Ketahui 7 Manfaat Daun Srikaya yang Bikin Penasaran!
Sabtu, 30 Agustus 2025 oleh journal
Daun srikaya, yang berasal dari tanaman Annona squamosa, memiliki berbagai senyawa aktif yang dipercaya memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan daun ini mencakup potensi dalam mengatasi masalah kulit, meredakan demam, serta efek relaksasi. Kandungan alaminya sering dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan kesehatan.
"Meskipun penggunaan daun srikaya sebagai pengobatan tradisional telah lama dikenal, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang komprehensif masih terbatas.
Efek positif yang dilaporkan, seperti potensi anti-inflamasi dan antioksidan, menjanjikan, namun perlu dikaji lebih lanjut dalam uji klinis yang terkontrol sebelum dapat direkomendasikan secara luas sebagai terapi utama," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.
- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Herbal Universitas Gadjah Mada
Senyawa-senyawa aktif dalam daun Annona squamosa, seperti alkaloid, flavonoid, dan acetogenin, diduga berperan dalam memberikan efek kesehatan. Alkaloid berpotensi memiliki efek menenangkan, sementara flavonoid dikenal sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas.
Acetogenin, di sisi lain, telah diteliti karena aktivitas sitotoksiknya, meskipun keamanannya perlu dievaluasi lebih lanjut.
Pemanfaatan daun ini dalam bentuk rebusan atau ekstrak perlu dilakukan dengan hati-hati, mengikuti dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan efek jangka panjang dari senyawa-senyawa ini terhadap kesehatan manusia.
Manfaat Daun Srikaya
Daun srikaya ( Annona squamosa) mengandung berbagai senyawa aktif yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kesehatan. Manfaat-manfaat ini, meski memerlukan penelitian lebih lanjut, telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.
- Meredakan demam
- Mengatasi masalah kulit
- Efek menenangkan
- Potensi antioksidan
- Anti-inflamasi
- Menurunkan gula darah
- Mengurangi nyeri
Keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari daun srikaya sebagian besar berasal dari kandungan senyawa aktifnya. Misalnya, potensi antioksidan yang dimiliki dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara efek anti-inflamasi dapat meredakan peradangan.
Penggunaan tradisional daun srikaya untuk mengatasi masalah kulit seringkali melibatkan pengaplikasian langsung pada area yang terdampak, memanfaatkan sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang mungkin terkandung di dalamnya.
Namun, dosis dan metode penggunaan perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping.
Meredakan Demam
Penggunaan daun srikaya dalam meredakan demam merupakan salah satu aplikasi tradisional yang cukup dikenal. Keyakinan ini didasarkan pada kandungan senyawa aktif dalam daun tersebut yang dipercaya memiliki efek antipiretik alami.
- Kandungan Alkaloid dan Efek Antipiretik
Daun srikaya mengandung alkaloid, senyawa yang berpotensi mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer. Beberapa jenis alkaloid diketahui memiliki efek antipiretik, yaitu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam.
Mekanisme kerjanya melibatkan modulasi pusat pengaturan suhu di otak.
- Penggunaan Tradisional dalam Bentuk Rebusan
Praktik tradisional melibatkan perebusan daun srikaya untuk kemudian air rebusannya diminum. Konsentrasi senyawa aktif dalam rebusan ini bervariasi, bergantung pada jumlah daun yang digunakan dan lama perebusan.
Dosis yang tepat penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
- Potensi Anti-Inflamasi dan Demam Akibat Peradangan
Demam seringkali merupakan respons tubuh terhadap peradangan. Daun srikaya juga dilaporkan memiliki potensi anti-inflamasi. Jika demam disebabkan oleh peradangan, efek anti-inflamasi dari daun srikaya dapat membantu meredakan penyebab utama demam tersebut.
- Perhatian dan Penelitian Lebih Lanjut
Meskipun penggunaan tradisional ini telah lama dikenal, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang secara spesifik meneliti efektivitas dan keamanan daun srikaya dalam meredakan demam masih terbatas.
Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap disarankan sebelum menggunakan daun srikaya sebagai pengobatan demam, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
Dengan demikian, potensi daun srikaya dalam meredakan demam berkaitan erat dengan kandungan senyawa aktifnya dan penggunaannya dalam praktik tradisional. Namun, penting untuk mengedepankan kehati-hatian dan mencari informasi yang lebih komprehensif sebelum menjadikannya sebagai solusi utama.
Mengatasi Masalah Kulit
Ekstrak dari Annona squamosa, khususnya bagian dedaunan, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai kondisi dermatologis. Aplikasi ini didasarkan pada keyakinan bahwa senyawa-senyawa aktif di dalamnya memiliki sifat yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Beberapa masalah kulit yang secara tradisional ditangani dengan sediaan dari tanaman ini mencakup eksim, bisul, dan infeksi kulit ringan.
Potensi efikasi dalam mengatasi masalah kulit diyakini berasal dari beberapa faktor. Pertama, kandungan anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan yang mendasari banyak kondisi kulit.
Kedua, sifat antimikroba yang mungkin ada dapat membantu melawan bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi. Ketiga, beberapa senyawa mungkin berperan dalam mempercepat penyembuhan luka dan regenerasi jaringan kulit yang rusak.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung penggunaan Annona squamosa untuk mengatasi masalah kulit masih terbatas. Sebagian besar klaim efektivitas didasarkan pada pengalaman empiris dan penggunaan tradisional.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek terapeutik yang dilaporkan, serta untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitasnya dalam uji klinis yang terkontrol.
Penggunaan sediaan dari tanaman ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu dengan kulit sensitif atau kondisi medis yang mendasari.
Sebagai tambahan, penting untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi. Reaksi alergi atau iritasi kulit dapat terjadi pada beberapa individu.
Oleh karena itu, uji coba pada area kecil kulit disarankan sebelum penggunaan yang lebih luas. Informasi ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional.
Efek Menenangkan
Daun srikaya, selain dikenal karena potensi manfaatnya dalam mengatasi masalah fisik, juga memiliki reputasi dalam memberikan efek relaksasi dan menenangkan.
Aspek ini menjadi daya tarik tersendiri, mengingat kebutuhan akan solusi alami untuk mengatasi stres dan kegelisahan semakin meningkat.
- Kandungan Senyawa dan Potensi Anxiolytic
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak daun srikaya mengandung senyawa yang berpotensi memiliki efek anxiolytic, yaitu mengurangi kecemasan.
Meskipun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, diduga senyawa-senyawa ini dapat mempengaruhi neurotransmiter di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi.
- Penggunaan Tradisional sebagai Obat Penenang Alami
Dalam berbagai budaya tradisional, daun srikaya telah lama digunakan sebagai obat penenang alami. Daun ini seringkali diolah menjadi teh herbal atau digunakan dalam aromaterapi untuk membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan kualitas tidur.
Praktik ini mencerminkan kepercayaan bahwa daun srikaya memiliki kemampuan untuk menenangkan sistem saraf.
- Potensi dalam Mengurangi Gejala Stres
Stres dapat memicu berbagai gejala fisik dan emosional, seperti sakit kepala, insomnia, dan iritabilitas. Efek menenangkan dari daun srikaya dapat membantu mengurangi intensitas gejala-gejala ini dengan menenangkan pikiran dan tubuh.
Namun, penting untuk diingat bahwa daun srikaya bukanlah pengganti penanganan medis profesional untuk masalah stres kronis.
- Pengaruh pada Kualitas Tidur
Kualitas tidur yang buruk seringkali berkaitan dengan stres dan kecemasan. Dengan kemampuannya untuk meredakan ketegangan, daun srikaya berpotensi meningkatkan kualitas tidur.
Konsumsi teh daun srikaya sebelum tidur dapat membantu menciptakan suasana yang lebih rileks dan kondusif untuk istirahat.
- Peringatan dan Pertimbangan Penggunaan
Meskipun menjanjikan, penggunaan daun srikaya untuk efek menenangkan perlu dilakukan dengan hati-hati.
Dosis yang tepat perlu diperhatikan, dan konsultasi dengan tenaga medis profesional disarankan, terutama bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan atau memiliki kondisi medis tertentu. Efek samping seperti kantuk dapat terjadi pada beberapa orang.
- Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Klaim mengenai efek menenangkan dari daun srikaya sebagian besar didasarkan pada penggunaan tradisional dan penelitian awal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara ilmiah, serta untuk memahami mekanisme kerja yang mendasarinya.
Uji klinis yang terkontrol akan memberikan bukti yang lebih kuat mengenai potensi manfaat daun srikaya dalam meredakan stres dan meningkatkan relaksasi.
Dengan demikian, efek menenangkan yang dikaitkan dengan daun srikaya menawarkan potensi yang menarik sebagai solusi alami untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Namun, penting untuk mendekati penggunaannya dengan bijak dan berdasarkan informasi yang akurat, serta selalu mengutamakan konsultasi dengan tenaga medis profesional.
Potensi Antioksidan
Daun dari tanaman Annona squamosa mengandung berbagai senyawa fitokimia, termasuk flavonoid dan alkaloid, yang memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, suatu kondisi yang terkait dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Kehadiran senyawa antioksidan dalam ekstrak daun ini menunjukkan potensi kontribusinya dalam menangkal efek merusak dari radikal bebas tersebut.
Aktivitas antioksidan dari suatu bahan diukur melalui kemampuannya untuk menetralkan radikal bebas dan mencegah reaksi oksidasi. Flavonoid, misalnya, bekerja dengan cara mendonasikan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul lain.
Dengan demikian, konsumsi senyawa antioksidan dari sumber alami seperti daun srikaya dapat membantu menjaga keseimbangan redoks dalam tubuh dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan seluler.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa potensi antioksidan yang terukur dalam uji laboratorium tidak selalu secara langsung berkorelasi dengan efek yang sama pada tubuh manusia.
Faktor-faktor seperti bioavailabilitas (kemampuan tubuh menyerap dan memanfaatkan senyawa tersebut) dan interaksi dengan senyawa lain dalam tubuh dapat mempengaruhi efektivitas antioksidan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat antioksidan dari ekstrak daun ini dalam konteks kesehatan manusia secara spesifik.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan bahwa diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, dan antioksidan dari satu sumber tertentu hanyalah salah satu komponen dari pendekatan tersebut.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Akan tetapi, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan bahkan kanker.
Senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas anti-inflamasi berpotensi meredakan kondisi-kondisi ini dengan mengurangi peradangan yang mendasarinya.
Ekstrak dari Annona squamosa menunjukkan potensi dalam mengurangi peradangan. Potensi ini dikaitkan dengan keberadaan senyawa-senyawa aktif yang mampu menghambat jalur-jalur inflamasi dalam tubuh.
Mekanisme kerjanya melibatkan modulasi produksi sitokin pro-inflamasi dan aktivasi enzim-enzim yang berperan dalam proses peradangan.
Aplikasi tradisional dari daun tanaman ini untuk mengatasi masalah kulit tertentu, seperti eksim dan bisul, mungkin sebagian didasarkan pada efek anti-inflamasinya.
Peradangan merupakan komponen utama dalam kondisi-kondisi kulit tersebut, dan senyawa-senyawa yang mampu mengurangi peradangan dapat membantu meredakan gejala seperti kemerahan, bengkak, dan rasa sakit.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja anti-inflamasi dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun Annona squamosa dan untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam mengatasi berbagai kondisi inflamasi pada manusia.
Studi klinis yang terkontrol dengan baik diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat yang dilaporkan dan untuk menentukan dosis yang aman dan efektif.
Sebagai kesimpulan, potensi aktivitas anti-inflamasi dari daun Annona squamosa merupakan area yang menarik untuk penelitian lebih lanjut.
Senyawa-senyawa aktif di dalamnya berpotensi memberikan kontribusi dalam pengelolaan kondisi-kondisi inflamasi, namun penelitian yang lebih komprehensif diperlukan untuk memvalidasi klaim ini dan untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam praktik klinis.
Menurunkan Gula Darah
Potensi daun srikaya dalam membantu menurunkan kadar gula darah menjadi fokus perhatian, khususnya bagi individu yang berisiko atau menderita diabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam daun srikaya dapat berperan dalam regulasi glukosa.
- Senyawa Aktif dan Sensitivitas Insulin
Beberapa senyawa dalam daun srikaya diduga meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah.
Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih baik, sehingga lebih banyak glukosa yang diserap dan kadar gula darah menurun.
- Penghambatan Enzim Pencernaan Karbohidrat
Daun srikaya mungkin mengandung senyawa yang menghambat kerja enzim pencernaan karbohidrat seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Penghambatan enzim ini memperlambat pemecahan karbohidrat menjadi glukosa, sehingga mengurangi lonjakan kadar gula darah setelah makan.
- Efek pada Metabolisme Glukosa di Hati
Hati memainkan peran penting dalam regulasi kadar gula darah. Daun srikaya berpotensi memengaruhi metabolisme glukosa di hati, misalnya dengan meningkatkan penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen atau mengurangi produksi glukosa oleh hati.
- Uji Klinis dan Bukti Ilmiah Terbatas
Meskipun penelitian awal menjanjikan, bukti ilmiah yang mendukung efek penurunan gula darah dari daun srikaya pada manusia masih terbatas.
Uji klinis yang lebih besar dan terkontrol diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.
- Penggunaan Tradisional dan Pertimbangan Keamanan
Daun srikaya telah digunakan secara tradisional untuk mengelola diabetes. Namun, penting untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan daun srikaya sebagai pengobatan diabetes, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan diabetes lainnya.
Interaksi obat dapat terjadi dan menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
Sebagai kesimpulan, potensi daun srikaya dalam menurunkan kadar gula darah merupakan area penelitian yang menarik.
Namun, penting untuk mendekati penggunaan daun srikaya sebagai pengobatan diabetes dengan hati-hati dan berdasarkan informasi yang akurat serta bimbingan medis profesional. Penggunaan daun srikaya tidak boleh menggantikan pengobatan diabetes yang diresepkan oleh dokter.
Mengurangi Nyeri
Salah satu aspek yang menarik dari potensi manfaat Annona squamosa adalah kemampuannya dalam meredakan rasa sakit. Aplikasi ini, meskipun memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut, telah lama menjadi bagian dari praktik pengobatan tradisional di berbagai wilayah.
- Kandungan Senyawa dan Efek Analgesik
Beberapa senyawa yang terdapat dalam daun srikaya diduga memiliki efek analgesik, yaitu kemampuan untuk mengurangi rasa sakit. Senyawa-senyawa ini mungkin bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat atau dengan mengurangi peradangan yang menjadi penyebab nyeri.
- Penggunaan Tradisional untuk Nyeri Ringan hingga Sedang
Dalam pengobatan tradisional, daun srikaya sering digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri sendi.
Sediaan dari daun ini, seperti rebusan atau tapal, diaplikasikan secara lokal atau dikonsumsi secara oral.
- Potensi dalam Mengurangi Nyeri Inflamasi
Jika nyeri disebabkan oleh peradangan, efek anti-inflamasi yang mungkin dimiliki daun srikaya dapat membantu meredakan rasa sakit. Dengan mengurangi peradangan, sumber nyeri dapat dikurangi atau dihilangkan.
- Perhatian dan Penelitian Lebih Lanjut
Meskipun penggunaan tradisional ini telah lama dikenal, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang secara spesifik meneliti efektivitas dan keamanan daun srikaya dalam meredakan nyeri masih terbatas.
Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap disarankan sebelum menggunakan daun srikaya sebagai pengobatan nyeri, terutama jika nyeri bersifat kronis atau parah.
Dengan demikian, potensi peredaan nyeri merupakan salah satu aspek yang menjanjikan dari tanaman Annona squamosa. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya secara lebih mendalam, serta untuk memastikan keamanannya bagi pengguna.
Panduan Pemanfaatan Daun Annona squamosa Secara Bijak
Informasi berikut bertujuan memberikan panduan mengenai cara memanfaatkan potensi dari dedaunan tanaman srikaya dengan tepat dan aman. Pertimbangan yang matang diperlukan untuk memastikan manfaat yang optimal serta menghindari potensi risiko.
Tip 1: Identifikasi dan Sumber yang Terpercaya
Pastikan daun yang digunakan berasal dari tanaman Annona squamosa yang teridentifikasi dengan benar. Peroleh dari sumber yang terpercaya untuk menghindari kontaminasi pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Tanaman yang tumbuh di lingkungan yang terkontrol dengan baik lebih disarankan.
Tip 2: Persiapan dan Dosis yang Tepat
Jika berniat mengonsumsi dalam bentuk rebusan, gunakan jumlah daun yang secukupnya. Dosis yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Mulailah dengan dosis rendah dan amati reaksi tubuh.
Konsultasikan dengan ahli herbal atau tenaga medis untuk mendapatkan rekomendasi dosis yang sesuai.
Tip 3: Perhatikan Kondisi Kesehatan dan Interaksi Obat
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah rendah, diabetes, atau gangguan hati, perlu berhati-hati.
Daun ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, sehingga konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum menggunakannya.
Tip 4: Penggunaan Luar yang Hati-hati
Jika digunakan secara topikal untuk masalah kulit, lakukan uji coba pada area kecil kulit terlebih dahulu. Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi, kemerahan, atau reaksi alergi lainnya.
Hindari penggunaan pada luka terbuka atau area kulit yang sensitif.
Pemanfaatan potensi daun Annona squamosa memerlukan pendekatan yang bertanggung jawab dan berdasarkan informasi yang akurat. Selalu prioritaskan keamanan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan penggunaannya sesuai dengan kondisi individu.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai khasiat ekstrak dedaunan Annona squamosa telah dilakukan pada berbagai skala, mulai dari uji in vitro hingga studi pada hewan.
Beberapa studi in vitro menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan, yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil dari studi in vitro tidak selalu dapat diprediksi akan berlaku pada sistem biologis yang kompleks seperti tubuh manusia.
Studi pada hewan, khususnya pada tikus, telah mengeksplorasi efek dari ekstrak dedaunan tersebut terhadap kadar glukosa darah dan respon inflamasi.
Beberapa studi menunjukkan penurunan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes setelah pemberian ekstrak Annona squamosa. Selain itu, terdapat indikasi pengurangan peradangan pada model hewan dengan kondisi inflamasi.
Metode yang digunakan dalam studi ini melibatkan pemberian ekstrak dengan dosis tertentu dan pemantauan parameter fisiologis yang relevan.
Meskipun demikian, hasil studi pada hewan perlu diinterpretasikan dengan hati-hati, mengingat perbedaan metabolisme dan fisiologi antara hewan dan manusia.
Studi kasus pada manusia dengan menggunakan dedaunan ini masih terbatas. Beberapa laporan anekdotal dan studi observasional menunjukkan potensi manfaat dalam meredakan gejala tertentu, seperti nyeri dan peradangan kulit.
Akan tetapi, studi-studi ini seringkali tidak memiliki kontrol yang ketat dan ukuran sampel yang memadai, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang definitif.
Perbedaan pendapat mengenai efektivitas dan keamanan dari pemanfaatan ini juga muncul dalam literatur ilmiah.
Beberapa ahli menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat yang dilaporkan, sementara yang lain menyoroti potensi risiko efek samping dan interaksi obat.
Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat penting. Pembaca didorong untuk mempertimbangkan metodologi penelitian, ukuran sampel, dan potensi bias dalam setiap studi yang dievaluasi.
Pemahaman yang komprehensif mengenai bukti ilmiah yang tersedia akan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat mengenai penggunaan Annona squamosa sebagai bagian dari strategi perawatan kesehatan.