Jarang Diketahui! Ketahui 7 Manfaat Air Serai & Jahe, Melancarkan Pencernaan – E-Journal
Minggu, 5 Oktober 2025 oleh journal
Infusi dari kombinasi rimpang jahe (Zingiber officinale) dan batang serai (Cymbopogon citratus) telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia Tenggara.
Minuman ini tidak hanya dikenal karena aromanya yang khas dan rasanya yang menyegarkan, tetapi juga karena kandungan senyawa bioaktif yang melimpah dari kedua tanaman tersebut.
Berbagai penelitian ilmiah telah mulai menginvestigasi klaim-klaim kesehatan yang terkait dengan konsumsi rutin cairan herbal ini, menyoroti potensi terapeutiknya yang beragam.
manfaat air serai dan jahe
- Potensi Anti-inflamasi
Kombinasi jahe dan serai memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan, terutama disebabkan oleh senyawa seperti gingerol dalam jahe dan citral dalam serai.
Gingerol telah terbukti menghambat produksi sitokin pro-inflamasi dan enzim seperti siklooksigenase-2 (COX-2), yang merupakan target umum obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS).
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Journal of Medicinal Food" seringkali menyoroti kemampuan ekstrak jahe dalam meredakan peradangan kronis.
Sementara itu, citral dari serai juga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi melalui penghambatan jalur NF-B, sebuah faktor transkripsi kunci dalam respons inflamasi tubuh.
- Kandungan Antioksidan Tinggi
Baik jahe maupun serai kaya akan senyawa antioksidan, termasuk fenolik, flavonoid, dan terpenoid, yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif.
Studi yang dipublikasikan dalam "Food Chemistry" telah mengkonfirmasi kapasitas antioksidan tinggi pada ekstrak kedua tanaman ini. Konsumsi minuman ini dapat membantu menetralkan radikal bebas, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Air serai dan jahe dikenal luas karena kemampuannya dalam meredakan berbagai masalah pencernaan.
Jahe secara tradisional digunakan untuk mengatasi mual, muntah, dan dispepsia berkat kandungan gingerol dan shogaol yang mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi spasme usus.
Serai juga memiliki sifat karminatif yang membantu mengurangi kembung dan gas.
Selain itu, komponen volatil dalam serai dapat menenangkan otot-otot saluran pencernaan, membantu meredakan sakit perut dan sindrom iritasi usus besar (IBS), seperti yang diindikasikan oleh beberapa ulasan fitoterapi.
- Efek Analgesik dan Pereda Nyeri
Senyawa bioaktif dalam jahe dan serai menunjukkan potensi sebagai agen analgesik alami.
Gingerol dan shogaol dalam jahe memiliki mekanisme yang mirip dengan beberapa obat pereda nyeri, bekerja dengan menghambat jalur nyeri dan mengurangi sensitivitas reseptor nyeri.
Beberapa penelitian klinis, termasuk yang dilaporkan dalam "Pain Research and Management", menunjukkan bahwa jahe efektif dalam meredakan nyeri otot pasca-latihan dan nyeri menstruasi (dismenore).
Serai juga diketahui memiliki sifat antinosiseptif yang dapat berkontribusi pada pengurangan sensasi nyeri.
- Potensi Penurunan Kolesterol
Terdapat bukti awal yang menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan peningkatan ekskresi asam empedu dan penghambatan sintesis kolesterol di hati.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia, beberapa studi pada hewan dan uji coba kecil pada manusia, seperti yang diulas oleh "Critical Reviews in Food Science and Nutrition", telah menunjukkan hasil yang menjanjikan terkait potensi hipolipidemik jahe.
- Sifat Antimikroba
Kedua komponen minuman ini memiliki sifat antimikroba yang kuat terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur.
Senyawa seperti citral, geraniol, dan limonene dalam serai telah terbukti efektif melawan patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.
Sementara itu, gingerol dan zingerone dari jahe juga menunjukkan aktivitas antibakteri spektrum luas. Potensi antimikroba ini menjadikan minuman ini berharga dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi, sebagaimana didokumentasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology".
- Regulasi Gula Darah dan Mendukung Metabolisme
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu dalam regulasi kadar gula darah.
Senyawa dalam jahe dapat meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel otot tanpa memerlukan insulin dan juga meningkatkan sensitivitas insulin, yang bermanfaat bagi individu dengan diabetes tipe 2.
Meskipun serai belum banyak diteliti secara spesifik dalam konteks regulasi gula darah, sifat antioksidan dan anti-inflamasinya secara tidak langsung dapat mendukung kesehatan metabolik.
Studi yang diterbitkan di "Planta Medica" telah mengeksplorasi potensi jahe dalam manajemen glikemik, menunjukkan jalur yang menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut.