Wajib Tahu! Manfaat Manggis, Bagian Paling Bermanfaat Kulitnya Tinggi Antioksidan – E-Journal

Selasa, 29 Juli 2025 oleh journal

Ketika membahas tentang bagian paling bermanfaat dari suatu buah, perhatian seringkali tertuju pada komponen spesifik yang menyimpan konsentrasi tertinggi senyawa bioaktif, yakni zat-zat yang memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan.

Dalam konteks buah manggis (Garcinia mangostana), identifikasi komponen ini krusial untuk memahami sepenuhnya potensi terapeutiknya.

Bagian yang dimaksud adalah tempat di mana senyawa-senyawa fitokimia dengan aktivitas farmakologis paling dominan ditemukan dan diisolasi, menjadikannya fokus utama penelitian ilmiah dan aplikasi nutrasetika.

bagian paling bermanfaat dari buah manggis terletak pada

  1. Perikarp (Kulit Buah) sebagai Sumber Antioksidan Kuat

    Bagian perikarp atau kulit buah manggis secara konsisten diakui sebagai gudang utama senyawa antioksidan, terutama kelompok xanton.

    Xanton, seperti alfa-mangostin dan gamma-mangostin, adalah polifenol unik yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta penyakit kronis.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Chen et al.

    (2008) menyoroti kapasitas penyerapan radikal oksigen (ORAC) yang sangat tinggi pada ekstrak kulit manggis, mengindikasikan kekuatan antioksidannya yang superior dibandingkan dengan bagian buah lainnya.

    Wajib Tahu! Manfaat Manggis, Bagian Paling Bermanfaat Kulitnya...

    Mekanisme kerja xanton dalam perikarp melibatkan donasi elektron untuk menstabilkan radikal bebas, serta mengaktivasi enzim antioksidan endogen tubuh.

    Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat penting untuk menjaga integritas seluler dan mencegah kerusakan DNA, yang merupakan dasar bagi banyak kondisi patologis.

    Konsumsi bagian ini, baik dalam bentuk ekstrak maupun olahan, dapat memberikan perlindungan signifikan terhadap kerusakan oksidatif yang terus-menerus terjadi dalam tubuh.

  2. Sifat Anti-inflamasi yang Poten

    Keunggulan perikarp manggis juga terletak pada sifat anti-inflamasinya yang kuat, berkat kandungan xantonnya.

    Senyawa ini mampu menghambat jalur-jalur inflamasi kunci dalam tubuh, seperti siklooksigenase-2 (COX-2) dan sintase oksida nitrat terinduksi (iNOS), yang merupakan mediator utama respons peradangan. Studi oleh Wang et al.

    (2004) di Bioorganic & Medicinal Chemistry telah menunjukkan bahwa alfa-mangostin dapat secara efektif menekan produksi mediator pro-inflamasi, sehingga mengurangi peradangan sistemik.

    Kemampuan anti-inflamasi ini menjadikan perikarp manggis sangat relevan untuk pengelolaan kondisi yang berkaitan dengan peradangan kronis, seperti artritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Dengan meredakan peradangan, xanton dari kulit manggis dapat membantu mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kerusakan jaringan yang terkait dengan kondisi inflamasi. Ini menegaskan mengapa perikarp adalah bagian yang paling dicari untuk manfaat kesehatan ini.

  3. Potensi Antikanker dan Anti-proliferatif

    Penelitian ekstensif telah mengungkap bahwa perikarp manggis mengandung senyawa dengan potensi antikanker yang signifikan.

    Xanton, khususnya alfa-mangostin dan gamma-mangostin, telah terbukti mampu menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan hati, tanpa merusak sel sehat.

    Mekanisme ini melibatkan intervensi pada siklus sel dan jalur sinyal yang penting untuk pertumbuhan sel kanker.

    Selain menginduksi apoptosis, senyawa dari perikarp manggis juga menunjukkan efek anti-proliferatif, yang berarti mereka dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Sebuah ulasan dalam Carcinogenesis oleh Akao et al.

    (2008) merinci bagaimana xanton dapat menekan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor) dan metastasis. Ini menempatkan perikarp sebagai bagian yang paling menjanjikan dalam upaya pencegahan dan terapi komplementer kanker.

  4. Dukungan Sistem Imun

    Perikarp manggis juga berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, berkat sifat imunomodulatori xanton.

    Senyawa ini dapat meningkatkan respons imun dengan memodulasi aktivitas sel-sel kekebalan, seperti limfosit dan makrofag, serta mengatur produksi sitokin yang terlibat dalam respons imun.

    Peningkatan fungsi kekebalan tubuh membantu tubuh melawan infeksi dari bakteri, virus, dan jamur secara lebih efektif.

    Kemampuan untuk memperkuat pertahanan alami tubuh ini menjadikan perikarp manggis sangat berharga dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah penyakit. Studi oleh Jung et al.

    (2006) di Journal of Pharmacy and Pharmacology menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis dapat meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami (NK cells), yang merupakan garis pertahanan pertama terhadap sel yang terinfeksi virus dan sel kanker.

    Ini menegaskan peran sentral perikarp dalam menjaga imunitas optimal.

  5. Perlindungan Kardiovaskular

    Manfaat perikarp manggis meluas hingga ke sistem kardiovaskular, memberikan perlindungan penting terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah.

    Xanton telah diteliti kemampuannya untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan mencegah pembentukan plak aterosklerotik di arteri.

    Efek antioksidan dan anti-inflamasinya berkontribusi pada kesehatan pembuluh darah dan fungsi endotel yang optimal.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Food oleh Obolskiy et al.

    (2007) menunjukkan bahwa senyawa dari manggis dapat meningkatkan profil lipid dan mengurangi stres oksidatif pada sel endotel, yang merupakan faktor kunci dalam perkembangan aterosklerosis.

    Dengan demikian, konsumsi perikarp manggis dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menjadikan bagian ini esensial untuk kesehatan jantung.

  6. Manajemen Gula Darah

    Perikarp manggis juga menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam manajemen kadar gula darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa xanton dapat meningkatkan sensitivitas insulin, suatu faktor kunci dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.

    Selain itu, senyawa ini juga dapat menghambat enzim alfa-glukosidase, yang bertanggung jawab untuk memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.

    Penelitian oleh Bumrungpert et al. (2018) dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition mengindikasikan bahwa suplementasi dengan ekstrak manggis dapat secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c pada individu prediabetik.

    Kemampuan perikarp untuk memodulasi metabolisme glukosa menjadikan bagian ini sangat relevan bagi individu yang berisiko atau sedang mengelola kondisi diabetes, menyoroti manfaatnya yang unik dalam regulasi gula darah.

  7. Kesehatan Kulit dan Anti-penuaan

    Kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang melimpah dalam perikarp manggis menjadikannya komponen yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit dan efek anti-penuaan.

    Xanton membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radiasi UV dan polusi lingkungan, yang merupakan penyebab utama penuaan dini dan masalah kulit lainnya.

    Mereka juga dapat meredakan peradangan kulit, seperti jerawat dan eksim, serta mendukung regenerasi sel kulit.

    Studi oleh Mahabusarakam et al. (2006) di Planta Medica telah mengidentifikasi beberapa xanton dari manggis yang memiliki sifat anti-kolagenase dan anti-elastase, enzim yang merusak kolagen dan elastin, protein penting untuk kekenyalan dan elastisitas kulit.

    Dengan menghambat enzim-enzim ini dan mengurangi stres oksidatif, perikarp manggis dapat membantu menjaga kulit tetap muda, sehat, dan bercahaya, menjadikannya bagian yang paling relevan untuk aplikasi dermatologis.

  8. Potensi Antimikroba

    Perikarp manggis juga dikenal memiliki sifat antimikroba yang luas, mampu melawan berbagai jenis bakteri, jamur, dan virus.

    Xanton, terutama alfa-mangostin, telah terbukti efektif melawan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, termasuk Staphylococcus aureus yang resisten metisilin (MRSA), serta beberapa spesies jamur patogen.

    Kemampuan ini berasal dari intervensi xanton pada membran sel mikroba dan proses metabolisme vital mereka.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Microbiology oleh Iinuma et al. (1996) adalah salah satu yang pertama menunjukkan aktivitas antibakteri xanton dari manggis.

    Potensi antimikroba ini menjadikan perikarp sangat berharga dalam memerangi infeksi dan mendukung kesehatan mikrobioma tubuh. Oleh karena itu, bagian ini adalah yang paling signifikan dalam memberikan perlindungan terhadap patogen, baik secara internal maupun eksternal.

  9. Kesehatan Pencernaan

    Manfaat perikarp manggis juga mencakup peningkatan kesehatan pencernaan. Sifat anti-inflamasi xanton dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, yang merupakan penyebab umum dari kondisi seperti kolitis dan sindrom iritasi usus.

    Selain itu, komponen serat dalam perikarp dapat mendukung pergerakan usus yang sehat dan menjaga keseimbangan mikrobioma usus.

    Secara tradisional, manggis telah digunakan sebagai obat untuk diare dan disentri, menunjukkan efek astringen dan antimikrobanya pada saluran pencernaan.

    Dengan menenangkan iritasi dan membantu memulihkan keseimbangan flora usus, perikarp manggis dapat berkontribusi pada pencernaan yang lebih baik dan penyerapan nutrisi yang efisien.

    Ini menjadikan bagian ini yang paling efektif dalam mendukung fungsi gastrointestinal yang sehat.

  10. Neuroproteksi

    Akhirnya, perikarp manggis menunjukkan potensi neuroprotektif yang menarik, memberikan perlindungan bagi sel-sel otak dan sistem saraf. Xanton telah terbukti mampu melintasi sawar darah-otak, memungkinkan mereka untuk memberikan efek antioksidan dan anti-inflamasi langsung pada jaringan otak.

    Ini dapat membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

    Penelitian oleh Yu et al. (2007) dalam Neuroscience Letters menunjukkan bahwa alfa-mangostin dapat melindungi neuron dari toksisitas dan stres oksidatif.

    Dengan memelihara kesehatan neuron dan mengurangi faktor-faktor pemicu degenerasi saraf, perikarp manggis menawarkan harapan baru dalam strategi pencegahan dan pengobatan gangguan neurologis. Oleh karena itu, bagian ini dianggap paling krusial untuk manfaat neuroprotektif manggis.