7 Manfaat Daun Mengkudu yang Wajib Kamu Ketahui!

Selasa, 5 Agustus 2025 oleh journal

Daun mengkudu, yang berasal dari tanaman Morinda citrifolia, memiliki kandungan senyawa aktif yang beragam. Senyawa-senyawa ini diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.

Berbagai penelitian menunjukan potensi penggunaan ekstrak daun ini dalam pengobatan tradisional, mulai dari meredakan peradangan hingga menjaga kesehatan kulit. Potensi kegunaan tersebut mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai aplikasinya dalam bidang kesehatan.

Meskipun riset awal menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penggunaan ekstrak daun Morinda citrifolia ini sebagai terapi komplementer harus selalu dikonsultasikan dengan dokter.

Potensinya dalam membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan memang menarik, namun bukti klinis yang kuat masih diperlukan untuk merekomendasikannya sebagai pengobatan utama, ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Daun Mengkudu yang Wajib Kamu Ketahui!

Dr. Rahmawati menambahkan, "Efek samping dan interaksi dengan obat lain juga perlu diperhatikan secara seksama."

Kandungan fitokimia dalam daun tanaman tersebut, seperti flavonoid, iridoid, dan alkaloid, diyakini berperan dalam memberikan efek antioksidan, anti-inflamasi, dan bahkan berpotensi antikanker. Flavonoid, misalnya, dikenal kemampuannya menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Iridoid memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada berbagai kondisi. Meskipun demikian, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa-senyawa ini secara detail dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Penggunaan tradisional seringkali melibatkan perebusan daun atau konsumsi ekstraknya, namun dosis yang tepat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi produk olahan daun ini, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Daun Mengkudu

Daun mengkudu, sumber senyawa bioaktif, menawarkan berbagai potensi efek positif. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya yang perlu diperhatikan:

  • Antioksidan kuat
  • Menurunkan peradangan
  • Mendukung kekebalan tubuh
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Potensi antikanker
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mempercepat penyembuhan luka

Manfaat-manfaat tersebut berakar pada kandungan fitokimia yang kaya dalam daun mengkudu. Sebagai contoh, aktivitas antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.

Kemampuan daun mengkudu dalam menurunkan peradangan relevan bagi individu yang menderita kondisi inflamasi seperti arthritis. Potensi antikanker masih dalam tahap penelitian awal, namun menunjukkan harapan untuk terapi komplementer di masa depan.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dan mengoptimalkan potensi terapeutik daun mengkudu.

Antioksidan Kuat

Keberadaan antioksidan kuat merupakan salah satu aspek krusial yang mendasari berbagai potensi dampak positif dari pemanfaatan daun dari tanaman Morinda citrifolia. Kemampuan ini memungkinkan perlindungan seluler terhadap kerusakan oksidatif, yang menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan.

  • Perlindungan Terhadap Radikal Bebas

    Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat merusak DNA, protein, dan lipid. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam daun tersebut menetralkan radikal bebas ini, mencegah kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.

  • Kontribusi Senyawa Fitokimia

    Flavonoid, vitamin C, dan senyawa fenolik yang terdapat dalam daun ini berperan sebagai antioksidan. Masing-masing senyawa memiliki mekanisme kerja yang berbeda dalam menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Kerusakan oksidatif berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Aktivitas antioksidan dari daun ini berpotensi mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut dengan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

  • Mendukung Proses Detoksifikasi

    Antioksidan dalam daun ini membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam membersihkan diri dari racun dan zat-zat berbahaya. Proses detoksifikasi yang efisien penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah akumulasi zat-zat yang dapat merusak sel.

  • Peningkatan Kesehatan Seluler

    Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif, antioksidan yang terdapat dalam daun ini berkontribusi pada kesehatan seluler secara umum. Sel-sel yang sehat berfungsi lebih efisien, yang pada gilirannya mendukung fungsi organ dan sistem tubuh secara optimal.

Dengan demikian, kandungan antioksidan yang signifikan dalam daun Morinda citrifolia berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap kerusakan seluler dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja antioksidan ini dan menentukan dosis yang optimal untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.

Menurunkan Peradangan

Kemampuan meredakan peradangan merupakan salah satu aspek penting yang mendasari potensi dampak positif daun dari tanaman Morinda citrifolia.

Peradangan kronis berperan dalam perkembangan berbagai penyakit serius, sehingga sifat anti-inflamasi dari daun ini menjadikannya subjek penelitian yang menarik.

  • Inhibisi Mediator Inflamasi

    Ekstrak daun Morinda citrifolia menunjukkan kemampuan menghambat produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Penghambatan ini membantu mengurangi respons peradangan yang berlebihan dalam tubuh, meredakan gejala seperti nyeri dan pembengkakan.

  • Aktivitas Antioksidan dalam Menekan Peradangan

    Stres oksidatif seringkali memicu dan memperparah peradangan. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam daun ini membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan oksidatif, yang pada gilirannya meredakan peradangan.

  • Potensi pada Kondisi Arthritis

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Morinda citrifolia dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas pada individu yang menderita arthritis. Efek anti-inflamasi daun ini dapat meredakan peradangan pada sendi, memberikan perbaikan signifikan dalam kualitas hidup.

  • Dukungan pada Sistem Kekebalan Tubuh

    Peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan meredakan peradangan, daun ini membantu memulihkan keseimbangan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit.

  • Peran dalam Penyembuhan Luka

    Peradangan merupakan bagian dari proses penyembuhan luka, tetapi peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan. Sifat anti-inflamasi daun Morinda citrifolia dapat membantu mengendalikan peradangan pada luka, mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.

Dengan demikian, potensi meredakan peradangan yang dimiliki daun Morinda citrifolia memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatannya.

Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Mendukung Kekebalan Tubuh

Sistem imun yang berfungsi optimal merupakan fondasi kesehatan yang kuat, dan berbagai studi menyoroti potensi tumbuhan Morinda citrifolia dalam memelihara fungsi tersebut.

Efek positif ini berkorelasi erat dengan komposisi kimiawi daunnya yang kompleks, yang mencakup berbagai senyawa bioaktif yang berinteraksi secara sinergis.

Salah satu mekanisme utama adalah modulasi aktivitas sel-sel imun.

Penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ekstrak daun tumbuhan tersebut dapat meningkatkan proliferasi dan aktivitas sel T, sel B, dan sel NK (Natural Killer), yang merupakan komponen penting dalam respon imun adaptif dan bawaan.

Peningkatan aktivitas sel-sel ini berkontribusi pada kemampuan tubuh dalam mengenali dan menghancurkan patogen seperti bakteri, virus, dan sel-sel kanker.

Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi pada daun tumbuhan tersebut berperan penting dalam melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Stres oksidatif dapat menekan fungsi imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa antioksidan membantu menjaga integritas dan efisiensi sel-sel imun.

Lebih lanjut, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa konsumsi ekstrak daun tumbuhan tersebut dapat meningkatkan produksi sitokin, yaitu molekul sinyal yang penting dalam komunikasi antar sel imun.

Sitokin berperan dalam mengkoordinasikan respon imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh. Peningkatan produksi sitokin dapat memperkuat respon imun terhadap infeksi dan mempercepat pemulihan.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek imunomodulator dari daun tumbuhan tersebut dan menentukan dosis yang optimal untuk mencapai manfaat kesehatan yang maksimal.

Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi produk olahan daun tumbuhan tersebut, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan.

Menjaga kesehatan kulit

Ekstrak dari tanaman Morinda citrifolia telah lama dimanfaatkan dalam perawatan kulit tradisional, dan penelitian modern mulai mengungkap dasar ilmiah dari praktik ini. Potensi kegunaan dalam menjaga kesehatan kulit berakar pada beberapa mekanisme utama.

Pertama, kandungan antioksidan yang signifikan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar UV, polusi, dan faktor lingkungan lainnya.

Radikal bebas dapat memicu penuaan dini, kerusakan kolagen, dan peningkatan risiko kanker kulit. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa antioksidan membantu menjaga elastisitas, kekencangan, dan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Kedua, sifat anti-inflamasi dari tanaman ini dapat membantu meredakan kondisi kulit yang meradang, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.

Peradangan merupakan faktor kunci dalam patogenesis penyakit kulit ini, dan kemampuan ekstrak dari tanaman ini untuk mengurangi peradangan dapat membantu meredakan gejala seperti kemerahan, gatal-gatal, dan iritasi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa aplikasi topikal ekstrak tersebut dapat mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi pembentukan jaringan parut.

Ketiga, beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat merangsang produksi kolagen, protein struktural yang penting untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.

Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen alami tubuh menurun, yang menyebabkan keriput dan kulit kendur. Dengan merangsang produksi kolagen, ekstrak dari tanaman ini berpotensi membantu melawan tanda-tanda penuaan dan menjaga kulit tampak lebih muda dan sehat.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis terkontrol pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek positif ekstrak tanaman ini pada kesehatan kulit dan menentukan formulasi dan dosis yang optimal.

Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi individu dengan kulit sensitif, dan selalu disarankan untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu untuk menghindari reaksi alergi atau iritasi.

Potensi antikanker

Aktivitas antikanker menjadi area penelitian yang menjanjikan terkait daun dari tanaman Morinda citrifolia.

Studi awal menunjukkan potensi senyawa aktif di dalamnya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis kanker.

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi ini membuka jalan bagi pengembangan terapi komplementer di masa depan.

  • Penghambatan Pertumbuhan Sel Kanker

    Senyawa dalam daun Morinda citrifolia diduga mengganggu siklus sel kanker, menghambat proliferasi dan penyebarannya. Hal ini dapat mengurangi ukuran tumor dan mencegah metastasis.

  • Induksi Apoptosis pada Sel Kanker

    Apoptosis adalah mekanisme alami tubuh untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau abnormal. Senyawa tertentu dalam daun Morinda citrifolia diyakini dapat memicu apoptosis pada sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan DNA

    Kerusakan DNA akibat radikal bebas dapat memicu perkembangan kanker. Aktivitas antioksidan daun Morinda citrifolia membantu melindungi DNA dari kerusakan, mengurangi risiko mutasi dan pembentukan sel kanker.

  • Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam melawan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun Morinda citrifolia dapat memodulasi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan menghancurkan sel kanker.

  • Potensi Sinergi dengan Terapi Konvensional

    Penelitian sedang berlangsung untuk mengeksplorasi potensi daun Morinda citrifolia sebagai terapi komplementer bersama dengan kemoterapi dan radioterapi. Beberapa studi awal menunjukkan bahwa kombinasi ini dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi efek samping.

  • Perlunya Penelitian Lebih Lanjut

    Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk diingat bahwa potensi antikanker daun Morinda citrifolia masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya.

Potensi antikanker dari daun Morinda citrifolia merupakan area penelitian yang menarik dan menjanjikan. Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti nasihat medis profesional.

Konsultasi dengan dokter atau ahli onkologi sangat penting sebelum menggunakan daun Morinda citrifolia sebagai bagian dari rencana pengobatan kanker.

Menurunkan Tekanan Darah

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Beberapa penelitian pendahuluan mengindikasikan bahwa konsumsi ekstrak dari tanaman Morinda citrifolia, khususnya daunnya, berpotensi memberikan efek hipotensif.

Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa hipotesis telah diajukan.

Salah satu hipotesis adalah bahwa senyawa bioaktif dalam daun tersebut dapat berperan sebagai vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan tekanan darah.

Hipotesis lain menyebutkan adanya efek diuretik ringan, yang dapat membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh dan berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Selain itu, kandungan kalium dalam daun tersebut juga dapat berperan dalam mengatur tekanan darah.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian yang ada masih terbatas, dan sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan atau dalam skala kecil pada manusia.

Efek antihipertensi dari ekstrak daun tanaman ini mungkin bervariasi antar individu dan tergantung pada faktor-faktor seperti dosis, durasi konsumsi, dan kondisi kesehatan yang mendasari.

Individu dengan tekanan darah tinggi yang mempertimbangkan penggunaan ekstrak daun ini sebagai terapi komplementer harus berkonsultasi dengan dokter untuk memantau tekanan darah secara teratur dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

Menghentikan atau mengganti pengobatan antihipertensi yang diresepkan dengan ekstrak daun ini tanpa pengawasan medis dapat berisiko.

Mempercepat penyembuhan luka

Kemampuan mempercepat proses perbaikan jaringan yang rusak merupakan salah satu potensi atribut yang dikaitkan dengan pemanfaatan bagian tanaman Morinda citrifolia.

Efek ini diduga berasal dari interaksi kompleks antara berbagai senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, yang bekerja secara sinergis untuk memodulasi berbagai tahapan dalam proses penyembuhan luka.

Proses ini melibatkan serangkaian kejadian biologis yang terkoordinasi, mulai dari fase inflamasi, proliferasi, hingga remodeling jaringan.

Pada fase inflamasi awal, ekstrak daun Morinda citrifolia diyakini berperan dalam mengendalikan respons peradangan yang berlebihan. Meskipun peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera, peradangan yang tidak terkontrol dapat menghambat penyembuhan.

Senyawa anti-inflamasi dalam ekstrak tersebut diduga membantu membatasi durasi dan intensitas peradangan, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk perbaikan jaringan.

Selain itu, aktivitas antioksidan dari senyawa tersebut turut melindungi sel-sel di sekitar luka dari kerusakan oksidatif yang dapat menghambat proses penyembuhan.

Selanjutnya, pada fase proliferasi, ekstrak tersebut diyakini merangsang pertumbuhan sel-sel baru, termasuk fibroblas dan sel-sel epitel, yang penting untuk pembentukan jaringan granulasi dan re-epitelisasi.

Fibroblas bertanggung jawab untuk sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan integritas pada jaringan yang baru terbentuk. Sel-sel epitel berperan dalam menutup permukaan luka, mencegah infeksi, dan memulihkan fungsi pelindung kulit.

Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak Morinda citrifolia dapat meningkatkan migrasi dan proliferasi sel-sel ini, sehingga mempercepat penutupan luka.

Terakhir, pada fase remodeling, ekstrak tersebut diduga membantu mengatur deposisi kolagen dan mencegah pembentukan jaringan parut yang berlebihan. Proses remodeling melibatkan reorganisasi dan pematangan kolagen, yang menghasilkan jaringan yang lebih kuat dan elastis.

Ekstrak Morinda citrifolia diyakini berperan dalam memodulasi aktivitas enzim yang terlibat dalam remodeling kolagen, sehingga menghasilkan jaringan parut yang lebih minimal dan fungsional.

Meskipun mekanisme pasti yang mendasari efek penyembuhan luka dari Morinda citrifolia masih dalam penelitian, bukti yang ada menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki potensi untuk mempercepat proses perbaikan jaringan dan meningkatkan kualitas penyembuhan luka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan ekstrak tersebut dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis luka, kondisi kesehatan individu, dan formulasi produk yang digunakan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum menggunakan ekstrak Morinda citrifolia untuk mengobati luka.

Tips Pemanfaatan Daun Morinda citrifolia

Pemanfaatan daun dari tanaman Morinda citrifolia memerlukan pendekatan yang hati-hati dan informatif untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Berikut adalah beberapa panduan penting:

Tip 1: Identifikasi dan Persiapan yang Tepat
Pastikan identifikasi tanaman Morinda citrifolia dilakukan dengan benar untuk menghindari kesalahan dengan spesies lain. Gunakan hanya daun yang segar dan bebas dari kontaminasi pestisida atau polutan lainnya.

Cuci daun secara menyeluruh sebelum digunakan.

Tip 2: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi atau menggunakan ekstrak daun Morinda citrifolia, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal.

Hal ini sangat penting, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau wanita hamil dan menyusui. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan mengenai dosis yang tepat dan potensi interaksi obat.

Tip 3: Perhatikan Dosis dan Metode Konsumsi
Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan metode konsumsi. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan, sambil memantau reaksi tubuh.

Daun dapat dikonsumsi dalam bentuk teh (dengan merebus daun segar atau kering), jus, atau ekstrak kapsul. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada produk.

Tip 4: Waspadai Efek Samping dan Interaksi
Beberapa individu mungkin mengalami efek samping seperti gangguan pencernaan, mual, atau reaksi alergi. Hentikan penggunaan jika timbul efek samping dan segera konsultasikan dengan dokter.

Daun Morinda citrifolia juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah dan obat tekanan darah. Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua suplemen atau herbal yang sedang dikonsumsi.

Pemanfaatan yang bijaksana dan terinformasi dari daun Morinda citrifolia dapat memberikan manfaat kesehatan potensial. Namun, selalu utamakan keamanan dan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah penelitian telah meneliti potensi efek terapi ekstrak Morinda citrifolia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology" meneliti efek anti-inflamasi dan analgesik ekstrak daun pada model hewan.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada parameter inflamasi dan ambang nyeri yang lebih tinggi, mengindikasikan potensi dalam pengelolaan kondisi inflamasi kronis.

Metodologi penelitian ini melibatkan penggunaan model tikus dengan induksi inflamasi buatan, yang memungkinkan pengukuran objektif respons inflamasi.

Studi lain, yang dipublikasikan dalam "Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine," mengeksplorasi efek antioksidan ekstrak Morinda citrifolia pada sukarelawan sehat.

Penelitian ini menemukan peningkatan signifikan dalam kapasitas antioksidan total dan penurunan biomarker stres oksidatif setelah periode konsumsi. Studi ini menggunakan desain acak terkontrol plasebo, yang dianggap sebagai standar emas dalam penelitian klinis.

Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, terdapat beberapa perdebatan mengenai dosis optimal dan mekanisme kerja yang tepat dari ekstrak Morinda citrifolia. Beberapa studi menunjukkan bahwa dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping, seperti gangguan pencernaan.

Selain itu, terdapat perbedaan pendapat mengenai senyawa aktif yang paling bertanggung jawab atas efek terapi. Beberapa peneliti berfokus pada iridoid, sementara yang lain menekankan peran flavonoid dan senyawa fenolik.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian yang ada masih bersifat pendahuluan, dan uji klinis yang lebih besar dan terkontrol diperlukan untuk mengkonfirmasi efek terapi dan menentukan profil keamanan ekstrak Morinda citrifolia secara komprehensif.

Pembaca didorong untuk secara kritis mengevaluasi bukti yang ada dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan ekstrak ini sebagai bagian dari rencana perawatan.