Jarang diketahui! Inilah 8 Manfaat Buah Mulberry, Cegah Penyakit! – E-Journal
Minggu, 28 September 2025 oleh journal
Buah murbei, yang berasal dari pohon genus Morus dalam famili Moraceae, merupakan buah beri kecil yang tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Afrika, dan Amerika Utara.
Varietas umum meliputi murbei putih ( Morus alba), murbei merah ( Morus rubra), dan murbei hitam ( Morus nigra), yang masing-masing memiliki profil nutrisi dan fitokimia yang unik.
Konsumsi buah ini telah lama diakui dalam pengobatan tradisional karena sifat-sifat terapeutiknya yang beragam.
Penelitian ilmiah modern mulai mengkonfirmasi banyak klaim tradisional ini, menyoroti kandungan senyawa bioaktif yang melimpah di dalamnya yang berpotensi mendukung kesehatan manusia.
manfaat buah mulberry
- Kaya Antioksidan
Buah murbei mengandung berbagai senyawa antioksidan kuat seperti antosianin, flavonoid, dan resveratrol. Senyawa ini bekerja untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan seluler dan stres oksidatif.
Stres oksidatif diketahui berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Antosianin, pigmen yang memberikan warna ungu gelap pada beberapa varietas murbei, adalah salah satu antioksidan paling melimpah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Lee et al.
(2007) menyoroti aktivitas antioksidan tinggi dari ekstrak murbei hitam. Kehadiran antioksidan ini sangat penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan DNA dan protein, yang merupakan dasar pencegahan penyakit degeneratif.
Selain itu, resveratrol, senyawa yang juga ditemukan dalam anggur merah, hadir dalam murbei dan telah diteliti karena potensi efek anti-penuaan dan perlindungan kardiovaskularnya.
Kombinasi beragam antioksidan ini menjadikan murbei sebagai buah yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan seluler, mengurangi peradangan, dan meminimalkan risiko kerusakan oksidatif pada tingkat seluler.
- Mendukung Kesehatan Jantung
Kandungan serat, antioksidan, dan fitonutrien dalam buah murbei berkontribusi signifikan terhadap kesehatan kardiovaskular. Serat larut dalam murbei dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan mengikatnya di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya.
Ini merupakan mekanisme penting untuk mengurangi penumpukan plak di arteri, yang merupakan penyebab utama aterosklerosis.
Resveratrol dan antosianin yang ditemukan dalam murbei juga berperan dalam meningkatkan fungsi pembuluh darah. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan produksi oksida nitrat, yang menyebabkan relaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Penelitian oleh Chen et al. (2016) yang dipublikasikan di Nutrients menunjukkan efek positif ekstrak murbei pada profil lipid dan penanda stres oksidatif pada tikus dengan hiperlipidemia, mengindikasikan potensi manfaat bagi manusia.
Konsumsi rutin murbei dapat membantu mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner melalui mekanisme anti-inflamasi dan antioksidan.
Kemampuan murbei untuk melawan peradangan dan stres oksidatif, dua faktor utama dalam patogenesis penyakit kardiovaskular, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk diet yang mendukung jantung sehat dan sirkulasi darah yang optimal.
- Membantu Mengontrol Gula Darah
Murbei, khususnya daun murbei, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengelola diabetes. Buah murbei juga menunjukkan potensi dalam hal ini karena adanya senyawa seperti 1-deoxynojirimycin (DNJ).
DNJ diketahui dapat menghambat enzim alfa-glukosidase di usus, yang bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa yang lebih sederhana.
Penghambatan enzim alfa-glukosidase oleh DNJ berarti penyerapan glukosa ke dalam aliran darah menjadi lebih lambat dan bertahap.
Hal ini dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau individu yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Sebuah studi oleh Kimura et al.
(2007) dalam Journal of Nutritional Science and Vitaminology membahas efek hipoglikemik dari ekstrak daun murbei pada hewan.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara komprehensif, potensi murbei untuk memodulasi respons glikemik menjadikannya buah yang menarik dalam strategi diet untuk manajemen gula darah.
Selain itu, serat dalam buah juga membantu dalam stabilisasi gula darah dengan memperlambat pencernaan dan penyerapan glukosa.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Buah murbei adalah sumber serat makanan yang baik, baik serat larut maupun tidak larut. Serat tidak larut menambah massa pada feses, membantu mencegah sembelit dan memastikan pergerakan usus yang teratur.
Ini sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan dan mencegah gangguan seperti divertikulosis.
Serat larut dalam murbei membentuk zat seperti gel di saluran pencernaan, yang dapat membantu memperlambat penyerapan nutrisi dan berkontribusi pada rasa kenyang. Selain itu, serat larut berfungsi sebagai prebiotik, memberi makan bakteri baik di usus.
Mikroflora usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang efisien, penyerapan nutrisi, dan bahkan fungsi kekebalan tubuh.
Dengan mendukung keseimbangan mikrobiota usus dan memastikan keteraturan buang air besar, murbei dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Konsumsi serat yang cukup juga terkait dengan penurunan risiko penyakit usus besar tertentu, menekankan pentingnya buah ini dalam diet seimbang untuk menjaga fungsi gastrointestinal yang optimal.
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Murbei kaya akan vitamin C, vitamin A, dan berbagai antioksidan, yang semuanya merupakan nutrisi penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal.
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dikenal untuk merangsang produksi sel darah putih, yang merupakan garis pertahanan utama tubuh terhadap infeksi dan penyakit.
Selain vitamin C, antioksidan seperti flavonoid dan antosianin dalam murbei membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif, memungkinkan mereka berfungsi lebih efektif. Sebuah tinjauan oleh Tundis et al.
(2018) dalam jurnal Molecules menyoroti potensi imunomodulator dari senyawa bioaktif yang ditemukan dalam murbei dan produk-produknya.
Konsumsi rutin buah murbei dapat membantu memperkuat respons imun tubuh terhadap patogen, mengurangi risiko infeksi umum seperti flu dan pilek.
Kandungan nutrisinya yang komprehensif menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan sepanjang tahun.
- Potensi Efek Anti-Kanker
Beberapa penelitian laboratorium dan hewan telah menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam murbei memiliki potensi sifat anti-kanker.
Antioksidan seperti antosianin, resveratrol, dan flavonoid dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah metastasis atau penyebaran sel kanker.
Misalnya, resveratrol telah diteliti secara ekstensif karena kemampuannya untuk memodulasi jalur sinyal yang terlibat dalam proliferasi dan kelangsungan hidup sel kanker. Sebuah studi oleh Sun et al.
(2017) yang diterbitkan dalam Oncology Reports mengindikasikan bahwa ekstrak buah murbei hitam menunjukkan efek penghambatan pertumbuhan pada sel kanker payudara manusia in vitro.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini, bukti awal menunjukkan bahwa murbei dapat menjadi bagian dari strategi diet yang berpotensi mengurangi risiko kanker.
Mekanisme anti-inflamasi dan antioksidan murbei juga berkontribusi pada efek perlindungan ini, menjadikannya bidang penelitian yang menjanjikan.
- Meningkatkan Kesehatan Mata
Buah murbei mengandung karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin, yang dikenal sangat bermanfaat bagi kesehatan mata. Senyawa ini menumpuk di makula mata, area yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam.
Mereka bertindak sebagai filter cahaya biru alami dan antioksidan, melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan cahaya UV.
Lutein dan zeaxanthin telah terbukti mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak, dua penyebab utama kebutaan pada orang dewasa yang lebih tua. Sebuah studi epidemiologi oleh Moeller et al.
(2008) dalam Archives of Ophthalmology menunjukkan hubungan antara asupan karotenoid ini dan penurunan risiko AMD.
Dengan menyediakan nutrisi penting ini, murbei dapat membantu menjaga ketajaman penglihatan dan melindungi mata dari kondisi degeneratif.
Konsumsi rutin buah-buahan yang kaya karotenoid adalah bagian penting dari diet yang mendukung kesehatan mata jangka panjang dan memelihara fungsi visual yang optimal seiring bertambahnya usia.
- Mendukung Kesehatan Tulang
Buah murbei mengandung beberapa mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang, termasuk kalsium, zat besi, dan vitamin K.
Kalsium adalah komponen struktural utama tulang dan gigi, sedangkan vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah dan juga dalam metabolisme tulang.
Vitamin K membantu dalam sintesis osteokalsin, protein yang terlibat dalam mineralisasi tulang. Kekurangan vitamin K telah dikaitkan dengan peningkatan risiko fraktur.
Zat besi juga penting untuk produksi kolagen, yang merupakan matriks protein utama di mana mineral tulang disimpan, berkontribusi pada kekuatan dan integritas tulang.
Meskipun murbei mungkin bukan sumber utama mineral ini dibandingkan dengan produk susu atau sayuran hijau tertentu, kontribusinya terhadap asupan harian nutrisi ini dapat mendukung kepadatan dan kekuatan tulang.
Menggabungkan murbei ke dalam diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis dan menjaga kesehatan kerangka yang kokoh.