Wajib Tahu! Inilah 6 Manfaat Daun Sungkai, Penurun Panas Alami – E-Journal
Jumat, 22 Agustus 2025 oleh journal
Pemanfaatan flora alami dalam pengobatan tradisional telah menjadi praktik yang berakar kuat dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Tanaman tertentu telah diidentifikasi memiliki potensi terapeutik berkat kandungan senyawa bioaktifnya.
Kajian ilmiah modern berupaya memvalidasi klaim-klaim tradisional ini dan mengidentifikasi mekanisme aksi senyawa-senyawa tersebut.
Salah satu spesies tumbuhan yang menarik perhatian adalah Peronema canescens, atau lebih dikenal sebagai sungkai, yang bagian daunnya secara empiris telah digunakan untuk menunjang kesejahteraan tubuh.
manfaat daun sungkai bagi kesehatan
- Potensi sebagai Antipiretik Alami
Daun sungkai secara tradisional dikenal luas karena kemampuannya dalam membantu menurunkan demam.
Efek antipiretik ini diyakini berkaitan dengan kandungan senyawa flavonoid dan alkaloid yang terdapat di dalamnya, yang dapat memengaruhi pusat termoregulasi di hipotalamus atau menghambat produksi mediator inflamasi penyebab demam.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Farmasi Indonesia oleh kelompok peneliti dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai dapat secara signifikan menurunkan suhu tubuh pada model hewan yang diinduksi demam.
Mekanisme kerjanya diduga melibatkan modulasi respons imun dan pelepasan sitokin pro-inflamasi yang berperan dalam patogenesis demam.
Observasi ini mendukung penggunaan empiris daun sungkai sebagai penurun panas, menjadikannya kandidat menarik untuk pengembangan fitofarmaka dengan profil keamanan yang baik. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengonfirmasi efikasi dan dosis optimal.
- Efek Anti-inflamasi dan Analgesik
Kandungan senyawa aktif dalam daun sungkai, seperti flavonoid dan tanin, memberikan kontribusi signifikan terhadap sifat anti-inflamasi dan analgesiknya.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur inflamasi, seperti siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX), yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin dan leukotrien, mediator utama nyeri dan peradangan. Studi yang dilaporkan oleh Setiawan et al.
dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai efektif mengurangi edema dan nyeri pada model peradangan yang diinduksi.
Kemampuan ini menjadikan daun sungkai berpotensi sebagai alternatif alami untuk meredakan nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari nyeri otot hingga artritis ringan.
Penekanan terhadap mediator inflamasi ini membantu mengurangi gejala yang tidak nyaman dan mempercepat proses pemulihan jaringan yang rusak. Pengembangan lebih lanjut dapat mengarah pada formulasi topikal atau oral untuk penanganan nyeri dan peradangan kronis.
- Aktivitas Antioksidan yang Kuat
Daun sungkai kaya akan senyawa antioksidan, termasuk polifenol, flavonoid, dan tanin, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan, berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung dan kanker. Penelitian oleh Rahmawati et al.
di Indonesian Journal of Biotechnology mengindikasikan bahwa ekstrak daun sungkai memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi melalui metode DPPH dan FRAP.
Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat krusial untuk menjaga integritas sel dan fungsi organ tubuh.
Dengan mengurangi beban oksidatif, daun sungkai dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan DNA, lipid, dan protein, sehingga mendukung kesehatan seluler secara keseluruhan.
Konsumsi secara teratur, dalam bentuk yang aman dan terukur, berpotensi memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan preventif.
- Potensi Antidiabetes
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun sungkai mungkin memiliki efek hipoglikemik, yang berarti dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan peningkatan sensitivitas insulin, penghambatan penyerapan glukosa di usus, atau stimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. Studi oleh Lestari et al.
yang diterbitkan dalam Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry menguji efek ekstrak daun sungkai pada tikus diabetes, menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan.
Kemampuan ini sangat relevan dalam pengelolaan diabetes melitus tipe 2, di mana resistensi insulin dan gangguan regulasi glukosa menjadi masalah utama.
Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian klinis lebih lanjut pada manusia dengan kondisi diabetes diperlukan untuk memahami sepenuhnya efektivitas dan keamanannya sebagai agen antidiabetes.
Potensi ini membuka jalan bagi pengembangan suplemen alami untuk mendukung terapi diabetes konvensional.
- Sifat Antimikroba
Ekstrak daun sungkai dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen.
Kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan saponin diyakini bertanggung jawab atas efek ini, dengan kemampuan untuk merusak dinding sel mikroba atau menghambat sintesis protein esensial bagi kelangsungan hidup mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Airlangga, yang dipublikasikan dalam Buletin Penelitian Kesehatan, menunjukkan penghambatan pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli oleh ekstrak daun sungkai.
Aktivitas antimikroba ini menunjukkan potensi daun sungkai dalam pengobatan infeksi, baik internal maupun eksternal, yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penggunaan tradisional untuk mengatasi luka atau infeksi kulit juga didukung oleh temuan ini.
Pengembangan sediaan topikal atau oral berbasis daun sungkai dapat menjadi strategi baru dalam memerangi resistensi antimikroba yang semakin meningkat.
- Dukungan Kesehatan Pencernaan
Daun sungkai juga secara tradisional digunakan untuk mengatasi beberapa masalah pencernaan. Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya dapat membantu meredakan peradangan pada saluran cerna dan melawan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Selain itu, kandungan tanin dapat berfungsi sebagai astringen, membantu mengurangi diare dengan mengikat protein pada mukosa usus dan mengurangi sekresi cairan. Penelitian empiris mendukung penggunaan ini meskipun mekanisme spesifiknya masih terus dikaji secara mendalam.
Dengan demikian, daun sungkai berpotensi memberikan kenyamanan bagi individu yang mengalami masalah seperti diare ringan atau gangguan pencernaan akibat peradangan.
Perlu dicatat bahwa penggunaan untuk kondisi pencernaan yang lebih serius harus selalu di bawah pengawasan profesional kesehatan. Potensi ini menunjukkan nilai daun sungkai dalam sistem pengobatan tradisional sebagai agen pendukung kesehatan gastrointestinal.