Wajib Simak! 7 Manfaat Minum Air Rebusan Jahe, Termasuk Redakan Mual – E-Journal
Jumat, 1 Agustus 2025 oleh journal
Air rebusan jahe merujuk pada minuman herbal yang dihasilkan dari rimpang tanaman Zingiber officinale, umumnya dikenal sebagai jahe, yang direbus dalam air.
Proses perebusan ini bertujuan untuk mengekstrak senyawa bioaktif dari jahe, seperti gingerol, shogaol, dan zingeron, yang diyakini bertanggungkas atas berbagai khasiat terapeutik.
Minuman tradisional ini telah lama digunakan dalam berbagai kebudayaan di seluruh dunia, termasuk pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional Tiongkok, sebagai solusi alami untuk beragam masalah kesehatan.
Konsumsi air rebusan jahe sering kali dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan secara umum dan meredakan gejala-gejala tertentu.
manfaat minum air rebusan jahe
- Meredakan Peradangan
Jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin dan leukotrien, molekul pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi respons peradangan.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food oleh Chrubasik et al.
(2005) menunjukkan bahwa ekstrak jahe efektif dalam mengurangi nyeri dan kekakuan pada pasien osteoartritis, mirip dengan efek obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.
Oleh karena itu, air rebusan jahe dapat menjadi suplemen alami yang bermanfaat bagi individu yang menderita kondisi peradangan kronis seperti radang sendi atau penyakit radang usus, membantu meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Mengurangi Mual dan Muntah
Salah satu manfaat jahe yang paling terkenal adalah kemampuannya meredakan mual dan muntah. Ini efektif untuk berbagai jenis mual, termasuk mual di pagi hari selama kehamilan, mual akibat mabuk perjalanan, dan mual yang diinduksi kemoterapi.
Mekanisme kerjanya melibatkan efek pada saluran pencernaan dan sistem saraf pusat, diduga memengaruhi reseptor serotonin dan mempercepat pengosongan lambung. Sebuah ulasan sistematis yang diterbitkan di The Lancet oleh Borrelli et al.
(2005) mengonfirmasi efektivitas jahe dalam mengurangi mual dan muntah pascaoperasi.
Meskipun umumnya aman, wanita hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi jahe secara teratur, terutama dalam dosis tinggi, untuk memastikan tidak ada interaksi atau kontraindikasi.
- Meredakan Nyeri Otot dan Dismenore
Sifat anti-inflamasi jahe juga berkontribusi pada kemampuannya untuk meredakan nyeri. Ini sangat efektif dalam mengurangi nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga intens dan nyeri menstruasi (dismenore).
Studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi intensitas nyeri secara signifikan, bahkan sebanding dengan beberapa obat pereda nyeri konvensional. Penelitian oleh Haghighi et al.
(2011) di Journal of Pain menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi nyeri otot yang tertunda setelah latihan.
Bagi wanita yang mengalami kram menstruasi yang parah, air rebusan jahe dapat menjadi alternatif alami yang efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan tanpa efek samping yang umum dari obat-obatan farmasi.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Jahe dikenal dapat merangsang pencernaan dan mempercepat pengosongan lambung, yang sangat membantu bagi individu yang menderita dispepsia atau kembung. Senyawa dalam jahe dapat meningkatkan motilitas saluran cerna.
Efek prokinetik jahe membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti rasa penuh setelah makan, kembung, dan gas berlebihan. Wu et al.
(2008) dalam World Journal of Gastroenterology menyoroti kemampuan jahe untuk mempercepat pengosongan lambung pada subjek sehat.
Konsumsi air rebusan jahe secara teratur dapat membantu menjaga sistem pencernaan yang sehat, mengurangi ketidaknyamanan, dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dari makanan.
- Sumber Antioksidan
Jahe kaya akan antioksidan, senyawa yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dan berbagai penyakit kronis.
Senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol adalah antioksidan utama dalam jahe. Penelitian oleh Stoilova et al. (2007) yang diterbitkan di Food Chemistry menunjukkan kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak jahe.
Dengan mengonsumsi air rebusan jahe, tubuh mendapatkan dukungan antioksidan yang penting, membantu mengurangi risiko kerusakan sel dan berkontribusi pada kesehatan jangka panjang serta pencegahan penyakit degeneratif.
- Potensi Manfaat Kardiovaskular
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe memiliki efek positif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Ini termasuk potensi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta tekanan darah.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi secara definitif, efek anti-inflamasi dan antioksidan jahe dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Sebuah studi oleh Thomson et al.
(2007) dalam Thrombosis Research menunjukkan potensi jahe dalam menghambat agregasi trombosit.
Meningkatnya sirkulasi darah dan berkurangnya risiko pembentukan bekuan darah juga merupakan manfaat potensial, menjadikan air rebusan jahe sebagai tambahan yang baik untuk gaya hidup sehat jantung.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Jahe memiliki sifat antimikroba dan antivirus yang dapat membantu tubuh melawan infeksi. Konsumsi air rebusan jahe secara teratur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjadikannya lebih tangguh terhadap patogen.
Senyawa aktif dalam jahe dapat merangsang respons imun dan membantu dalam memerangi flu biasa serta infeksi saluran pernapasan atas. Sebuah ulasan di Journal of Ethnopharmacology oleh Chang et al. (2013) membahas potensi imunomodulator jahe.
Dengan demikian, air rebusan jahe dapat berperan sebagai minuman pencegah, membantu menjaga kesehatan selama musim dingin atau ketika terpapar virus, dan mendukung pemulihan lebih cepat dari penyakit.