Jarang Diketahui! 7 Manfaat Rebusan Daun Jeruk Purut untuk Daya Tahan Tubuh – E-Journal
Kamis, 9 Oktober 2025 oleh journal
Preparasi melalui perebusan daun dari tanaman Citrus hystrix, yang secara umum dikenal sebagai jeruk purut, telah lama menjadi bagian integral dari sistem pengobatan tradisional di berbagai wilayah Asia Tenggara.
Infus herbal ini sangat dihargai tidak hanya karena karakteristik aromatiknya yang khas, yang banyak dimanfaatkan dalam praktik kuliner, tetapi juga karena khasiat terapeutiknya yang diyakini.
Secara historis, ramuan semacam ini telah digunakan untuk mengatasi beragam keluhan, mencerminkan warisan pengetahuan etnobotani yang kaya. Daun jeruk purut dicirikan oleh konsentrasi tinggi senyawa volatil dan fitokimia, yang dipercaya berkontribusi pada aktivitas biologisnya.
manfaat rebusan daun jeruk purut
- Aktivitas Antioksidan
Daun jeruk purut kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.
Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk purut memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan secara in vitro. Sebagai contoh, sebuah studi oleh Astuti et al.
yang diterbitkan dalam Journal of Food Science and Technology menemukan bahwa senyawa seperti rutin dan quercetin yang hadir dalam daun, memberikan aktivitas pemulung radikal yang kuat.
Konsumsi rutin senyawa antioksidan dari sumber alami seperti rebusan daun jeruk purut dapat membantu mengurangi stres oksidatif.
Hal ini mendukung pemeliharaan kesehatan seluler dan dapat memperlambat proses penuaan dini serta melindungi tubuh dari berbagai kondisi degeneratif.
- Potensi Antimikroba
Senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun jeruk purut, terutama minyak esensial seperti citronellal dan limonene, menunjukkan aktivitas antimikroba yang kuat. Senyawa ini telah terbukti efektif menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan jamur patogen.
Studi yang dipublikasikan dalam African Journal of Microbiology Research oleh Phumthum et al. menyoroti kemampuan ekstrak daun jeruk purut untuk melawan bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Potensi ini menunjukkan perannya dalam pengobatan infeksi tertentu secara tradisional.
Penggunaan rebusan ini secara topikal atau internal dalam praktik tradisional sering dikaitkan dengan kemampuannya untuk membersihkan infeksi. Namun, diperlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan dosis yang aman pada manusia untuk tujuan antimikroba.
- Efek Anti-inflamasi
Beberapa komponen dalam daun jeruk purut memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Penelitian preklinis, termasuk yang diulas oleh Mohd Nazri et al. dalam Journal of Medicinal Plants Research, menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk purut dapat memodulasi jalur inflamasi. Ini dilakukan dengan menghambat pelepasan mediator pro-inflamasi tertentu.
Sifat anti-inflamasi ini menjadikan rebusan daun jeruk purut berpotensi sebagai agen terapeutik komplementer untuk kondisi yang ditandai dengan peradangan. Penggunaannya dapat membantu mengurangi gejala seperti nyeri dan pembengkakan.
- Manfaat untuk Kesehatan Pencernaan
Rebusan daun jeruk purut secara tradisional digunakan untuk meredakan masalah pencernaan seperti kembung, mual, dan gangguan pencernaan. Sifat karminatifnya dapat membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan, sehingga mengurangi ketidaknyamanan.
Minyak esensial dalam daun jeruk purut diketahui memiliki efek menenangkan pada sistem pencernaan, membantu meredakan spasme dan meningkatkan aliran empedu. Ini berkontribusi pada pencernaan makanan yang lebih efisien.
Meskipun sebagian besar bukti berasal dari penggunaan tradisional dan anekdot, mekanisme biologis yang terkait dengan senyawa aromatiknya memberikan dasar ilmiah yang masuk akal untuk klaim ini.
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek ini secara klinis.
- Potensi Sebagai Agen Antikanker
Beberapa studi awal telah mengeksplorasi potensi antikanker dari ekstrak daun jeruk purut. Senyawa bioaktif seperti flavonoid dan terpenoid telah menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker tertentu dalam kondisi laboratorium.
Penelitian in vitro, misalnya yang dilakukan oleh Chearung et al. dan diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk purut dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada lini sel kanker.
Mekanisme ini menunjukkan harapan untuk pengembangan terapi baru.
Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini masih pada tahap awal dan sebagian besar dilakukan di laboratorium.
Diperlukan studi lebih lanjut, termasuk uji klinis, untuk memahami sepenuhnya potensi antikanker ini pada manusia dan memastikan keamanan serta efektivitasnya.
- Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C dan antioksidan lainnya dalam daun jeruk purut dapat berkontribusi pada penguatan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat sangat penting untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal. Ini secara tidak langsung mendukung kemampuan tubuh untuk melawan patogen dan menjaga kesehatan.
Meskipun tidak ada klaim langsung bahwa rebusan daun jeruk purut adalah "obat" untuk kekebalan, konsumsi rutin sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dukungan nutrisi yang berharga. Ini membantu sistem kekebalan tubuh tetap tangguh.
- Peran dalam Pengelolaan Nyeri dan Stres
Secara tradisional, rebusan daun jeruk purut juga digunakan untuk meredakan nyeri dan mengurangi stres. Sifat relaksan dan aromaterapi dari minyak esensialnya diyakini berkontribusi pada efek ini.
Aroma segar dan menenangkan dari daun jeruk purut, yang dilepaskan saat direbus, dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf.
Ini membantu mengurangi ketegangan dan mempromosikan relaksasi, yang pada gilirannya dapat meredakan nyeri yang terkait dengan ketegangan otot atau stres.
Meskipun mekanisme spesifik perlu diteliti lebih lanjut, penggunaan secara tradisional menunjukkan potensinya sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk mengelola gejala nyeri ringan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Efek ini sering dikaitkan dengan pengalaman sensorik dan komponen bioaktif.