Jarang diketahui! Ketahui 7 Manfaat Buah Rosella, Antioksidan Tinggi – E-Journal
Rabu, 20 Agustus 2025 oleh journal
Rosella (Hibiscus sabdariffa) merupakan tanaman dari keluarga Malvaceae yang dikenal luas karena kelopak bunganya yang berwarna merah cerah.
Bagian kelopak bunga ini, yang seringkali secara populer disebut sebagai "buah rosella", adalah bagian yang paling banyak dimanfaatkan untuk keperluan kuliner dan pengobatan tradisional.
Konsumsi kelopak rosella telah lama dipraktikkan di berbagai budaya sebagai teh herbal atau bahan tambahan makanan.
Penelitian ilmiah modern kini semakin banyak mengkaji dan mengonfirmasi beragam potensi kesehatan yang terkandung dalam komponen bioaktif tanaman ini, menjadikannya subjek menarik dalam bidang nutrisi dan farmakologi.
Fokus utama penelitian tersebut adalah pada senyawa fitokimia seperti antosianin, flavonoid, dan asam fenolat yang melimpah dalam kelopak rosella.
manfaat buah rosella
- Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Salah satu manfaat kesehatan rosella yang paling banyak diteliti adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kelopak rosella kaya akan antosianin dan senyawa bioaktif lainnya yang telah terbukti memiliki efek antihipertensi.
Mekanisme kerjanya diduga melibatkan penghambatan enzim pengubah angiotensin (ACE), serupa dengan beberapa obat antihipertensi farmasi, yang membantu merelaksasi pembuluh darah.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension mengindikasikan bahwa konsumsi teh rosella secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada individu dengan prehipertensi dan hipertensi ringan hingga sedang.
Efek diuretik ringan yang dimiliki rosella juga berkontribusi pada penurunan tekanan darah, membantu tubuh membuang kelebihan cairan dan natrium. Penelitian yang dilakukan oleh McKay et al.
(2010) dalam Journal of Human Hypertension menunjukkan penurunan tekanan darah yang konsisten pada subjek yang mengonsumsi ekstrak rosella dibandingkan plasebo.
Penurunan ini tidak hanya bersifat akut, tetapi juga dapat dipertahankan dengan konsumsi rutin, menunjukkan potensi rosella sebagai intervensi nutrisi pendukung dalam manajemen hipertensi.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun menjanjikan, rosella tidak dimaksudkan sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan untuk hipertensi.
Studi lebih lanjut juga menyoroti peran antioksidan rosella dalam melindungi endotel pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan hipertensi.
Dengan menjaga elastisitas pembuluh darah, rosella dapat membantu menjaga aliran darah yang lancar dan mengurangi resistensi vaskular.
Oleh karena itu, konsumsi rosella dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, terutama bagi individu yang berisiko tinggi atau sedang mengelola tekanan darah tinggi.
- Menurunkan Kadar Kolesterol
Manfaat lain dari konsumsi rosella adalah potensinya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, khususnya kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Senyawa aktif seperti polifenol dan flavonoid dalam rosella berperan dalam memodulasi metabolisme lipid.
Senyawa-senyawa ini dapat menghambat oksidasi LDL, suatu proses kunci dalam pembentukan plak aterosklerotik di arteri, yang berkontribusi pada penyakit jantung koroner.
Sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Phytomedicine menunjukkan penurunan signifikan pada kadar kolesterol total dan LDL setelah suplementasi ekstrak rosella.
Rosella juga diduga memengaruhi penyerapan kolesterol dari usus dan meningkatkan ekskresi empedu yang mengandung kolesterol. Ini berarti rosella tidak hanya membantu mencegah penumpukan kolesterol, tetapi juga memfasilitasi pembuangan kolesterol berlebih dari tubuh.
Beberapa uji klinis kecil pada manusia, seperti yang dilaporkan oleh Wang et al. (2014), telah mengamati efek hipolipidemik rosella pada individu dengan dislipidemia.
Hasil ini mengindikasikan bahwa rosella dapat menjadi agen alami yang bermanfaat untuk mendukung profil lipid yang sehat.
Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar pada manusia untuk sepenuhnya memahami dosis optimal dan durasi konsumsi yang diperlukan untuk mencapai efek penurunan kolesterol yang signifikan.
Namun, data yang ada saat ini sangat mendukung potensi rosella sebagai bagian dari diet sehat jantung.
Konsumsi rosella secara teratur dapat melengkapi strategi diet dan gaya hidup sehat lainnya untuk mengelola kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
- Sifat Antioksidan Kuat
Rosella dikenal memiliki kapasitas antioksidan yang sangat tinggi, menjadikannya pelindung sel yang efektif terhadap kerusakan akibat radikal bebas.
Kandungan antosianin, asam protokatekuat, dan senyawa fenolik lainnya memberikan rosella kemampuan luar biasa untuk menetralkan radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurodegeneratif.
Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti rosella sangat penting untuk menjaga keseimbangan redoks tubuh.
Penelitian in vitro dan in vivo secara konsisten menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat meningkatkan kapasitas antioksidan total plasma dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
Sebagai contoh, sebuah studi dalam Food Chemistry mengidentifikasi lebih dari 100 senyawa bioaktif dalam rosella yang memiliki aktivitas antioksidan.
Kemampuan rosella untuk menangkal stres oksidatif sangat relevan dalam konteks gaya hidup modern, di mana tubuh terus-menerus terpapar polusi, radiasi UV, dan faktor stres lainnya yang menghasilkan radikal bebas.
Perlindungan antioksidan yang kuat ini membantu menjaga integritas seluler dan fungsi organ.
Oleh karena itu, memasukkan rosella ke dalam diet dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.
Sifat antioksidan rosella tidak hanya mendukung kesehatan umum, tetapi juga dapat memperlambat proses penuaan seluler. Kehadiran berbagai jenis antioksidan dalam rosella juga menunjukkan efek sinergis, di mana kombinasi senyawa bekerja lebih efektif daripada senyawa tunggal.
- Mendukung Kesehatan Hati
Kelopak rosella telah menunjukkan potensi hepatoprotektif, artinya dapat membantu melindungi dan mendukung fungsi hati. Hati adalah organ vital yang bertanggung jawab atas detoksifikasi, metabolisme, dan produksi protein penting, sehingga kesehatannya sangat krusial.
Senyawa antioksidan dalam rosella berperan penting dalam melindungi sel-sel hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin, obat-obatan, atau stres oksidatif.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat mengurangi kerusakan hati yang diinduksi oleh karbon tetraklorida pada hewan percobaan, suatu model umum untuk kerusakan hati.
Rosella juga dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati, kondisi yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) yang semakin umum. Melalui modulasinya terhadap metabolisme lipid, rosella dapat membantu mencegah akumulasi trigliserida berlebih dalam hepatosit.
Studi pada model hewan dengan NAFLD menunjukkan bahwa konsumsi rosella dapat mengurangi steatosis hati dan peradangan. Efek ini sangat relevan mengingat NAFLD dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti sirosis jika tidak ditangani.
Kemampuan rosella untuk mengurangi peradangan sistemik dan stres oksidatif juga secara tidak langsung mendukung kesehatan hati secara keseluruhan. Dengan mengurangi beban pada hati dari toksin dan radikal bebas, rosella membantu organ ini berfungsi lebih efisien.
Meskipun demikian, bagi individu dengan kondisi hati yang sudah ada, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan sebelum mengintegrasikan rosella sebagai bagian dari regimen pengobatan.
Potensi rosella sebagai agen pelindung hati menjadikannya area penelitian yang menjanjikan untuk pengembangan terapi nutrisi.
- Potensi Anti-Kanker
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa rosella memiliki potensi sebagai agen anti-kanker, meskipun sebagian besar studi ini masih bersifat in vitro (pada sel) dan in vivo (pada hewan).
Senyawa bioaktif seperti antosianin, protocatechuic acid (PCA), dan quercetin yang ditemukan dalam rosella telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis sel kanker, termasuk sel leukemia, kanker lambung, dan kanker payudara.
Mekanisme yang terlibat meliputi gangguan siklus sel kanker dan penghambatan jalur sinyal pertumbuhan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menyoroti aktivitas antikanker PCA dari rosella terhadap sel leukemia manusia.
Selain menginduksi apoptosis, rosella juga dapat menghambat angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru yang diperlukan untuk pertumbuhan tumor. Dengan membatasi suplai nutrisi ke sel kanker, rosella berpotensi memperlambat atau menghentikan penyebaran kanker.
Efek antioksidan kuat rosella juga berperan dalam mencegah kerusakan DNA yang dapat memicu mutasi sel dan perkembangan kanker. Penelitian oleh Tseng et al.
(2000) menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat secara signifikan menghambat pertumbuhan sel kanker lambung. Penting untuk diingat bahwa hasil dari studi laboratorium tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke efek yang sama pada manusia.
Meskipun temuan awal ini sangat menjanjikan, diperlukan lebih banyak uji klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan rosella sebagai terapi anti-kanker.
Rosella saat ini tidak direkomendasikan sebagai pengobatan kanker tunggal, tetapi potensi senyawa fitokimianya dalam pencegahan dan sebagai terapi tambahan sangat menarik untuk penelitian lebih lanjut.
Integrasi rosella ke dalam pola makan sehat dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan kanker yang lebih luas, bersama dengan gaya hidup sehat lainnya.
- Efek Anti-Inflamasi
Rosella juga dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang signifikan, yang dapat berkontribusi pada pencegahan dan manajemen berbagai penyakit kronis.
Peradangan kronis merupakan akar dari banyak kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, arthritis, dan beberapa jenis kanker.
Senyawa dalam rosella, khususnya flavonoid dan antosianin, dapat memodulasi jalur sinyal inflamasi dalam tubuh, mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi seperti TNF- dan IL-6.
Sebuah studi dalam Journal of Medicinal Food menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat secara efektif menekan respons inflamasi pada model hewan.
Mekanisme anti-inflamasi rosella juga melibatkan penghambatan enzim seperti siklooksigenase-2 (COX-2) dan lipooksigenase (LOX), yang merupakan target umum untuk obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID).
Dengan mengurangi aktivitas enzim-enzim ini, rosella dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan yang terkait dengan kondisi inflamasi.
Efek ini menjadikannya kandidat yang menarik untuk penelitian lebih lanjut dalam manajemen kondisi seperti osteoarthritis atau sindrom metabolik, di mana peradangan berperan besar.
Penurunan penanda inflamasi dalam darah juga telah diamati pada individu yang mengonsumsi rosella secara teratur.
Kemampuan rosella untuk mengurangi peradangan kronis merupakan manfaat penting yang mendukung kesehatan jangka panjang.
Dengan meredakan peradangan di tingkat seluler, rosella dapat membantu melindungi jaringan dan organ dari kerusakan yang disebabkan oleh respons imun yang berlebihan.
Meskipun demikian, individu dengan kondisi peradangan akut atau kronis yang parah harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Rosella dapat menjadi komponen pelengkap yang bermanfaat dalam diet anti-inflamasi.
- Mendukung Penurunan Berat Badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rosella dapat berperan dalam mendukung upaya penurunan berat badan dan manajemen obesitas. Hal ini terutama disebabkan oleh kemampuannya untuk memengaruhi metabolisme lemak dan karbohidrat.
Ekstrak rosella telah diteliti karena potensinya dalam menghambat penyerapan karbohidrat dan lemak dari saluran pencernaan.
Senyawa bioaktif dalam rosella dapat menghambat aktivitas enzim pencernaan seperti alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana.
Dengan demikian, rosella dapat mengurangi lonjakan gula darah pasca-makan dan penyerapan kalori secara keseluruhan. Sebuah studi pada subjek dengan sindrom metabolik menunjukkan bahwa rosella dapat mengurangi kadar glukosa dan trigliserida serum.
Selain itu, rosella juga diduga memiliki efek diuretik ringan yang dapat membantu mengurangi retensi air dan pembengkakan, yang seringkali dikaitkan dengan peningkatan berat badan.
Beberapa studi pada hewan telah mengamati penurunan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan persentase lemak tubuh pada subjek yang mengonsumsi ekstrak rosella. Penelitian oleh Chang et al.
(2014) menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat mengurangi akumulasi lemak dalam sel adiposa, serta meningkatkan metabolisme energi. Mekanisme ini menunjukkan potensi rosella dalam membantu tubuh mengelola berat badan secara lebih efektif.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa rosella bukanlah solusi ajaib untuk penurunan berat badan dan harus dikombinasikan dengan diet seimbang serta aktivitas fisik teratur.
Studi pada manusia masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek dan dosis optimal.
Namun, data awal menunjukkan bahwa rosella dapat menjadi suplemen yang bermanfaat dalam program penurunan berat badan, membantu dalam aspek metabolisme dan mengurangi penyerapan kalori.
Konsumsi rosella sebagai minuman rendah kalori juga dapat menjadi alternatif sehat pengganti minuman manis.