Penting! Ketahui 8 Manfaat Buah Kari, Cegah Diabetes Alami! – E-Journal

Selasa, 2 September 2025 oleh journal

Buah dari tanaman Murraya koenigii, yang umumnya dikenal sebagai pohon kari, merupakan beri kecil berwarna hitam mengilap saat matang.

Meskipun daunnya lebih populer digunakan sebagai bumbu masakan di berbagai hidangan Asia Selatan dan Tenggara, buah ini juga mengandung berbagai senyawa bioaktif yang menarik perhatian dalam studi ilmiah.

Komposisi unik buah ini memberikan potensi manfaat kesehatan yang beragam, menjadikannya subjek penelitian yang relevan di bidang nutrisi dan farmakologi.

manfaat buah kari

  1. Potensi Antioksidan yang Kuat

    Buah kari kaya akan senyawa fenolik, flavonoid, dan alkaloid yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan tinggi.

    Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan pemicu berbagai penyakit kronis.

    Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology oleh Singh et al. (2014) mengindikasikan tingginya kapasitas antioksidan pada ekstrak buah Murraya koenigii, mendukung perannya dalam menjaga kesehatan seluler dan mengurangi stres oksidatif.

    Penting! Ketahui 8 Manfaat Buah Kari, Cegah Diabetes...
  2. Efek Antidiabetik

    Penelitian telah menunjukkan bahwa buah kari dapat berperan dalam pengelolaan kadar gula darah. Senyawa seperti mahanimbine dan alkaloid karbazol lainnya yang ditemukan dalam buah ini diduga berkontribusi pada efek hipoglikemik.

    Mekanisme yang mungkin termasuk peningkatan sensitivitas insulin dan pengurangan penyerapan glukosa. Tinjauan oleh Tembhurne et al. (2011) dalam Pharmacognosy Magazine menyoroti potensi Murraya koenigii secara keseluruhan, termasuk buahnya, sebagai agen antidiabetik alami yang menjanjikan.

  3. Sifat Anti-inflamasi

    Kandungan bioaktif dalam buah kari juga menunjukkan sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung dan artritis.

    Senyawa aktif dalam buah ini dapat membantu menekan jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi respons peradangan yang berlebihan. Studi oleh Kumar et al.

    (2010) yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology telah mengidentifikasi beberapa konstituen dalam tanaman kari yang memiliki aktivitas anti-inflamasi signifikan, relevan untuk buahnya.

  4. Aktivitas Antimikroba

    Ekstrak buah kari telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme patogen, termasuk bakteri dan jamur. Sifat antimikroba ini disebabkan oleh keberadaan senyawa seperti alkaloid dan glikosida.

    Potensi ini menunjukkan bahwa buah kari dapat berkontribusi pada pertahanan tubuh terhadap infeksi.

    Observasi oleh Muthuraman dan Lakshmi (2011) dalam International Journal of Pharma and Bio Sciences mendukung adanya efek antibakteri dan antijamur dari ekstrak Murraya koenigii.

  5. Dukungan Kesehatan Hati (Hepatoprotektif)

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa buah kari memiliki potensi hepatoprotektif, artinya dapat membantu melindungi hati dari kerusakan.

    Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam buah ini berperan penting dalam mengurangi beban toksik pada hati dan mempromosikan regenerasi sel hati. Tinjauan oleh Balakrishnan et al.

    (2013) dalam Journal of Applied Pharmaceutical Science membahas berbagai manfaat farmakologis dari Murraya koenigii, termasuk potensi perlindungan hati dari berbagai agen toksik.

  6. Manajemen Kolesterol

    Konsumsi buah kari dapat berkontribusi pada pengaturan kadar kolesterol dalam darah.

    Fitokimia tertentu dalam buah ini diduga membantu menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau "kolesterol jahat" dan meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau "kolesterol baik". Mekanisme ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    Temuan awal oleh Vasudevan et al. (2012) dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research telah mengindikasikan efek hipolipidemik dari ekstrak Murraya koenigii.

  7. Potensi Antikanker

    Studi in vitro awal telah mengeksplorasi potensi antikanker dari ekstrak buah kari.

    Senyawa bioaktif seperti alkaloid karbazol telah menunjukkan efek sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker, menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, studi pendahuluan oleh Roy et al.

    (2013) yang diterbitkan di Journal of Natural Medicines memberikan dasar untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai peran buah kari dalam kemoprevensi atau terapi kanker.

  8. Membantu Pencernaan dan Sumber Serat

    Secara tradisional, bagian dari tanaman kari telah digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, dan buahnya yang kaya serat dapat mendukung fungsi pencernaan yang sehat.

    Serat diet membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

    Meskipun tidak ada studi spesifik yang hanya berfokus pada buah kari untuk pencernaan, kandungan seratnya secara inheren bermanfaat untuk kesehatan saluran cerna secara keseluruhan, mendukung klaim tradisional tentang kemampuannya meringankan gangguan pencernaan.