Jarang Diketahui! 9 Manfaat Air Tajin, Cegah Diare & Penuhi Nutrisi! – E-Journal

Selasa, 28 Oktober 2025 oleh journal

Cairan bening yang dihasilkan dari proses perebusan beras hingga matang, seringkali dengan konsistensi yang sedikit kental, dikenal sebagai cairan sisa rebusan beras.

Cairan ini telah lama dimanfaatkan dalam berbagai kebudayaan sebagai minuman bernutrisi atau sebagai bahan perawatan topikal. Kandungan nutrisinya bervariasi tergantung pada jenis beras dan durasi perebusan, namun umumnya kaya akan karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Penggunaannya telah menjadi bagian dari pengobatan tradisional dan praktik kesehatan masyarakat di banyak wilayah.

manfaat air tajin

  1. Sumber Energi Cepat dan Mudah Dicerna

    Cairan rebusan beras mengandung karbohidrat kompleks dalam bentuk pati yang telah tergelatinisasi, menjadikannya sumber energi yang mudah diserap oleh tubuh.

    Pati yang telah dipecah sebagian selama proses perebusan lebih mudah dicerna dibandingkan nasi padat, sehingga cocok untuk individu yang membutuhkan asupan energi cepat tanpa membebani sistem pencernaan.

    Jarang Diketahui! 9 Manfaat Air Tajin, Cegah Diare...

    Kandungan glukosa dan dekstrin yang terbentuk selama proses pemasakan beras dapat segera diubah menjadi energi oleh sel-sel tubuh.

    Ini menjadikannya minuman yang ideal untuk pemulihan setelah aktivitas fisik berat atau sebagai penambah energi instan di pagi hari.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal nutrisi klinis seringkali menyoroti efektivitas karbohidrat cair sebagai sumber energi cepat, terutama dalam kondisi di mana penyerapan nutrisi padat mungkin terganggu.

    Konsumsi cairan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mencegah kelelahan mendadak.

  2. Membantu Meredakan Gangguan Pencernaan

    Cairan sisa rebusan beras memiliki sifat menenangkan pada saluran pencernaan karena teksturnya yang lembut dan kandungan pati yang dapat melapisi dinding lambung.

    Ini dapat membantu mengurangi iritasi pada selaput lendir saluran cerna yang meradang, seringkali menjadi penyebab ketidaknyamanan seperti gastritis atau tukak lambung.

    Kandungan prebiotik alami dalam cairan ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang esensial untuk menjaga keseimbangan mikrobioma.

    Mikrobioma usus yang sehat berperan penting dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta dalam menjaga kekebalan tubuh.

    Dalam kasus diare ringan, cairan ini dapat membantu mengikat feses dan mengurangi frekuensi buang air besar, selain memberikan hidrasi.

    Sifat demulsennya (pelapis dan penenang) menjadikannya pilihan yang baik untuk meredakan gejala iritasi usus, seperti yang sering diungkapkan dalam praktik pengobatan tradisional Ayurveda.

  3. Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi

    Sebagai cairan, air tajin secara efektif menyediakan hidrasi bagi tubuh, yang sangat penting untuk menjaga fungsi organ dan proses metabolisme.

    Konsumsi cairan yang cukup adalah kunci untuk mencegah dehidrasi, terutama dalam kondisi cuaca panas atau saat tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat.

    Selain air, cairan ini juga mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium, meskipun dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan rehidrasi oral komersial.

    Keberadaan elektrolit ini membantu menjaga keseimbangan cairan dalam sel dan jaringan tubuh, mencegah ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan kram atau kelelahan.

    Dalam situasi di mana akses terhadap air bersih terbatas atau kualitas air diragukan, cairan rebusan beras yang dimasak dengan benar dapat menjadi alternatif yang lebih aman untuk rehidrasi.

    Proses perebusan yang intensif membantu membunuh sebagian besar patogen yang mungkin ada dalam air baku, menjadikannya pilihan yang lebih higienis.

  4. Membantu Mengatasi Diare dan Muntah

    Cairan sisa rebusan beras telah lama direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu intervensi awal untuk rehidrasi pada kasus diare, terutama pada anak-anak.

    Kandungan pati dan elektrolitnya membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang akibat diare dan muntah, mencegah komplikasi serius seperti syok hipovolemik.

    Konsistensinya yang lembut dan mudah dicerna membuatnya tidak memberatkan sistem pencernaan yang sedang terganggu, berbeda dengan makanan padat. Ini memungkinkan usus untuk beristirahat sambil tetap menerima nutrisi esensial dan cairan yang diperlukan untuk pemulihan.

    Studi yang dilakukan oleh Dr. M. G. M.

    Rahman dan rekan-rekan di Bangladesh pada tahun 1980-an menunjukkan bahwa larutan berbasis air tajin dapat sama efektifnya, atau bahkan lebih efektif, daripada larutan rehidrasi oral standar dalam mengurangi volume tinja dan durasi diare pada anak-anak.

    Efektivitas ini disebabkan oleh kemampuannya menyediakan energi dan elektrolit secara bersamaan.

  5. Mendukung Kesehatan Kulit

    Cairan rebusan beras kaya akan antioksidan, seperti asam ferulat, serta vitamin B dan E, yang berperan penting dalam melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan berbagai masalah kulit lainnya.

    Kandungan inositol, sejenis karbohidrat siklik, dalam cairan ini dikenal memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan sel dan meningkatkan elastisitas kulit.

    Penggunaan topikal cairan ini dapat membantu mengurangi peradangan, menyamarkan noda, dan memberikan efek pencerah alami pada kulit.

    Tradisi penggunaan cairan rebusan beras sebagai toner atau masker wajah telah ada selama berabad-abad di Asia, terutama di Jepang dan Korea.

    Banyak produk kecantikan modern juga mulai mengintegrasikan ekstrak beras karena sifatnya yang menenangkan, melembapkan, dan meremajakan kulit, seperti yang banyak diulas dalam literatur dermatologi kosmetik.

  6. Memperkuat dan Menyehatkan Rambut

    Inositol, salah satu komponen utama dalam cairan sisa rebusan beras, memiliki kemampuan unik untuk menembus kutikula rambut dan memperbaiki kerusakan dari dalam.

    Zat ini tetap berada di rambut bahkan setelah dibilas, memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap kerusakan mekanis dan panas.

    Penggunaan rutin cairan ini sebagai bilasan rambut dapat meningkatkan kilau, kelembutan, dan kekuatan helai rambut, mengurangi kerontokan akibat patah.

    Protein dan asam amino yang terkandung di dalamnya juga membantu memperkuat struktur rambut, menjadikannya lebih tahan terhadap kerusakan.

    Banyak wanita di Asia Timur, khususnya di desa Huangluo, Tiongkok, yang dikenal dengan rambut panjang dan sehat mereka, secara tradisional menggunakan air cucian beras atau air tajin sebagai bagian dari rutinitas perawatan rambut mereka.

    Praktik ini didukung oleh anekdot dan semakin banyak penelitian yang menyoroti manfaat inositol untuk kesehatan rambut.

  7. Meringankan Gejala Demam

    Ketika seseorang mengalami demam, tubuh cenderung kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat, yang meningkatkan risiko dehidrasi. Cairan rebusan beras menyediakan sumber cairan yang mudah ditoleransi dan membantu menggantikan volume cairan yang hilang, menjaga hidrasi tubuh.

    Selain hidrasi, kandungan karbohidrat dalam cairan ini memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi, meskipun nafsu makan mungkin menurun.

    Nutrisi yang mudah dicerna ini dapat membantu menjaga stamina dan mempercepat proses pemulihan tanpa membebani sistem pencernaan yang mungkin sensitif selama sakit.

    Sifatnya yang menenangkan dan tidak mengandung iritan menjadikannya pilihan yang baik untuk penderita demam yang mungkin mengalami mual atau kehilangan selera makan.

    Konsumsi cairan ini dapat membantu menjaga kadar gula darah, mencegah kelemahan dan pusing yang sering menyertai demam.

  8. Nutrisi Tambahan untuk Bayi dan Anak-anak

    Cairan sisa rebusan beras seringkali digunakan sebagai makanan pendamping ASI yang lembut dan mudah dicerna untuk bayi di atas enam bulan, setelah berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

    Kandungan karbohidratnya menyediakan kalori esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan aktif.

    Teksturnya yang cair dan tidak mengandung serat kasar menjadikannya pilihan yang aman untuk sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, mengurangi risiko iritasi atau alergi.

    Ini dapat menjadi alternatif yang baik untuk memperkenalkan makanan padat secara bertahap, memberikan nutrisi tambahan tanpa menyebabkan gangguan pencernaan.

    Dalam beberapa budaya, cairan ini dianggap sebagai "susu" kedua yang kaya nutrisi, khususnya saat pasokan ASI terbatas atau sebagai transisi menuju makanan padat.

    Namun, penting untuk diingat bahwa cairan ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan ASI atau susu formula karena profil nutrisinya yang tidak selengkap itu, dan penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan medis.

  9. Membantu Pemulihan Pasca Sakit

    Setelah sakit, terutama yang melibatkan gangguan pencernaan atau kehilangan nafsu makan, tubuh membutuhkan nutrisi yang mudah diserap untuk proses pemulihan.

    Cairan rebusan beras menawarkan kalori dan elektrolit dalam bentuk yang sangat mudah dicerna, memungkinkan tubuh untuk memulihkan energi dan fungsi normalnya secara bertahap.

    Karena sifatnya yang tidak iritatif dan menenangkan, cairan ini ideal untuk sistem pencernaan yang masih sensitif pasca sakit.

    Ini membantu mengurangi beban kerja pada saluran cerna, memungkinkan usus untuk beristirahat dan meregenerasi sel-selnya tanpa harus memproses makanan padat yang berat.

    Banyak profesional kesehatan merekomendasikan diet cair atau semi-cair yang lembut seperti cairan ini pada tahap awal pemulihan dari penyakit akut atau pasca operasi.

    Kandungan nutrisi dasarnya mendukung proses penyembuhan dan membantu mengembalikan kekuatan tubuh secara bertahap, seperti yang sering disebutkan dalam pedoman diet untuk pasien rawat inap.