Wajib Simak! Ketahui 5 Manfaat Brem untuk Wajah, Cerahmu Alami! – E-Journal
Minggu, 28 September 2025 oleh journal
Brem adalah produk fermentasi tradisional Indonesia yang dikenal dalam dua bentuk utama: brem padat dari sari tape ketan dan brem cair dari sari tape singkong.
Proses pembuatannya melibatkan fermentasi pati, seringkali dengan bantuan mikroorganisme seperti ragi (misalnya, Saccharomyces cerevisiae) dan bakteri asam laktat.
Selama proses fermentasi ini, bahan baku dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana, termasuk alkohol, asam organik, asam amino, vitamin B, dan berbagai metabolit bioaktif lainnya.
Transformasi ini menjadi dasar eksplorasi potensi pemanfaatan produk fermentasi, termasuk brem, dalam aplikasi topikal untuk kesehatan kulit wajah.
manfaat brem untuk wajah
- Potensi Eksfoliasi Ringan
Proses fermentasi brem, terutama yang melibatkan bakteri asam laktat, dapat menghasilkan asam alfa hidroksi (AHA) alami seperti asam laktat.
Asam laktat dikenal luas dalam dermatologi karena kemampuannya untuk melonggarkan ikatan antar sel kulit mati di lapisan terluar kulit, memfasilitasi pengelupasan kulit secara lembut.
Aplikasi topikal asam laktat berpotensi membantu mengangkat sel kulit kusam, sehingga kulit tampak lebih cerah, halus, dan memiliki tekstur yang lebih merata.
Meskipun demikian, konsentrasi AHA dalam brem mungkin bervariasi dan tidak sekuat produk skincare formulasi khusus, sehingga efeknya lebih bersifat ringan dan memerlukan aplikasi teratur untuk hasil optimal.
- Dukungan Hidrasi Kulit
Asam laktat, selain berperan sebagai eksfolian, juga merupakan humektan alami yang efektif, memiliki kemampuan untuk menarik dan mengikat molekul air di lapisan stratum korneum kulit.
Kehadiran asam amino dan peptida yang terbentuk selama proses fermentasi juga dapat berkontribusi pada peningkatan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapan.
Hal ini berpotensi membantu menjaga integritas fungsi pelindung kulit ( skin barrier) dan mengurangi kehilangan air transepidermal (TEWL), yang pada gilirannya mendukung kulit yang lebih lembap, kenyal, dan terasa nyaman.
Peningkatan hidrasi ini krusial untuk kesehatan dan penampilan kulit secara keseluruhan.
- Keseimbangan Mikrobioma Kulit
Produk fermentasi secara inheren mengandung probiotik (mikroorganisme hidup yang bermanfaat) atau postbiotik (metabolit dan komponen seluler dari mikroorganisme tersebut).
Meskipun aplikasi topikal probiotik pada kulit masih merupakan bidang penelitian yang berkembang, metabolit yang dihasilkan dari fermentasi dapat berinteraksi positif dengan mikrobioma kulit, berpotensi mendukung keseimbangan bakteri baik di permukaan kulit.
Keseimbangan mikrobioma yang optimal sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit, melindunginya dari patogen, dan mengurangi risiko iritasi atau peradangan. Penelitian oleh Dr. Whitney P. Bowe dan Dr. Alan C.
Logan (2017) dalam "Journal of Clinical Dermatology" menyoroti hubungan antara mikrobioma usus dan kulit, memberikan dasar teoritis untuk potensi manfaat topikal produk fermentasi dalam mendukung ekosistem kulit yang sehat.
- Potensi Sifat Anti-inflamasi dan Antioksidan
Beberapa studi tentang produk fermentasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas antioksidan dan produksi senyawa dengan sifat anti-inflamasi selama proses fermentasi.
Misalnya, penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry" (misalnya, oleh Kim et al., 2011, yang membahas produk fermentasi beras) seringkali melaporkan peningkatan kandungan polifenol atau senyawa bioaktif lainnya yang dapat melawan radikal bebas.
Jika senyawa serupa terbentuk dalam brem, aplikasinya pada wajah berpotensi membantu menenangkan kulit yang teriritasi, mengurangi kemerahan, dan melindungi sel kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh paparan lingkungan seperti polusi dan sinar UV.
Potensi ini menjadikan brem menarik untuk aplikasi pada kulit yang sensitif atau rentan terhadap stres lingkungan.
- Peningkatan Penyerapan Nutrisi Kulit
Proses fermentasi dapat memecah makromolekul yang lebih besar (misalnya, protein menjadi peptida dan asam amino, atau karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana) menjadi unit yang lebih kecil dan lebih mudah diserap oleh kulit.
Selain itu, adanya asam organik yang dihasilkan dapat sedikit menurunkan pH permukaan kulit, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyerapan beberapa bahan aktif lainnya.
Meskipun efektivitas penyerapan nutrisi spesifik dari brem perlu penelitian lebih lanjut, prinsip di balik formulasi kosmetik fermentasi menunjukkan potensi ini, di mana biomolekul yang lebih kecil dapat menembus lapisan stratum korneum dengan lebih efisien, memungkinkan nutrisi untuk bekerja lebih efektif di dalam kulit.