Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Daun Sungkai, Meredakan Demam Akut – E-Journal

Senin, 11 Agustus 2025 oleh journal

Praktik mengonsumsi cairan yang dihasilkan dari proses perebusan bagian tanaman tertentu telah lama menjadi bagian integral dari pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia.

Dalam konteks ini, daun sungkai, yang secara ilmiah dikenal sebagai Peronema canescens Jack, merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Pemanfaatan daun ini sebagai minuman herbal didasarkan pada kepercayaan akan khasiat terapeutiknya yang beragam.

Artikel ini akan mengulas berbagai potensi manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi air rebusan daun sungkai, didukung oleh temuan-temuan ilmiah yang relevan.

manfaat minum air rebusan daun sungkai

  1. Menurunkan Demam (Efek Antipiretik)

    Salah satu manfaat tradisional yang paling dikenal dari air rebusan daun sungkai adalah kemampuannya untuk membantu menurunkan demam. Penelitian ilmiah telah mulai menguatkan klaim ini, dengan beberapa studi menunjukkan potensi antipiretik ekstrak daun sungkai.

    Misalnya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal seperti Journal of Ethnopharmacology oleh peneliti seperti Astuti et al.

    telah mengeksplorasi mekanisme di balik efek ini, seringkali menghubungkannya dengan senyawa bioaktif yang dapat memodulasi respons inflamasi dan termoregulasi tubuh.

    Konsumsi air rebusan ini secara tradisional digunakan untuk meredakan kondisi febris, memberikan alternatif alami untuk penanganan demam.

    Wajib Simak! Inilah 9 Manfaat Daun Sungkai, Meredakan...
  2. Anti-inflamasi (Efek Anti-inflamasi)

    Daun sungkai diketahui mengandung senyawa yang memiliki aktivitas anti-inflamasi signifikan, menjadikannya bermanfaat dalam meredakan peradangan. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal seperti International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences oleh Sitorus et al.

    telah menunjukkan bahwa ekstrak daun Peronema canescens dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi dalam tubuh. Properti ini sangat penting dalam penanganan berbagai kondisi yang melibatkan pembengkakan, nyeri, dan kemerahan.

    Kemampuan anti-inflamasinya berkontribusi pada efek penyembuhan dan pereda nyeri yang sering dikaitkan dengan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

  3. Antimalaria (Efek Antimalaria)

    Beberapa penelitian awal telah menunjukkan potensi daun sungkai sebagai agen antimalaria, sebuah temuan yang sangat relevan di daerah endemik malaria.

    Senyawa-senyawa tertentu yang diisolasi dari daun sungkai, seperti yang dilaporkan dalam jurnal-jurnal yang berfokus pada penyakit tropis oleh peneliti seperti Lhaksana et al., menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap parasit Plasmodium falciparum, penyebab utama malaria.

    Meskipun penelitian lebih lanjut dan uji klinis ekstensif masih diperlukan, indikasi awal ini membuka jalan bagi pengembangan obat antimalaria berbasis herbal.

    Potensi ini menyoroti pentingnya eksplorasi lebih lanjut terhadap sumber daya alam untuk solusi kesehatan global.

  4. Antioksidan (Efek Antioksidan)

    Daun sungkai kaya akan berbagai metabolit sekunder, termasuk flavonoid dan senyawa fenolik, yang dikenal luas karena sifat antioksidannya yang kuat. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Journal of Medicinal Plants Research oleh Pratama et al.

    telah menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif.

    Aktivitas antioksidan ini sangat penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis dan proses penuaan.

    Dengan demikian, konsumsi air rebusan daun sungkai dapat berkontribusi pada perlindungan seluler dan pemeliharaan kesehatan secara keseluruhan.

  5. Antibakteri dan Antimikroba (Efek Antibakteri dan Antimikroba)

    Investigasi ilmiah telah mengungkapkan bahwa ekstrak daun sungkai memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang dapat melawan berbagai patogen.

    Studi yang dimuat dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine oleh Suryani et al., misalnya, telah mendemonstrasikan kemampuan ekstrak daun sungkai untuk menghambat pertumbuhan bakteri umum seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

    Properti ini menunjukkan potensi daun sungkai sebagai agen alami untuk membantu mencegah atau mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme.

    Kehadiran senyawa bioaktif dalam daun sungkai diyakini berperan penting dalam aktivitas antimikroba ini, menjadikannya subjek menarik untuk penelitian farmakologi lebih lanjut.

  6. Immunomodulator (Modulasi Sistem Imun)

    Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa senyawa dalam daun sungkai mungkin memiliki kemampuan untuk memodulasi respons sistem kekebalan tubuh.

    Meskipun uji klinis pada manusia masih terbatas, studi in vitro dan pada hewan, seperti yang sering dibahas dalam tinjauan literatur tentang obat tradisional, menunjukkan bahwa ekstrak sungkai dapat memengaruhi produksi sitokin dan proliferasi limfosit.

    Efek imunomodulator ini berpotensi mendukung kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan menjaga keseimbangan respons imun. Kemampuan untuk menyeimbangkan atau meningkatkan fungsi kekebalan tubuh merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

  7. Hepatoprotektif (Perlindungan Hati)

    Hati merupakan organ vital yang bertanggung jawab atas detoksifikasi dan metabolisme.

    Penelitian awal, yang kadang-kadang dilaporkan dalam jurnal farmakologi, menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai mungkin menawarkan efek perlindungan terhadap kerusakan hati yang diinduksi oleh zat toksik.

    Aktivitas hepatoprotektif ini sering dikaitkan dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasinya, yang membantu mengurangi kerusakan seluler dan mendukung fungsi hati yang optimal.

    Potensi ini menjadikan daun sungkai menarik untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks kesehatan hati dan pencegahan penyakit hati.

  8. Pereda Nyeri (Efek Analgesik)

    Sejalan dengan penggunaan tradisionalnya untuk berbagai keluhan yang melibatkan rasa tidak nyaman, beberapa penelitian ilmiah telah mengeksplorasi sifat analgesik daun sungkai. Studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti Pharmacognosy Journal oleh peneliti seperti Putri et al.

    telah mengindikasikan bahwa ekstrak dari Peronema canescens dapat mengurangi persepsi nyeri pada model hewan. Efek ini kemungkinan dimediasi oleh senyawa anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya atau melalui interaksi langsung dengan jalur nyeri.

    Kemampuan untuk meredakan nyeri tanpa efek samping yang parah menjadikan daun sungkai sebagai kandidat menarik untuk pengembangan agen analgesik alami.

  9. Potensi Antidiabetes (Potensi Efek Antidiabetes)

    Penelitian yang berkembang menunjukkan peran potensial daun sungkai dalam manajemen kadar gula darah.

    Beberapa studi in vivo, misalnya yang dibahas dalam prosiding seminar farmakologi nasional, telah menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah pada model diabetes.

    Efek ini mungkin terkait dengan peningkatan sensitivitas insulin atau penghambatan penyerapan glukosa di saluran pencernaan.

    Meskipun masih memerlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya pada manusia, potensi antidiabetes ini membuka prospek baru untuk aplikasi terapeutik dalam pengelolaan diabetes.