Jarang Diketahui! 7 Manfaat Teh Daun Sukun, Turunkan Gula Darah – E-Journal

Selasa, 2 September 2025 oleh journal

Infus herbal yang dibuat dari daun tanaman sukun (Artocarpus altilis) telah lama digunakan dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, khususnya di wilayah tropis.

Minuman ini diperoleh dengan cara merebus atau menyeduh daun sukun kering atau segar, menghasilkan cairan dengan profil fitokimia yang kaya.

Konsumsi ekstrak daun ini didasari oleh keyakinan akan khasiat terapeutiknya, dan penelitian ilmiah modern mulai mengkonfirmasi beberapa klaim tradisional tersebut.

manfaat teh daun sukun

  1. Menurunkan Tekanan Darah

    Salah satu manfaat yang paling banyak diteliti dari teh daun sukun adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

    Senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang terkandung dalam daun sukun diduga berkontribusi pada efek hipotensi ini. Mekanisme yang mungkin melibatkan relaksasi pembuluh darah atau penghambatan enzim pengubah angiotensin (ACE).

    Jarang Diketahui! 7 Manfaat Teh Daun Sukun, Turunkan...

    Studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti Pharmacognosy Research menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah pada hewan percobaan.

    Efek ini menjadikannya kandidat potensial sebagai terapi tambahan untuk manajemen hipertensi, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi dosis dan efektivitas optimal.

  2. Menstabilkan Kadar Gula Darah

    Teh daun sukun juga menunjukkan potensi dalam membantu menstabilkan kadar gula darah, menjadikannya menarik bagi individu dengan diabetes atau pradiabetes.

    Senyawa seperti flavonoid dan polifenol diyakini berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan glukosa dari usus. Ini dapat berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik.

    Beberapa penelitian in vitro dan in vivo, termasuk yang dilaporkan dalam Journal of Ethnopharmacology, telah menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun dapat menurunkan kadar glukosa darah pascaprandial dan puasa.

    Mekanisme pasti masih dalam penyelidikan, namun indikasi awal menunjukkan adanya efek antidiabetik yang menjanjikan yang perlu eksplorasi klinis lebih lanjut.

  3. Potensi Antioksidan

    Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang tinggi dalam daun sukun memberikan teh ini sifat antioksidan yang kuat.

    Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan jaringan. Kerusakan oksidatif ini sering dikaitkan dengan penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.

    Aktivitas penangkal radikal bebas dari ekstrak daun sukun telah didokumentasikan dalam berbagai studi, menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan.

    Konsumsi teh daun sukun secara teratur dapat berkontribusi pada perlindungan seluler dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan stres oksidatif, seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

  4. Sifat Anti-inflamasi

    Daun sukun mengandung senyawa yang menunjukkan sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis adalah faktor pemicu banyak kondisi kesehatan, termasuk penyakit autoimun, radang sendi, dan penyakit kardiovaskular.

    Senyawa bioaktif seperti triterpenoid dan flavonoid disinyalir menjadi agen utama dalam efek ini.

    Penelitian pre-klinis telah menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun dapat menekan produksi mediator inflamasi, sehingga mengurangi respons peradangan.

    Potensi ini menunjukkan bahwa teh daun sukun dapat menjadi suplemen yang bermanfaat untuk meredakan gejala yang terkait dengan kondisi peradangan atau sebagai bagian dari strategi pencegahan penyakit inflamasi kronis.

  5. Mendukung Kesehatan Jantung

    Manfaat teh daun sukun dalam mendukung kesehatan jantung bersifat multifaktorial, terutama melalui efeknya pada tekanan darah dan kadar gula darah.

    Dengan membantu mengelola hipertensi dan diabetes, teh ini secara tidak langsung mengurangi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Selain itu, sifat antioksidan juga berkontribusi pada perlindungan pembuluh darah dari kerusakan oksidatif.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun dapat mempengaruhi profil lipid, berpotensi menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida.

    Kombinasi efek ini secara sinergis mendukung fungsi kardiovaskular yang optimal dan mengurangi beban pada sistem jantung, sehingga dapat berperan dalam pencegahan penyakit jantung.

  6. Potensi Antikanker

    Beberapa studi awal, terutama penelitian in vitro dan in vivo pada hewan, telah mengeksplorasi potensi antikanker dari ekstrak daun sukun.

    Senyawa seperti prenylated flavonoids dan artoindonesianin, yang ditemukan dalam daun sukun, menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker. Mekanisme yang diusulkan meliputi induksi apoptosis (kematian sel terprogram) dan penghambatan proliferasi sel kanker.

    Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan sebagian besar dilakukan di laboratorium atau pada model hewan. Teh daun sukun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan kanker konvensional.

    Diperlukan penelitian klinis yang lebih ekstensif pada manusia untuk memahami sepenuhnya potensi dan keamanannya dalam konteks terapi kanker.

  7. Meningkatkan Imunitas

    Kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam teh daun sukun dapat berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan, teh ini membantu menjaga sel-sel kekebalan tetap sehat dan berfungsi optimal.

    Sistem kekebalan yang kuat sangat penting untuk melawan infeksi dan penyakit.

    Meskipun tidak ada studi langsung yang secara spesifik mengukur efek teh daun sukun pada respons imun manusia, dukungan tidak langsung melalui sifat antioksidan dan anti-inflamasinya dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

    Konsumsi rutin dapat membantu tubuh lebih efisien dalam menghadapi patogen dan menjaga kesehatan umum.