Penting! Ketahui 8 Manfaat Daun Dewa, Ampuh Atasi Peradangan – E-Journal
Minggu, 3 Agustus 2025 oleh journal
Tumbuhan herbal yang dikenal dengan nama ilmiah Gynura procumbens merupakan spesies tanaman menjalar dari famili Asteraceae.
Tanaman ini banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara, di mana ia telah lama dimanfaatkan dalam sistem pengobatan tradisional untuk beragam kondisi kesehatan.
Daunnya, yang seringkali digunakan dalam bentuk segar atau dikeringkan, memiliki karakteristik morfologi tertentu seperti tekstur sedikit berbulu dan warna hijau tua.
Penelitian ilmiah modern kini semakin gencar menyelidiki khasiat farmakologis yang mendasari penggunaan empiris tanaman ini dalam masyarakat.
manfaat daun dewa
- Potensi Antidiabetik
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak Gynura procumbens memiliki kemampuan untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah.
Senyawa aktif seperti flavonoid dan saponin diyakini berperan dalam mekanisme ini, kemungkinan melalui peningkatan sensitivitas insulin, penghambatan enzim alfa-glukosidase, atau pengurangan penyerapan glukosa di usus, sebagaimana diindikasikan dalam studi oleh Akowuah et al.
pada tahun 2009 yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology.
Efek hipoglikemik ini sangat relevan dalam manajemen diabetes tipe 2, di mana regulasi kadar gula darah menjadi krusial untuk mencegah komplikasi.
Beberapa penelitian in vivo pada hewan model diabetes menunjukkan penurunan signifikan pada kadar glukosa darah puasa dan pascaprandial setelah pemberian ekstrak, mengindikasikan potensi sebagai agen antidiabetik alami yang menjanjikan.
- Aktivitas Antihipertensi
Gynura procumbens dilaporkan memiliki efek antihipertensi yang dapat membantu dalam pengelolaan tekanan darah tinggi.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan relaksasi pembuluh darah melalui jalur nitrat oksida atau penghambatan aktivitas enzim pengubah angiotensin (ACE), seperti yang disorot oleh kajian oleh Hoe et al.
pada tahun 2011 di Journal of Medicinal Plants Research.
Penurunan tekanan darah ini penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.
Studi pada hewan hipertensi menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak daun ini dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik tanpa efek samping yang merugikan, mendukung perannya sebagai agen antihipertensi alami.
- Sifat Anti-inflamasi
Ekstrak Gynura procumbens mengandung senyawa bioaktif yang menunjukkan sifat anti-inflamasi kuat.
Ini termasuk flavonoid dan terpenoid yang dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin, mengurangi respon inflamasi dalam tubuh, sebagaimana diuraikan oleh Subramaniam et al. pada tahun 2013 dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
Kemampuan ini menjadikan tanaman ini berpotensi dalam penanganan kondisi peradangan kronis seperti arthritis dan penyakit inflamasi usus.
Penggunaan tradisional untuk meredakan nyeri dan bengkak didukung oleh temuan ilmiah yang menunjukkan kapasitasnya untuk memodulasi jalur inflamasi pada tingkat seluler.
- Kandungan Antioksidan Tinggi
Tanaman ini kaya akan senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, fenolik, dan vitamin C, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas.
Aktivitas antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor pemicu berbagai penyakit degeneratif dan penuaan dini, sesuai dengan hasil penelitian oleh Rosidah et al.
pada tahun 2009 yang dipublikasikan di Food Chemistry.
Perlindungan terhadap stres oksidatif berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan sel dan jaringan. Dengan mengurangi beban radikal bebas, Gynura procumbens dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mendukung fungsi organ yang optimal, menjadikannya agen pelindung sel yang berharga.
- Potensi Antikanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa Gynura procumbens memiliki aktivitas antikanker melalui berbagai mekanisme, termasuk induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan penghambatan proliferasi sel tumor.
Senyawa seperti glikosida steroid dan flavonoid telah diidentifikasi sebagai agen kemopreventif potensial, seperti yang dilaporkan oleh Syam et al. pada tahun 2016 dalam Journal of Cancer Research and Therapeutics.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan ini membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut mengenai perannya dalam terapi kanker.
Studi in vitro dan in vivo pada model kanker tertentu menunjukkan penurunan ukuran tumor dan penyebaran sel kanker, memberikan harapan untuk pengembangan agen antikanker berbasis herbal.
- Efek Penurun Kolesterol
Ekstrak Gynura procumbens telah diteliti karena kemampuannya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan sintesis kolesterol di hati atau peningkatan ekskresi empedu, seperti yang diungkapkan oleh penelitian oleh Puspaningsih et al. pada tahun 2019 dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine.
Regulasi kadar lipid ini sangat penting untuk kesehatan kardiovaskular, karena kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Dengan demikian, konsumsi tanaman ini dapat berkontribusi pada pencegahan dan manajemen dislipidemia.
- Aktivitas Antimikroba
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak Gynura procumbens memiliki sifat antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur.
Senyawa fitokimia dalam tanaman ini dapat mengganggu integritas dinding sel mikroba atau menghambat pertumbuhan dan reproduksinya, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian oleh Wiart et al. pada tahun 2014 di Journal of Ethnopharmacology.
Potensi ini menjadikannya kandidat menarik untuk pengembangan agen antimikroba alami, terutama dalam menghadapi resistensi antibiotik yang terus meningkat.
Kemampuan untuk melawan infeksi bakteri dan jamur dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan sintetis.
- Penyembuhan Luka
Secara tradisional, Gynura procumbens telah digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka, dan penelitian modern mendukung klaim ini.
Ekstraknya dapat meningkatkan kontraksi luka, pembentukan kolagen, dan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru), yang semuanya krusial untuk regenerasi jaringan yang rusak, seperti yang dilaporkan oleh penelitian oleh Al-Suede et al.
pada tahun 2014 di Journal of Ethnopharmacology.
Sifat anti-inflamasi dan antioksidan tanaman ini juga berkontribusi pada penyembuhan luka dengan mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel dari kerusakan lebih lanjut.
Aplikasi topikal atau konsumsi oral dapat mendukung proses pemulihan kulit dan jaringan lainnya, menawarkan solusi alami untuk perawatan luka.