Wajib Tahu! Inilah 9 Manfaat Buah Manggis, Tinggi Antioksidan Alami! – E-Journal
Sabtu, 11 Oktober 2025 oleh journal
Buah manggis (Garcinia mangostana L.) adalah buah tropis yang dikenal luas karena kulitnya yang berwarna ungu tua dan daging buahnya yang putih, berair, serta terbagi menjadi beberapa segmen.
Sejak lama, buah ini telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara Asia Tenggara, tidak hanya sebagai pangan tetapi juga sebagai ramuan penyembuh.
Seiring berjalannya waktu, penelitian ilmiah modern mulai mengkaji secara mendalam berbagai senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, khususnya di bagian perikarp atau kulit buah.
Investigasi ini bertujuan untuk memvalidasi klaim kesehatan yang melekat pada buah ini dan mengidentifikasi mekanisme biokimia di balik potensi manfaatnya bagi kesehatan manusia, dari aktivitas antioksidan hingga efek anti-inflamasi yang signifikan.
apa manfaat buah manggis
- Kaya Antioksidan
Manggis dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, terutama senyawa xanton yang banyak ditemukan di kulit buahnya.
Xanton seperti alfa-mangostin dan gamma-mangostin berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan pemicu utama kerusakan sel dan perkembangan berbagai penyakit kronis.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Chen et al. (2008) secara jelas menunjukkan potensi antioksidan yang kuat dari ekstrak kulit manggis, menegaskan perannya dalam melindungi sel dari stres oksidatif.
Oleh karena itu, konsumsi manggis secara teratur dapat membantu mencegah kerusakan oksidatif pada tingkat seluler.
- Sifat Anti-inflamasi
Selain sebagai antioksidan, xanton dalam manggis juga menunjukkan efek anti-inflamasi yang substansial. Senyawa ini bekerja dengan menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam jalur inflamasi, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX).
Studi yang dilakukan oleh Pedraza-Chaverri et al. (2008) dalam Food and Chemical Toxicology mengindikasikan bahwa alfa-mangostin mampu mengurangi produksi mediator pro-inflamasi.
Potensi ini menjadikan manggis relevan dalam manajemen kondisi inflamasi kronis, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi efeknya secara penuh.
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C dan beragam xanton dalam manggis berkontribusi signifikan dalam memperkuat sistem imun tubuh.
Vitamin C merupakan nutrisi esensial yang dikenal luas sebagai peningkat kekebalan, sementara xanton memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang secara tidak langsung mendukung fungsi imun yang optimal.
Senyawa bioaktif ini membantu tubuh melawan infeksi dan patogen, serta menjaga keseimbangan respons imun yang sehat. Oleh karena itu, manggis dapat menjadi tambahan yang berharga dalam diet untuk mendukung pertahanan alami tubuh dari berbagai ancaman.
- Potensi Antikanker
Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah menunjukkan bahwa xanton yang diekstrak dari manggis memiliki potensi antikanker yang menjanjikan.
Senyawa ini terbukti dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, menghambat proliferasi sel kanker, dan bahkan mencegah metastasis. Sebuah tinjauan komprehensif oleh Aisha et al.
(2012) dalam Journal of Natural Products merangkum berbagai studi yang menunjukkan aktivitas antikanker manggis terhadap berbagai jenis kanker, termasuk payudara, usus besar, dan prostat.
Meskipun hasil ini sangat menjanjikan, penelitian klinis lebih lanjut pada manusia sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.
- Kesehatan Jantung
Manggis berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme penting. Sifat antioksidan dan anti-inflamasinya membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan pada dinding pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Selain itu, manggis juga dapat berperan dalam membantu mengatur tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah. Penelitian oleh Jung et al.
(2006) dalam Bioorganic & Medicinal Chemistry menunjukkan bahwa ekstrak manggis dapat menghambat oksidasi LDL (kolesterol jahat), suatu langkah kunci dalam perkembangan aterosklerosis, sehingga mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
- Mengontrol Gula Darah
Manggis menunjukkan potensi dalam membantu pengelolaan kadar gula darah, sebuah aspek penting terutama bagi penderita diabetes. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa xanton dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat enzim alfa-amilase, yang berperan dalam pencernaan karbohidrat kompleks.
Sebuah studi oleh Zaharudin et al. (2009) dalam Journal of Ethnopharmacology mengindikasikan bahwa ekstrak manggis dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah pada model hewan diabetes.
Ini menunjukkan bahwa manggis mungkin bermanfaat sebagai bagian dari strategi diet untuk individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2, meskipun studi klinis pada manusia masih terbatas dan perlu diperluas.
- Kesehatan Kulit
Sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki manggis menjadikannya sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Xanton dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV, mengurangi peradangan yang terkait dengan jerawat, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Ekstrak manggis juga seringkali digunakan dalam formulasi produk perawatan kulit karena kemampuannya untuk memerangi tanda-tanda penuaan dini dan meningkatkan elastisitas kulit. Penelitian oleh Kondo et al.
(2005) dalam Biological and Pharmaceutical Bulletin menunjukkan efek perlindungan kulit dari radiasi UV oleh xanton, mengukuhkan perannya dalam dermatologi.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Manggis merupakan sumber serat makanan yang baik, yang esensial untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan yang optimal. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah masalah pencernaan seperti sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus besar.
Selain itu, sifat anti-inflamasi manggis juga dapat membantu meredakan kondisi inflamasi pada saluran pencernaan, seperti sindrom iritasi usus.
Konsumsi serat yang cukup dari manggis dapat menjaga kesehatan mikrobiota usus dan keseluruhan fungsi pencernaan, berkontribusi pada kenyamanan dan efisiensi sistem pencernaan.
- Potensi Antimikroba
Xanton yang terkandung dalam manggis juga menunjukkan aktivitas antimikroba yang kuat terhadap berbagai jenis bakteri, virus, dan jamur patogen. Penelitian oleh Sakagami et al. (2005) dalam Anticancer Research dan Vlietinck et al.
(1998) dalam Planta Medica telah mendokumentasikan kemampuan manggis untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Ini mengindikasikan bahwa manggis dapat berperan dalam melawan infeksi dan mendukung sistem pertahanan tubuh dari serangan mikroba.
Namun, aplikasi klinis langsung untuk tujuan antimikroba masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan validasi pada skala yang lebih besar.