Wajib Simak! 8 Manfaat Witch Hazel untuk Wajah, Mengecilkan Pori-pori Idamanmu – E-Journal
Jumat, 5 September 2025 oleh journal
Hamamelis virginiana, atau yang dikenal luas sebagai witch hazel, adalah tanaman semak yang berasal dari Amerika Utara dan memiliki sejarah panjang penggunaan dalam pengobatan tradisional serta produk perawatan kulit.
Ekstrak dari kulit kayu, daun, dan ranting tanaman ini kaya akan senyawa bioaktif, terutama tanin, flavonoid, dan minyak atsiri, yang memberikan sifat-sifat terapeutik yang beragam.
Tanin, khususnya, adalah senyawa polifenol yang dikenal karena kemampuan astringen dan antioksidannya, menjadikannya bahan yang menarik dalam formulasi topikal untuk perawatan kulit.
Penggunaan ekstrak witch hazel pada wajah telah diteliti untuk berbagai potensi manfaat dermatologis, terutama dalam mengatasi masalah kulit umum seperti peradangan, jerawat, dan minyak berlebih, serta memberikan perlindungan terhadap kerusakan lingkungan.
manfaat witch hazel untuk wajah
- Sifat Anti-inflamasi
Witch hazel dikenal luas karena kemampuannya dalam mengurangi peradangan pada kulit.
Kandungan tanin yang tinggi dalam ekstraknya berperan penting dalam efek ini, bekerja dengan cara mengikat protein di permukaan kulit dan membentuk lapisan pelindung, yang pada gilirannya membantu menenangkan kulit yang teriritasi.
Mekanisme ini berkontribusi pada penurunan kemerahan dan pembengkakan, menjadikan witch hazel agen yang efektif untuk meredakan kondisi kulit yang meradang.
Penggunaan topikal witch hazel dapat memberikan kelegaan signifikan bagi individu yang mengalami iritasi kulit ringan, ruam, atau bahkan kondisi seperti eksim dan psoriasis, meskipun untuk kondisi medis yang lebih serius, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan.
Kemampuan anti-inflamasi ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak witch hazel dapat memodulasi respons inflamasi pada sel kulit, mengurangi pelepasan mediator pro-inflamasi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of the German Society of Dermatology" oleh Korting et al. pada tahun 2006, misalnya, menyoroti efektivitas preparat witch hazel dalam mengurangi eritema kulit.
Efek menenangkan ini juga menjadikan witch hazel pilihan yang baik untuk kulit yang baru saja terpapar faktor lingkungan yang memicu iritasi, seperti paparan sinar matahari berlebihan atau angin dingin.
Sifatnya yang lembut, terutama formulasi bebas alkohol, memastikan bahwa kulit dapat diredakan tanpa menimbulkan kekeringan atau iritasi lebih lanjut. Oleh karena itu, witch hazel sering ditemukan dalam produk yang dirancang untuk kulit sensitif atau reaktif.
- Efek Astringen
Salah satu manfaat paling menonjol dari witch hazel adalah sifat astringennya yang kuat, yang disebabkan oleh konsentrasi tinggi tanin.
Senyawa ini bekerja dengan mengencangkan protein di sel-sel kulit, yang secara visual menghasilkan efek pori-pori yang tampak lebih kecil dan kulit yang terasa lebih kencang.
Efek ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit berminyak atau kombinasi, di mana pori-pori yang membesar sering menjadi perhatian utama.
Kemampuan witch hazel untuk mengencangkan pori-pori juga berkontribusi pada tekstur kulit yang lebih halus dan tampilan yang lebih merata.
Dengan mengurangi ukuran pori-pori sementara, penumpukan kotoran, minyak, dan sisa riasan dapat diminimalkan, yang pada gilirannya membantu mencegah penyumbatan pori dan pembentukan komedo.
Hal ini menjadikan witch hazel sebagai bahan populer dalam toner dan produk pembersih wajah.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun witch hazel memiliki efek astringen, formulasi modern sering kali meminimalkan kandungan alkohol untuk menghindari pengeringan berlebihan pada kulit, terutama untuk jenis kulit yang lebih sensitif.
Formulasi bebas alkohol masih mempertahankan manfaat astringen dari tanin tanpa risiko iritasi atau gangguan pada barier kulit. Sebuah ulasan oleh Blumenthal et al.
dalam "The Complete German Commission E Monographs" pada tahun 1998, mengkonfirmasi sifat astringen witch hazel dan penggunaannya dalam dermatologi.
- Perlindungan Antioksidan
Selain tanin, witch hazel juga kaya akan senyawa polifenol lainnya, seperti flavonoid, yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.
Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi sel-sel kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, molekul tidak stabil yang terbentuk akibat paparan polusi, radiasi UV, dan faktor lingkungan lainnya.
Kerusakan radikal bebas merupakan salah satu penyebab utama penuaan dini dan kerusakan seluler.
Dengan menetralkan radikal bebas, witch hazel membantu menjaga integritas sel kulit dan memperlambat proses degradasi kolagen dan elastin, yang merupakan protein vital untuk kekenyalan dan elastisitas kulit.
Perlindungan antioksidan ini mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi munculnya garis halus serta kerutan seiring waktu.
Kontribusi ini menjadikan witch hazel sebagai komponen berharga dalam rejimen perawatan kulit yang berorientasi pada anti-penuaan dan perlindungan lingkungan.
Penelitian mengenai sifat antioksidan witch hazel telah menunjukkan bahwa ekstraknya memiliki kapasitas penangkap radikal bebas yang kuat. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology" oleh Deters et al.
pada tahun 2001, mengidentifikasi potensi antioksidan dari ekstrak kulit kayu Hamamelis virginiana. Dengan demikian, penggunaan witch hazel pada wajah tidak hanya memberikan manfaat terapeutik langsung, tetapi juga menawarkan lapisan pertahanan terhadap stres oksidatif harian.
- Meredakan Jerawat
Kombinasi sifat anti-inflamasi dan astringen witch hazel menjadikannya agen yang efektif dalam penanganan jerawat ringan hingga sedang.
Sifat astringennya membantu mengeringkan minyak berlebih pada permukaan kulit dan mengencangkan pori-pori, yang dapat mengurangi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Sementara itu, sifat anti-inflamasinya membantu meredakan kemerahan dan pembengkakan yang terkait dengan lesi jerawat yang aktif.
Dengan mengurangi peradangan dan membersihkan pori-pori, witch hazel dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat dan mencegah pembentukan jerawat baru.
Penggunaannya sebagai toner setelah pembersihan dapat membantu menghilangkan sisa kotoran dan minyak, sekaligus mempersiapkan kulit untuk perawatan jerawat selanjutnya.
Namun, penting untuk memilih formulasi yang tepat, terutama yang bebas alkohol, untuk menghindari iritasi atau kekeringan berlebihan yang dapat memperburuk kondisi jerawat.
Meskipun witch hazel dapat menjadi tambahan yang berguna dalam rutinitas perawatan kulit berjerawat, ia tidak dimaksudkan sebagai pengganti pengobatan medis untuk kasus jerawat yang parah.
Namun, untuk jerawat sporadis atau ringan, kemampuannya untuk menenangkan dan mengeringkan dapat sangat membantu.
Sebuah artikel ulasan oleh Lin dan Zhong pada tahun 2017 dalam "Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology" membahas peran astringen alami dalam manajemen jerawat, termasuk witch hazel.
- Mengurangi Minyak Berlebih
Bagi individu dengan kulit berminyak, produksi sebum berlebih dapat menyebabkan kilap tidak diinginkan, pori-pori tersumbat, dan risiko jerawat yang lebih tinggi. Witch hazel, berkat sifat astringennya yang kuat, sangat efektif dalam membantu mengelola masalah ini.
Ekstraknya bekerja dengan mengurangi produksi minyak di permukaan kulit tanpa menyebabkan pengeringan yang berlebihan jika digunakan dalam formulasi yang tepat.
Penggunaan rutin witch hazel dapat membantu menyeimbangkan kadar minyak pada kulit, memberikan tampilan matte yang lebih tahan lama dan mengurangi frekuensi munculnya kilap di siang hari.
Dengan mengontrol minyak, witch hazel juga secara tidak langsung membantu mencegah penyumbatan pori yang seringkali menjadi pemicu komedo dan jerawat. Hal ini menjadikan toner witch hazel sebagai langkah penting dalam rutinitas perawatan kulit berminyak.
Penting untuk memilih produk witch hazel yang diformulasikan untuk kulit berminyak, seringkali dengan tambahan bahan pelembab ringan untuk mencegah efek rebound di mana kulit memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons terhadap kekeringan.
Tinjauan dalam "Journal of the American Academy of Dermatology" oleh Thomsen et al. pada tahun 2014, meskipun tidak secara eksklusif tentang witch hazel, membahas pentingnya agen astringen dalam mengelola kulit berminyak dan berjerawat.
- Membantu Penyembuhan Luka Kecil
Secara tradisional, witch hazel telah digunakan untuk membantu penyembuhan luka kecil dan lecet pada kulit. Sifat astringen dan anti-inflamasinya berperan dalam proses ini.
Dengan mengencangkan jaringan dan mengurangi pembengkakan di sekitar area luka, witch hazel dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk regenerasi sel dan penutupan luka.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa witch hazel memiliki sifat antiseptik ringan, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka kecil.
Ini bukan pengganti untuk disinfektan medis, namun dapat memberikan lapisan perlindungan awal untuk goresan atau lecet minor.
Kemampuan untuk mengurangi peradangan juga membantu meminimalkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan luka kecil, mempercepat proses pemulihan.
Meskipun demikian, penggunaan witch hazel untuk luka terbuka yang dalam atau infeksi yang parah harus dihindari, dan selalu konsultasikan dengan profesional medis untuk penanganan luka serius.
Untuk luka permukaan yang dangkal, aplikasi topikal witch hazel dapat menjadi bagian dari perawatan awal. Sebuah publikasi oleh Reichling et al.
pada tahun 2014 dalam "Phytochemistry Letters" membahas aktivitas biologis dari ekstrak Hamamelis virginiana, termasuk potensi penyembuhan luka.
- Menenangkan Kulit Sensitif
Meskipun memiliki sifat astringen, witch hazel dapat bermanfaat bagi kulit sensitif, terutama jika digunakan dalam formulasi bebas alkohol. Sifat anti-inflamasinya membantu menenangkan kemerahan, gatal, dan iritasi yang sering dialami oleh kulit sensitif atau reaktif.
Ini memberikan efek menenangkan yang lembut tanpa menyebabkan sensasi menyengat atau kekeringan yang berlebihan.
Bagi individu yang rentan terhadap kemerahan atau kulit yang mudah bereaksi terhadap produk lain, witch hazel dapat bertindak sebagai penenang alami.
Kemampuannya untuk mengurangi peradangan menjadikannya pilihan yang baik untuk meredakan kulit setelah paparan sinar matahari, cukur, atau perawatan kulit lainnya yang mungkin menyebabkan iritasi ringan.
Pemilihan produk yang tepat sangat penting; formulasi dengan alkohol tinggi harus dihindari untuk kulit sensitif.
Beberapa penelitian klinis telah menunjukkan bahwa ekstrak witch hazel dapat secara signifikan mengurangi eritema (kemerahan) dan pruritus (gatal) pada kulit sensitif. Sebagai contoh, sebuah studi oleh Hughes-Formella et al.
pada tahun 2002 dalam "Dermatology" menunjukkan efektivitas krim yang mengandung witch hazel dalam mengurangi peradangan kulit. Oleh karena itu, bagi banyak orang dengan kulit sensitif, witch hazel menawarkan solusi alami untuk menenangkan dan menyeimbangkan kulit.
- Potensi Antiseptik Ringan
Witch hazel mengandung beberapa senyawa, termasuk tanin dan minyak atsiri, yang menunjukkan sifat antiseptik dan antimikroba ringan.
Kemampuan ini membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lain di permukaan kulit, yang dapat berkontribusi pada kesehatan kulit secara keseluruhan dan mencegah timbulnya masalah kulit tertentu.
Meskipun tidak sekuat antiseptik sintetis, potensi ini memberikan manfaat tambahan dalam perawatan kulit.
Dengan membantu menjaga kebersihan kulit dan mengurangi populasi bakteri, witch hazel dapat mendukung fungsi barier kulit dan meminimalkan risiko infeksi ringan pada goresan atau luka kecil.
Ini juga relevan dalam manajemen jerawat, di mana bakteri Propionibacterium acnes (sekarang Cutibacterium acnes) berperan penting dalam patogenesisnya. Sifat antiseptik ringan ini menjadikan witch hazel sebagai agen pembersih yang baik setelah mencuci muka.
Meskipun witch hazel memiliki potensi antiseptik, penting untuk memahami bahwa ini bukan pengganti untuk disinfektan yang kuat atau antibiotik untuk infeksi yang serius.
Namun, dalam konteks perawatan kulit sehari-hari, kemampuannya untuk membantu menjaga lingkungan kulit yang sehat dan bersih adalah manfaat yang berharga.
Penelitian in vitro oleh Habtemariam pada tahun 2020 dalam "Molecules" membahas aktivitas antimikroba dari senyawa tanaman, termasuk yang ditemukan dalam witch hazel.