Wajib Tahu! 10 Manfaat Menyusui Sambil Tiduran, Nyaman Bebas Pegal – E-Journal

Sabtu, 2 Agustus 2025 oleh journal

Posisi menyusui yang direbahkan atau berbaring merujuk pada praktik memberikan ASI kepada bayi saat ibu berada dalam posisi telentang atau menyamping. Postur ini memungkinkan ibu dan bayi untuk menemukan kenyamanan optimal, seringkali menjadi pilihan yang alami dan intuitif bagi banyak pasangan ibu-bayi, terutama selama sesi menyusui di malam hari atau saat beristirahat. Posisi ini menunjang relaksasi dan dapat memfasilitasi proses laktasi secara efektif.

manfaat menyusui sambil tiduran

  1. Meningkatkan Kenyamanan Ibu

    Menyusui dalam posisi berbaring dapat secara signifikan mengurangi tekanan pada punggung, leher, dan lengan ibu, yang seringkali terasa tegang saat menyusui dalam posisi duduk.

    Posisi ini memungkinkan ibu untuk sepenuhnya bersandar dan rileks, sehingga meminimalkan kelelahan fisik.

    Kenyamanan yang lebih baik ini, sebagaimana sering ditekankan oleh para konsultan laktasi seperti La Leche League International, membantu ibu mempertahankan sesi menyusui yang lebih lama dan lebih menyenangkan, berkontribusi pada pengalaman menyusui yang positif secara keseluruhan.

  2. Memfasilitasi Pemberian Makan Malam Hari

    Bagi ibu yang menyusui di malam hari, posisi berbaring sangat praktis karena memungkinkan pemberian ASI tanpa perlu bangun dari tempat tidur sepenuhnya.

    Hal ini mengurangi gangguan tidur bagi ibu dan bayi, memungkinkan mereka untuk kembali tidur lebih cepat setelah sesi menyusui.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Midwifery & Women's Health, posisi menyusui yang nyaman di malam hari dapat meningkatkan durasi menyusui eksklusif karena mengurangi beban mental dan fisik pada ibu.

    Wajib Tahu! 10 Manfaat Menyusui Sambil Tiduran, Nyaman...
  3. Mendorong Pelekatan yang Lebih Baik

    Dalam posisi berbaring, bayi secara alami dapat mencari dan menempel pada payudara ibu menggunakan refleks-refleks primitifnya.

    Gravitasi juga bekerja untuk membantu bayi tetap menempel dengan baik pada payudara, yang dapat mengurangi masalah pelekatan yang buruk dan puting lecet.

    Pendekatan ini, yang dikenal sebagai "laid-back breastfeeding" atau "biological nurturing," telah didukung oleh Dr. Suzanne Colson dalam penelitiannya, menunjukkan bahwa posisi ini mendukung interaksi alami antara ibu dan bayi.

  4. Meningkatkan Relaksasi dan Let-Down Reflex

    Ketika ibu merasa rileks, tubuhnya lebih mudah melepaskan oksitosin, hormon yang bertanggung jawab untuk let-down reflex (refleks pengeluaran ASI). Posisi berbaring mendorong kondisi relaksasi ini, sehingga ASI dapat mengalir lebih lancar dan efektif.

    Studi dalam bidang laktasi menunjukkan bahwa tingkat stres yang rendah pada ibu berkorelasi positif dengan efisiensi pengeluaran ASI, menjadikan posisi ini sangat bermanfaat bagi produksi dan aliran susu.

  5. Mengurangi Risiko Refluks pada Bayi

    Meskipun menyusui sambil tiduran, posisi bayi yang sedikit lebih tinggi dari perutnya (misalnya, jika ibu menyangga kepalanya sedikit atau bayi berbaring di bantal yang rendah) dapat membantu mengurangi risiko refluks atau gumoh pada bayi.

    Gravitasi membantu menjaga ASI tetap berada di perut, sehingga mengurangi kemungkinan ASI kembali ke kerongkongan. Para dokter anak sering merekomendasikan posisi menyusui yang tidak sepenuhnya datar untuk bayi dengan kecenderungan refluks.

  6. Memudahkan Ibu Pasca Operasi Caesar

    Bagi ibu yang baru menjalani operasi caesar, menyusui dalam posisi berbaring dapat sangat membantu karena menghindari tekanan langsung pada bekas luka operasi.

    Ibu dapat berbaring menyamping atau telentang dengan bayi diletakkan di sampingnya, sehingga tidak perlu mengangkat atau menopang bayi terlalu banyak. Ini memungkinkan proses penyembuhan luka berlangsung lebih optimal sambil tetap memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

  7. Mendukung Kontak Kulit ke Kulit (Skin-to-Skin)

    Posisi berbaring sangat ideal untuk mempraktikkan kontak kulit ke kulit, yang penting untuk bonding antara ibu dan bayi, regulasi suhu tubuh bayi, dan stabilisasi detak jantung serta pernapasan bayi.

    Ketika ibu dan bayi bersentuhan langsung kulit ke kulit, hormon-hormon pemicu menyusui dan ikatan kasih sayang dilepaskan, memperkuat hubungan mereka. American Academy of Pediatrics menekankan pentingnya kontak kulit ke kulit untuk perkembangan bayi yang optimal.

  8. Potensi Mengurangi Saluran Tersumbat atau Mastitis

    Beberapa ibu menemukan bahwa mengubah posisi menyusui, termasuk posisi berbaring, dapat membantu mengosongkan area payudara yang berbeda secara lebih efektif.

    Hal ini dapat mencegah penumpukan ASI di satu area, yang merupakan penyebab umum saluran susu tersumbat dan mastitis.

    Dengan mengosongkan payudara secara merata, risiko komplikasi menyusui dapat diminimalkan, seperti yang sering dibahas dalam literatur keperawatan maternitas.

  9. Meningkatkan Rasa Percaya Diri Ibu

    Kemampuan untuk menyusui dengan nyaman dalam berbagai posisi, termasuk berbaring, dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu terhadap kemampuan menyusuinya. Ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas, yang merupakan faktor penting dalam keberlanjutan menyusui jangka panjang.

    Ibu yang merasa kompeten dan nyaman dalam proses menyusui cenderung melanjutkan pemberian ASI lebih lama, seperti yang diungkapkan oleh penelitian tentang dukungan laktasi.

  10. Mendukung Durasi Menyusui yang Lebih Lama

    Dengan semua manfaat kenyamanan, kemudahan, dan efisiensi yang ditawarkan, menyusui sambil tiduran dapat menjadi faktor kunci yang mendukung ibu untuk melanjutkan perjalanan menyusui mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Ketika menyusui tidak terasa membebani dan dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam rutinitas harian dan malam hari, ibu lebih termotivasi untuk terus memberikan ASI.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara konsisten menekankan pentingnya dukungan dan kenyamanan ibu sebagai pilar utama keberhasilan menyusui global.