Wajib Tahu! 6 Manfaat Cuka Apel untuk Wajah, Atasi Jerawat Membandel! – E-Journal
Selasa, 7 Oktober 2025 oleh journal
Cuka apel, sebuah produk fermentasi sari buah apel, telah lama dikenal dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam dunia perawatan kulit.
Substansi ini dihasilkan melalui proses fermentasi ganda yang mengubah gula menjadi alkohol, lalu alkohol menjadi asam asetat oleh bakteri Acetobacter.
Kandungan utamanya, asam asetat, bersama dengan asam malat dan nutrisi lainnya, memberikan karakteristik unik yang menjadi dasar potensi manfaatnya bagi kulit wajah.
Penerapan produk ini pada kulit wajah melibatkan penggunaan topikal yang cermat, seringkali dalam bentuk toner atau larutan encer.
Tujuannya adalah untuk memanfaatkan sifat antimikroba, penyeimbang pH, dan eksfoliasi ringan yang diyakini dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, ketidakseimbangan pH, dan noda.
Namun, penggunaannya memerlukan pemahaman mendalam tentang konsentrasi yang tepat dan potensi iritasi untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
manfaat cuka apel untuk wajah dan cara menggunakannya
- Mengatasi Masalah Jerawat dan Komedo
Cuka apel memiliki sifat antimikroba yang kuat, terutama karena kandungan asam asetatnya. Asam asetat efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, termasuk Cutibacterium acnes (sebelumnya Propionibacterium acnes), bakteri yang sering berperan dalam pembentukan jerawat.
Beberapa studi mikrobiologi telah mengulas efektivitas asam asetat terhadap berbagai patogen, termasuk yang relevan dengan kondisi kulit.
Selain itu, asam malat yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai agen eksfoliasi ringan, membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori yang tersumbat, sehingga mengurangi pembentukan komedo dan jerawat.
Untuk penggunaan ini, cuka apel harus diencerkan dengan air (rasio 1:3 hingga 1:10, tergantung sensitivitas kulit) dan dioleskan menggunakan kapas sebagai toner pada area yang berjerawat, setelah kulit dibersihkan.
- Menyeimbangkan pH Kulit
Kulit sehat memiliki lapisan pelindung asam alami yang disebut mantel asam, dengan pH sekitar 4.5 hingga 5.5.
Penggunaan sabun atau pembersih wajah dengan pH tinggi dapat mengganggu keseimbangan ini, membuat kulit rentan terhadap iritasi dan infeksi bakteri.
Cuka apel, yang bersifat asam (pH sekitar 2-3), ketika diencerkan dengan benar, dapat membantu mengembalikan pH kulit ke tingkat optimal. Penelitian dalam bidang fisiologi kulit secara konsisten menekankan pentingnya pH asam untuk integritas barier kulit.
Pemulihan mantel asam ini penting untuk menjaga fungsi barier kulit, melindunginya dari patogen dan polutan lingkungan. Penggunaannya sebagai toner yang sangat encer setelah membersihkan wajah dapat membantu menstabilkan pH kulit secara efektif.
- Eksfoliasi Ringan untuk Kulit Lebih Cerah
Kandungan asam malat dalam cuka apel merupakan jenis Alpha Hydroxy Acid (AHA) alami yang dikenal kemampuannya dalam melakukan eksfoliasi kimiawi.
Asam malat bekerja dengan melonggarkan ikatan antar sel kulit mati pada lapisan terluar epidermis, memungkinkan sel-sel tersebut terangkat lebih mudah. Mekanisme kerja AHA dalam eksfoliasi telah didokumentasikan dengan baik dalam literatur dermatologi.
Proses eksfoliasi ini tidak hanya membantu membersihkan pori-pori tetapi juga merangsang regenerasi sel kulit baru, menghasilkan kulit yang tampak lebih cerah, halus, dan bercahaya.
Penggunaan teratur, namun tidak berlebihan, dari larutan cuka apel yang sangat encer dapat mendukung proses pembaharuan kulit ini.
- Membantu Mengurangi Noda Hitam dan Hiperpigmentasi
Sifat eksfoliasi ringan dari cuka apel juga berperan dalam memudarkan noda hitam atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH) yang sering muncul setelah jerawat atau peradangan kulit.
Dengan mempercepat pengangkatan sel-sel kulit yang mengandung pigmen berlebih, cuka apel dapat membantu meratakan warna kulit seiring waktu. Sifat eksfoliasi ini telah didukung oleh berbagai penelitian tentang efektivitas AHA dalam penanganan hiperpigmentasi.
Meskipun efeknya mungkin tidak secepat eksfolian kimiawi yang lebih kuat, pendekatan lembut ini cocok untuk penggunaan jangka panjang pada beberapa individu.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan cuka apel harus selalu disertai dengan penggunaan tabir surya yang memadai, karena eksfoliasi dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- Mengecilkan Tampilan Pori-pori dan Mengontrol Minyak Berlebih
Sebagai zat yang bersifat astringen, cuka apel dapat membantu mengencangkan kulit untuk sementara waktu, yang secara visual dapat membuat pori-pori tampak lebih kecil.
Sifat asamnya juga dapat membantu mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit berminyak, sehingga mengurangi kilap yang tidak diinginkan dan potensi penyumbatan pori.
Sifat astringen cuka apel, yang diamati dalam praktik dermatologi, dapat memberikan efek pengetatan sementara pada kulit.
Meskipun cuka apel tidak dapat secara permanen mengubah ukuran pori, yang ditentukan oleh genetika, efek astringennya dapat memberikan perbaikan sementara dalam penampilan kulit.
Aplikasi sebagai toner yang diencerkan dapat membantu mengelola kondisi kulit berminyak dan tampilan pori yang membesar.
- Sebagai Toner Alami untuk Kulit Sehat Secara Keseluruhan
Dengan kombinasi sifat antimikroba, penyeimbang pH, dan eksfoliasi lembut, cuka apel yang diencerkan dapat berfungsi sebagai toner alami yang komprehensif untuk menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
Penggunaannya secara teratur, dengan memperhatikan reaksi kulit individu, dapat membantu menjaga kulit tetap bersih, seimbang, dan mengurangi potensi masalah kulit.
Berbagai literatur ilmiah dan praktik dermatologi mendukung pendekatan hati-hati dalam penggunaan bahan alami seperti cuka apel, menekankan pentingnya pengujian sensitivitas.
Namun, sangat penting untuk selalu melakukan patch test pada area kecil kulit sebelum aplikasi menyeluruh untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi.
Konsentrasi yang terlalu tinggi atau penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan luka bakar kimia pada kulit sensitif.