangan dan iritasi pada kulit. Efek ini dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan rosacea.

  • Serat Membantu Detoksifikasi

    Serat membantu membersihkan tubuh dari racun dan limbah yang dapat memengaruhi kesehatan kulit. Dengan meningkatkan fungsi pencernaan dan eliminasi, serat membantu menjaga kulit tetap bersih dan bebas dari masalah.

Kombinasi antioksidan, vitamin, mineral, dan serat dalam sayuran ini memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan kulit. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, awet muda, dan bercahaya.

Namun, perlu diingat bahwa faktor lain seperti perawatan kulit yang tepat dan perlindungan dari sinar matahari juga penting untuk menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.

Mencegah Kanker

Potensi tanaman Solanum melongena dalam pencegahan kanker menjadi fokus penelitian yang berkelanjutan. Kandungan fitokimia di dalamnya, terutama antioksidan, memainkan peran krusial dalam mekanisme perlindungan seluler.

Kanker berkembang akibat kerusakan DNA dan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Antioksidan dalam tanaman ini membantu menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan DNA tersebut.

Salah satu senyawa yang menonjol adalah nasunin, pigmen antosianin yang memberikan warna ungu pada kulit. Nasunin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan anti-angiogenik.

Aktivitas anti-angiogenik berarti nasunin dapat menghambat pembentukan pembuluh darah baru yang diperlukan tumor untuk tumbuh dan menyebar (metastasis). Dengan menghambat angiogenesis, nasunin berpotensi memperlambat pertumbuhan tumor dan mencegah metastasis.

Selain nasunin, asam klorogenat, senyawa fenolik lainnya, juga berkontribusi pada efek protektif terhadap kanker. Asam klorogenat memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan kanker.

Dengan mengurangi peradangan, asam klorogenat dapat membantu mencegah inisiasi dan perkembangan kanker.

Serat yang terkandung di dalamnya juga memainkan peran tidak langsung dalam pencegahan kanker, terutama kanker usus besar. Serat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan eliminasi limbah dari tubuh.

Proses ini mengurangi paparan usus besar terhadap zat-zat karsinogenik yang mungkin terdapat dalam makanan atau dihasilkan oleh bakteri usus.

Meskipun penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efek anti-kanker dari tanaman ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

Konsumsi tanaman ini sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencegahan kanker, tetapi bukan merupakan pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif.

Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan rencana perawatan yang tepat.

Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Sayuran Berwarna Ungu

Integrasi sayuran dengan ciri khas warna ungu ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan. Namun, untuk mengoptimalkan manfaat yang diperoleh, perlu diperhatikan beberapa tips berikut:

Tip 1: Pilih yang Segar dan Berkualitas
Prioritaskan pemilihan yang segar, dengan kulit yang kencang, halus, dan berwarna cerah. Hindari yang terlihat layu, memar, atau memiliki bintik-bintik. Kualitas sayuran sangat memengaruhi kandungan nutrisi yang tersedia.

Tip 2: Variasikan Metode Pengolahan
Eksplorasi berbagai metode pengolahan, seperti memanggang, mengukus, merebus, atau menumis. Hindari menggoreng dengan minyak berlebihan, karena dapat mengurangi kandungan nutrisi dan meningkatkan kadar lemak.

Tip 3: Konsumsi Bersama Kulitnya (Jika Memungkinkan)
Kulitnya mengandung nasunin, antioksidan yang bermanfaat. Jika sayuran berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas pestisida, konsumsi bersama kulitnya setelah dicuci bersih.

Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Nutrisi Lain
Padukan dengan sumber protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks untuk menciptakan hidangan yang seimbang dan kaya nutrisi. Contohnya, tambahkan ke dalam tumisan sayuran dengan tahu dan nasi merah.

Tip 5: Perhatikan Porsi Konsumsi
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi dalam jumlah yang moderat. Porsi yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa individu. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan masing-masing.

Tip 6: Simpan dengan Benar
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, idealnya di dalam lemari es. Bungkus dengan kertas atau plastik berlubang untuk menjaga kelembapan dan mencegah pembusukan.

Konsumsi dalam waktu beberapa hari setelah pembelian untuk memastikan kesegaran dan kandungan nutrisi yang optimal.

Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh sayuran dengan karakteristik warna ungu. Integrasi yang bijak dalam pola makan sehari-hari, disertai gaya hidup sehat, berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek konsumsi sayuran Solanum melongena telah dilakukan secara ekstensif, menghasilkan data yang mendukung berbagai manfaat kesehatan.

Sejumlah studi epidemiologi menunjukkan korelasi antara asupan tinggi sayuran ini dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

Mekanisme yang mendasari efek protektif ini dikaitkan dengan kandungan antioksidan, serat, dan senyawa bioaktif lainnya.

Studi in vitro dan in vivo telah mengidentifikasi nasunin, antosianin yang memberikan warna ungu pada kulit, sebagai senyawa kunci dengan aktivitas antioksidan dan anti-angiogenik.

Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan bahwa nasunin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah metastasis.

Selain itu, asam klorogenat, senyawa fenolik yang juga terdapat dalam sayuran ini, telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Meskipun data penelitian mendukung potensi manfaat kesehatan, terdapat beberapa perdebatan mengenai dosis optimal dan efek jangka panjang konsumsi sayuran ini.

Beberapa studi menunjukkan bahwa efek protektif hanya signifikan pada individu yang mengonsumsi sayuran ini dalam jumlah yang relatif tinggi, sementara studi lain menemukan efek positif pada tingkat asupan yang lebih moderat.

Variasi dalam metode pengolahan dan kultivar sayuran juga dapat memengaruhi kandungan nutrisi dan efek kesehatan.

Pemahaman kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek kesehatan yang diamati, menentukan dosis optimal, dan mengidentifikasi mekanisme aksi yang mendasari.

Integrasi sayuran Solanum melongena ke dalam pola makan seimbang, disertai gaya hidup sehat, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan, tetapi bukan merupakan pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif.

Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan rekomendasi yang dipersonalisasi.