Jarang Diketahui! Ketahui 8 Manfaat Buah Gondang, Cegah Radikal Bebas – E-Journal

Sabtu, 4 Oktober 2025 oleh journal

Gondang merujuk pada buah dari spesies tanaman tertentu yang dikenal luas di berbagai wilayah tropis, khususnya Ficus racemosa, atau sering disebut ara kluster.

Buah ini tumbuh pada batang dan cabang pohon, memiliki bentuk bulat atau lonjong, serta warna yang bervariasi dari hijau saat muda hingga merah keunguan saat matang.

Secara tradisional, buah ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan herbal karena kandungan fitokimianya yang kaya, menjadikannya objek penelitian ilmiah untuk mengidentifikasi potensi manfaat kesehatannya.

Keberadaannya yang melimpah di ekosistem tropis juga menjadikannya sumber daya alam yang penting untuk diteliti lebih lanjut.

manfaat buah gondang

  1. Potensi Antioksidan yang Kuat

    Buah gondang kaya akan senyawa fenolik, flavonoid, dan vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan alami.

    Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology oleh Patel et al. (2012) mengindikasikan bahwa ekstrak buah gondang menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, mendukung perannya dalam melindungi sel dari stres oksidatif.

    Konsumsi buah ini secara teratur dapat berkontribusi pada peningkatan kapasitas antioksidan total dalam tubuh.

    Jarang Diketahui! Ketahui 8 Manfaat Buah Gondang, Cegah...
  2. Sifat Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan akar dari banyak kondisi kesehatan serius, termasuk artritis dan penyakit autoimun. Buah gondang diketahui mengandung senyawa bioaktif yang memiliki efek anti-inflamasi. Sebuah studi oleh Khan et al.

    (2015) dalam African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines melaporkan bahwa ekstrak buah ini mampu mengurangi mediator pro-inflamasi, menunjukkan potensi untuk meredakan peradangan dalam tubuh.

    Kemampuan ini menjadikan buah gondang sebagai kandidat alami untuk mendukung manajemen kondisi inflamasi tanpa efek samping yang merugikan.

  3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat yang tinggi dalam buah gondang berperan penting dalam menjaga sistem pencernaan yang sehat.

    Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang esensial untuk mikrobioma usus yang seimbang.

    Selain itu, beberapa penelitian tradisional menunjukkan bahwa buah ini dapat membantu meredakan diare dan gangguan pencernaan lainnya.

    Manfaat ini didukung oleh komposisi nutrisinya yang membantu menjaga homeostasis saluran cerna, seperti yang dibahas dalam ulasan oleh Sharma dan Kumar (2017) mengenai manfaat Ficus species.

  4. Potensi Antidiabetes

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa buah gondang memiliki sifat hipoglikemik, yang berarti dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Senyawa tertentu dalam buah ini diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat enzim yang bertanggung jawab atas pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana. Studi oleh Perumal et al.

    (2013) dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine menyoroti potensi ekstrak buah Ficus racemosa dalam manajemen diabetes, menunjukkan penurunan signifikan pada kadar glukosa darah pada model hewan.

    Meskipun demikian, penelitian klinis lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini.

  5. Efek Perlindungan Hati (Hepatoprotektif)

    Hati adalah organ vital yang berperan dalam detoksifikasi dan metabolisme. Buah gondang telah diteliti mengenai kemampuannya untuk melindungi hati dari kerusakan.

    Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan pada sel-sel hati, yang merupakan penyebab umum kerusakan organ. Penelitian oleh Rao et al.

    (2010) dalam Journal of Pharmacy Research menunjukkan bahwa ekstrak buah gondang memiliki efek hepatoprotektif terhadap kerusakan hati yang diinduksi toksin, menunjukkan potensi untuk mendukung kesehatan hati secara keseluruhan dan mencegah penyakit terkait hati.

  6. Aktivitas Antimikroba

    Ekstrak buah gondang telah menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen. Kandungan fitokimia seperti alkaloid dan terpenoid diyakini berkontribusi pada kemampuan ini, mengganggu integritas sel mikroba atau menghambat pertumbuhannya.

    Penelitian oleh Muthu et al. (2013) dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research menemukan bahwa ekstrak buah gondang dapat menghambat pertumbuhan beberapa mikroorganisme penyebab penyakit.

    Potensi ini membuka jalan bagi pengembangan agen antimikroba alami dari sumber botani, mengurangi ketergantungan pada antibiotik sintetis.

  7. Membantu Penyembuhan Luka

    Dalam pengobatan tradisional, buah gondang sering digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, bersama dengan kemampuannya untuk mendukung regenerasi sel dan pembentukan kolagen, berkontribusi pada efek ini.

    Penelitian yang mengevaluasi salep topikal dari ekstrak buah ini menunjukkan peningkatan kontraksi luka dan epitelisasi, mempercepat penutupan luka. Studi oleh Shivananda Nayak et al.

    (2014) dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research mendukung klaim ini, menunjukkan efek positif pada penyembuhan luka pada model hewan.

  8. Potensi Antikanker

    Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi potensi antikanker dari buah gondang.

    Senyawa bioaktif di dalamnya dapat menghambat proliferasi sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah metastasis melalui berbagai jalur molekuler.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan pada manusia, temuan awal oleh Priyadarshini et al.

    (2015) dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention memberikan harapan bahwa buah gondang dapat menjadi agen kemopreventif atau terapeutik potensial dalam pengelolaan kanker.

    Ini menunjukkan area penelitian yang menjanjikan untuk eksplorasi lebih lanjut dalam pengembangan obat antikanker baru.