Ketahui 7 Manfaat Daun Singkil yang Jarang Diketahui

Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal

Nilai guna dari lembaran tanaman Premna oblongifolia Merr. ini beragam. Masyarakat tradisional memanfaatkan kandungan senyawa alaminya untuk mendukung kesehatan. Bagian tumbuhan ini diyakini memiliki khasiat tertentu yang dapat membantu mengatasi berbagai keluhan ringan hingga sedang.

Penggunaan tumbuhan Premna oblongifolia Merr. sebagai bagian dari pengobatan tradisional memiliki potensi, namun perlu diingat bahwa ini bukanlah pengganti perawatan medis konvensional.

Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan efek sampingnya secara komprehensif, ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.

Ketahui 7 Manfaat Daun Singkil yang Jarang Diketahui

- Dr. Amelia Rahayu, Ahli Herbal Universitas Gadjah Mada

Klaim mengenai khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan tanaman ini semakin menarik perhatian. Berdasarkan studi pendahuluan, keberadaan senyawa seperti flavonoid dan alkaloid dalam ekstrak daun diduga memiliki peran penting dalam memberikan efek positif bagi tubuh.

Manfaat Daun Singkil

Daun singkil (Premna oblongifolia Merr.) menyimpan potensi manfaat yang beragam. Penelitian awal menunjukkan kandungan senyawa bioaktif yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Menurunkan Demam
  • Meredakan Nyeri
  • Antibakteri
  • Meningkatkan Imunitas
  • Menyehatkan Pencernaan

Manfaat-manfaat ini, meskipun menjanjikan, perlu dikaji lebih dalam melalui penelitian klinis yang komprehensif. Sebagai contoh, efek antioksidan dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara sifat anti-inflamasi berpotensi meredakan peradangan kronis.

Penggunaan tradisional untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri juga memerlukan validasi ilmiah. Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap menjadi langkah penting sebelum memanfaatkan daun singkil sebagai bagian dari perawatan kesehatan.

Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam Premna oblongifolia Merr. merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi efek kesehatan yang ditawarkan.

Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, memicu stres oksidatif. Stres oksidatif berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.

Keberadaan senyawa antioksidan dalam ekstrak daun ini berpotensi membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung fungsi seluler yang optimal dan mengurangi risiko penyakit terkait stres oksidatif.

Identifikasi dan kuantifikasi spesifik senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya, serta bioavailabilitasnya dalam tubuh, masih menjadi fokus penelitian yang berkelanjutan.

Anti-inflamasi

Potensi aktivitas anti-inflamasi menjadi salah satu aspek krusial yang mendasari nilai guna tumbuhan Premna oblongifolia Merr. dalam pengobatan tradisional.

Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, jika berlangsung kronis, dapat memicu atau memperparah berbagai kondisi kesehatan. Kemampuan meredakan peradangan ini menjadi fokus perhatian dalam eksplorasi manfaat tumbuhan ini.

  • Penghambatan Mediator Inflamasi

    Ekstrak tumbuhan ini berpotensi menghambat produksi atau aktivitas mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Mediator ini berperan penting dalam proses peradangan. Pengurangan aktivitasnya dapat membantu meredakan gejala peradangan seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.

  • Modulasi Jalur Sinyal Inflamasi

    Senyawa aktif yang terkandung dapat memengaruhi jalur sinyal inflamasi di tingkat seluler. Jalur-jalur ini mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam respons inflamasi. Modulasi jalur ini berpotensi mengendalikan peradangan secara lebih efektif.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Jaringan

    Sifat anti-inflamasi dapat membantu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh peradangan kronis. Hal ini penting dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit inflamasi seperti arthritis dan penyakit radang usus.

  • Potensi dalam Pengobatan Topikal

    Ekstrak tumbuhan ini dapat diformulasikan menjadi obat topikal untuk mengatasi peradangan lokal pada kulit, seperti pada kasus eksim atau dermatitis. Efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan gatal dan kemerahan.

  • Interaksi dengan Sistem Imun

    Perlu diperhatikan bahwa respons imun dan peradangan saling terkait erat. Potensi tumbuhan ini dalam memodulasi peradangan dapat memengaruhi sistem imun secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi ini secara mendalam.

  • Perbandingan dengan Obat Anti-inflamasi Konvensional

    Studi komparatif antara ekstrak tumbuhan ini dan obat anti-inflamasi konvensional, seperti NSAID (obat anti-inflamasi nonsteroid), penting untuk menentukan efektivitas dan profil keamanannya. Hal ini akan membantu dalam menentukan peran tumbuhan ini dalam terapi anti-inflamasi.

Dengan demikian, potensi aktivitas anti-inflamasi dalam tumbuhan Premna oblongifolia Merr. menawarkan harapan baru dalam pengembangan strategi terapi untuk mengatasi berbagai kondisi inflamasi.

Penelitian mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek ini, serta untuk memahami mekanisme kerjanya secara rinci. Studi klinis juga krusial untuk memvalidasi efektivitas dan keamanan penggunaannya pada manusia.

Menurunkan Demam

Kemampuan meredakan demam menjadi salah satu kegunaan tradisional yang sering dikaitkan dengan tumbuhan Premna oblongifolia Merr.. Demam, sebagai respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan, dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Pemanfaatan tumbuhan ini untuk mengatasi demam didasarkan pada kepercayaan akan kandungan senyawa alaminya yang berpotensi memberikan efek antipiretik.

  • Kandungan Senyawa Antipiretik Alami

    Beberapa senyawa fitokimia, seperti flavonoid dan alkaloid yang teridentifikasi dalam tumbuhan ini, diduga memiliki sifat antipiretik.

    Senyawa-senyawa ini berpotensi bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh di otak, sehingga membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam. Identifikasi dan karakterisasi senyawa antipiretik spesifik ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Mekanisme Kerja Tradisional

    Dalam praktik tradisional, tumbuhan ini sering diolah menjadi ramuan atau rebusan yang dikonsumsi dengan harapan dapat meredakan demam.

    Mekanisme kerja ramuan ini belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah, namun diperkirakan melibatkan interaksi kompleks antara berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya.

  • Perbandingan dengan Pengobatan Konvensional

    Penting untuk membandingkan efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini dalam menurunkan demam dengan pengobatan konvensional, seperti penggunaan parasetamol atau ibuprofen.

    Studi komparatif dapat memberikan informasi yang lebih jelas mengenai potensi dan keterbatasan tumbuhan ini dalam mengatasi demam.

  • Pertimbangan Keamanan dan Dosis

    Penggunaan tumbuhan ini untuk menurunkan demam harus mempertimbangkan faktor keamanan dan dosis yang tepat.

    Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional atau ahli herbal yang berpengalaman sangat disarankan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dan memastikan dosis yang sesuai dengan kondisi individu.

Meskipun penggunaan tumbuhan Premna oblongifolia Merr. untuk menurunkan demam memiliki akar sejarah yang panjang, validasi ilmiah mengenai efektivitas dan keamanannya masih diperlukan.

Penelitian yang lebih mendalam, termasuk uji klinis terkontrol, akan memberikan bukti yang lebih kuat mengenai potensi tumbuhan ini sebagai alternatif atau pelengkap dalam penanganan demam.

Meredakan Nyeri

Tumbuhan Premna oblongifolia Merr. secara tradisional dimanfaatkan dalam upaya peredaan nyeri. Kepercayaan ini didasarkan pada kandungan senyawa bioaktif yang diyakini memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri.

Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang dapat timbul akibat berbagai faktor, seperti peradangan, cedera, atau gangguan saraf. Potensi tumbuhan ini dalam meredakan nyeri menjadikannya subjek penelitian yang menarik.

  • Potensi Senyawa Analgesik Alami

    Studi fitokimia telah mengidentifikasi keberadaan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan terpenoid dalam ekstrak tumbuhan ini. Beberapa senyawa ini telah terbukti memiliki efek analgesik dalam penelitian praklinis.

    Mekanisme kerja senyawa-senyawa ini dalam meredakan nyeri dapat melibatkan interaksi dengan sistem saraf pusat atau perifer, serta modulasi mediator nyeri seperti prostaglandin dan bradikinin.

  • Penggunaan Tradisional untuk Berbagai Jenis Nyeri

    Dalam praktik pengobatan tradisional, tumbuhan ini sering digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri akibat peradangan.

    Cara penggunaan dapat bervariasi, mulai dari penggunaan topikal (dioleskan pada kulit) hingga konsumsi oral dalam bentuk rebusan atau ramuan.

  • Mekanisme Kerja yang Mungkin Terjadi

    Beberapa mekanisme kerja potensial yang mendasari efek peredaan nyeri tumbuhan ini meliputi:

    • Inhibisi jalur nyeri: Senyawa aktif dapat menghambat transmisi sinyal nyeri dari perifer ke otak.
    • Modulasi reseptor nyeri: Senyawa aktif dapat berinteraksi dengan reseptor nyeri, seperti reseptor opioid atau reseptor TRPV1, untuk mengurangi sensitivitas terhadap nyeri.
    • Efek anti-inflamasi: Sifat anti-inflamasi tumbuhan ini dapat membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh peradangan.
    • Efek relaksasi otot: Beberapa senyawa dapat memiliki efek relaksasi otot, yang dapat membantu meredakan nyeri otot atau kejang.
  • Perbandingan dengan Analgesik Konvensional

    Penting untuk membandingkan efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini dalam meredakan nyeri dengan analgesik konvensional, seperti parasetamol, ibuprofen, atau opioid. Studi komparatif dapat membantu menentukan peran tumbuhan ini dalam manajemen nyeri.

  • Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

    Meskipun penggunaan tradisional tumbuhan ini untuk meredakan nyeri menjanjikan, penelitian ilmiah yang lebih mendalam diperlukan untuk memvalidasi efektivitas dan keamanannya.

    Uji klinis terkontrol pada manusia sangat penting untuk mengkonfirmasi efek analgesik, menentukan dosis yang optimal, dan mengidentifikasi potensi efek samping.

Dengan demikian, potensi tumbuhan Premna oblongifolia Merr. dalam meredakan nyeri merupakan area penelitian yang menarik.

Eksplorasi lebih lanjut mengenai senyawa aktif, mekanisme kerja, dan uji klinis yang ketat akan membantu mengungkap potensi sebenarnya tumbuhan ini dalam manajemen nyeri yang komprehensif.

Antibakteri

Kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri merupakan salah satu aspek penting yang mendasari potensi kegunaan tumbuhan Premna oblongifolia Merr.. Aktivitas antibakteri ini menjadi perhatian karena infeksi bakteri tetap menjadi masalah kesehatan global.

Eksplorasi senyawa alami yang efektif melawan bakteri patogen terus dilakukan, dan tumbuhan ini berpotensi menjadi sumber senyawa antibakteri baru.

  • Spektrum Aktivitas Antibakteri

    Ekstrak tumbuhan ini menunjukkan spektrum aktivitas antibakteri yang bervariasi terhadap berbagai jenis bakteri. Beberapa penelitian melaporkan efektivitasnya terhadap bakteri Gram-positif, seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis, serta bakteri Gram-negatif, seperti Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

    Spektrum aktivitas ini penting untuk menentukan potensi penggunaan tumbuhan ini dalam mengatasi berbagai infeksi bakteri.

  • Mekanisme Kerja Antibakteri

    Senyawa bioaktif dalam tumbuhan ini diduga bekerja melalui berbagai mekanisme untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa mekanisme yang mungkin terjadi meliputi: perusakan membran sel bakteri, penghambatan sintesis protein bakteri, dan gangguan metabolisme bakteri.

    Pemahaman yang lebih rinci mengenai mekanisme kerja ini akan membantu dalam pengembangan obat antibakteri yang lebih efektif.

  • Potensi dalam Mengatasi Resistensi Antibiotik

    Resistensi antibiotik menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik konvensional semakin sulit diobati. Tumbuhan ini berpotensi menjadi sumber senyawa antibakteri baru yang efektif melawan bakteri resisten antibiotik.

    Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa yang bertanggung jawab atas aktivitas antibakteri dan untuk mengevaluasi potensi penggunaannya dalam mengatasi resistensi antibiotik.

  • Aplikasi Potensial dalam Produk Kesehatan

    Aktivitas antibakteri tumbuhan ini membuka peluang untuk pengembangan berbagai produk kesehatan, seperti antiseptik, desinfektan, dan obat-obatan topikal untuk mengatasi infeksi kulit.

    Ekstrak tumbuhan ini juga dapat ditambahkan ke dalam produk makanan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan memperpanjang umur simpan produk.

Dengan demikian, potensi aktivitas antibakteri tumbuhan Premna oblongifolia Merr. menawarkan harapan baru dalam pengembangan strategi untuk mengatasi infeksi bakteri.

Penelitian yang lebih mendalam mengenai senyawa aktif, mekanisme kerja, dan uji klinis yang ketat akan membantu mengungkap potensi sebenarnya tumbuhan ini dalam melawan bakteri patogen dan mengatasi masalah resistensi antibiotik.

Meningkatkan Imunitas

Kemampuan meningkatkan imunitas tubuh menjadi salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan pemanfaatan tumbuhan Premna oblongifolia Merr. Sistem imun yang kuat berperan krusial dalam melindungi tubuh dari berbagai serangan patogen, seperti bakteri, virus, dan jamur.

Potensi tumbuhan ini dalam memodulasi sistem imun menjadi fokus perhatian dalam penelitian.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Ekstrak tumbuhan ini berpotensi menstimulasi produksi sel-sel imun, seperti limfosit (sel T dan sel B) dan sel NK (Natural Killer). Sel-sel ini berperan penting dalam mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau abnormal.

    Peningkatan jumlah dan aktivitas sel imun dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.

  • Modulasi Respons Inflamasi

    Respon inflamasi yang seimbang sangat penting untuk imunitas yang efektif. Tumbuhan ini berpotensi memodulasi respons inflamasi agar tidak berlebihan (yang dapat merusak jaringan tubuh) atau terlalu lemah (yang dapat menyebabkan infeksi kronis).

    Pengaturan respons inflamasi yang tepat membantu tubuh dalam mengatasi infeksi tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebihan.

  • Peningkatan Aktivitas Antioksidan

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem imun. Kandungan antioksidan dalam tumbuhan ini berpotensi melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mempertahankan fungsi imun yang optimal.

    Peningkatan aktivitas antioksidan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

  • Penguatan Fungsi Barrier

    Kulit, selaput lendir, dan saluran pencernaan merupakan barrier fisik yang melindungi tubuh dari patogen. Tumbuhan ini berpotensi memperkuat fungsi barrier ini dengan meningkatkan produksi protein pelindung atau memodulasi mikrobiota usus.

    Barrier yang kuat mencegah patogen masuk ke dalam tubuh dan memicu infeksi.

  • Potensi Adjuvant Vaksin

    Ekstrak tumbuhan ini berpotensi digunakan sebagai adjuvant vaksin, yaitu senyawa yang meningkatkan respons imun terhadap vaksin. Penambahan ekstrak ini ke dalam vaksin dapat meningkatkan efektivitas vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi.

Dengan demikian, potensi tumbuhan Premna oblongifolia Merr. dalam meningkatkan imunitas tubuh menawarkan harapan baru dalam pencegahan dan penanganan penyakit infeksi.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek imunomodulator ini, serta untuk memahami mekanisme kerjanya secara rinci. Uji klinis juga krusial untuk memvalidasi efektivitas dan keamanan penggunaannya pada manusia.

Menyehatkan Pencernaan

Tumbuhan Premna oblongifolia Merr. memiliki potensi dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan. Manfaat ini terkait dengan kandungan senyawa aktif di dalamnya yang dapat memengaruhi berbagai aspek fungsi pencernaan.

Beberapa mekanisme potensial yang mendasari efek positif pada pencernaan meliputi:

  • Efek Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan: Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung berpotensi meredakan peradangan, sehingga memulihkan fungsi normal saluran pencernaan.
  • Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan, seperti amilase, protease, dan lipase. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh tubuh.
  • Efek Prebiotik: Tumbuhan ini berpotensi mengandung senyawa yang bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Pertumbuhan bakteri baik yang seimbang dapat meningkatkan kesehatan usus dan sistem imun secara keseluruhan.
  • Pengaturan Motilitas Usus: Gangguan motilitas usus (pergerakan usus) dapat menyebabkan masalah seperti konstipasi atau diare. Senyawa dalam tumbuhan ini berpotensi mengatur motilitas usus, sehingga mencegah atau meredakan masalah pencernaan yang terkait dengan motilitas usus yang tidak normal.
  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Mukosa Usus: Mukosa usus merupakan lapisan pelindung yang melapisi dinding usus. Kerusakan pada mukosa usus dapat menyebabkan kebocoran usus (leaky gut) dan masalah kesehatan lainnya. Senyawa antioksidan yang terkandung berpotensi melindungi mukosa usus dari kerusakan akibat radikal bebas dan faktor-faktor lain.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja secara rinci dan memvalidasi efektivitas serta keamanan penggunaan tumbuhan ini dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Studi klinis pada manusia sangat penting untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang optimal.

Tips Pemanfaatan Tanaman Premna oblongifolia Merr.

Upaya memaksimalkan potensi tumbuhan ini memerlukan pemahaman yang baik serta penerapan yang bijaksana. Berikut beberapa panduan yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Pastikan identifikasi tumbuhan dilakukan dengan benar. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal jika tertukar dengan tumbuhan lain yang beracun atau memiliki efek yang berbeda.

Konsultasikan dengan ahli botani atau pihak yang berpengalaman dalam identifikasi tumbuhan.

Tip 2: Pengolahan yang Benar
Metode pengolahan memengaruhi kandungan senyawa aktif yang diekstrak. Rebusan, seduhan, atau ekstrak memiliki profil senyawa yang berbeda.

Pilihlah metode yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan informasi yang tersedia mengenai cara pengolahan yang tepat.

Tip 3: Perhatikan Dosis
Dosis yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko efek samping. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap, dengan tetap memperhatikan respons tubuh.

Konsultasi dengan tenaga kesehatan atau ahli herbal sangat dianjurkan untuk menentukan dosis yang sesuai.

Tip 4: Kombinasi yang Hati-Hati
Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan atau herbal lain perlu diperhatikan. Interaksi dapat terjadi dan memengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.

Informasikan kepada dokter atau ahli herbal mengenai semua obat dan herbal yang dikonsumsi.

Pemanfaatan tumbuhan ini secara bijaksana, dengan memperhatikan identifikasi, pengolahan, dosis, dan interaksi yang mungkin terjadi, dapat membantu memaksimalkan potensi manfaatnya bagi kesehatan. Informasi dan konsultasi dengan ahli tetap menjadi kunci utama.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian tentang Premna oblongifolia Merr. masih terbatas, namun beberapa studi awal memberikan gambaran mengenai potensi terapeutiknya. Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology" menunjukkan bahwa ekstrak daun memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.

Studi ini mengidentifikasi beberapa senyawa flavonoid yang berkontribusi pada efek tersebut.

Sebuah studi kasus kecil melibatkan sekelompok pasien dengan keluhan peradangan ringan. Pemberian ekstrak daun secara oral selama dua minggu menunjukkan penurunan signifikan dalam penanda inflamasi tertentu, seperti kadar CRP (C-reactive protein).

Meskipun menjanjikan, studi ini memiliki keterbatasan dalam ukuran sampel dan kurangnya kelompok kontrol.

Terdapat perbedaan pendapat mengenai mekanisme kerja pasti senyawa dalam tumbuhan ini. Beberapa peneliti berpendapat bahwa efek anti-inflamasi terutama disebabkan oleh penghambatan enzim COX-2, sementara yang lain menekankan peran modulasi sitokin.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi mekanisme ini.

Meskipun bukti awal menunjukkan potensi, penting untuk mendekati informasi ini secara kritis.

Studi lebih besar dengan metodologi yang ketat, termasuk kelompok kontrol dan validasi klinis, diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat dan keamanan penggunaan Premna oblongifolia Merr. secara komprehensif.