Jarang Diketahui! Inilah 7 Manfaat Mencuci Muka dengan Air Beras untuk Kulit Cerah Alami – E-Journal
Selasa, 11 November 2025 oleh journal
Penggunaan larutan hasil rendaman atau rebusan biji-bijian padi sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit telah menjadi praktik turun-temurun di berbagai kebudayaan Asia selama berabad-abad.
Cairan keruh yang dihasilkan kaya akan nutrisi penting yang diyakini dapat memberikan berbagai efek positif pada kesehatan dan penampilan kulit wajah.
Tradisi ini berakar pada pengamatan empiris terhadap khasiat bahan alami dalam menjaga kecantikan dan vitalitas kulit.
Komposisi biokimia dari cairan ini mencakup berbagai senyawa aktif seperti inositol, asam ferulat, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan pati. Inositol, misalnya, dikenal sebagai karbohidrat yang dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mendorong regenerasi sel.
Asam ferulat merupakan antioksidan kuat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan paparan sinar UV, sementara pati memberikan efek menenangkan dan pelembap.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan larutan tersebut pilihan alami untuk perawatan kulit yang holistik.
manfaat mencuci muka dengan air beras
- Mencerahkan dan Meratakan Warna Kulit
Kandungan asam ferulat dan allantoin dalam air beras berperan sebagai agen pencerah alami, membantu mengurangi pigmentasi dan noda hitam pada kulit.
Senyawa ini bekerja dengan menghambat aktivitas tirosinase, enzim yang bertanggung jawab dalam produksi melanin, sehingga dapat membantu meratakan warna kulit yang tidak merata.
Penggunaan rutin dapat menghasilkan tampilan kulit yang lebih cerah dan bercahaya seiring waktu.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Science pada tahun 2002 oleh Tanno et al. menunjukkan bahwa inositol, salah satu komponen air beras, memiliki potensi untuk meningkatkan regenerasi sel kulit dan memperbaiki tekstur kulit.
Efek ini berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih halus dan lebih bercahaya secara keseluruhan. Oleh karena itu, potensi pencerahan kulit dari air beras tidak hanya berasal dari penghambatan melanin tetapi juga dari peningkatan kesehatan seluler.
Praktik tradisional di banyak negara Asia, seperti Jepang dan Korea, telah lama memanfaatkan air beras untuk mendapatkan kulit yang "bening" atau "seperti porselen".
Pengamatan empiris ini didukung oleh komposisi nutrisi air beras yang kaya akan antioksidan dan senyawa pencerah. Konsistensi dalam aplikasi adalah kunci untuk melihat hasil yang signifikan dalam mencerahkan dan meratakan warna kulit.
- Sifat Anti-Penuaan (Anti-Aging)
Air beras kaya akan antioksidan seperti asam ferulat dan oryzanol, yang efektif dalam melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan penuaan dini.
Radikal bebas dapat merusak kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Dengan menetralkan radikal bebas, air beras membantu melindungi struktur kulit dari degradasi.
Inositol, vitamin B kompleks, juga dikenal memiliki kemampuan untuk merangsang produksi kolagen dan meningkatkan elastisitas kulit. Peningkatan produksi kolagen dapat membantu mengurangi munculnya garis halus dan kerutan, menjadikan kulit tampak lebih muda dan kenyal.
Sebuah studi oleh Yu et al. pada tahun 2012 dalam bidang dermatologi menunjukkan potensi senyawa alami dalam mendukung integritas struktural kulit.
Melindungi kulit dari stres oksidatif dan mendukung regenerasi sel merupakan dua pilar utama dalam perawatan anti-penuaan. Air beras menyediakan kedua manfaat ini, menjadikannya bahan alami yang berpotensi untuk menjaga keremajaan kulit.
Penggunaan teratur dapat berkontribusi pada penampilan kulit yang lebih kencang dan tampak awet muda.
- Menenangkan Iritasi dan Mengurangi Peradangan
Kandungan pati dalam air beras memiliki sifat menenangkan dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan kulit yang teriritasi atau meradang. Pati membentuk lapisan pelindung tipis di permukaan kulit, mengurangi gesekan dan iritasi eksternal.
Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit sensitif atau kondisi seperti eksim.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science pada tahun 2002 oleh S. O. Kim et al. menunjukkan bahwa air beras yang difermentasi dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang teriritasi.
Air beras juga mengandung allantoin, senyawa yang dikenal luas karena kemampuannya untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi kemerahan. Sifat-sifat ini menjadikannya pilihan yang baik untuk merawat kulit yang sedang mengalami peradangan.
Bagi mereka yang sering mengalami kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit, mencuci muka dengan air beras dapat memberikan kelegaan. Kemampuannya untuk menenangkan kulit menjadikannya tambahan yang lembut namun efektif untuk rutinitas perawatan kulit.
Efek anti-inflamasi membantu memulihkan keseimbangan dan kenyamanan kulit.
- Melembapkan dan Menghidrasi Kulit
Pati dan protein yang terkandung dalam air beras bekerja sebagai humektan alami yang membantu menarik dan mengunci kelembapan di dalam kulit.
Mereka membentuk lapisan semi-oklusif yang mengurangi kehilangan air trans-epidermal (TEWL), menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih kenyal dan sehat.
Selain pati, asam amino dalam air beras juga berkontribusi pada fungsi pelembap, mendukung matriks interseluler kulit. Matriks ini sangat penting untuk menjaga integritas penghalang kulit dan mencegah dehidrasi.
Dengan memperkuat penghalang kelembapan alami kulit, air beras membantu menjaga tingkat hidrasi optimal.
Penggunaan rutin air beras dapat membantu mengatasi masalah kulit kering dan bersisik, meninggalkan sensasi kulit yang lembut dan lembap. Kelembapan yang cukup juga penting untuk mendukung proses regenerasi sel kulit dan menjaga elastisitas.
Oleh karena itu, air beras berfungsi sebagai pelembap alami yang efektif.
- Memperkuat Lapisan Pelindung Kulit (Skin Barrier)
Air beras, dengan kandungan pati, protein, dan lipidnya, dapat membantu memperkuat fungsi penghalang kulit. Penghalang kulit yang sehat adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap polutan, patogen, dan kehilangan kelembapan.
Ketika penghalang ini kuat, kulit lebih tahan terhadap kerusakan eksternal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Dermatology oleh N. K. Singh et al. (2018) mengindikasikan bahwa aplikasi topikal dari ekstrak beras dapat meningkatkan fungsi penghalang kulit.
Komponen seperti asam lemak esensial dan antioksidan dalam air beras berperan dalam menjaga integritas lapisan lipid di stratum korneum, lapisan terluar kulit. Ini membantu melindungi kulit dari iritan dan alergen.
Kulit dengan penghalang yang kuat cenderung tidak mudah mengalami kekeringan, sensitivitas, atau masalah kulit lainnya. Dengan demikian, mencuci muka dengan air beras secara teratur dapat berkontribusi pada kulit yang lebih tangguh dan sehat secara keseluruhan.
Ini merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan kulit jangka panjang.
- Mengurangi Produksi Minyak Berlebih dan Mengencangkan Pori-pori
Sifat astringen alami dari air beras dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit, menjadikannya bermanfaat bagi individu dengan kulit berminyak atau rentan berjerawat.
Efek ini membantu menjaga kulit tetap matte dan mencegah kilap yang tidak diinginkan. Dengan mengontrol sebum, risiko penyumbatan pori-pori dapat berkurang.
Selain itu, air beras juga dikenal dapat membantu mengencangkan tampilan pori-pori yang membesar. Meskipun tidak dapat mengubah ukuran pori secara permanen, efek pengencangan sementara dapat membuat pori-pori terlihat lebih kecil dan kulit tampak lebih halus.
Hal ini terjadi karena sifat menenangkan dan sedikit mengeringkan pada permukaan kulit.
Pori-pori yang kurang terlihat dan produksi minyak yang terkontrol dapat berkontribusi pada kulit yang tampak lebih bersih dan bebas dari komedo atau jerawat.
Penggunaan air beras sebagai toner alami setelah mencuci muka dapat memaksimalkan manfaat ini. Konsistensi dalam penggunaan sangat penting untuk mencapai efek yang diinginkan pada tekstur kulit.
- Melindungi dari Kerusakan Akibat Sinar UV
Meskipun air beras tidak dapat menggantikan tabir surya, kandungan antioksidan seperti asam ferulat dan para-aminobenzoic acid (PABA) di dalamnya menawarkan perlindungan tambahan terhadap kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Senyawa ini bekerja dengan menyerap sebagian radiasi UV dan menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari. Ini merupakan lapisan perlindungan tambahan untuk kulit.
Asam ferulat, khususnya, dikenal memiliki kemampuan fotoprotektif yang dapat membantu mengurangi kerusakan DNA sel kulit yang disebabkan oleh sinar UV. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Dermatology (2007) oleh Carlotti et al.
membahas potensi antioksidan nabati dalam perlindungan kulit. Meskipun perlindungan ini tidak komprehensif, ia memberikan dukungan penting bagi pertahanan alami kulit.
Penggunaan air beras sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit harian dapat menjadi strategi pelengkap untuk melindungi kulit dari stres lingkungan.
Ini mendukung upaya perlindungan matahari secara keseluruhan, membantu menjaga kulit tetap sehat dan mengurangi risiko penuaan dini yang disebabkan oleh paparan sinar UV. Namun, selalu ditekankan untuk tetap menggunakan tabir surya sebagai perlindungan utama.