Intip 7 Manfaat Buah Terong Belanda yang Wajib Kamu Ketahui!

Sabtu, 26 Juli 2025 oleh journal

Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah yang dikenal dengan nama tamarillo ini memberikan beragam efek positif bagi kesehatan.

Senyawa-senyawa aktif di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh, perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta dukungan terhadap fungsi organ vital.

Asupan rutin buah ini dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk menjaga kebugaran dan mencegah berbagai penyakit.

"Sebagai seorang dokter, saya melihat potensi besar dari konsumsi tamarillo secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang.

Kandungan antioksidannya, khususnya antosianin, berperan penting dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Buah Terong Belanda yang Wajib...

Dr. Rahman menambahkan, "Selain itu, kandungan vitamin C dan seratnya juga berkontribusi pada peningkatan imunitas dan kesehatan pencernaan. Tentu saja, konsumsi harus tetap dalam batas wajar dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu."

Buah dengan cita rasa unik ini memang menyimpan segudang manfaat. Kandungan antosianin, pigmen alami yang memberikan warna merah atau ungu pada buah ini, telah diteliti memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.

Vitamin C yang tinggi mendukung sistem kekebalan tubuh, sementara serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi 1-2 buah per hari, baik secara langsung, diolah menjadi jus, atau ditambahkan ke dalam salad buah.

Manfaat Buah Terong Belanda

Buah terong belanda, atau tamarillo, dikenal akan kandungan nutrisinya yang beragam. Manfaatnya bagi kesehatan meliputi berbagai aspek, mulai dari peningkatan imunitas hingga perlindungan sel tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Antioksidan kuat
  • Menjaga kesehatan mata
  • Melancarkan pencernaan
  • Mengontrol tekanan darah
  • Menurunkan kolesterol
  • Mencegah kanker

Manfaat-manfaat tersebut bersumber dari kandungan vitamin C yang tinggi, antosianin sebagai antioksidan kuat, serat yang mendukung kesehatan pencernaan, serta kalium yang berperan dalam menjaga tekanan darah.

Konsumsi terong belanda secara teratur dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung, serta meningkatkan fungsi penglihatan.

Sebagai contoh, kandungan antosianin dapat membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi, sementara serat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Kapasitas tamarillo dalam meningkatkan daya tahan tubuh berakar pada kandungan vitamin C yang signifikan. Vitamin C, dikenal secara ilmiah sebagai asam askorbat, merupakan nutrisi esensial yang memainkan peran krusial dalam fungsi sistem imun.

Ia bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses metabolisme dan paparan lingkungan.

Selain itu, vitamin C menstimulasi produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertanggung jawab dalam melawan infeksi virus dan bakteri.

Dengan asupan vitamin C yang cukup dari buah ini, tubuh menjadi lebih efisien dalam merespon ancaman patogen, sehingga mengurangi risiko terserang penyakit infeksi dan mempercepat proses pemulihan ketika sakit.

Efek ini diperkuat oleh kandungan nutrisi lain dalam buah tersebut yang juga berkontribusi pada kesehatan sistem imun secara keseluruhan.

Antioksidan Kuat

Keunggulan buah yang berasal dari Amerika Selatan ini terletak pada kandungan antioksidannya yang tinggi, sebuah faktor kunci yang berkontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya.

Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis.

  • Antosianin: Pelindung Sel Alami

    Antosianin, pigmen yang memberikan warna merah atau ungu pada buah ini, merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif dikaitkan dengan penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.

    Dengan menetralkan radikal bebas, antosianin membantu menjaga integritas sel dan mengurangi risiko penyakit tersebut.

  • Vitamin C: Penguat Sistem Imun

    Selain berperan sebagai penguat sistem imun, vitamin C juga merupakan antioksidan yang efektif. Vitamin C membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama proses perlawanan terhadap infeksi.

    Dengan demikian, vitamin C berkontribusi pada efektivitas sistem imun dalam melawan penyakit.

  • Karotenoid: Penjaga Kesehatan Mata

    Buah ini juga mengandung karotenoid, seperti beta-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan juga memiliki sifat antioksidan.

    Karotenoid membantu melindungi mata dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan radikal bebas, mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak.

  • Asam Fenolik: Anti-Inflamasi Alami

    Asam fenolik, senyawa antioksidan lain yang ditemukan dalam buah ini, memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan arthritis.

    Asam fenolik membantu mengurangi peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat produksi molekul inflamasi.

  • Perlindungan Terhadap Penyakit Kardiovaskular

    Kombinasi antioksidan dalam buah ini bekerja sinergis untuk melindungi terhadap penyakit kardiovaskular. Antioksidan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak di arteri.

    Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Pencegahan Kanker

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam buah ini dapat membantu mencegah kanker. Antioksidan membantu melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memicu mutasi dan perkembangan kanker.

    Selain itu, antioksidan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.

Dengan demikian, keberadaan antioksidan yang beragam menjadikan konsumsi buah ini sebagai strategi yang menjanjikan dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Kombinasi unik antara antosianin, vitamin C, karotenoid, dan asam fenolik memberikan perlindungan komprehensif terhadap kerusakan oksidatif dan peradangan, dua faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis.

Menjaga Kesehatan Mata

Kemampuan tamarillo dalam mendukung kesehatan penglihatan berasal dari kandungan nutrisi penting yang berperan vital dalam fungsi dan perlindungan mata.

Kandungan vitamin A, dalam bentuk prekursor beta-karoten, sangat krusial untuk menjaga integritas kornea, lapisan terluar mata yang berfungsi memfokuskan cahaya.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kekeringan pada mata, meningkatkan risiko infeksi, dan bahkan berujung pada kerusakan penglihatan yang serius.

Selain itu, lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terkonsentrasi di retina, bertindak sebagai filter alami terhadap cahaya biru berbahaya dari matahari dan perangkat digital, membantu melindungi makula, bagian retina yang bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan pusat.

Senyawa-senyawa antioksidan lain yang terkandung dalam buah ini, seperti vitamin C dan antosianin, turut berperan dalam melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak, dua penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.

Dengan demikian, konsumsi buah ini secara teratur dapat berkontribusi pada pemeliharaan fungsi penglihatan yang optimal dan pencegahan penyakit mata terkait usia.

Melancarkan pencernaan

Keteraturan fungsi pencernaan adalah aspek fundamental dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Buah dengan rasa asam segar ini menawarkan kontribusi signifikan dalam memfasilitasi proses pencernaan yang optimal, berkat kandungan serat dan senyawa aktif di dalamnya.

Mekanisme kerja buah ini dalam melancarkan pencernaan melibatkan beberapa aspek penting:

  • Kandungan Serat yang Tinggi

    Serat, baik serat larut maupun serat tidak larut, merupakan komponen penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat tidak larut menambah volume feses, mempermudah pergerakan usus, dan mencegah konstipasi.

    Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar kolesterol. Kombinasi kedua jenis serat ini dalam buah ini memberikan efek sinergis dalam meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

  • Peningkatan Produksi Enzim Pencernaan

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan tertentu dapat merangsang produksi enzim pencernaan dalam tubuh. Enzim pencernaan berperan penting dalam memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil agar dapat diserap dengan mudah oleh tubuh.

    Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti kembung, gas, dan gangguan penyerapan nutrisi.

  • Efek Prebiotik

    Serat dalam buah ini juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus.

    Bakteri baik ini, yang dikenal sebagai probiotik, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menghasilkan vitamin tertentu.

    Dengan menyediakan makanan bagi probiotik, buah ini membantu menciptakan lingkungan usus yang sehat dan mendukung fungsi pencernaan yang optimal.

  • Kandungan Air yang Signifikan

    Kandungan air yang tinggi dalam buah ini membantu menjaga hidrasi saluran pencernaan, mempermudah pergerakan feses, dan mencegah konstipasi. Air juga penting untuk melarutkan nutrisi dan memfasilitasi penyerapan nutrisi dalam usus.

  • Pengaturan Waktu Transit Makanan

    Kombinasi serat dan air dalam buah ini membantu mengatur waktu transit makanan dalam saluran pencernaan.

    Waktu transit yang optimal memungkinkan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan efisien dan mencegah penumpukan sisa makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

  • Pengurangan Risiko Divertikulitis

    Divertikulitis adalah kondisi di mana kantung-kantung kecil (divertikula) terbentuk di dinding usus besar dan meradang. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu mencegah pembentukan divertikula dan mengurangi risiko divertikulitis.

Dengan demikian, konsumsi buah ini secara teratur dapat menjadi strategi yang efektif dalam memelihara kesehatan saluran pencernaan dan mencegah berbagai gangguan pencernaan.

Efek positif ini didukung oleh kombinasi unik antara serat, air, senyawa aktif, dan efek prebiotik yang bekerja sinergis untuk meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.

Pola makan yang kaya serat, termasuk konsumsi buah ini, berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup.

Mengontrol tekanan darah

Pengaturan tekanan darah yang stabil merupakan fondasi penting bagi kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Kemampuan suatu makanan untuk berkontribusi pada pemeliharaan tekanan darah yang sehat menjadi faktor krusial dalam pencegahan penyakit jantung dan stroke.

Buah dengan rasa unik ini menunjukkan potensi dalam mendukung regulasi tekanan darah berkat kandungan nutrisi tertentu yang berperan aktif dalam mekanisme fisiologis terkait.

  • Kandungan Kalium yang Signifikan

    Kalium, sebuah mineral esensial, memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Keseimbangan elektrolit ini sangat penting untuk fungsi otot dan saraf yang tepat, termasuk otot jantung.

    Kalium membantu menetralkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi resistensi aliran darah dan menurunkan tekanan darah.

    Sebagai contoh, orang dengan tekanan darah tinggi seringkali direkomendasikan untuk meningkatkan asupan kalium melalui makanan, termasuk buah-buahan seperti pisang dan, dalam konteks ini, buah yang bersangkutan.

    Kekurangan kalium dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Kehadiran Antioksidan

    Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan peradangan, yang keduanya dapat meningkatkan tekanan darah.

    Senyawa antioksidan yang terdapat dalam buah ini, seperti vitamin C dan antosianin, membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan, sehingga melindungi pembuluh darah dan mendukung regulasi tekanan darah yang sehat.

    Penelitian menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan dapat menurunkan risiko hipertensi.

  • Kontribusi Serat

    Serat, terutama serat larut, telah terbukti memiliki efek positif pada tekanan darah. Serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan tekanan darah.

    Serat juga membantu mengatur kadar gula darah, yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Asupan serat yang cukup, melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran, direkomendasikan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.

  • Efek Nitrat Alami

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan tertentu mengandung nitrat alami, yang dapat diubah menjadi nitrit oksida dalam tubuh. Nitrit oksida adalah vasodilator, yang berarti ia membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

    Meskipun kadar nitrat dalam buah ini mungkin tidak setinggi sayuran berdaun hijau, kontribusi kecil ini dapat menjadi bagian dari efek keseluruhan dalam mendukung regulasi tekanan darah.

Dengan demikian, kombinasi kalium, antioksidan, serat, dan potensi nitrat alami menjadikan konsumsi buah ini sebagai bagian dari strategi diet yang komprehensif untuk membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.

Penting untuk dicatat bahwa regulasi tekanan darah yang optimal juga memerlukan faktor-faktor lain, seperti gaya hidup sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres.

Menurunkan kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi, khususnya kolesterol LDL (low-density lipoprotein), merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Kondisi ini dapat memicu pembentukan plak di arteri, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.

Oleh karena itu, upaya menurunkan kadar kolesterol, melalui perubahan gaya hidup dan pola makan, memiliki arti penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Kaitan buah tamarillo dengan penurunan kadar kolesterol terletak pada beberapa mekanisme biologis yang melibatkan kandungan nutrisi spesifik di dalamnya.

Pertama, keberadaan serat larut dalam buah ini berperan krusial. Serat larut bekerja dengan mengikat asam empedu di dalam saluran pencernaan. Asam empedu, yang diproduksi oleh hati dari kolesterol, berfungsi membantu pencernaan lemak.

Ketika asam empedu terikat oleh serat larut dan dikeluarkan dari tubuh melalui feses, hati terpaksa menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru. Proses ini secara efektif menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

Kedua, kandungan antioksidan, terutama antosianin dan vitamin C, juga berkontribusi dalam menjaga profil lipid yang sehat. Antioksidan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL.

Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih mudah menempel pada dinding arteri dan memicu peradangan, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan plak.

Dengan melindungi kolesterol LDL dari oksidasi, antioksidan membantu mencegah proses aterosklerosis dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa fitokimia tertentu yang terdapat dalam buah-buahan dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol di hati.

Meskipun penelitian spesifik mengenai efek senyawa fitokimia dalam tamarillo terhadap metabolisme kolesterol masih terbatas, potensi ini tetap menjadi area penelitian yang menjanjikan.

Dengan demikian, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, dapat menjadi strategi komplementer dalam upaya menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Efek ini terutama disebabkan oleh kandungan serat larut dan antioksidan yang bekerja secara sinergis untuk menjaga profil lipid yang sehat.

Penting untuk diingat bahwa perubahan gaya hidup, termasuk olahraga teratur dan pengelolaan stres, juga memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

Mencegah kanker

Potensi buah tamarillo dalam mencegah kanker menjadi area penelitian yang menarik, mengingat kompleksitas penyakit ini dan kebutuhan akan strategi pencegahan yang komprehensif.

Efek perlindungan terhadap kanker diasosiasikan dengan kandungan senyawa bioaktif yang bekerja melalui berbagai mekanisme seluler.

  • Aktivitas Antioksidan yang Kuat

    Senyawa antioksidan, seperti antosianin dan vitamin C, menetralisir radikal bebas yang dapat merusak DNA dan memicu mutasi penyebab kanker. Perlindungan DNA dari kerusakan oksidatif merupakan langkah penting dalam mencegah inisiasi dan perkembangan tumor.

  • Efek Anti-Inflamasi

    Peradangan kronis merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker. Senyawa anti-inflamasi dalam buah ini dapat membantu mengurangi peradangan dan menghambat pertumbuhan sel kanker.

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak buah ini dapat menekan produksi sitokin pro-inflamasi.

  • Induksi Apoptosis (Kematian Sel Terprogram)

    Beberapa penelitian praklinis mengindikasikan bahwa ekstrak buah ini dapat memicu apoptosis pada sel kanker. Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram yang merupakan mekanisme pertahanan alami tubuh untuk menghilangkan sel-sel abnormal, termasuk sel kanker.

  • Inhibisi Angiogenesis

    Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, sangat penting bagi pertumbuhan tumor. Tumor membutuhkan pasokan darah untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen. Beberapa senyawa dalam buah-buahan tertentu telah terbukti menghambat angiogenesis, sehingga menghambat pertumbuhan tumor.

  • Modulasi Siklus Sel

    Siklus sel adalah serangkaian peristiwa yang mengarah pada pembelahan sel. Sel kanker seringkali memiliki siklus sel yang tidak terkontrol. Senyawa tertentu dalam buah ini berpotensi memodulasi siklus sel sel kanker, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel.

Meskipun penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian mengenai efek antikanker tamarillo masih terbatas pada studi in vitro dan hewan.

Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi potensi efek perlindungan terhadap kanker dan menentukan dosis yang efektif.

Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet sehat dan gaya hidup aktif dapat berkontribusi pada pencegahan kanker, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis konvensional.

Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan Tamarillo

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari buah ini, perhatikan beberapa tips berikut yang dirancang untuk mengoptimalkan asupan nutrisi dan efek positifnya bagi kesehatan:

Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Pilihlah buah dengan kulit yang halus, berwarna cerah, dan sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah yang memiliki memar, bintik-bintik, atau tanda-tanda kerusakan lainnya.

Tingkat kematangan yang optimal menjamin kandungan nutrisi tertinggi.

Tip 2: Konsumsi Secara Teratur dalam Jumlah yang Wajar
Integrasikan buah ini ke dalam pola makan harian, namun tetap perhatikan porsi yang wajar. Konsumsi 1-2 buah per hari umumnya dianggap aman dan bermanfaat.

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa individu.

Tip 3: Variasikan Cara Konsumsi
Nikmati buah ini dalam berbagai cara untuk memaksimalkan kenikmatan dan manfaatnya. Konsumsi langsung, dijadikan jus, ditambahkan ke salad buah, atau diolah menjadi selai adalah beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Sehat Lainnya
Padukan buah ini dengan makanan sehat lainnya untuk menciptakan sinergi nutrisi.

Kombinasikan dengan sayuran hijau, buah-buahan lain, sumber protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang komprehensif.

Tip 5: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi atau masalah pencernaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur.

Penyesuaian mungkin diperlukan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 6: Simpan dengan Benar untuk Menjaga Kualitas
Simpan buah ini di tempat yang sejuk dan kering untuk menjaga kesegaran dan kandungan nutrisinya. Buah yang matang dapat disimpan di lemari es selama beberapa hari.

Dengan mengikuti tips ini, potensi kesehatan dari buah ini dapat dimaksimalkan, memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi terhadap efek biologis dari konsumsi tamarillo telah menjadi subjek penelitian yang berkelanjutan. Beberapa studi in vitro dan in vivo memberikan indikasi mengenai potensi buah ini dalam memodulasi berbagai proses fisiologis.

Sebagai contoh, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry mengidentifikasi adanya aktivitas antioksidan signifikan yang berasal dari ekstrak buah ini, dengan penekanan pada peran antosianin dan senyawa fenolik dalam menetralisir radikal bebas.

Studi lain, yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Gadjah Mada, mengeksplorasi efek pemberian ekstrak tamarillo pada model hewan dengan hiperkolesterolemia.

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL setelah periode intervensi.

Meskipun mekanisme pasti yang mendasari efek ini masih perlu diteliti lebih lanjut, temuan ini memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi buah ini dalam manajemen dislipidemia.

Namun, perlu dicatat bahwa interpretasi hasil penelitian ini memerlukan kehati-hatian. Sebagian besar studi yang ada masih bersifat praklinis, dan belum ada uji klinis skala besar yang secara definitif mengkonfirmasi efek positif konsumsi tamarillo pada manusia.

Selain itu, variasi dalam komposisi nutrisi buah, metode ekstraksi, dan desain penelitian dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh.

Oleh karena itu, penting untuk menafsirkan bukti yang ada secara kritis dan mempertimbangkan keterbatasan yang melekat pada setiap studi.

Evaluasi berkelanjutan terhadap bukti ilmiah dan studi kasus yang relevan sangat penting untuk memahami sepenuhnya potensi buah ini dalam mendukung kesehatan.

Penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis yang dirancang dengan baik, diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal dan mengidentifikasi dosis dan durasi konsumsi yang optimal.